Anda di halaman 1dari 50

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2021


TENTANG JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN

DAN

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI


BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2012 JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PASAR HASIL PERTANIAN
DAN ANGKA KREDITNYA

Anis Septian Purnama, S.KM


Betrix Rifana Kusumaning Indah, S.KM.
Ratih Dwi Kartikasari, S.P
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2021

TENTANG JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG


KESEHATAN
• Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
• fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan
pada keahlian dan keterampilan tertentu.
Kegiatan Epidemiologi adalah kegiatan untuk
memperoleh data dan informasi tentang distribusi
status kesehatan masyarakat dan kondisi yang
mempengaruhinya.
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN

1. Epidemiolog Kesehatan berkedudukan sebagai pelaksana teknis


fungsional di bidang epidemiologi kesehatan pada Instansi Pemerintah.
2. Epidemiolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara langsung
kepada pejabat pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan tinggi
pratama, pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang memiliki
keterkaitan dengan pelaksanaantugas Jabatan Fungsional
Epidemiolog Kesehatan
3. Kedudukan Epidemiolog Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas dan
fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis beban kerja dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan merupakan jabatan karier PNS.

• Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan termasuk dalam klasifikasi/rumpun


kesehatan.
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
Epidemiolog Kesehatan
Terampil

Jabatan fungsional Epidemiolog Kesehatan


kategori Keterampilan Mahir
Kategori dan Epidemiolog Kesehatan
Jenjang Penyelia
Jabatan
Fungsional Epidemiolog Kesehatan
Ahli Pertama
Epidemiolog
Kesehatan Epidemiolog Kesehatan
Jabatan fungsional Muda
kategori
Keahlian Epidemiolog Kesehatan
Madya

Epidemiolog Kesehatan
Utama
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN
TUGAS JABATAN, DAN HASIL KERJA

Tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog


Kesehatan yaitu melakukan kegiatan
epidemiologi kesehatan.
Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan yang dapat dinilai angka
kreditnya yaitu kegiatan epidemiologi kesehatan, terdiri atas sub-unsur:

a. epidemiologi manajerial;
b. surveilans epidemiologi;
c. kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan;
d. monitoring dan evaluasi program;
e. penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan kejadian luar biasa;
f. manajemen data epidemiologi;
g. kajian epidemiologi; dan
h. penyebarluasan informasi epidemiologi.
Uraian Kegiatan dan hasil Kerja
Setiap Kategori dan Jenjang Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan memiliki
uraian kegiatan tugas jabatan dan hasil kerja yang berbeda-beda
Uraian Kegiatan Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
1. menyusun rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas;
2. melaksanakan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di bawah bimbingan/supervisi;
3. menyusun dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka epidemiologi manajerial;
4. merancang desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
5. melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah bimbingan/supervisi;
6. melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
7. melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans epidemiologi lingkup terbatas dan lokal;
8. melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9. menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalamrangka deteksi dini penyakit dan masalah
kesehatan tingkat kabupaten;
10. melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka deteksi dini penyakit dan
masalah kesehatan;
11. melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam rangka
deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
12. melaksanakan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan lingkup terbatas;
13. menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa
penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
14. melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini kejadian
luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
15. melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam rangka
kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
16. melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah bimbingan/supervisi;
Uraian Kegiatan Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
17. melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi program
lingkup terbatas dan lokal;

18. melaksanakan Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa dengan


metode epidemiologi analitik;

19. melakukan penapisan faktor risiko pada periode Kejadian Luar Biasa;

20. menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode Kejadian Luar Biasa;

21. melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode Kejadian Luar


Biasa;
Uraian Kegiatan Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
22. melaksanakan penanggulangan wabah/ Kejadian Luar Biasa berisiko rendah di bawah bimbingan/supervisi;

23. menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data kualitatif penyakit dan determinan;

24. menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data referensi;

25. melakukan validasi data referensi;

26. melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;

27. melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;

28. menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;

29. melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah bimbingan/supervisi;

30. melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif di bawah bimbingan/supervisi

31. melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah bimbingan/supervisi;

32. mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan II;

33. menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk advokasi dan sosialisasi; dan

34. melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku kepentingan tingkat kecamatan/puskesmas;
Hasil Kerja tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama
1.rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas;
2.laporan pelaksanaan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di bawah bimbingan/supervisi;
3.laporan penyusunan dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka epidemiologi manajerial;
4.rancangan desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
5.laporan pelaksanaan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah bimbingan/supervisi;
6.laporan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
7.laporan monitoring dan evaluasi mutu surveilans epidemiologi lingkup terbatas dan lokal;
8.laporan pelaksanaan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9.laporan penyusunan materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan
tingkat kabupaten;
10. laporan pelaksanaan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
11. laporan pelaksanaan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam rangka deteksi dini
penyakit dan masalah kesehatan;
12. laporan pelaksanaan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan lingkup terbatas;
13. laporan penyusunan materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit
dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
14. laporan pelaksanaan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa
penyakit dan masalah kesehatan;
15. laporan pelaksanaan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam rangka kewaspadaan dini
Kejadian Luar Biasa penyakit dan masalah kesehatan;
16. laporan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah bimbingan/supervisi;
17. laporan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi program lingkup terbatas dan lokal;
18. laporan Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa dengan metode epidemiologi
analitik;
19. laporan penapisan faktor risiko pada periode kejadian luar biasa;
20. laporan penyusunan materi pemberdayaan masyarakat pada periode kejadian luar biasa;
21. laporan pelaksanaan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode kejadian luar biasa;
22. laporan penanggulangan wabah/Kejadian Luar Biasa berisiko rendah di bawah bimbingan/ supervisi;
23. rancangan pengumpulan dan pengolahan data kualitatif penyakit dan determinan;
24. rancangan pengumpulan dan pengolahan data referensi;
25. laporan validasi data referensi;
26. laporan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;
27. laporan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;
28. laporan penyusunan bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;
29. laporan kajian epidemiologi analitik di bawah bimbingan/supervisi;
30. laporan kajian epidemiologi kualitatif di bawah bimbingan/supervisi;
31. laporan kajian epidemiologi referensi sebagai anggota rancangan epidemiologi manajerial wilayah
terbatas;
32. laporan presentasi hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan II;
33. laporan penyusunan bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk advokasi dan sosialisasi;
dan
34. laporan pelaksanaan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku kepentingan tingkat
kecamatan/puskesmas;
Pengangkatan PNS ke dalam
jabatan Fungsional Epidemiolog
Kesehatan dilakukan melalui
Pengangkatan:

Perpindahan dari
Pertama Promosi
Jabatan lain
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan melalui pengangkatan
pertama sebagaimana, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah diploma tiga rumpun kesehatan untuk Epidemiolog Kesehatan kategori
keterampilan;
e. berijazah paling rendah diploma empat atau sarjana epidemiologi atau bidang
kesehatan masyarakat peminatan epidemiologi untuk Epidemiolog Kesehatan kategori
keahlian;
f. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Epidemiolog Kesehatan; dan
g. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan melalui perpindahan dari
jabatan lain, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut

a.berstatus PNS;
b.memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c.sehat jasmani dan rohani;
d.berijazah diploma tiga rumpun kesehatan untuk kategori keterampilan;
e.memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Epidemiolog Kesehatan;
f.berijazah paling rendah diploma empat atau sarjana epidemiologi atau kesehatan masyarakat
peminatan epidemiologi untuk Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama, Jabatan
Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda, dan Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli
Madya;
• g.berijazah paling rendah magister program studi atau jurusan, atau peminatan bidang
Epidemiologi Kesehatan untuk Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli Utama;
• h.mengikuti dan lulus Uji Kompetensi teknis, kompetens manajerial, dan
kompetensi sosial kultural sesuai dengan Standar Kompetensi yang telah disusun oleh
Instansi Pembina;
• i.memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang epidemiologi kesehatan yang
akan diduduki paling singkat 2 (dua) tahun;
• j. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan berusia
paling tinggi:
• 1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan Fungsional Epidemiolog
Kesehatan kategori keterampilan, Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli
Pertama dan Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda;
• 2) 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan Fungsional Epidemiolog
Kesehatan Ahli Madya; dan
• 3) 60 (enam puluh) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan Fungsional Epidemiolog
Kesehatan Ahli Utama bagi PNS yang telah menduduki jabatan pimpinan tinggi.
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan melalui promosi harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:

• a.berijazah sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan untuk jabatan


fungsional Epidemiolog Kesehatan yang akan diduduki;
• b.memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Epidemiolog Kesehatan;
• c.mengikuti dan lulus Uji Kompetensi teknis, kompetensi manajerial, dan
kompetensi sosial kultural sesuai Standar Kompetensi yang disusun oleh Instansi
Pembina;
• d.nilai kinerja/prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
• e.memiliki rekam jejak yang baik;
• f. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS; dan
• g.tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
Penilaian Kinerja meliputi:
• SKP (Sasaran Kinerja Pegawai ):
 rencana kinerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS yang harus
dicapai setiap tahun.
 SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari uraian kegiatan tugas
jabatan sebagai turunan dari penetapan kinerja unit kerja
• Perilaku Kerja
Target Angka Kredit

Target Angka Kredit bagi Epidemiolog Kesehatan kategori keterampilan setiap tahun ditetapkan
paling sedikit:

a. 5 (lima) untuk Epidemiolog Kesehatan Terampil;

b. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Epidemiolog Kesehatan Mahir; dan

c. 25 (dua puluh lima) untuk Epidemiolog Kesehatan Penyelia.


Target Angka Kredit bagi Epidemiolog Kesehatan kategori keahlian setiap tahun
ditetapkan paling sedikit:
• a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Epidemiolog Kesehatan Ahli Pertama;

• b. 25 (dua puluh lima) untuk Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda;

• c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya; dan

• d.50 (lima puluh) untuk Epidemiolog Kesehatan Ahli Utama.


Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan angka kredit

• Pejabat pimpinan tinggi madya untuk Angka


Kredit bagi Jabatan Fungsional Epidemiolog
Kesehatan jenjang Ahli Utama
Dibantu oleh Tim Penilai :
Tim penilai pusat
• Pejabat pimpinan tinggi pratama untuk Angka Tim penilai unit kerja
Kredit bagi Epidemiolog Kesehatan kategori
keterampilan, Epidemiolog Kesehatan Ahli
Pertama, Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda,
Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya

Tugas tim penilai
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yang dilakukan oleh pejabat penilai;
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai capaian tugas jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau jenjang jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti Uji Kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian capaian tugas jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP; dan
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang Berwenang dalam
pengembangan PNS, pengangkatan dalam jabatan, pemberian tunjangan dan sanksi,
mutasi, serta keikutsertaan Epidemiolog Kesehatan dalam pendidikan dan pelatihan.
Tim Penilai
Tim Penilai terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknis yang membidangi
Epidemiologi Kesehatan, unsur kepegawaian, dan Epidemiolog Kesehatan.
Susunan keanggotaan Tim Penilai terdiri atas:
a. seorang ketua merangkap anggota;
Susunan keanggotaan harus
b. seorang sekretaris merangkap anggota; dan
berjumlah ganjil
c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
• Ketua Tim Penilai paling rendah pejabat administrator Epidemiolog Kesehatan penyelia untuk
penilaian Epidemiolog Kesehatan kategori keterampilan dan paling rendah pejabat pimpinan
tinggi pratama atau Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya untuk penilaian Epidemiolog
Kesehatan kategori keahlian.
• Sekretaris Tim Penilai harus berasal dari unsur kepegawaian.
• Anggota Tim Penilai berasal dari Epidemiolog Kesehatan.
• Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:
 Menduduki pangkat dan/atau jabatan paling rendah sama dengan pangkat dan/atau
jabatan Epidemiolog Kesehatan yang dinilai;
 Memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai Angka Kredit Epidemiolog Kesehatan;
dan
 Aktif melakukan penilaian.
• Apabila jumlah anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari
Epidemiolog Kesehatan, anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yangmemiliki
kompetensi untuk menilai Hasil Kerjam Epidemiolog Kesehatan.
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

• Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila capaian Angka Kredit telah memenuhi Angka
Kredit Kumulatif yang dipersyaratkan.
• Angka Kredit Kumulatif dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada setiap tahun dan
perolehan Hasil Kerja Minimal pada setiap periode.
• Dalam hal untuk kenaikan pangkat, Epidemiolog Kesehatan dapat melaksanakan kegiatan
penunjang, meliputi:
a. pengajar/pelatih di bidang epidemiologi kesehatan;
b. keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi;
c. perolehan penghargaan/tanda jasa;
d. perolehan gelar/ijazah lain; atau
e. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan
KENAIKAN JABATAN
• Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan satu tingkat lebih
tinggi wajib memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan.
• Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya yang akan naik jenjang jabatan menjadi
Epidemiolog Kesehatan Ahli Utama harus memenuhi kualifikasi Pendidikan paling
rendah Magister program studi atau jurusan atau peminatan bidang Epidemiologi
Kesehatan.
• Selain memenuhi syarat kinerja, Epidemiolog Kesehatan yang akan dinaikkan
jabatannya setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus Uji Kompetensi,
memenuhi Hasil Kerja Minimal, atau persyaratan lain yang ditentukan oleh
Instansi Pembina.
Dalam hal untuk kenaikan jenjang, Epidemiolog Kesehatan dapat melaksanakan
kegiatan pengembangan profesi.
Kegiatan pengembangan profesi, meliputi :
a. perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang epidemiologi kesehatan;
b. penyusunan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang epidemiologi kesehatan;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di bidang epidemiologi
kesehatan;
d. penyusunan standar/pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
epidemiologi kesehatan;
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang epidemiologi kesehatan; atau
f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh Instansi Pembina di bidang epidemiologi
kesehatan.
Bagi Epidemiolog Kesehatan yang akan naik ke jenjang jabatan penyelia, ahli
madya, dan ahli utama, Epidemiolog Kesehatan wajib melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan, dengan Angka
Kredit pengembangan profesi yang disyaratkan sebagai berikut:
a. 4 (empat) bagi Epidemiolog Kesehatan Mahir yang akan naik jabatan setingkat
lebih tinggi menjadi Epidemiolog Kesehatan Penyelia;
b. 6 (enam) bagi Epidemiolog Kesehatan Ahli Muda yang akan naik jabatan
setingkat lebih tinggi menjadi Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya; dan
c. 12 (dua belas) bagi Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya yang akan naik jabatan
setingkat lebih tinggi menjadi Epidemiolog Kesehatan Ahli Utama.
Epidemiolog Kesehatan yang secara bersama-sama membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah di
bidang epidemiologi kesehatan, diberikan Angka Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian Angka Kreditnya yaitu 60%
(enam puluh persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh persen) bagi penulis
pembantu;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian Angka Kreditnya yaitu 50% (lima
puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh lima persen) bagi
penulis pembantu;
c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian Angka Kreditnya yaitu 40%
(empat puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20% (dua puluh persen) bagi
penulis pembantu; dan d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan penulis utama
dan penulis pembantu maka pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang sama
untuk setiap penulis.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak 3 (tiga)
orang.
• Epidemiolog Kesehatan yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan Angka
Kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan pangkat berikutnya dalam
satu jenjang.
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN
FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional
Epidemiolog Kesehatan dihitung berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari
indikator, antara lain:
a. jumlah orang dan luas wilayah yang dilakukan pengamatan/surveilans dan
penyelidikan epidemiologi;
b. jumlah fasilitas pelayanan kesehatan; dan
c. jumlah program kesehatan/masalah kesehatan yang dilaksanakan.
KOMPETENSI
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan harus
memenuhi Standar Kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan.
(2) Kompetensi Epidemiolog Kesehatan, meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
• Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Epidemiolog Kesehatan
wajib diikutsertakan pelatihan (pelatihan fungsional dan pelatihan teknis di bidang
epidemiologi kesehatan)
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Epidemiolog Kesehatan diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. mengundurkan diri dari Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
PEMINDAHAN KE DALAM JABATAN LAIN DAN LARANGAN
RANGKAP JABATAN

• Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier, Epidemiolog Kesehatan


dapat dipindahkan ke dalam jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dengan persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian.

