Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN

RISIKO KEUANGAN

Created by : Nur Caesar Riani Tia Ulfa


NPM : 201510315097
Definisi Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur


dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman. Adapun strategi yang dapat diambil adalah
dengan memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif dari risiko,
dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu.
Tujuan Manajemen Risiko Keuangan

Tujuan utama manajemen risiko keuangan adalah


meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak
terduga dalam harga mata uang, kredit, komoditas, dan ekuitas.
Hal yang perlu dipertimbangkan akuntan manajemen dalam
mempertimbangkan risiko lain yang mungkin timbul antara lain:
O Risiko likuiditas : risiko yang timbul karena tidak semua
produk manajemen risiko keuangan dapat diperdagangkan
secara bebas.
O Diskontinuitas pasar : mengacu pada risiko bahwa pasar tidak
selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
O Risiko kredit : risiko yang memungkinkan pihak lawan tidak
dapat memenuhi kewajibannya.
O Risiko regulasi : risiko yang timbul karena
pihak otoritas publik melarang penggunaan
suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
O Risiko pajak : risiko yang terjadi saat tidak
memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
O Risiko akuntansi : risiko ketika suatu transaksi
lindung nilai tidak dapat dicatat sebagai
bagian dari transaksi yang hendak dilindung
nilai.
Pentingnya Manajemen
Risiko Keuangan
Pertumbuhan cepat layanan manajemen risiko menyatakan
bahwa manajemen dapat meningkatkan nilai perusahaan
dengan mengatur risiko keuangan. Selain itu, investor dan
pemegang saham lainnya terus-menerus mengharapkan
manajer keuangan untuk mengenali dan secara aktif
melakukan manajemen risiko pasar.
Peranan Akuntansi dalam Manajemen
Risiko Keuangan

Para akuntan manajemen memerankan peran yang penting


dalam proses manajemen risiko, antara lain :
1. Mereka membantu mengenali risiko pasar yang mungkin
terjadi.
2. Mengukur trade-off yang berhubungan dengan strategi
alternatif untuk merespons suatu risiko.
3. Mengukur peluang suatu perusahaan terhadap risiko-
risiko tertentu.
4. Memberi penjelasan atas produk-produk pencegahan
risiko tertentu, dan
5. Menilai keefektifan program pencegahan risiko.
Menilai/Identifikasi Risiko Pasar

Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna


untuk mengenali beragam jenis risiko pasar yang mungkin
terjadi. Kerangka kerja ini dimulai dengan memeriksa
hubungan antara beragam risiko pasar dengan value
drivers sebuah perusahaan dan pesaingnya.
Mengukur Trade-off

Mengukur trade-off yang berhubungan dengan strategi


alternatif dalam merespon suatu risiko. Manajemen dapat
memilih untuk tetap menghadapi risiko dari pada
melakukan pencegahan jika biaya perlindungan risiko
lebih tinggi dari pada keuntungannya.
Manajemen Risiko di Dunia dengan Nilai Tukar
Mengambang

Dalam dunia kurs mengambang, tugas manajemen risiko


mencakup:
O Mengantisipasi pergerakan kurs.
O Mengukur risiko kurs valuta asing yang dihadapi
perusahaan.
O Merancang strategi perlindungan yang memadai.
O Membuat pengendalian manajemen risiko internal.
Meramalkan Perubahan
Nilai Tukar (Kurs)
O Perbedaan inflasi;
Dalam mengembangkan program
O Kebijakan moneter;
manajemen risiko bursa, manajer
keuangan harus memiliki informasi O Neraca perdagangan;
tentang arah, waktu dan besarnya O Neraca pembayaran;
perubahan nilai tukar. O Cadangan moneter dan
kapasitas utang luar negeri;
O Anggaran negara;
Informasi yang sering kali digunakan
O Kurs tidak resmi;
dalam memperkirakan nilai tukar
O Perilaku mata uang terkait;
berhubungan dengan perubahan-
O Perbedaan suku bunga;
perubahan pada faktor berikut ini :
O Harga opsi ekuitas asing.
Mengukur Pemajanan dan Pemajanan Translasi

Mengukur Pajanan Pemajanan Translasi


Proses penyusunan permasalahan Mengukur dampak perubahan kurs
perusahaan untuk mengurangi akibat valuta asing terhadap kesetaraan
perubahan nilai tukar yang mata uang dalam negeri dari aset
merugikan. dan kewajiban mata uang asing
suatu perusahaan
Strategi Perlindungan
O Lindung nilai neraca : mengurangi potensi risiko yang
dihadapi perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai
denominasi moneter aktiva dan kewajiban perusahaan.
O Lindung nilai operasional : perlindungan risiko yang
berfokus pada variabel-variabel yang mempengaruhi
pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
O Lindung nilai struktural : mencakup relokasi tempat
manufaktur untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi
perusahaan.
O Lindung nilai kontraktural : memberikan fleksibilitas yang
lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi
risiko valuta asing yang dihadapi.
Akuntansi untuk produk lindung nilai
Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang
memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan,
menghilangkan, atau mengalihkan risiko pasar kepada pihak
lain. Produk ini mencakup antara lain:
1. Contract forward valas 
2. Future keuangan 
3. Opsi mata uang 
4. Swap mata uang 
Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing

Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing


lainnya yang dibahas adalah mirip dengan perlakuan
untuk kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas
di sini berdasarkan pada sifat aktifitas lindung nilai yaitu
apakah derivatif melindungi nilai komitmen perusahaan,
transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi
luar negeri, dan sebagainya.
Pengungkapan 
Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39, antara lain :
O Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi
lindung nilai;
O Deskripsi pos-pos lindung nilai;
O Identifikasi risiko pasar dari pos-pos lindung nilai;
O Deskripsi instrumen lindung nilai;
O Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung
nilai;
O Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat
efektif untuk meminimalkan risiko pasar;
O Penilaian berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari
seluruh derivatif yang digunakan selama periode berjalan.
Sistem Pelaporan

Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat


merekonsiliasikan sistem pelaporan internal dan eksternal.
Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan.
Namun pada akhirnya mereka harus merekonsiliasikan
dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun
keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.

Anda mungkin juga menyukai