Anda di halaman 1dari 7

ALAT BUKTI &

BARANG BUKTI
DIGITAL
Reyhan Verdynata (220401150)
Oka Puja Kesuma (220401140)
Diffa Fitraraihan H (220401159)
Kedudukan Alat Bukti Dokumen Elektronik Dalam
Pembuktian Tindak Pidana Cyber Crime

Disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Informasi Dan


Transaksi Elektronik ini juga merupakan dasar hukum alat bukti yang baru
yang dapat digunakan dalam pembuktian tindak pidana cyber crime.
Mengenai proses peradilan tindak pidana cyber crime maka alat bukti
menjadi hal yang penting dan pada tindak pidana ini terdapat alat bukti
baru yaitu alat bukti dokumen elektronik sebagai tambahan dari alat bukti
yang telah diatur dalam KUHAP.4 Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Nomor 19
tahun 2016 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi.
Mengenai dasar hukum yang mendasari keabsahan alat bukti dokumen
elektronik diatur pada Pasal 5 ayat (1) Undang- Undang Nomor 19 tahun
2016 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik.
Alat Bukti Yang Dapat Digunakan Dalam Kasus
Kejahatan Siber
Berdasarkan KUHAP dan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, dalam kejahatan siber (cyber crime) alat
bukti yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :

a. Keterangan saksi
b. Keterangan Ahli
c. Surat
d. Petunjuk
e. Keterangan Terdakwa
PERBEDAAN BUKTI ELEKTRONIK DAN BUKTI
DIGITAL
BUKTI ELEKTRONIK BUKTI DIGITAL

Barang bukti elektronik bersifat fisik dan Barang bukti ini bersifat digital yang
dapat dikenali secara visual. Jenis-jenis kemudian akan diekstrak atau di-recover
barang bukti elektronik ini seperti komputer dari barang bukti elektornik. Barang bukti
PC, laptop/notebook, netbook, tablet, digital ini dalam Undang-Undang No. 11
telepon genggam, CD/DVD, router, switch Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
hub, kamera video, CCTV, kamera digital, perekam Elektronik dikenal dengan istilah informasi
digital, music/video player, dan semacamnya. elektronik dan dokumen elektronik. Barang
bukti inilah yang harus dicari oleh forensic
analyst untuk kemudian dianalisis secara
teliti keterkaitan masing- masing file dalam
rangka mengungkap kasus kejahatan yang
berkaitan dengan barang bukti elektronik.
Alat Bukti Elektronik Dalam Kasus Kejahatan Siber
Dalam membuktikan suatu tindak pidana diharuskan ada dua alat bukti yang
disertai dengan keyakinan hakim. Menurut penjelasan pasal 177 ayat (1) huruf c RUU
KUHAP yang dimaksud dengan “bukti elektronik” adalah informasi yang diucapkan,
dikirim, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau yang
serupa dengan itu, termasuk rekaman data/informasi yang dapat dilihat, dibaca, dan
didengar dapat dikeluarkan tanpa bantuan suatu sarana baik yang tertuang diatas
kertas, benda fisik apapun selain kertas maupun yang terekam secara elektronik
berupa tulisan, gambar, peta, rancangan, foto, huruf, tanda, angka atau perforasi
yang memiliki makna.
Bukti elektronik masuk didalam kategori bukti yang sudah ada artinya bukti
tersebut tidak berdiri sendiri seperti yang telah dilihat dalam Undang-Undang Nomor
8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan bahwa alat bukti elektronik tidak dapat
berdiri sendiri karena perluasannya di atur dalam Pasal 184 KUHAP. Serta bagian dari
dokumen elektronik bagian dari dokumen perusahaan dan dokumen perusahaan
merupakan alat bukti dari surat. Demikian pula dalam undang-undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
pemberantasan Tindak Pidana Korupsi bahwa alat bukti elektronik merupakan
perluasan dari alat bukti yang sah berupa petunjuk.
JENIS JENIS BUKTI ELEKTRONIK
No. Jenis Bukti Elektronik
Keterangan
1. Logical File File yang masih ada dan tercatat di file system yang sedang berjalan (running) di suatu partisi

2. Deleted File Sektor tempat penyimpanan file yang sudah terhapus dan tidak teralokasikan lagi untuk file tersebut

File yang sudah tidak tercatat lagi di file system yang sedang berjalan (running) dari suatu partisi,
3. Lost File
namun file tersebut masih ada di sektor penyimpanannya

4. File Slack Sektor penyimpanan yang berada di antara End of File (EoF) dengan End of Cluster (EoC)

File yang isinya sudah dilakukan enkripsi dengan menggunakan algoritma kriptografi yang kompleks,
5. Encrypted File
sehingga tidak bisa dibaca atau dilihat secara normal

File yang berisikan informasi rahasia yang disisipkan ke file lain, biasanya berbentuk file gambar, video, atau
6. Steganography file: audio, sehingga file-file yang bersifat membawa pesan rahasia tersebut terlihat normal dan wajar bagi orang
lain

7. Office file File yang merupakan produk dari aplikasi Office, seperti Microsoft Office, Open Office, dan semacamnya

8. Audio file File yang berisikan suara, musik, atau semacamnya yang biasa berformat wav, mp3, dan lain-lain

9. Video file
File yang memuat rekaman video, baik dari kamera digital, telepon genggam, handycam, maupunCCTV

File gambar digital yang memungkinkan memuat informasi penting yang berkaitan dengan waktu
10. Image File
pembuatannya dan kamera

11. Email, Username dan Password ID, SMS, MMS, Call Logs
SYARAT MATERIIL DAN SYARAT FORMIL ALAT BUKTI ELEKTRONIK

SYARAT MATERIIL SYARAT FORMIL


(Pasal 5 Ayat (3)) (Pasal 5 ayat(4) dan Pasal 43 UU ITE)

Informasi dari dokumen tersebut


1 Andal, aman dan bertanggung jawab
bukanlah:
Dapat menampilkan kembali a. Surat yang menurut UU harus
2 informasi atau dokumen elektronik dibuat dalam bentuk tertulis;
1
secara utuh b. Surat beserta dokumennya yang
Dapat melindungi ketersediaan, menurut UU harus dibuat dalam
3 keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, bentuk akta notarial atau akta yang
keteraksesan informasi elektronik dibuat oleh pejabat pembuat akta;
Dilengkapi dengan prosedur atau Penggeledahan atau penyitaan terhadap
petunjuk dan dapat beroperasi 2 sistem elektronik harus dilakukan atas
4
sesuai prosedur atau petunjuk yang izin ketua pengadilan negeri setempat
telah ditetapkan tersebut
Penggeledahan atau penyitaan dan tetap
3 menjaga terpeliharanya kepentingan
pelayanan umum.

Anda mungkin juga menyukai