• Untuk optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian kinerja organisasi,


Epidemiolog Kesehatan dilarang rangkap jabatan dengan jabatan pimpinan
tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas, atau jabatan pelaksana.
ORGANISASI PROFESI
• Organisasi profesi Epidemiolog Kesehatan yaitu PAEI.
• Setiap Epidemiolog Kesehatan wajib menjadi anggotaPAEI.
• PAEI mempunyai tugas:
a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
b. memberikan advokasi; dan
c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran kode etik dan kode
perilaku profesi.
KETENTUAN LAIN LAIN

(1) Epidemiolog Kesehatan dapat ditugaskan sebagai pimpinan Fasyankes, sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Epidemiolog Kesehatan yang bertugas di daerah terpencil/rawan/berbahaya,
dapat diberikan tambahan Angka Kredit paling banyak 25% (dua puluh lima
persen) dari Angka Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6 TAHUN 2012
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS PASAR HASIL
PERTANIAN DAN ANGKA KREDITNYA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi
Birokrasi ini yang dimaksud dengan :
1. Jabatan fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan
analisis pasar hasil pertanian yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil.
2. Kegiatan Analis Pasar Hasil Pertanian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan,
pengkajian kebijakan dan pengembangan layanan dibidang analis pasar hasil
pertanian.
3. Angka kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan atau akumulasi
nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pejabat fungsional Analis Pasar
Hasil Pertanian dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
BAB II
RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN, DAN TUGAS
POKOK

Pasal 3
1. Analis Pasar Hasil Pertanian berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional
di bidang analis pasar hasil pertanian pada unit organisasi lingkup pertanian
pada instansi pemerintah.

Pasal 4
Tugas pokok Analis Pasar Hasil Pertanian adalah menyiapkan, melaksanakan,
mengkaji kebijakan dan mengembangkan pelayanan dibidang analisis pasar hasil
pertanian.
Bab IV
JENJANG JABATAN DAN PANGKAT
Pasal 6

1. Jabatan fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian terdiri atas :


a. Analis Pasar Hasil Pertanian Terampil
b. Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli
2. Jenjang jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian Terampil terdiri dari yang paling rendah sampai dengan
paling tinggi yaitu :
a. Analis Pasar Hasil Pertanian Pelaksana
b. Analis Pasar Hasil Pertanian Pelaksana Lanjutan
c. Analis Pasar Hasil Pertanian Penyelia
3. Jenjang jabatan Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli terdiri dari yang paling rendah sampai dengan
paling tinggi yaitu :
a. Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama
b. Analis Pasar Hasil Pertanian Muda
c. Analis Pasar Hasil Pertanian Madya
4. Jenjang pangkat dan golongan ruang Analis Pasar Hasil Pertanian Terampil sesuai dengan jenjang jabatannya yaitu :
a. Analis Pasar Hasil Pertanian Pelaksana
1. Pengatur Muda Tingkat I, gol ruang II/b
2. Pengatur, gol ruang II/c
3. Pengatur Tingkat I, gol ruang II/d
b. Analis Pasar Hasil Pertanian Pelaksana Lanjutan
4. Penata Muda, gol ruang III/a
5. Penata Muda Tingkat I, gol ruang III/b
c. Analis Pasar Hasil Pertanian Penyelia
6. Penata, gol ruang III/c
7. Penata Tingkat I, gol ruang III/d
5. Jenjang pangkat dan golongan ruang Analis Pasar Hasil Pertanian Ahli sesuai dengan jenjang jabatannya yaitu :
a. Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama
8. Penata Muda, gol ruang III/a
9. Penata Muda Tingkat I, gol ruang III/b
b. Analis Pasar Hasil Pertanian Muda
10. Penata, gol ruang III/c
11. Penata Tingkat I, gol ruang III/d
c. Analis Pasar Hasil Pertanian Madya
12. Pembina, gol ruang IV/a
13. Pembina Tingkat I, gol ruang IV/b
14. Pembina Utama Muda, gol ruang IV/c
BAB V
UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN

Pasal 7
Unsur dan Sub Unsur kegiatan Analis Pasar Hasil Pertanian yang dapat dinilai angka
kreditnya terdiri dari :
1. Pendidikan
2. Persiapan
3. Pelaksanaan
4. Pengkajian
5. Pengembangan profesi
6. Penunjang tugas
BAB VI
RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI
DALAM PEMBERIAN ANGKA KREDIT
Pasal 8
Rincian kegiatan Analis Pasar Hasil Pertanian Pertama sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja organisasi sebagai peserta/anggota;
2. Menyiapkan format pengumpulan/pengolahan data;
3. Mengumpulkan informasi kualitatif (data primer) sebagai bahan pendukung analisis
melalui pengamatan struktur pasar, perilaku pasar, dan rantai tataniaga;
4. Mengumpulakn informasi kualitatif (data sekunder) sebagai bahan pendukung analisis
melalui artikel di media cetak/elektronik dan produk hukum terkait;
5. Melakukan pengolahan informasi kualitatif (primer dan sekunder) sebagai bahan
pendukung analisis;
6. Melakukan analisis perkembangan data harga secara komprehensif;
7. Melakukan analisis data biaya usaha tani secara komprehensif;
8. Melakukan analisis data biaya pemasaran secara komprehensif;
9. Melakukan analisis data ekspor dan impor secara komprehensif;
10. Melakukan analisis data variasi harga antar lokasi/waktu secara komprehensif;
11. Melakukan analisis perkernbangan pangsa pasar secara komprehensif;
12. Melakukan analisis strategi perkembangan pasar rnelalui metoda tabulasi
secara komprehensif;
13. Melakukan analisis strategi perkembangan pasar melalui metoda korelasi
secara komprehensif;
14. Merumuskan materi/substansi penyebarluasan informasi pemasaran melalui
rnedia cetak;
15. Merumuskan materi/substansi penyebarluasan informasi pemasaran rnelalui
media elektronik;
16. Merumuskan materi/substansi penyebarluasan informasi hasil analisis
pemasaran rnelalui rnedia cetak;
17. Merumuskan materi/substansi penyebarluasan informasi hasil analisis
pemasaran melalui media elektronik;
18. Menyusun bahan/informasi terkait kebijakan dan issue faktual di bidang
pemasaran;
19. Melakukan evaluasi pengumpulan data;
20. Metakukan evaluasi pengolahan data;
21. Melakukan evaluasi pengiriman informasi; dan
22. Mengumpulkan bahan/informasi dalam rangka pengembangan pelayanan
informasi pasar.
Pasal 8

Penilaian angka kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7, ditetapkan sebagai berikut:
a. Analis Pasar Hasil Pertanian yang melaksanakan tugas Analis
Pasar Hasil Pertanian satu tingkat di atas jenjang jabatannya,
angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan
puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan.
b. Analis Pasar Hasil Pertanian yang melaksanakan tugas Analis
Pasar Hasil Pertanian satu tingkat di bawah jenjang
jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar
100% (seratus persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan.
BAB IV
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Pengangkatan Pertama
Pasal 10

1. Pengangkatan pertama Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional Analis


Pasar Hasil Pertanian Ahli harus memenuhi syarat:
a. berijazah paling rendah Sarjana (Sl)/Diploma IV (D IV) di bidang pertanian;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang Ill/ a;
c. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
Pengangkatan Dari Jabatan Lain
Pasal 12

1. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain kedalam jabatan


fungsional Analis Pasar Hasil Pertanian dapat dipertimbangkan sebagai
berikut:
a. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
(1), atau ayat (2)
b. memiliki pengalaman di bidang analisis pasar hasil pertanian paling
kurang 2 (dua) tahun;
c. telah rnengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan dasar fungsional
Analis Pasar Hasil Pertanian.
d. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; dan
e. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
2. Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil adalah sama dengan
pangkat yang dimilikinya, dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan
jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit.
3. Jumlah angka kredit berasal dari unsur utama dan unsur penunjang.

Anda mungkin juga menyukai