NANA IDRIATI
1)
Dosen STISIP Yuppentek
E-mail: nanaindriati@gmail.com1)
ABSTRAK
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa optimalisasi system penempatan pegawai negeri
sipil berbasis kompetensi pada Inspektorat Kota Tangerang sudah dilakukan dengan baik, yaitu
dengan menentukan analisis jabatan, analisis beban kerja dan penetapan kualifikasi jabatan sesuai
deng PP Nomor 13 Tahun 2002. Hasil dari analisis jabatan yang dilakukan agar sesuai dengan
kompetensi sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang ditugaskannya. Dalam pelaksanaan analisis beban kerja, diketahui bahwa tidak semua daerah
yang ada di Kota Tangerang mendapatkan pengarahan dan manfaatnya. Lebih jauh lagi, kualifikasi
pegawai sudah sesuai dengan jabatan yang diemban, namun perlu adanya peningkatan. Factor-faktor
yang mempengaruhi jalannya penempatan pegawai di Kota Tangerang yaitu faktor situasional,
pendidikan dan kompetensi pegawai, serta kualifikasi tim analisis jabatan. Untuk itu perlu adanya
analisis kembali atau evaluasi terhadap hasil dari analisis jabatan dan beban kerja. Lebih lanjut lagi,
setiap pegawai wajib diseleksi atas dasar kualifikasi profesionalitasnya melalui ujian kompetitif.
Pengurangan diklat stuktural yang diiringi oleh pelaksanaan diklat tenaga terampil, serta perlu adanya
transparansi terhadap kualifikasi tim analisis jabatan dan dan tim analisis beban kerja.
131
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
132
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
kompeten untuk melaksanakan kebijakan kompetensi dasar dan (b) kompetensi bidang.
tersebut. Dalam hal ini, diperlukan perubahan Kompetensi dasar adalah kompetensi yang
pola pikir dan peningkatan kesadaran (mindset), wajib atau mutlak harus dimiliki oleh setiap
serta peningkatan pengetahuan dan Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan
keterampilan sumber daya manusia. Sejalan structural di lingkungan instansi Pemerintah.
dengan hal tersebut diharapkan agar tersedia Terdapat lima unsur kompetensi dasar yang
pula sumber daya manusia pengelola teknologi harus dimilikioleh seorang Pegawai Negeri
informasi yang memiliki pengetahuan dan Sipil, Yaitu : integritas (integrity),
keterampilan yang baik untuk mnegoperasikan kepemimpinan (leadership). Perencanaan dan
berbagai sarana teknologi yang dapat pengorganisasian (planning dan organizing),
membantu dalam memberikan layanan – kerjasama (collaboration) dan flaksibilitas
layanan secara efektif dan efisien. (flexibility). Sedangkan, kompetensi bidang
Pengembangan dan penetapan standar adalah kompetensi yang diperlukan oleh setiap
kompetensi jabatan dilingkungan Pegawai Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan
Negeri Sipil pada hakekatnya telah lama structural sesuai dengan bidang tugas/
diberlakukan, yakni melalui Keputusan Kepala pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Badan Kepegawaian Negara Nomor Penetapan kompetensi bidang disesuaikan
43/KEP/2001 tentang Standar Kompetensi dnegan kebutuhan masing-masing jabatan
Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil (28) melalui serangkaian proses tertentu. (31)
Selanjutnya penetapan tersebut ditegaskan
kembali dalam Keputusan Kepala Badan Kompetensi Aparatur Inspektorat
Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 Kompetensi adalah pengetahuan dan
tentang Pedoman Penyusunan Standar keterampilan yang diperlukan untuk
Kompetensi Jabatan Struktural Pegawai Negeri menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada
Sipil di lingkungannya masing-masing. (29) individu. Kompetensi atau kemampuan yang
Standar kompetensi Pegawai Negeri Sipil dimiliki oleh aparatur inspektorat dapat
sebagaimana terangkum dalam kebijakan diatas diperoleh dari menggunakan pelayanan ini pada
memuat empat komponen pokok yaitu : (1) siapapun mereka yang mempunyai pengetahuan
Knowledge; (2) skills; (3) attitude; dan (4) penting, kemampuan dan pengalaman dalam
kemampuan untuk mnegembangan knowledge, dalam melakukan pemeriksaan internal yang
skills pada orang lain. Hal ini sesuai dengan apa sesuai dengan standar internasional untuk
yang diungkapkan Suprapto (2004:3), bahwa praktek professional dari pemeriksa internal
kualifikasi Pegawai Negeri Sipil dapat ditinjau serta terus menerus memperbaiki keahlian
dari tiga unsur utama, yakni : keahlian, mereka dan keefektian dan kualitas dari
kemampuan teknis, dan sifat-sifat personil yang pelayanan mereka (The IIA Board Of Directors,
baik. Dengan demikian, kompetensi setiap 17 Juni 2000, dalam Agus Mulyono 2009: 41)
Pegawai Negeri Sipil harus tetap (32)
dikembangangkan sesuai dengan standar- Adapun indicator yang penulis gunakan
standar yang harus melekat psda dirinya, dalam menilai kompetensi yang dimiliki oleh
sehingga terwujud Pegawai Negeri Sipil yang aparatur Inspektorat antara lain (1) tingkat
professional. pendidikan, (2) kedisiplinan, (3) pengalaman
Secara khusus, dalam Keputusan Kepala bekerja serta (4) pendidikan dan pelatihan.
Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun
2003 tersebut bahwa Kompetensi Jabatan
Struktural Pegawai Negeri Sipil terdiri atas (a)
133
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
134
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
135
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
Objek dalam penelitian ini menggunakan Teknik dan alat pengumpulan data
populasi dan sampel sesuai dengan objek yang
Penelitian ini menggunakan teknik
akan diteliti oleh penulis. Sesuai dengan judul
skripsi, penulis akan mengambil populasi pengumpulan data triangulasi/ gabungan.
dibeberapa instansi terkait dengan penelitian Triangulasi pada hakikatnya merupakan
ini, yaitu : pendekatan multimetode yang dilakukan
1. Inspektorat Kota Tangerang peneliti pada saat mengumpulkan dan
2. BKPP menganalisis data. Ide dasarnya adalah bahwa
Sedangkan sampel yang penulis ambil fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan
adalah sampel yang sama karakternya dengan
baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat
populasi yang sudah penulis buat. Sampel yang
akan penulis ambil sebagai informan dari tinggi jika didekati dari berbagai sudut
penelitian ini, yaitu : pandang. Memotret fenomena tunggal dari
1. Kasubag kepegawaian di inspektorat sudut pandang yang berbeda-beda akan
2. Kasubag umum di inspektorat memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran
3. Pejabat P2UPD dan JFA yang handal. Karena itu, triangulasi adalah
4. Pegawai BKPP usaha mengecek kebenaran data atau informasi
yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut
pandang yang berbeda dengan cara mengurangi
136
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi pada Hasil wawancara dengan BKPP
saat pengumpulan dan analisa data. menyatakan bahwa penempatan pegawai negeri
sipil di Inspektorat sama dengan instansi-
instansi lainnya, karena dengan demikian dapat
Analisa data meningkatkan tanggung jawab dari para
pemegang jabatan dari masing-masing jabatan
Dalam penelitian ini penulis menganalisa yang diduduki.
dengan menggunakan metode kualitatif yang Berdasarkan hasil wawancara tersebut,
dijabarkan secara deskriptif. Metode deskriptif terdapat persepsi dari responden bahwa analisis
kualitatif ini merupakan suatu cara penjabaran jabatan dapat meningkatkan tanggung jawab
tentang suatu peristiwa yang dilakukan dengan para pemegang jabatan terhadap masing-masing
pekerjaan yang diduduki. Responden menilai
cara observasi dan wawancara langsung di
bahwa dengan adanya analisis jabatan yang
lapangan. dilaksanakan dengan baik, dapat meningkatkan
kinerja pegawai karena mereka dapat dengan
mudah memahami tugas ayang ada pada
Lokasi dan jadwal penelitian masing-masing jabatan yang diduduki sesuai
Objek penelitian ini adalah di Kantor dengan kompetensinya.
Inspektorat Kota Tangerang, pemilihan lokasi ii. Analisis Beban Kerja
ini didasarkan atas pertimbangan bahwa peneliti Berdasarkan hasil dari fokus
selanjutnya, yaitu analisis beban kerja
bekerja di Inspektorat Kota Tangerang,
dilakukan untuk mengukur dan meningkatkan
sehingga menghemat waktu dan biaya. Jadwal profesionalisme kiinerja aparatur di
penelitian terhitung mulai Bulan Agustus Pemerintahan Kota Tangerang sesuai dengan
sampai dengan Bulan November 2016. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12
Tahun 2008. Adapun arah reformasi
kepegawaian tentang penataaan pegawai di
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN lingkup Pemerintahan Kota Tangerang. Adapun
arah reformasi kepegawaian tentang penataan
Penempatan Pegawai Negeri Sipil Berbasis pegawai di lingkup Pemerintahan Kota
Kompetensi Tangerang yaitu untuk memberi penegasan
Sesuai dengan konsep rightsizing tentang tanggung jawab dan uraian tugas
menurut Thoha (2010: 97-98), dalam penataan jabatan, mendorong pencapaian kinerja
pegawai di Kota Tangerang, analisis jabatan, individual dan kolektif, memperbaiki distribusi
dan komposisi PNS di setiap instansi
analisis beban kerja, dan peningkatan
pemerintah, serta meningkatkan pendayagunaan
kualifikasi jabatan merupakan upaya yang PNS melalui kesesuaian jumlah dan kualitas
dilakukan untuk mengoptimalkan penempatan pegawai yang ada atau dibutuhkan oleh masing-
pegawai sipil berdasarkan kompetensinya. masing instansi, guna mendukung pelaksanaan
i. Analisis Jabatan tugas pokok dan fungsi organisasi serta tugas
Dalam pelaksanaan mutasi pejabat jabatan secara efektif dan efisien.
structural Pemerintah Kota Tangerang, Namun, dari hasil yang didapat
penempatan pegawai talah dilaksanakan sesuai diketahui bahwa tidak semua daerah yang ada
dengan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor di Kota Tangerang mendapatkan pengarahan
4 Tahun 2005 tentang pedoman analisis jabatan dan manfaat dari adanya analisis beban kerja.
jabatan di lingkungan Departemen Dalam Ibu Tuti Alawiyah M. AP sebagai kasubag
Negeri dan Pemerintah Daerah termasuk Kota umum dan kepegawaian inspektorat
Tangerang khususnya Instansi Inspektorat Kota menyatakan bahwa penempatan pegawai di
Tangerang, dengan terlebih dahulu Inspektorat Kota Tangerang sama dengan
memperhitungkan kualifikasi pegawai dengan instansi lain. Hal tersebut juga mendukung
metode analisis jabatan. pendayagunaan PNS melalui kesesuaian jumlah
137
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
dan kualitas pegawai yang ada atau dibutuhkan sehingga diharapkan meningkatkan kinerja
oleh masing-masing instansi. Tetapi tidak pegawai sehingga tujuan organisasi dapat
semua instansi mendapatkan pengarahan dan tercapai.
manfaat dari analisis beban kerja tersebut.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika
hasil yang didapat dari analisis beban kerja Standar Kompetensi Aparatur Inspektorat
belum dilaksanakan denganbaik maka, akan Kompetensi dasar adalah kompetensi
berpengaruh terhadap penataan sumber daya yang wajib atau mutlak harus dimiliki oleh
manusia/aparatur yang ada di Kota Tangerang setiap Pegawai Negeri Sipil yang menduduki
khususnya inspektorat Kota Tangerang. Lebih jabatan struktural di lingkungan instannsi
jauh lagi akan berdampak pada penurunan pemerintah. Terdapat lima unsur kompetensi
kinerja kelembagaan. dasar yang harus dimiliki oleh seorang Pegawai
iii. Kualifikasi Jabatan/Pekerjaan Negeri Sipil, yaitu: integritas (integrity),
Kualifikasi jabatan yang harus dimiliki kepemimpinan (leadership), perencanaan dan
oleh pegawai khususnya di Inspektorat Kota pengorganisasian (planning dan organizing),
Tangerang, agar dapat menunaikan tugas sesuai kerjasama (collaboration), dan fleksibilitas
dengan jabatan diketahui berdasarkan uraian (flexibility).
dari analisis jabatan. Kompetensi bidang adalah kompetensi
Menurut Bpk. Oyok Saprudin SE yang diperlukan oleh setiap Pegawai Negeri
sebagai kasubag perencanaan dan keuangan di Sipil yang menduduki jabatan structural sesuai
inspektorat, pegawai yang ditempatkan di dengan bidang tugas/pekerjaan yang menjadi
Inspektorat, jelas harus memiliki kualifikasi tanggung jawabnya. Penetapan kompetensi
yang memenuhi syarat, sebab pekerjaan atau bidangn disesuaikan dengan kebutuhan masing-
tugas inspektorat itu memeriksa, mengaudit, masing jabatan melalui serangkaian proses
dan melakukan pengawasan lainnya, ini bukan tertentu. Dengan demikian pegawai yang akan
suatu pekerjaan yang biasa. Tetapi memang direkrut adalah pegawai yang memiliki
untuk menempati jabatan tertentu dan kompetensi dengan kriteria: a) kompetensi
persyaratan lain juga disamping kompetensi, dasar b) kompetensi bidang, sedangkan untuk
yaitu senioritas dan pengalaman bekerja di menilai kompetensi yang dimiliki oleh aparatur
instansi Inspektorat ini. Inspektorat antara lain (1) tingkat pendidikan,
iv. Pelaksanaan Penempatan Pegawai (2) kedisipinan, (3) pengalaman bekerja serta
Pelaksanaan penempatan pegawai di (4) pendidikan dan pelatihan.
Inspektorat Kota Tangerang sudah dilaksanakan 9 Tingkat pendidikan
dengan baik namun masih perlu diperhatikan Tingkat pendidikan pegawai
persyaratan kesesuaian antara minat, bakat, inspektorat adalah sarjana, dan khusus bagian
keerampilan dan keahlian pegawai dengan yang melakukan pengawasan dan pemeriksaan
jenis dan tingkat pekerjaan/jabatan yang atau audit adalah pegawai dengan tingkat
dipercayakan kepadanya. Dengan melakukan kesarjanaan minimal S1, Bidang Ekonomi,
penempatan pegawai yang sesuai dengan Akuntansi, SDM dan sebagainya yang memiliki
persyaratan tersebut diharapkan meningkatkan keterkaitan disiplin ilmu dan pekerjaan di
kinerja pegawai sehingga tujuan organisasi inspektorat.
dapat tercapai. 10 Kedisiplinan
Menurut Bpk. Juli Dwiono Sidik Penafsiran dari PP Nomor 53 Tahun
ST,M.AP selaku pegawai Inspektorat bagian 2010 pasal 1 bahwa disiplin Pegawai Negeri
Irban III, pegawai di instansi manapun, Sipil untuk menaati kewajiban dan menghindari
seharusnya mempertimbangkan kesesuaian larangan yang ditentukan dalam peraturan
antara minat, bakat, pengetahuan, keterampilan perundang-undangan dan/atau peraturan
dan keahlian pegawai dengan jenis dan tingkat kedinasan mengenai disipin yang berpengaruh
pekerjaan/jabatan yang dipercayakan kepada kompetensi pegawai adalah berkaitan
kepadanya. Sebab dengan demikian timbul dengan reward dan punishment. Menurut Ibu
motivasi dan kepuasan kerja oleh pegawai, Tuti Alawiyah M.AP sebagai kasubag umum
138
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
139
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
140
Jurnal Mozaik
Vol. IX Edisi 2 E-ISSN: 2614-8390
Desember 2017 P-ISSN: 1858-1269
141