Anda di halaman 1dari 47

U PS I

TI A N KOR
PEN GER
. 2 0 / 2 0 01 e n c a kup
U U N o
or u p s im
  1 /1 9 99 jo g e r t ia nk
U N o .3 hw a p en
U k a n ba
t a
menya a dan la in yg
a t a n : r an g / b l 2 ).
per b u ad iri o (p a s a
p e r ka y n e g a r a
, m em o m ia n u d u ka n
n h u k um pe r e k on a t a n / k ed
a / jab at
Melaw n keuangan n ga n k r n
k a ny g d a p
g ik a w e n a u d u )
meru u n ak an k e
a n ga n / ke d
r a (p a s a l 3
la hg k e u n e g a
Menya at merugikan rekonomian
n g d a p g a n / p e
ya n ke uan
ika
merug
Korupsi = kanker ganas yang akut
menggerogoti perekonomian negara
secara perlahan, namun pasti
6 CIRI-CIRI KORUPSII
 
1. Dilakukan lebih dari 1 orang
2. Merahasiakan motif, ada keuntungan yg ingin diraih
- menjanjikan keuntungan, honor malam minggu pada proyek
- komitmen lisan dalam tatap muka atau komunikasi elektronik

3. Berhubungan dengan kekuasaan/kewenangan tertentu


- jabatan struktural, - staf, - pimpro / kuasa pengguna anggaran

4. Berlindung di balik pembenaran hukum;


- tidak mengacu pd spesifik aturan ( denda tidak ditulis dlm kontrak )

5. Melanggar kaidah kejujuran dan norma hukum


- pejabat meminta bayaran dari harga OE, harga kontrak di mark up

6. Mengkhianati kepercayaan
- Ingkar akan sumpah dan janji pejabat / PNS
SUMPAH JANJI PNS
Pasal 26 UU No. 8/1974

Demi Allah, saya bersumpah/berjanji :


Bahwa saya, untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil, akan setia dan
taat sepenuhnya kpd Pancasila, Undang-2 Dasar 1945, Negara dan
Pemerintah.
Bahwa saya, akan mentaati segala peraturan perundang- 2 yang
berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada saya
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab.
Bahwa saya, akan senantiasa menjunjung tinggi kehormatan Negara,
Pemerintah, dan Martabat Pegawai Negeri, serta akan senantiasa
mengutamakan kepentingan Negara daripada kepentingan saya sendiri,
seseorang atau golongan.
Bahwa saya, akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau
menurut perintah harus saya rahasiakan.
Bahwa saya, akan bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan
bersemangat untuk kepentingan Negara
BENTUK KORUPSI
1.Merugikan keuangan dan perekonomian negara
Melawan hukum, memperkaya diri, orang lain atau korporasi,
dgn tujuan menguntungkan diri sendiri/ orang lain / koorporasi
Melawan hukum : menyalahgunakan wewenang, kesempatan
dan sarana yang ada
koorporasi = kumpulan orang dan atau kekayaan yg terorganisir
baik merupakan badan hukum / pake akte notaris
atau bukan badan hukum.
2.Suap menyuap
- Memberi atau menjanjikan sesuatu kpd PNS atau penyel. negara
dgn maksud supaya berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu.
- Memberi sesuatu kepada PNS atau penyel. Negara, karena
berhub dengan kewajiban/tugas
( berharap dapat proyek, datang dihari-2 besar )
PENYEBAB KORUPSI 

n s e ba b :
P , men gutaraka
BP K h t er go da
si o r u p a n / m ud a
p ela k u k l e ma h i m
d i v i d u a m a k , k e r a s
1. In n k arak t er t
t i da kk e r j a
- s if a t d a , ma l a s ,
m e w a h
a y a h i dup
- g m e n d e sak
k e b u t u han
- i s a si
a s i O r g an l a d a ni
2. S i t u a km e n e d a i
n a n t i d m e m a
- pim pi n t ab i l i t as t i d ak
e m ak u v i du
- sist e k e lil in g i n d i
ya rak a t s b u r uk
3. M a s y a n g
O r g a n isasi
4. Sistem
PENYEBAB KORUPSI 

an s e b a b:
e n g u t a rak
BPKP, m g individu
t s e k e l i l in d u li n
a s y a r a k a t i da k pe pe r h at i a
3.M g a n s e k itar a k m e njadi
d
- lingkun kekayaan PNS ti
a s a l – u s ul
-
y a n g b u ruk
O rg a n is a s i i g a n )
4.S i s t e m m inis tr as t anda t a n
o l a a d g s u n g
- tata kel ting ada SPJ, lan ek
a n g p e n a d a p r o y
(y k u p , t a pi
i t i d a kc u i ne r ja )
- g a j an k
a d a t u njang
( belum
FAKTA STATISTIK
(INSTITUTE OF BUSINESS ETHICS 2007)

