Anda di halaman 1dari 18

BAB 2

MASUKNYA HINDU-BUDDHA DAN


MUNCULNYA NEGARA
TRADISIONAL (KERAJAAN) HINDU-
BUDDHA
A. Proses Masuknya Agama
dan Kebudayaan Hindu-
Buddha ke Indonesia
Pelayaran dan perdagangan internasional yang
BAB melewati wilayah Indonesia menjadi satu sarana
2 untuk menyebarkan kebudayaan Hindu-Budha
terutama bagi India dan Tiongkok. Melalui
kegiatan perdagangan ini diduga terjadi interaksi
budaya (akulturasi).
I. Agama dan kebudayaan hindu di
india
Kebudayaan hindu merupakan
perpaduan antara kebudayaan
bangsa arya dari asia tengah
yang telah memasuki india
(bangsa dravida)
Untuk menunjukkan dominasinya di segala aspek kehidupan, bangsa arya
menciptakan sistem kepercayaan dan kemasyarakatan sesuai dengan tradisinya.
Agama hindu bersumber pada kitab weda yang terdiri dari empat samhita atau
himpunan, yaitu sebagai berikut.

• Regweda (samhita) berisi syair pujian


kepada dewa
• Samadewa (samhita) pujian pada waktu
melaksanakan upacara Regweda.
• Yajurweda (samhita) berisi doa yang
diiringi pengkajian Regweda dan nyanyian
Samaweda
• Atharweda (samhita) berisi mantra-mantra
untuk sihir dan ilmu gaib.
Dalam arti luas, selain 4 Samhita tersebut.
Weda meliputi :

Kitab Brahmana

Kitab Upanisad
Di dalam agama Hindu dikenal banyak dewa,
di antaranya ada yang disebut Trimurti (kesatuan
tiga dewa tertinggi), yaitu Brahma, Wisnu, dan
Siwa. Dewa Siwa merupakan dewa tertinggi. Di
antara ketiga dewa tersebut tersebut yang paling
banyak dipuja adalah Dewa Wisnu dan Dewa Siwa.
Para pemuja Wisnu disebut golongan Waisnawa,
sedangkan para pemuja Siwa disebut golongan
Sinawa.
Selain memuja dewa dalam Trimurti,
masyarakat Hindu juga memuja dewa yang lain.
Para dewa itu mempunyai nama menurut kekuatan
alam, seperti:
a. Dewa Surya atau dewa matahari
b. Dewa Candra atau dewa bulan
c. Dewa Agni atau dewa api
d. Dewa Wayu (Bayu) atau dewa angin
e. Dewa Indra atau dewa petir dan hujan.
Berdasarkan pembagian tugas atau pekerjaannya, masyarakat Hindu India dibagi menjadi
beberapa kasta yang disebut caturwarna. Keempat kasta itu adalah sebagai berikut :
a. Kasta Brahmana terdiri atas pemuka agama hindu. Mereka bertugas memimpin upacara
keagamaan.
b. Kasta Ksatria terdiri atas raja, dan keluarga serta bangsawan istana. Mereka yang
berkewajiban menjalankan pemerintahan dan pertahanan negara
c. Kasta Weisya terdiri atas pedagang, petani, dan peternak. Mereka bertugas sesuai keahlian
masing-masing.
d. Kasta Sudra terdiri atas orang-orang miskin dan buruh. Mereka bertugas mengerjakan
setiap perintah yang diberikan oleh ketiga kasta lain yang lebih tinggi ikatannya.
Selain itu, orang hindu juga memiliki tempat-tempat suci diantaranya yaitu:
e. Kota Benares dianggap sebagai kota dewa
f. Sungai Gangga airnya dianggap suci sehingga dapat menyucikan dosa dosa berapa pun
besarnya.
AGAMA DAN KEBUDAYAAN BUDDHA
DI INDIA
Agama Buddha lahir di Lembah
Sungai Gangga (Kapilawastu).
Agama Buddha tumbuh dan
berkembang sebagai reaksi terhadap
A
dominasi kasta Brahmana di dalam
kegiatan keagamaan agama Hindu.
Menurut ajaran buddha,
kesempurnaan hidup untuk
mencapai nirwana dapat dilakukan
oleh setiap orang tanpa melalui
bantuan pendeta atau dari kasta
Brahmana.
Agama Buddha dipelopori oleh Sidharta Gautama yang mendapat
sebutan beberapa nama, seperti berikut.

a. Buddha, artinya orang yang telah mencapai bodhi (wahyu) atau


orang yang telah memperoleh penerangan (kesadaran).
b. Tathagatha, artinya orang yang telah mencapai kenyataan.
c. Jina, artinya orang yang mencapai kemenangan
d. Sakyamuni, artinya orang yang bijaksana dari Sakya Gautama.

