Anda di halaman 1dari 8

Click to edit Master title style

PERANTING UMAR
BIN KHATAB

1
Click to edit Master title style
Dalam sejarah yang kita ketahui, proses pembukuan Al-Qur'an menjadi
sebuah mushaf terlangsung pada masa Khalifah Ustman bin Affan.
Namun, proses pembukuan tersebut diawali dari proses pengumpulan
Al-Qur'an pada masa Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq.

Proses pengumpulan Al-Qur'an sendiri dilaksanakan berkah inisiatif dari


Sahabat Umar bin Khattab. Beliau melihat banyaknya para hamilul
qur'an (orang yang hafal Al-Qur'an) gugur dalam perang, sehingga
kekhawatiran adanya fenomena generasi-generasi selanjutnya tidak
mengenal Al-Qur'an pun muncul, sehingga inisiatif itu disampaikan
kepada Khalifah Abu Bakar As-Shiddiq.

Awalnya, inisiatif itu ditolak dengan alasan Rosulullah SAW tidak


pernah mengajarkan dan memerinrahkan untuk mengumpukan Al-
Qur'an dari tulisan dan catatan para sahabat. Namun, Sahabat Umar bin
Khattab tetap menegaskan bahwa itu merupakan tindakan yang mulia
mengingat gugurnya para hamilul qur'an, dan akhirnya inisiatif itu pun
disetujui. 2 2
CC BY
Jasa Besar Dalam Penyebaran Islam di Seluruh Dunia
Click to edit Master title style
Masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab merupakan masa emas di mana kekuasaan islam menyebar dengan pesat, bahkan
hampir mampu menguasai seluruh tiga benua, yang mencakup wilayah Mesir, Persia, Palestina, Afrika Utara, Armenia, kekaisaran
Romawi (Byzantium), dan lainnya.

Secara tidak langsung, kekuasaan islam yang menyebar dengan pesat ini juga menjadi sarana dalam menyebarkan agama islam ke
seluruh penjuru dunia. Tentu saja tak bisa dipungkiri bahwa hal tersebut salah satunya merupakan jasa besar Khalifah Umar bin
Khattab.

3 3
Jasa Besar
Click to Dalam Penentuan
edit Master title Awal
style Tahun
Hijriyyah
Penentuan awal tahun Hijriyyah berlangsung pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Dengan
ditentukannya awal tahun Hijriyyah, maka pembuatan kalender islam pun lebih mudah
dirumuskan karena hal itu berkaitan dengan ibadah-ibadah tertentu dalam islam, misalnya
haji, puasa, dan lainnya.

Pada masa sebelum dirumuskannya awal tahun hijriyyah, bahkan masa sebelum Rosulullah
SAW, orang-orang Arab sudah menggunakan nama bulan-bulan dalam kalender hijriyyah,
hanya saja tidak diketahui tahun berapa, misalnya ketika Abu Musa Al-Asy'ar mengirim surat
kepada Khalifah Umar bin Khattab, dalam surat tersebut tidak ditulis tahun berapa, hanya
tanggal dan bulan saja, sehingga ini dirasa cukup membingungkan.

4 4
Inisiatif itu muncul saat seorang bernama Maimun bin Mahran memberikan dokumen yang
Click to edit
berisi tentang Master
kesepakatan title
2 orang style
di Bulan Sya'ban. Merasa bingung mengenai tahun,
Khalifah Umar bin Khattab pun bertanya, "Sya'ban kapan ? tahun kemarin, tahun yang akan
datang, atau tahun ini ?".

Nah, untuk menutup kebingungan tersebut, maka Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan
para sahabat senior untuk merumuskan awal tahun hijriyyah. Tentu saja ada banyak usulan,
misalnya tahun hijriyyah di awali dengan lahirnya Rosulullah SAW, diangkatnya Nabi
Muhammad SAW sebagai nabi dan rosul, dan wafatnya Rosulullah SAW.

Namun, usulan yang diterima berdasarkan kesepakatan para sahabat adalah usulan Sahabat
Ali bin Abi Thalib yang mengemukakan bahwa awal tahun hijriyyah dimulai dari hijrahnya
Rosulullah SAW dari Kota Mekkah ke Madinah. Hal tersebut didasarkan karena hijarah
Rosulullah SAW sudah jelas diketahui kapan waktunya dan juga merupakan peristiwa besar
dalam sejarah umat islam.

5 5
Jasa Besar
Click Dalam
to edit Mensyariatkan
Master title style Shholat Tarawih
Berjamaah 20 Rokaat
Sholat tarawih berjamaah 20 rokaat disyariatkan oleh Khalifah Umar
bin Khattab yang disetujui dan disepakati oleh seluruh sahabat, tak ada
satupun yang mengelaknya. Sejak pensyariatan itu, para kaum
muslimin senantiasa melakukan sholat tarawih berjamaah sebanyak 20
rokaat di tiap Bulan Ramadlan pada malam hari setelah sholat Isya'.
Demikian pula dilakukan sholat tarawih 20 rokaat pada masa khalifah
sesudahnya, kecuali pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, shalat
tarawih ditambah menjadi 36 rakaat.
Baca singkat sejarahnya lebih jelas : Menelaah Hukum, Sejarah dan
Jumlah Rokaat Sholat Tarawih.

6 6
Click to edit Master title style
Karena itulah, setiap malam setelah isya' di berbagai
masjid sangat ramai dalam melaksanakan sholat
tarawih berjamaah 20 rokaat. Bahkan dalam salah satu
riwayat, Khalifah Utsman bin Affan begitu berterima
kasih atas jasa besar Khalifah Umar bin Khattab
melalui doanya :
ِ ‫َن َّور ا هلل َق ْبر عُ مر َك ما َن َّور م س‬
‫اج َدنَا‬ َ َ َ َ ََ َ ُ َ
"Semoga Allah menerangi kubur Umar sebagaimana
dia telah menerangi (meramaikan) masjid-masjid
kita".

7 7
Click to edit Master title style

SEKIAN TERIMAKASIH

8 8

Anda mungkin juga menyukai