8
7 KLASIFIKASI KORUPSI
Merugikan Keuangan Negara

1
2 Suap
Konflik
7
Kepentingan

3 GRATIFIKASI
KORUPSI

Perbuatan Curang 6

4
Pemerasan 5
Penggelapan dalam
Jabatan
FRAUD TRIANGLE THEORY
Dr. Donald Cressey (AFCE), perilaku menyimpang (fraud) didukung oleh:

Pressure
(tekanan)

Opportunity Rationalization
(kesempatan) (pembenaran)

06/11/2013 10
FRAUD (TEORI DIAMOND FRAUD)

06/11/2013 11
CAPABILITY
1. POSITION/FUNCTION : Memiliki posisi ttt cenderung korup
2. BRAINS : semakin pintar, semakin berpeluang
3. CONFIDENCE/EGO: Koruptor lebih percaya diri
4. COERCION SKILL : Humanis, jiwa sosial, mampu mempengaruhi
orang lain
5. EFECTIVE LYING: Berbohong secara konsisten dan efektif
6. IMMUNITY to STRESS: tenang, mampu kontrol emosi

06/11/2013 12
POKOK
BAHASAN II
2 Budaya Anti Korupsi

1. Arti Budaya Anti Korupsi


2. Nilai-2 Anti Budaya AntiKorupsi
3. Prinsip Budaya Korupsi
BUDAYA ANTI KORUPSI
 
Nilai-nilai Anti korupsi :
1. Jujur
( lurus hati, tidak berbohong, dapat dipercaya )
2. Peduli
( meng-indahkan, mem-perhatikan, meng-hiraukan )
3. Mandiri
( tidak tergantung kepada orang lain )
4. Disiplin
( tepat waktu )
5. Tanggung jawab
( mau dituntut, mau menanggung risiko )
BUDAYA ANTI KORUPSI
 
Nilai-nilai Anti korupsi :

6. Kerja keras
( niat baik, daya tahan, serius, tabah, ulet )
7. Sederhana
( Biasa saja )
8. Berani
( mau menanggung risiko )
9. Adil
( membagi sama berat, tapi tergantung pengaturan &
kesepatan)
PRINSIP – 2 BUDAYA ANTI KORUPSI
 
1.Akuntabilitas
( Setiap perbuatan / tindakan aparatur wajib dipertangung-
jawabkan secara tertulis )
2.Tranparansi
( informasi harus terbuka / perencanaan, pelaksanaan, monitor )
3.Kewajaran
( apa adanya / tidak direkayasa )
4.Kebijakan
( aturan dibuat berdasarkan pandangan yang luas
dari berbagai aspek )
5.Kontrol Kebijakan
( Pengawasan terhadap kebijakan untuk antisipasi )
POKOK
BAHASAN III
3 Upaya Pencegahan Dan
Pemberantasan Korupsi

1. Pembentukan lembaga anti korupsi


2. Pemberdayaan masyarakat
3. Pencegahan korupsi disektor pubik
4. Penegakan Regulasi
5. Perbaikan sistem
6. Perbaikan manusia
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI
 
1.Pembentukan Lembaga Anti Korupsi

2.Pencegahan sosial dan pemberdayaan Masyarakat

3.Pencegahan korupsi di sektor publik.

4.Penegakan regulasi

5.Perbaikan sistem

6.Perbaikan manusia
UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI

1.Pembentukan lembaga anti korupsi


a. Ombudsman.
( - komplain apa yang dilakukan oleh pemerintah
penegakan etika pelayanan publik
- memberikan edukasi pada pemerintah
- mengembangkan standart perilaku code of conduct
b. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
( merupakan lembaga independen anti-korupsi )
d. Badan pemeriksa keuangan ( BPK )
d. Badan Pengawasan keuangan & Pembangunan /BPKP
c. Inspektorat jenderal di Departemen.

2.Pencegahan sosial dan pemberdayaan Masyarakat


UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI
 
2.Pencegahan sosial dan pemberdayaan Masyarakat
- Media cetak
( sangat rame )
- Media elektronik
( luar biasa hebohnya / Ind Lawyer Club)
3.Pencegahan korupsi di sektor publik.
- Mewajibkan pejabat publik untuk melaporkan dan
mengumumkan jumlah kekayaan yang dimiliki baik
sebelum maupun sesudah menjabat.
- Melakukan lelang atau penawaran secara terbuka.
- Menerima pengaduan melalui fac, telpon kedua faktor
UPAYA PEMB KORUPSI
 
Bahwa cara untuk memberantas korupsi yang paling
ampuh adalah dengan memberikan hukuman yang seberat-
beratnya kepada pelaku korupsi.
- Di Negara Cina dihukum mati
- Di Indonesia, kurungan dan denda
( UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindakl Pidana Korupsi )
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Pasal – 5,
Setiap orang yang melakukan tindak pidana sebagaimana di
Maksud KUHP pasal 209 “
- Barang siapa memberi hadiah atau perjanjian kepada seorang pegawai negeri,
dengan maksud hendak membujuk dia, supaya dalam pekerjaannya ia berbuat atau
mengalpakan sesuatu apa, yang bertentangan dengan kewajibannya.
- Barang siapa memberi hadiah kepada seorang pegawai negeri oleh sebab atau
berhubungan dengan pegawai negeri itu sudah membuat atau mengalpakan sesuatu
apa dalam menjalankan pekerjaannya yang bertentangan dengan kewajibannya.
(1)Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan atau pidana
denda paling sedikit Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 250.000.000,00
(dua ratus lima puluh juta rupiah)
PENGERTIAN KORUPSI
UU NO 31 TAHUN 1999 JO.UU NO 20 TAHUN 2001
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI

PASAL 2 (1)
SETIAP ORANG YANG SECARA MELAWAN HUKUM MELAKUKAN
PEBUATAN MEMPERKAYA DIRI SENDIRI ATAU ORANG LAIN ATAU
SUATU KORPORASI YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
ATAU PEREKONOMIAN NEGARA, DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA
SEUMUR HIDUP ATAU PIDANA PALING SINGKAT 4 (EMPAT) TAHUN
DAN PALING LAMA 20 TAHUN, DENDA PALING SEDIKIT RP200.000.000,-
DAN PALING BANYAK RP1.000.000.000,-
.
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara yang


menerima pemberian atau janji sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf a atau huruf b, dipidana dengan
pidana yang sama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
 
UU No.31 / 1999 jo UU No. 20 / 2001 tentang
Pemberantasan Tindakl Pidana Korupsi

Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)


tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana
denda paling sedikit Rp 150.000.000,00 (seratus lima puluh
juta rupiah) dan paling banyak Rp 750.000.000,00 (tujuh
ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang:
 

a. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada hakim dengan


maksud untuk mempengaruhi putusan perkara yang diserahkan
kepadanya untuk diadili; atau
b. memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang yang
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan ditentukan
menjadi advokat untuk menghadiri sidang pengadilan dengan
maksud untuk mempengaruhi nasihat atau pendapat yang akan
diberikan berhubung dengan perkara yang diserahkan kepada
pengadilan untuk diadili.
STRATEGI PEMB KORUPSI
 
1.Adanya regulasi

2. Perbaikan sistem

3. Perbaikan manusianya
X
STRATEGI PEMB KORUPSI
 
1.Adanya regulasi
Kemenkes No: 232 Menkes/SK/VI/2013, tentang strategi komunikasi
Pemberantasan Budaya Anti Korupsi Kementrian Kesehatan Tahun 2013
a. Penyusunan dan sosialisasi buku panduan penggunaan
fasilitas kantor
b. Penyusunan dan sosialisasi buku panduan memahami
gratifikasi
c. Workshop/pertemuan peningkatan pemahaman tentang
antikorupsi dengan topik tentang gaya hidup PNS,
kesederhanaan, perencanaan keuangan keluarga sesuai
dengan kemampuan lokus
d. Penyebarluasan nilai-nilai anti korupsi (disiplin dan
tanggung jawab) berkaitan dengan kebutuhan pribadi
dan persepsi gratifikasi
e. Penyebarluasan informasi tentang peran penting dan
manfaat whistle blower dan justice collaborator
 
STRATEGI PEMB KORUPSI
2. Perbaikan sistem
a. Memperbaiki peraturan perundangan yang berlaku, untuk
mengantisipasi perkembangan korupsi dan menutup celah
hukum atau pasal-pasal karet yang sering digunakan
koruptor melepas diri dari jerat hukum.
b. Memperbaiki cara kerja pemerintahan (birokrasi) menjadi
simpel dan efisien.
c. Memisahan secara tegas kepemilikan negara dan
kepemilikan pribadi, memberikan aturan yang jelas
tentang penggunaan fasilitas negara untuk kepentingan
umum dan penggunaanya untuk kepentingan pribadi.
d. Menegakkan etika profesi dan tata tertib lembaga dengan
pemberian sanksi secara tegas.
e. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance
( UU No.28, Tahun 1999, tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih, dan bebas KKN, )
STRATEGI PEMB KORUPSI
 

3. Perbaikan manusianya
a. Memperbaiki moral manusia sebagai umat beriman.
b. Memperbaiki moral sebagai suatu bangsa.
c. Meningkatkan kesadaran hukum, dengan sosialisasi dan
pekerjaan anti korupsi.
d. Mengentaskan kemiskinan.
Meningkatkan kesejahteraan.
e. Memilih pemimpin yang bersih, jujur dan anti korupsi,
pemimpin yang memiliki kepedulian dan cepat tanggap,
pemimpin yang bisa menjadi teladan.
GRATIFIKASI

Berasal dari Bahasa Belanda, “Gratificatie”


atau
Bahasa Inggrisnya “Gratification“
yang diartikan hadiah uang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia ,1998


“ Gratification “
Hadiah uang kpd pegawai di luar gaji .
 
GRATIFIKASI KORUPSI
Adalah Praktek Korupsi dalam Bentuk Suap
Karena suap itu - merugikan negara /kualitas barang rendah
- Persekongkolan antara PNS dg Rekanan
- Penyalahgunaan kekuasaan / tugas

Korupsi adalah ( UU No 20 Th 2001,


tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Karena
- Melanggar hukum /Penyalahgunaan wewenang
- Dilakukan pejabat dengan orang lain / rekanan
- Merugikan negara / perekonomian negara
 
GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP APABILA:
GRATIFIKASI
DIANGGAP SUAP

Meliputi penerimaan namun tidak terbatas pada:

1.Marketing fee atau imbalan terkait pemasaran produk;

2.Cash back yang diterima instansi digunakan untuk kepentingan pribadi ;

3.Gratifikasi terkait pengadaan barang/jasa, pelayanan publik atau proses lainnya;

4.Sponsorship terkait pemasaran atau penelitian suatu produk.

33
MARKETING FEE
YANG DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ lainnya :


1.Sebelum jenis obat tertentu diresepkan atau alat direkomendasikan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
2.Karena meresepkan obat atau mengusulkan/ menetapkan merk atau jenis alat
tertentu untuk digunakan
3.Proses pemasukan jenis obat/ alkes ke dalam daftar obat/formularium
4.Karena penetapan jenis dan merk alkes sehubungan KSO

35
CASHBACK
YANG DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/ bank/


hotel/lainnya terkait:

1.Pengelolaan gaji, pinjaman dan tabungan pegawai


2.Penginapan/ hotel/ biro travel terkait kontrak atau pelaksanaan
pertemuan atau perjadin

36
SPONSORSHIP
YANG DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/


rekanan/lainnya terkait:

1.Menghadiri penelitian baik sebagai peserta/ narasumber


2.Keperluan pribadi/ dinas tanpa melalui institusi
3.Pembiayaan short course kesehatan di dalam/luar negeri kepada
individu atau pribadi

37
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG TIPIKOR?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan dan berlawanan dengan
kewajiban atau tugasnya

 Pasal 12 C ayat (1)


Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima
melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifkasi tersebut
diterima.
PENGADAAN BARANG/JASA
YANG DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari mitra


kerja/rekanan/lainnya terkait:

1.Pada saat sebelum/ sesudah proses pengadaan barang/ jasa


2.Pemeriksaan laboratorium, radiologi, pengiriman resep keluar rumah
sakit, dll

39
 
SUAP / MENYUAP
1.Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada PNS
atau Pejabat dengan maksud
- supaya berbuat sesuatu
( iming-iming kepada PNS, proyek ,nanti saya kasih 5 %, akibatnya speks dikurangi )

- tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya;


( diajukan adendum, harusnya ditolak / tidak berbuat untu menolak / ingat reviu )

2.Memberi sesuatu kepada PNS atau Pejabat


karena berhubungan dengan kewajiban, dilakukan atau
tidak dilakukan dalam jabatannya;
( - Pekerjaan telah terlambat, tolong jangan didenda, nanti kami ada pengertian
- Membiarkan speks yang memang tidak sesuai )

3.Memberi hadiah atau janji kepada PNS atau Pejabat


dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang mele-
kat pada jabatan
( menerima kunci motor pada resepsi pernikahan anak PNS, pada hal harus dilaporkan )  
LAYANAN PUBLIK
YANG DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO. HK.02.02/MENKES/306/2014

Penerimaan gratifikasi dalam bentuk apapun dari perusahaan/


rekanan/lainnya terkait, a.l :
1.Pasien didahulukan dalam pelayanan/ mendapatkan fasilitas ruang
rawat inap
2.Penetapan kelas dan/ atau akreditasi rumah sakit
3.Pengujian laboratorium (pengaturan jadwal pemeriksaan sampel,
pengaturan petugas sampling dll)
4.Pengaturan jadwal uji kalibrasi, permintaan tambahan layanan

41
GRATIFIKASI
 
Menurut UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No. 20
Tahun 2001 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, Penj Ps 12 b ayat (1),
Gratifikasi adalah :
- pemberian uang,
- barang,
- rabat (discount),
- komisi,
- pinjaman tanpa bunga,
- tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
- perjalanan wisata,  DLL
GRATIFIKASI
TIDAK DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO.HK.02.02/MENKES/306/2014)

1. Gratifikasi Tidak dianggap suap Terkait Kedinasan:


Meliputi gratifikasi yang diperoleh namun tidak terbatas pada:
Cinderamata dalam kegiatan resmi kedinasan (rapat, seminar, workshop, konfrensi pelatihan
dll)
Kompensasi diterima terkait kegiatan kedinasan seperti honor, transport akomodasi sesuai
standar biaya yang berlaku di instansi pemberi sepanjang tidak terdapat pembiayaan ganda,
nilai wajar, tidak terdapat konflik kepentingan dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku di
instansi penerima.
 Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi, perayaan tertentu ysng
dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel
Kompensasi/pengahasilan/jasa profesi saat jam kerja yg mendapat ijin tertulis atasan.

43
SPONSORSHIP
YANG TIDAK DIANGGAP SUAP
(KEPMENKES NO.HK.02.02/MENKES/306/2014)

Sponsorship diberikan pada organisasi terkait pengembangan institusi,


perayaan tertentu yang dimanfaatkan secara transparan dan akuntabel :
1.Dalam rangka perayaan/ hari besar institusi (Doorprize, event, olahraga
dsb) oleh sponsor, produsen, distributor obat/ alkes
2.Penerimaan dari Bank pengelola dana APBN yang diberikan melalui Kepala
Satuan Kerja dalam rangka pengembangan institusi
3.Penerimaan dari sponsor untuk penelitian kepentingan pengembangan
formularium, pengembangan alkes dsb.

44
Karakteristik LEGAL ILEGAL
Membina hub baik secara Membina hub baik secara
Motif “sosial” “Jabatan PNS”
Kesetaraan Setara Timpang
Relasi Tidak ada relasi kekuasaan Ada Relasi Kekuasaan

Conflick of interst Tidak ada konflik Ada/Potensi konflik

Cara memberi Terbuka Tertutup


Karakteristik LEGAL ILEGAL
Saling memberi dg jumlah, cara dan Searah, dari satu ke yang lain, ukuran &
Resiprositas
ukuran yang sama cara berbeda
Sifat hubungan Aliansi sosial, jangka panjang dan Patternalistik, jangka pendek dan
ikatan emosional saudara “transaksional”

Akuntabilitas Accountable Un Accountable


Nilai pemberian Interaksi sosial , biasa, umum Lebih kepada “nilai moneter”
Terima kasih
atas perhatian
Anda

Anda mungkin juga menyukai