Pokok-pokok ajaran dalam agama Buddha tertuang dalam kitab


Tripitaka yang berarti tiga keranjang menggunakan bahasa Pali. Tiga
keranjang yang dimaksud adalah sebagai berikut:

e. Winayapitaka, berisi peraturan tentang hukum agama Buddha yang


berlaku bagi para pemeluknya.
f. Sutrantapitaka, berisi wejangan-wejangan Sang Buddha.
g. Abhidarmapitakan, berisi keterangan dan penjelasan tentang soal-
soal keagamaan.
Para pemeluk agama Buddha harus berikrar yang
disebut Trisarana (tiga tempat berlindung), yaitu :

Saya berlindung kepada Buddha

Saya berlindung kepada dharma

Saya berlindung kepada sangga


Buddha adalah tokoh sejarah pendiri agama Buddha, dharma adalah ajaran Buddha, dan
sanggha adalah masyarakat pemeluk agama Buddha
Menurut dharma atau ajaran agama Buddha, ada empat kebenaran utama dalam hidup di
dunia atau disebut Caturarya Satya.
a. Hidup (lahir menjadi tua dan meninggal dunia) merupakan penderitaan atau sengsara
b. Sengsara (penderitaan) disebabkan oleh yang tidak ikhlas dan muncul hawa nafsu untuk
hidup mewah (mencari kesenangan dunia)
c. Sengsara itu dapat dilenyapkan kalau hati yang tidak ikhlas dan hawa nafsu untuk mencari
kesenangan dunia itu dihilangkan.
d. Hawa nafsu untuk mencari kesenangan itu dapat dihilangkan dengan cara astamarga atau
astavidha (delapan jalan kebenaran)
Hawa nafsu untuk mencari
kesenangan itu dapat dihilangkan
dengan cara astamarga atau astavidha
(delapan jalan kebenaran), yaitu :

1. Pandangan (pengetahuan) yang benar


2. Niat (sikap atau minat) yang benar
3. Perkataan yang benar
4. Perbuatan (tingkah laku) yang benar
5. Penghidupan (mata pencaharian) yang benar
6. Usaha (daya upaya) yang benar
7. Perhatian (renungan) yang benar
8. Samadi (memusatkan pikiran)
Masyarakat pemeluk agama Buddha (sanggha)
dibedakan menjadi dua macam, yaitu sanggha
yang tetap tinggal sebagai masyarakat biasa dan
sanggha yang hidup dalam biara. Sanggha yang
tetap tinggal sebagai anggota masyarakat biasa
disebut upasaka (laki-laki) dan upasika (wanita)
3 . M A S U K N YA P E N G A R U H
HINDU DAN BUDDHA DI
INDONESIA
M A S U K N YA A G A M A D A N K E B U D AYA A N B U D D H A
KE INDONESIA DIDUGA TERJADI LEBIH DAHULU
DIBANDINGKAN AGAMA HINDU. BERDASARKAN
PENEMUAN ARKEOLOGI, DIPERKIRAKAN AGAMA
D A N K E B U D AYA A N B U D D H A M A S U K PA D A S E K I TA R
A B A D K E - 2 M . P E N D A PAT I N I D I D A S A R K A N PA D A
PENEMUAN ARCA BUDDHA DARI PERUNGGU DI
S E M PA G A , S U L AW E S I S E L ATA N .
WA L A U P U N D I D U G A L E B I H D A H U L U M A S U K K E
I N D O N S I A , PA D A A K H I R N YA P E N G A R U H N YA
T E R D E S A K O L E H H I N D U YA N G B A R U M A S U K A B A D
KE-4M. AGAMA BUDDHA MULAI BERKEMBANG
L A G I A B A D K E - 7 M D I TA N D A I D E N G A N
B E R D I R I N YA K E R A J A A N S R I W I J AYA .
A. PEMBAWA DAN PROSES MASUK
AGAMA BUDDHA

Diduga penyebar atau pembawa Buddha ke Indonesia pedagang. Orang-orang yang paling
besarnya dalam proses masuknya agama dan kebudayaan buddha ke Indonesia ialah para
pedagang.
Selain pedagang agama Buddha dibawa masuk ke Indonesia oleh Dhammaduta. Dharmaduta
berarti pesuruh atau pengemban dan petugas dharma. Dalam terminologi Buddhis, Dharmaduta
dikenal sebagai pengkhotbah atau penyebar Dharma kepada umat manusia agar mereka
berbahagia.
B. PEMBAWA DAN PROSES MASUKNY A
AGAMA HINDU
Untuk mengetahui proses masuknya agama Hindu ke Indonesia ada beberapa teori yang
dapat dipakai sebagai penjelasannya. Teori tersebut sebagai berikut.
1. Teori Waisya
Teori Waisya dikemukakan oleh N.J. Krom. Teori ini yang menyatakan bahwa golongan
Waisya merupakan golongan terbesar yang berperan dalam menyebarkan agama dan kebudayaan
Hindu.
2. Teori Kesatria
Berpendapat bahwa penyebaran Hindu di Indonesia dilakukan oleh golongan atau kasta
Kesatria. Pendukung teori kesatria adalah C.C. Berg, Mookerji, dan J.L. Moens
3. Teori Brahmana
Teori brahmana dikemukakan oleh J.C. Van Leur. Teori tersebut menyebutkan bahwa
masuknys Hindu ke Indonesia karena peran kasta Brahmana.
4. Teori Sudra
pendukung teori Sudra adalah Von Van Fabe. Ia menyatakan bahwa penyebaran agama
Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Hal ini dikarenakan
mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak sehingga
mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya.
5. Teori Arus Balik
Teori arus balik dikemukakan oleh F.D.K. Bosch. Teori arus balik menyatakan bahwa yang
berperan dalam menyebarkan Hindu di Indonesia adalah orang atau kelompok masyarakat
Indonesia sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai