Anda di halaman 1dari 11

KONDISI PENYEBAB

GANGGUAN
KESEIMBANGAN
CAIRAN
Oleh Kelompok 7
Keperawatan Dasar

Kelompok 7

Dinda Apriza (221440110)


Mutiara Hikmah (221440120)

Sherly Wilianty (221440131)

Sintia Ayu Yuniar (221440132)

Yepi Chinlia (221440138)


Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan 2 (dua) parameter penting,
yaitu:

• volume cairan ekstrasel dan


• osmolaritas cairan ekstrasel.

Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan


garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan cairan. Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur
keluaran garam dan air dalam urin sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan
dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.
Gangguan Keseimbangan
Cairan Tubuh

Bentuk gangguan yang paling sering terjadi adalah kelebihan atau


kekurangan cairan yang mengakibatkan perubahan volume.

1. Overhidrasi
Kelebihan atau intoksikasi cairan dalam tubuh, sering terjadi akibat adanya
kekeliruan dalam tindakan terapi cairan. Kejadian tersebut seharusnya tidak
perlu sampai terjadi. Penyebab overhidrasi meliputi, adanya gangguan
ekskresi air lewat ginjal (gagal ginjal akut), masukan air yang berlebihan
pada terapi cairan, masuknya cairan irigator pada
tindakan reseksi prostat transuretra, dan korban tenggelam.

75%
25%
Gangguan Keseimbangan
Cairan Tubuh
2. Hipervolemia
Kondisi ketika kadar bagian yang cair pada darah (plasma) terlalu tinggi.
kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan kelebihan cairan dan
natrium di ruang ekstrasel. Hipervolemia dapat disebabkan oleh kegagalan
jantung, ginjal, atau hati, atau diet tinggi garam.

3. Hipovolemia (Defisit Volume Cairan)


Merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan yang ditandai dengan defisiensi
cairan dan elektrolit di ruang ekstrasel, namun kedua proporsi antara
keduanya mendekati normal. Kehilangan cairan diakibatkan oleh beberapa
faktor, antara lain kurangnya asupan cairan, tingginya asupan pelarut yang
menyebabkan ekskresi urin berlebih, keringat yang banyak, serta kelainan
yang menyebabkan pengeluaran urin berlebih.’
75%
25%
Gangguan Keseimbangan
Cairan Tubuh
Secara umum, kondisi defisit volume cairan (dehidrasi) terbagi 3, yaitu:
1. Dehidrasi Isotonik, terjadi bila jumlah cairan yang hilang sebanding dengan jumlah elektrolit
yang hilang.
2. Dehidrasi Hipertonik, terjadi apabila jumlah cairan yang hilang lebih besar daripada jumlah
elektrolit yang hilang.
3. Dehidrasi Hipotonik, terjadi apabila jumlah cairan yang hilang lebih sedikit daripada jumlah
elektrolit yang hilang.

Kondisi dehidrasi dapat digolongkan menurut derajat keparahannya antara lain:


a. Dehidrasi ringan, pada kondisi ini kehilangan cairan mencapai 5% dari berat tubuh.
b. Dehidrasi sedang, kondisi ini terjadi apabila kehilangan cairan mencapai 5-10% dari berat
tubuh, atau sekitar 2-4 liter.
c. Dehidrasi berat, kondisi ini terjadi apabila kehilangan cairan mencapai 4-6 liter. 75%
Kondisi yang dapat
menyebabkan gangguan
keseimbangancairan
• Pengaturan volume cairan ekstrasel

a. Mempertahankan keseimbangan asupan dan keluaran (intake & output) air


Untuk mempertahankan volume cairan tubuh kurang lebih tetap, maka harus ada
keseimbangan antara air yang ke luar dan yang masuk ke dalam tubuh. Hal ini terjadi karena
adanya pertukaran cairan antar kompartmen dan antara tubuh dengan lingkungan luarnya.

75%
Kondisi yang dapat
menyebabkan gangguan
keseimbangancairan
b. Memperhatikan keseimbangan garam
Jumlah Na+ yang direabsorbsi juga bergantung pada sistem yang berperan mengontrol
tekanan darah. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron mengatur reabsorbsi Na+ dan
retensi Na+ di tubulus distal dan collecting. Retensi Na+ meningkatkan retensi air sehingga
meningkatkan volume plasma dan menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri .hormon
atriopeptin menurunkan reabsorbsi natrium dan air. Hormon ini disekresi oleh sel atrium
jantung jika mengalami distensi akibat peningkatan volume plasma. Penurunan reabsorbsi
natrium dan air di tubulus ginjal meningkatkan eksresi urin sehingga mengembalikan volume
darah kembali normal.
75%
Kondisi yang dapat
menyebabkan gangguan
keseimbangancairan
• Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel

Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan.
Semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi air
dalam larutan tersebut. Air akan berpindah dengan cara osmosis dari area yang konsentrasi solutnya
lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi
air lebih rendah). Osmosis hanya terjadi jika terjadi perbedaan konsentrasi solut yang tidak dapat
menembus membran plasma di intrasel dan ekstrasel.

75%
Kondisi yang dapat
menyebabkan gangguan
keseimbangancairan
Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan melalui:
a. Perubahan osmolaritas di nefron
b. Mekanisme haus dan peranan vasopresin (anti diuretic hormone/ ADH)
Peningkatan osmolaritas cairan ekstrasel (> 280 mOsm) akan merangsang osmoreseptor
di hypothalamus. Rangsangan ini akan dihantarkan ke neuron hypothalamus yang
menyintesis vasopressin. Vasopresin akan dilepaskan oleh hipofisis posterior ke dalam
darah dan akan berikatan dengan reseptornya di duktus koligen.

75%
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai