Anda di halaman 1dari 8

RUNTUHNYA JERMAN TIMUR

runtuhnya jerman ti m u r

Kelompok 4
- Syafira Maharani Yanoro
- Tiffany Darmawan
- Maria Reygina
Pecahnya Jerman
Akibat kekalahan Jerman dalam Perang
Dunia II, dilaksakanonya Konferensi
Postdam pada tanggal 2 Agustus 1945,
yang membuat Jerman terpecah
menjadi dua bagian,
• Jerman Barat, di bawah pendudukan
Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis
dengan ideologi Liberalis Kapitalis
• Jerman Timur, di bawah pendudukan
Uni Soviet dengan ideologi komunis
Kedua wilayah Jerman yang terbagi kemudian menjadi suatu negara. Pada bulan september 1949, wilayah Jerman Barat
menjadi Republik Federasi Jerman dengan ibu kota Bonn. Selanjutnya, pada bulan Oktober 1949, wilayah Jerman Timur
menjadi Republik Demokrasi Jerman dengan ibukota di Berlin. Jerman Barat kemudian bergabung dengan NATO sedangkan
Jerman Timur bergabung dengan Pakta Warsawa

Banyak rakyat Jerman yang tidak setuju dengan terpecahnya negara mereka. Terutama rakyat Jerman Timur yang tak ingin
menganut sistem pemerintahan komunis. Apalagi perkembangan ekonomi yang lebih pesat di Jerman Barat membuat mereka
semakin menderita dan ingin berpindah.

Puncaknya terjadi pada tahun 1950 ketika standar hidup Jerman Barat yang semakin baik. Sejarah kemudian mencatat
sepanjang 11 tahun dari 1945 hingga 1961, hampir dua juta rakyat Jerman Timur menyebrang ke Jerman Barat.

Akibatnya, ekonomi Jerman Timur pun semakin memburuk dan menambah ketegangan antara Soviet dengan negara Barat.
Untuk mengatasi hal ini, Jerman Timur pada 13 Agustus 1961 membangun tembok berlin untuk memisahkan Jerman Barat
dan Jerman Timur yang membuat rakyat Jerman Barat dan Jerman Timur tidak boleh saling berkunjung
Runtuhnya Tembok Berlin
4 November 1989 lebih dari 500.000 warga Jerman Timur melakukan demonstrasi karena
terjadinya krisis politik dan ekonomi di Uni Soviet sehingga presiden Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev mengeluarkan kebijakan glasnost ( keterbukaan) dan perestroika (restrukturisasi)
kebijakan tersebut berdampak pada Jerman Timur yang diduduki oleh Uni Soviet.
Pada tanggal 7 November 1989 terjadi pengunduran diri besar-besaran para anggota kabinet
Jerman Timur. Sehari kemudian, pemerintahan yang baru pun menghapuskan peraturan
pembatasan tembok Berlin.
Mendengar berita tersebut, warga Jerman Timur bergerak mendekati perbatasan pada 9
november 1989 untuk memanjat dan menghancurkan tembok berlin.
Reunifikasi Jerman Barat dan Jerman Timur

Pada bulan Februari 1990 dilaksanakannya pertemuan


di Ottawa atau lebih sering dikenal dengan
pertemuan “Dua Plus Empat” yang terdiri atas Jerman
Barat dan Jerman Timur dengan Amerika Serikat, Uni
Soviet, Inggris, dan Prancis. Pada pertemuan ini juga,
Menteri Luar Negeri Uni Soviet, Edward
Shevardnadze mengajukan usulan agar Jerman
bersatu dalam lima tahun pertama dan tetap dalam
Pakta Warsawa atau netral, namun usul tersebut
ditolak NATO. Akhirnya pada 16 Juli 1990 Uni
Soviet setuju Jerman Bersatu bergabung dalam NATO
dengan tidak menilai Pakta Warsawa sebagai musuh.
Pada 13 Agustus 1990, parlemen Jerman sepakat menetapkan tanggal 23 Oktober 1990
sebagai hari penggabungan kembali kedua bagian Jerman.
Dalam sidang parlemen tersebut, 294 suara mendukung, 62 suara menyatakan tidak
setuju, dan 7 suara abstain. Reunifikasi Jerman akhirnya dilakukan lebih cepat dari
rencana semula, yaitu pada tanggal 3 Oktober 1990 Enam hari
setelah itu, tembok berlin dihancurkan oleh pemerintah dan Jerman resmi bergabung
sebagai negara kesatuan.
Dampak
Dampaknya masih terasa hingga kini, salah satunya dalam sistem keuangan. Kejatuhan
ekonomi Jerman Timur yang cepat pada pertengahan tahun 1990 membuat para
pemimpin Jerman Timur banyak kehilangan pengaruh. Begitu mata uang Jerman
Barat, Deutsche Mark, diperkenalkan ke Timur dalam serikat mata uang pada bulan
Juli 1990, perusahaan-perusahaan Jerman Timur—yang sudah terpapar oleh
disintegrasi blok Soviet—secara drastis tidak mampu bersaing.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai