Anda di halaman 1dari 7

Peranan Dinas Tenaga Kerja

dalam mengurangi angka


Pengangguran
di Kota Surabaya

Created by : Cahyo Siswo Utomo, ST


Data Statistik Ketenagakerjaan di Surabaya
 Latar Belakang

 Jumlah penduduk Kota Surabaya hasil Sensus Penduduk tahun 2020 mencapai 2,87 juta jiwa. 49,58 persen
dari jumlah tersebut adalah penduduk Laki-laki dan 50,42 persen adalah perempuan. Jumlah rumah tangga
diperkirakan sebanyak 794.983 rumah tangga dengan rata-rata sekitar 3 atau 4 orang anggota per rumah
tangga.
 Persentase penduduk terbanyak adalah pada kelompok usia 20-24 tahun yang mencapai 10,07 persen.
Persentase penduduk pada kelompok usia tersebut masih bernilai sama dengan tahun sebelumnya.
 Jumlah penduduk Kota Surabaya terus mengalami perubahan tiap tahun, akan tetapi rasio jenis kelamin
memiliki nilai kurang dari 100 dari tahun 2010 hingga 2020, yang artinya jumlah penduduk perempuan lebih
banyak daripada laki-laki. Pada tahun 2020 sex ratio Kota Surabaya sebesar 98,48 artinya dalam 100
penduduk perempuan terdapat 98 hingga 99 penduduk laki-laki.
 Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk, menjadikan Kota Surabaya semakin padat. Tahun 2020
diperkirakan kepadatan penduduk Kota Surabaya mencapai 8.798 jiwa per Km2.
 Jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Kota Surabaya sangat dominan, mencapai 73,58 persen
dari total penduduk Kota Surabaya. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penduduk usia produktif Kota
Surabaya tahun 2020 lebih banyak dari tahun 2019 yang sebesar 73,55 persen.
 Penduduk kelompok usia tidak produktif mencapai 26,42 persen yang terdiri dari kelompok usia 0-14 tahun
21,00 persen dan kelompok usia 65 tahun ke atas 5,42 persen.
 Perkembangan angka ketergantungan penduduk Kota Surabaya dari enam tahun terakhir cenderung terus
menurun. Pada tahun 2020 rasio ketergantungan Kota Surabaya mencapai 35,91. Angka ini berarti dari 100
penduduk produktif menanggung penduduk tidak produktif (usia muda dan usia tua) sebanyak 36 orang.
50,99 persen dari penduduk usia produktif merupakan penduduk perempuan.Rasio ketergantungan pada
kelompok penduduk perempuan juga lebih rendah (35,10 persen) dari kelompok penduduk laki-laki (36,75
persen).
 Penduduk usia kerja di Kota Surabaya tahun 2020 mencapai 2,33 juta jiwa, dibandingkan jumlah penduduk
usia kerja tahun sebelumnya mengalami kenaikan 0,54 persen. Sebanyak 31,95 persen dari jumlah penduduk
usia kerja tersebut adalah penduduk Bukan Angkatan Kerja, yaitu mereka yang kegiatannya bersekolah,
mengurus rumah tangga, dan kegiatan lainnya.
 Jumlah angkatan kerja Kota Surabaya di tahun 2020 mencapai 1,58 juta jiwa. Menurun dibandingkan tahun
2019 yang sebesar 1,59 juta jiwa. Jumlah penduduk yang bekerja berkurang dari 1,50 juta jiwa pada tahun
2019 menjadi 1,43 juta jiwa pada tahun 2020.
 Jumlah penduduk yang menganggur naik dari 91.557 jiwa di tahun 2019 menjadi 154.896 jiwa.
 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) tahun 2020 adalah 68,05 persen, turun dari tahun 2019 yang
sebesar 68,76 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2020 mencapai 9,79 persen, naik
disbanding tahun 2019 yang sebesar 5,76 persen.
 Sehubungan dengan kebutuhan akan pekerjaan untuk memenuhi nafkah demi kelangsungan hidup ini, maka
dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) disebutkan: “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan 3 yang layak bagi kemanusiaan”.
 Apabila pasal tersebut diperhatikan, maka sudah menjadi hak bagi setiap warga negara Indonesia untuk bisa
memperoleh pekerjaan sesuai dengan lingkungannya dan setiap orang yang bekerja dapat memperoleh
penghasilan cukup untuk hidup layak bagi si tenaga kerja itu sendiri, maupun kesejahteraan bagi
keluarganya.
 Guna mencapai tujuan yang terkandung dalam Pasal 27 ayat (2) yaitu bekerjasama dengan pemerintah
daerah membentuk suatu badan atau dinas yang bertugas untuk membantu pemerintah dalam hal
pembangunan maupun sosial melalui kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat
 Dinas Tenaga Kerja bertugas untuk mengurus masalah ketenagakejaan yang ditujukan dalam menyediakan
lapangan kerja. Tugas pokok Disnaker adalah membuat kebijakan untuk mengatasi masalah kesempatan
kerja. Sebagai implementasi dari Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 dibentuklah UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan. Tujuan pembangunan ketenagakerjaan diatur dalam Pasal 4 UU Nomor 13 Tahun 2003
yang berbunyi:
 a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimum dan manusiawi.
 b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah.
 c. Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan.
 d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.
 e. Pemberdayaan dan pendayagunaan tenaga kerja dimaksudkan untuk dapat memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi tenaga kerja Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai