Anda di halaman 1dari 14

TATA LAKSANA

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA


BERACUN
Pengawasan Pemerintah
Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3
• Memasyarakatkan Peraturan Tentang Pengelolaan Limbah B3
• Melakukan inventarisasi Badan usaha yang Menghasilkan Limbah B3
• Inventarisasi Badan Usaha yang Memanfaatkan, Pengolahan,
Penimbunan Limbah B3
• Membantu Kementrian dalam Pemantauan Terhadap Badan Usaha
yang diberikan Ijin Pengelolaan Limbah B3
• Memberikan teguran Peringatan terhadap kegiatan/usaha yang tidak
mentaati Ketentuan yang berlaku dalam pengelolaan Limbah B3
• Melaporkan ke Kementrian mengenai Lokasi Penimbunan dan
Pembuangan Limbah B3 di daerah yang tidak memenuhi Ketentuan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
BAB I
NOMOR 32 TAHUN 2009
KETENTUAN UMUM
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN
Pasal 1
LINGKUNGAN HIDUP

21. Bahan berbahaya dan beracun


yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau
merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

22. Limbah bahan berbahaya dan beracun,


yang selanjutnya disebut Limbah B3 adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung B3.

23. Pengelolaan limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,


penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan, dan/atau penimbunan.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 32 TAHUN 2009
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Bagian Kedua
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Pasal 59
(1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkannya.
(2) Dalam hal B3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (1) telah
kedaluwarsa, pengelolaannya mengikuti ketentuan pengelolaan
limbah B3.
(3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah
B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.
(4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, gubernur,
atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
(5) Menteri, gubernur, atau bupati/walikota wajib mencantumkan persyaratan
lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhi
pengelola limbah B3 dalam izin.
(6) Keputusan pemberian izin wajib diumumkan.
(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan limbah B3 diatur dalam
Peraturan Pemerintah.
Limbah B3 Menurut UU
32 Tahun 2009
Pasal 69 UU 32 2009
(1) Setiap orang dilarang:
a) melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup;

b) memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan


perundang-undangan ke dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
c) memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
d) memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia;
e) membuang limbah ke media lingkungan hidup;
f) membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup;
g) melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;
h) melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;
i) menyusun amdal tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun amdal; dan/atau
j) memberikan informasi palsu, menyesatkan, menghilangkan informasi, merusak informasi, atau
memberikan keterangan yang tidak benar.
KETENTUAN PIDANA DALAM PENGELOLAAN LIMBAH B3
(UU No. 32/2009)

Pelanggaran Dalam Pengelolaan Pidana Denda


Limbah B3 Penjara
Min Maks Min Maks

Pengelolaan Limbah B3 tanpa izin 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar


(Pasal 102)
Tidak melakukan pengelolaan 1 thn 3 thn 1 Milyar 3 Milyar
limbah B3 (Pasal 103)
Dumping tanpa izin (Psl 104) - 3 thn - 3 milyar

Pejabat berwenang tdk melakukan - 1 thn - 500 jt


pengawasan (Pasal 112)
Impor Limbah (Pasal 105) 4 thn 12 thn 4 Milyar 12 Milyar

Impor Limbah B3 (Pasal 106) 5 thn 15 thn 5 Milyar 15 Milyar

Impor Limbah B3 yg dilarang (Pasal 5 thn 15 thn 5 milyar 15 milyar


107)
INPUT
PROSES PRODUK EMISI
PRODUKSI

LIMBAH
PENGOLAHAN
PENGELOLAN TPS LIMBAH
3R LIMBAH
AIR LIMBAH
LIMBAH B3 OLEH
PENGHASIL LIMBAH B3
PENIMBUNAN
LIMBAH/DUMPING

MENGUMPULKAN LIMBAH DARI PENGHASIL UNTUK DISERAHKAN KEPADA PEMANFAAT,


PENGUMPUL PENGOLAH ATAU PENIMBUN

KEGIATAN UNTUK MEMPERULEH KEMBALI ( RECOVERY) PENGGUNAAN KEMBALI (REUSE)


PEMANFAAT DAUR ULANG ( RECYCLE) BERTUJUAN MENGUBAH LIMBAH MENJADI PRODUK

PENGOLAH PROSES UNTUK MENGUBAH KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI LIMBAH B3 UNTUK


MENGHILANGKAN DAN ATAU MENGURANGI SIFAT BAHAYA DAN ATAU SIFAT RACUN

PENGELOLAAN PENIMBUN/
DUMPING
MENEMPATKAN LIMBAH B3 PADA SUATU FASILITAS
PENIMBUNAN DENGAN MAKSUD TIDAK MEMBAHAYAKAN
KESEHATAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP
LIMBAH B3 - JASA
8
PERIZINAN…………..
PERATURAN MENTERI NEGARA PERATURAN MENTERI NEGARA
LINGKUNGAN HIDUP NOMOR LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 30
18 TAHUN 2009 TAHUN 2009
TENTANG TATA LAKSANA
TENTANG TATA PERIZINAN DAN
CARA PERIZINAN PENGAWASAN
PENGELOLAAN LIMBAH
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN
LIMBAH BAHAN BERACUN SERTA
PENGAWASAN PEMULIHAN
BERBAHAYA DAN AKIBAT PENCEMARAN
BERACUN LIMBAH BAHAN
BERBAHAYA DAN BERACUN
OLEH PEMERINTAH DAERAH
KEWENANGAN DALAM PERIZINAN DAN
PENGAWASAN PLB3
PERIZINAN PENGAWASAN
PENGELOLAAN
LIMBAH B3
Pusat Provinsi Kab/Kota Pusat Provinsi Kab/Kota

Penyimpanan
v v v v
Pengumpulan
v v v v v v
Pengangkutan
v v v v
Pemanfaatan
v v v v
Pengolahan
v v v v
Penimbunan
v v v v
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH 14/2013
TENTANG SIMBOL DAN LABEL LIMBAH B3

25 cm
A B

A
25 cm 45o

Ukuran symbol (minimal):


ALAT ANGKUT
25 cm x 25 cm
WADAH/KEMASAN
10 cm X 10 cm
11
SIMBOL & LABEL KEMASAN LIMBAH B3

12
Penyimpanan, Pengumpul, Pengolah dan Penimbun
Limbah B3

Anda mungkin juga menyukai