Anda di halaman 1dari 11

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA &

PRAKONSEPSI

KIE KESEHATAN REPRODUKSI, HAK REPRODUKSI


SEKSUAL, PERSIAPAN KESEHATAN PRA NIKAH

Nama Kelompok :
Kartika Retnowati 07190100020 (A3)
Indriyani 10180000078 (A3)
Maria Fatima B.L Nesi 10180000086 (A3)
Yuanita Titania 10180000088 (A3)
Rigitha 10180000077 (A3)
KIE Tentang Kesehatan Reproduksi
7 aspek penting dalam melaksanakan kegiatan KIE kesehatan reproduksi :

Keterpaduan

Berkesinambungan Mutu

Kesehatan Reproduksi
Menyenangkan
Media & Jalur

Bertahan Efektif
• Bentuk kegiatan ini berupa Penyampaian pesan secara
langsung (Tatap Muka).
• Kegiatan tatap muka Iangsung memiliki peluang besar
Kegiatan KIE di Dalam Gedung
• Dalam melaksanakan kegiatan ini perlu diupayakan adanya
komunikasi dua arah, yaitu dengan memberi kesempatan pada
sasaran untuk bertanya, atau petugas menanyakan kembali
kepada sasaran, untuk menilai apakah pesan telah benar-benar
dipahami dan sasaran benar-benar mengetahul isi pesan.
• Bentuk kegiatan ini berupa pemutaran kaset lagu-lagu atau
video hiburan yang diselingi pesan singkat, dalam lingkungan
Penyampaian Pesan Tidak Langsung
fasilitas pelayanan (Puskesmas atau Rumah sakit).
• Bentuk kegiatan dapat pula ditujukan kepada sasaran
perorangan berupa pembagian selebaran atau leaflet kepada
setiap pengunjung.

Kegiatan KIE di Luar Gedung •Penyampaian pesan untuk kelompok kecil (Tatap Muka). Proses kegiatan tatap muka untuk kelompok di luar gedung tidak banyak berbeda dengan di dalam gedung, hanya saja kelompok sasaran yang ditemui biasanya adalah kelompok yang kecil dan khusus.

Penyampaian Pesan di Kelompok Besar •Proses ini mencakup penyampaian pesan kepada orang dalam jumlah sangat banyak dan biasanya tidak memungkinkan terjadi komunikasi dua arah.
Penyampaian KIE di Luar Negeri (Inggris)

Cukup mengejutkan karena Inggris bisa dibilang agak 'diam' saat bicara soal seks.
Sementara pendidikan seks telah diwajibkan di semua sekolah, namun petunjuknya relative
masih kurang. Pendidikan seks terintergrasi dengan kurikulum dan masuk ke dalam PSHE
(Personal, Social, Health, Economics). Pada Maret 2017, Pemerintah Inggris mengumumkan
bahwa semua anak berusia empat tahun ke atas akan diberikan pendidikan relasi emosional.
Sebagai tambahan, semua anak di kelas dua akan diajari tentang materi terkait seks, seksual, dan
relasi emosional.
Berbeda dengan inggris, di Uganda agama dan moral yang dianut turut mempengaruhi program
pendidikan seks. Hal ini pula yang berlaku di Uganda.

Belum lama ini, Kementerian Kesehatan setempat menolak proposal usulan distribusi alat
kontrasepsi untuk remaja berusia 15 tahun ke atas karena dasar moral. Kementerian pun
menolak usulan perluasan cakupan pendidikan seks hingga anak usia 10 tahun. Kementerian
mengklaim proposal justru akan meningkatkan angka seks bebas dan aborsi. Padahal, lebih dari
seperempat anak perempuan berusia 19-29 tahun di Uganda hamil dan melahirkan pada usia
muda. Hanya sekitar 24 persen di antaranya yang sadar untuk menggunakan alat kontrasepsi
modern.
Hak Reproduksi Seksual
Penelitian yang dilakukan Rutgers WPF Indonesia (2015) bahwa remaja mengaku
membutuhkan konten terkait isu pubertas, menstruasi, kekerasan dalam
hubungan, kondom dan kontrasepsi, LGBT, perilaku seksual, pekerja seks,
hubungan sehat, dan infeksi menular seksual.

Hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR) menjamin setiap individu


untuk dapat mengambil keputusan terkait aktivitas seksual dan reproduksi
mereka tanpa adanya diskriminasi, paksaan, dan kekerasan.

Secara umum, HKSR mencakup hak seluruh


manusia untuk:
Mencari, menerima, dan mengkomunikasikan informasi terkait seksualitas.

Menerima pendidikan seksual.

Mendapatkan penghormatan atas integritas tubuhnya.

Memilih pasangan.

Memilih untuk aktif secara seksual, atau tidak.

Melakukan hubungan seks konsensual.


Menikah Secara Konsensual

Memutuskan untuk memiliki anak atau tidak, dan


kapan waktu yang tepat untuk memiliki anak

Memiliki kehidupan seksual yang memuaskan,


aman, dan menyenangkan
Membandingkan Hak Reproduksi di Rusia
Hak Reproduksi Seksual di Rusia mengacu pada serangkaian masalah kesehatan fisik, mental,
dan sosial serta layanan yang tersedia bagi perempuan di Rusia. Ini mencakup hak, hukum, dan
masalah yang dialami oleh perempuan dan keluarga mereka mengenai kesehatan reproduksi yang
tepat. Perempuan merupakan setengah dari populasi Rusia dan dianggap sebagai populasi yang rentan
karena masalah politik dan sosial dari ketidaksetaraan dalam hal gender, usia, status sosial ekonomi,
dan lokasi geografis yang mempengaruhi akses ke perawatan kesehatan yang komprehensif. 
Ketika Rusia berjuang dengan penurunan angka kelahiran dan peningkatan IMS, HIV, dan
perawatan kesehatan reproduksi yang buruk, kebutuhan akan layanan yang dibiayai pemerintah dan
program internasional sangat penting untuk berhasil menjangkau populasi rentan ini. Saat ini,
perempuan di Rusia mengakses perawatan melalui layanan gratis yang didanai pemerintah, asuransi
swasta, dan program LSM.
Persiapan Kesehatan Pra Nikah
Waktu pelaksanaan pre marital screening yang disarankan adalah 6 bulan sebelum
calon mempelai menikah :
Tahapan Pre Marital Screening

Pemeriksaan Fisik secara Lengkap

Pemeriksaan Penyakit Hereditas

Pemeriksaan Penyakit Menular

Pemeriksaan Organ Reproduksi

Pemeriksaan Alergi
Pre-Marital Screening Di Negara Lain

Beberapa negara sudah memasukkan Pre-Marital Screening sebagai salah satu


syarat untuk mendapatkan izin menikah secara hukum legal. Negara seperti Taiwan,
Turki, Mesir, Spanyol, dan Italia, bahkan mewajibkan pemeriksaan kesehatan premarital
sebagai hal yang wajib. Kementrian Kesehatan Saudi Arabia sejak tahun 2004 juga
mewajibkan Pre-Marital Screening untuk menurunkan angka terjadinya kelainan genetis
generasi selanjutnya. Programnya dinamakan Pre-Marital Medical Test.
Pada tahun 2008 program ini diperbaharui dengan dimasukannya Screening
Hepatitis B, Hepatitis C dan HIV sebagai syarat wajib pasangan yang akan menikah dan
program ini dinamakan Program of Healthy Marriage. Negara lain yang
mengimplementasikan Pre-Marital Screening ini adalah China. Selain pemeriksaan
kesehatan diadakan pula program konseling atau pembekalan di bidang kesehatan
kepada pasangan yang akan menikah.
 
Thank you

Anda mungkin juga menyukai