Anda di halaman 1dari 3

Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill),

dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai
tuntutan pekerjaan. Pengertian yang sama juga digunakan dalam konteks ASN, kompetensi adalah
deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan (Pasal 1 PermenpanRB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi menjadi faktor penting
untuk mewujudkan pegawai profesional dan kompetitif.

Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Telekomunikasi


Indonesia Tbk Witel Bandung. Besarnya pengaruh sebesar 51%, artinya menunjukkan bahwa
variabel kompetensi mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 51%
dan sisanya 49% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Agar dapat diterima dengan baik oleh perusahaan, seseorang harus menguasai tiga bagian kompetensi,
yaitu kompetensi teknis, kompetensi non-teknis, serta kompetensi manajerial. Haris menjelaskan, kompetensi
teknis adalah kompetensi yang berhubungan dengan suatu bidang spesifik, misalnya orang yang bekerja di suatu
lab kimia mempunyai kompetensi di bidang kimia. Sedangkan kompetensi manajerial berhubungan dengan
pengelolaan pekerjaan yang dibebankan agar dapat terselesaikan dengan baik. Sementara itu, kompetensi non-
teknis berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri, seperti sikap pantang menyerah (Akhmad Rizqi
Shafrizal, 2021 - https://www.its.ac.id/news/2021/03/26/its-ingatkan-pentingnya-kompetensi-di-dunia-kerja/ )

Bagi setiap pribadi, kompetensi sangat dibutuhkan untuk bertahan dalam


persaingan lingkungan dan sosial yang begitu kejam. Selain itu kompetensi juga
sangat berperan dalam efektivitas pelaksanaan tugas-tugas profesi atau
pekerjaannya.
Kompetensi dalam sumber daya manusia secara sederhana dapat diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk menjalankan perannya secara tepat atau
memiliki kualifikasi yang memadai untuk menjalankan peran tertentu.
KOMPETEN
Nilai-nilai ASN “Berakhlak” merupakan fondasi baru bagi Aparatur Sipil Negara demi
terwujudnya satu kesamaan persepsi yang lebih mudah dipahami dan diterapkan oleh seluruh ASN.
BerAKHLAK merupakan akronim dari berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif, dan kolaboratif. Dari ketujuh core value ASN tersebut, ‘kompeten’ adalah core
value yang ingin saya kembangkan di kehidupan pribadi. Hal ini karena menurut saya kompeten
merupakan core value paling complete diantara core value yang lain. Berdasarkan Pasal 1
Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017, kompetensi diartikan sebagai deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas jabatan. Dari pengertian
tersebut dapat kita simpulkan bahwa kompetensi adalah perpaduan aspek pengetahuan (knowledge),
keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku
seseorang.
Kompetensi memiliki cakupan yang luas sehingga dikelompokkan menjadi 3 bagian, yakni
kompetensi teknis, kompetensi non-teknis, serta kompetensi manajerial. Kompetensi teknis adalah
kompetensi yang berhubungan dengan suatu bidang spesifik, misalnya orang yang bekerja di suatu
lab kimia mempunyai kompetensi di bidang kimia. Sedangkan kompetensi manajerial berhubungan
dengan pengelolaan pekerjaan yang dibebankan agar dapat terselesaikan dengan baik. Sementara
itu, kompetensi non-teknis berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri, seperti sikap
pantang menyerah (Haris dalam Shafrizal, 2021). Oleh karena itu kompetensi merupakan modal
dasar yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari dan untuk bertahan persaingan
lingkungan kerja dan sosial.
Dalam menjalani kehidupan, tentunya kita memiliki target pencapaian atau goals baik dalam
keluarga, karir ataupun sosial. Pencapaian hasil atau degree of accomplishtment adalah konsep dari
kinerja (performance). Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan kita dalam mencapai tujuan
hidup tercermin dalam kinerja. Peningkatan kinerja dapat dicapai apabila didukung dengan adanya
kompetensi yang memadai. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Soetrisno dan Gilang (2018)
yang berjudul Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi di PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk Witel Bandung).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk Witel Bandung. Besarnya pengaruh sebesar 51%,
artinya menunjukkan bahwa variabel kompetensi mempunyai pengaruh terhadap variabel kinerja
karyawan sebesar 51% dan sisanya 49% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian tersebut. Semakin kompeten seorang individu maka kinerja dan produktivitasnya akan
semakin meningkat. Oleh karena itu secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa kompetensi
memiliki peran besar bagi keberhasilan individu dalam menjalani seluruh aspek dalam
kehidupannya.
Sumber :

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2017

Shafrizal, Akhmad Rizqi. 2021. Ingatkan Pentingnya Kompetensi di Dunia Kerja


(Online), https://www.its.ac.id/news/2021/03/26/its-ingatkan-pentingnya-kompetensi-di-
dunia-kerja/.

Soetisno, Annisa Putri dan Gilang, Alini. 2018. PENGARUH KOMPETENSI


TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Witel Bandung). Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Volume VIII No. 1 Tahun 2018, 61-
76

Anda mungkin juga menyukai