(1990-1991)
Fania Aulia, Fahrial, Nadia
Yahya (2022,26 Agustus) juga memberikan informasi terkait kondisi Jerman Timur
setelah dibagi menjadi wilayah berbeda yaitu “Meskipun hubungan diplomatik membaik,
Jerman Timur tetap mempertahankan kebijakan ketat perihal batas negara. Tembok Berlin
sebagai simbol pemisahan Jerman Barat dan Timur juga masih dijaga rapat. Perjalanan dari
Jerman Timur ke Jerman Barat pun dipersulit.” Oleh karena itu kebijakan ini membuat warga
Jerman Timur yang Ingin masuk ke wilayah Jerman Barat sulit masuk karena penjagaan yang
sangat ketat.
Lanjut Hartono (2022) menjelaskan bahwa pada awal tahun 1990-an, Jerman Timur
dilanda isu keterbukaan dan restrukturisasi ekonomi yang dipicu oleh kemerosotan
ekonomi dikarenakan kebijakan Glasnost (keterbukaan politik) dan Perestroika
(restrukturisasi ekonomi) yang diterapkan oleh Sekretaris Jenderal Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev, mengalami kegagalan.. Namun, sebaliknya, tengah terjadi perkembangan
pesat perekonomian bagi pihak Jerman Barat. Hal tersebut menjadikan keadaan
semakin mendorong warga dalam melakukan gerakan yang menyatukan kedua wilayah.
Kondisi memuncak hingga pada 4 November 1989, lebih dari 500 ribu warga Jerman
Timur berdemonstrasi di Berlin Timur.
Marcel Furstenau (2019, 07) menambahkan penjelasan lebih lanjut terkait demonstrasi
Jerman Timur yang membuat Tembok Berlin runtuh sebagai berikut.
Pada tanggal 7 Oktober 1989, rezim sosialistis di Jerman Timur menggalang perayaan
besar 40 tahun pendirian Republik Demokratik Jerman Timur. Namun warga yang
sudah kehilangan kepercayaan dan menolak penindasan terus menggalang aksi protes
damai yang makin lama makin luas di berbagai kota. Akhirnya, pada 9 November
1989, rezim terpaksa menyerah pada desakan puluhan ribu orang yang ingin melewati
perbatasan antara Berlin Timur dan Berlin Barat.
Setelah terjadinya peristiwa demonstrasi tersebut, desakan masyarakat sipil berbuah
keputusan pemerintah Jerman Timur untuk melonggarkan izin bagi warganya yang ingin
bepergian ke Jerman Barat. Pada 9 November 1989 Günter Schabowski, juru bicara Politbiro
Republik Jerman Timur dari Sozialistische Einheitspartei Deutschlands (SED), membuat
konferensi pers terkait kebijakan pelonggaran izin tersebut..
Setelah terjadinya peristiwa runtuh nya Tembok Berlin muncul banyak perubahan
radikal dalam hubungan internasional, melambangkan awal dari era baru. Penyatuan kembali
Jerman yang mengikutinya merupakan langkah maju lainnya bagi Jerman dan seluruh Eropa.
Lebih lanjut Harbani (2022, 03 Oktober ) menambahkan informasi terkait proses Reunifikasi
Jerman Timur dan Jerman Barat
Bahwa proses reunifikasi Jerman pertama kali dicetuskan pada Februari 1990 di
Ottawa, Kanada. Pertemuan tersebut membuahkan hasil keputusan baru, Kanselir
Jerman Timur Helmut Kohl dan Hans Modrow dari Jerman Timur setuju untuk
mempersiapkan penyatuan mata uang dan ekonomi kedua negara. Sehingga pada 24
April 1990, Kohl dan de Maiziere menetapkan penyatuan ekonomi dan moneter dengan
Deutsche Mark sebagai mata uang Jerman. Menlu Uni Soviet Edward Shevardnadze
mengajukan usulan agar Jerman bersatu dalam lima tahun pertama tetap dalam Pakta
Warsawa atau netral. Namun, usulan ini ditolak oleh NATO (North Atlantic Treaty
Organization) sehingga pada 16 Juli 1990, akhirnya Moskow menyetujui Jerman
bergabung dalam NATO dengan tidak lagi menilai Pakta Warsawa sebagai musuh.
Hal tersebut menghasilkan rumusan penyatuan Jerman di pertemuan Moskow resmi
ditandatangani hingga negara Jerman secara resmi dipersatukan kembali pada 3 Oktober
1990 Artinya, enam negara bagian Jerman Timur yaitu Brandenburg, Mecklenburg-
Vorpommern, Sachesn, Sachsen-Anhalt, Thüringen, dan Berlin bersatu secara resmi dengan
Federal Jerman (Jerman Barat). Kebangkitan nasionalisme Jerman kemudian resmi
direalisasikan pada upacara kenegaraan di Gedung Philharmonie, Berlin pada 3 Oktober 1990
silam. Peristiwa bersejarah tersebut diperingati tiap tahunnya oleh warga Jerman.
Berkaitan dengan peristiwa Reunifikasi Jerman, tentunya memberikan beberapa
dampak dalam bidang ekonomi yang cukup berpengaruh bagi dunia