Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH PERTUMBUHAN

DAN
PERKEMBANGAN HUKUM ISLAM
(PADA MASA RASULULLAH DAN SAHABAT)
DOSEN PENGAMPU : DR. SYIHABUDIN SAID, S.AG, M.SI

DISUSUN OLEH :
1.RATU MARATUSSOLIHAH 5554220038
2.ALIVIA DEVIANTY 5554220039
sejarah pertumbuhan hukum islam
Hukum Islam pada dasarnya ialah suatu tatanan atau kaidah –kaidah mengenai hukum

ajaran agama islam yang mana sumbernya ialah Al-qur’an dan hadits serta dibantu oleh

qiyas dan ijma’ para ulama. Dalam perkembangannya sendiri, Hukum Islam mengalami

pertumbuhan sebagaimana halnya pertumbuhan segala sesuatu yang hidup, dimana

Hukum Islam tidak akan tumbuh tanpa adanya sesuatu yang lain, juga tidak sekaligus

mencapai tahap kesempurnaanya. Tetapi Hukum Islam tumuh berkembang karena ada

sebab yang mendahuluinya, kemudia mengalami perkembangan secara bertahap dalam

kehidupan dan ujudnya sehingga sampai ketarap kesempurnaan


Hukum Islam mengelompokan pembagian tahap- tahap tersebut kedalam 5 tahapan, yaitu

: 1. Masa Nabi Muhammad (610 M – 632 M)


2. Masa Khulafa Rasyidin (632 M – 662 M)
3. Masa Pembinaan, Pengembangan dan Pembukuuan (abad 7 – 10 M)
4. Masa Kelesuan Pemikiran (abad 10 – 19 M)
5. Masa Kebangkitan Kembali (abad 19 – sekarang)
Sejarah Pertumbuhan Hukum Islam

Periode Nabi Muhammad SAW


Periode ini berlangsung pada waktu Nabi Muhammad SAW masih hidup, yaitu pada

tahun 1-10 hijriah atau 610-632 M. pada masa ini masalah yang dihadapi umat islam,

langsung diselesaikan oleh nabi secara langsung, baik melalui wahyu yang diterima nya

dari Allah SWT, maupun melalui sunnah nya, yang selalu dibimbing oleh wahyu. Dengan

demikian pada masa ini semua hukum didasarkan wahyu. Pada periode ini dalil hukum

islam kembali kepada AlQur'an dan sunah Rasul-nya. Ijtihad sahabat yang terjadi

waktu itu mempunyai nilai sunnah, yaitu masuk kepada jenis taqrir, karena mendapat

penetapan dari nabi, baik berupa pembenaran maupun koreksi pembetulan terhadap

apa yang dilakukan sahabat tersebut. 7 Para ahli hukum islam membagi periode ini

menjadi dua bagian, yaitu Makkah dan Madinah.


Sejarah Pertumbuhan Hukum Islam

Periode Nabi Muhammad SAW di

makkah
Fase Rasulullah Berada Di Mekkah Periode ini terhitung sejak diangkatnya Baginda

Rasulullah SAW sebagai Rasul sampai beliau hijrah ke Madinah. Periode ini berlangsung

selama 13 tahun. Perundang-undangan hukum Islam pada periode ini lebih fokus pada

upaya mempersiapkan masyarakat agar dapat 7 menerima hukum-hukum agama,

membersihkan aqidah dari menyembah berhala kepada penyembah Allah, selain

menanamkan akhlak-akhlak mulia agar memudahkan jiwa untuk dapat menerima segala

bentuk pelaksanaan syariat. Oleh sebab itu Wahyu pada periode ini turun untuk

memberikan petunjuk dan arahan kepada manusia kepada dua perkara utama:
1. Mengokohkan aqidah yang benar dalam jiwa atas dasar iman kepada Allah SWT dan

bukan untuk yang lain, beriman kepada malaikat, kitab-kitab, Rasulrasul, dan hari akhir.

Semua ini bersumber dari Al-quran yang kemudian dijelaskan dalam beberapa hadis.
2. Membentuk akhlak agar manusia memiliki sifat yang mulia dan menjauhkan

sifat-sifat tercela.
Sejarah Pertumbuhan Hukum Islam Periode

Nabi Muhammad SAW di madinah


Periode ini berlangsung sejak hijrah Rasulullah SAW dari Mekah hingga beliau wafat

lebih kurangnya periode ini berjalan selama 10 tahun. Perundang-undangan hukum Islam

pada periode ini menitikberatkan pada aspek hukum-hukum praktikal dan dakwah

islamiyah pada fase ini membahas tentang akidah dan akhlak. Oleh sebab itu, perlu

adanya perundang-undangan yang mengatur tentang kondisi masyarakat dari setiap

aspek, satu persatu Ia turun sebagai jawaban terhadap semua permasalahan,

kesempatan, dan perkembangan


Secara umum, semua hukum baik yang berupa perintah atau larangan kepada mukallaf

turun pada fase ini kecuali hanya sedikit, seperti hukum salat yang diturunkan pada waktu

malam Isra dan Mi'raj 1 tahun sebelum Baginda berhijrah ke Madinah. Selain yang ini

berupa ibadah muamalah jinayah hudud warisan wasiat pernikahan dan talak semuanya

turun pada fase ini kepada Rasulullah SAW dari sisi Allah
Sejarah
MASA SAHABAT

Pertumbuhan

Secara umum, yang dimaksud dengan masa sahabat

disini adalah pada masa Khulafa ar- Rasyidin. Dimana

Hukum Islam
fase ini dimulai sejak Khalifah Abu Bakar (11 H) dan

berakhir pada masa Khalifah Ali bin Abu Thalib (40 H).

Masa Sahabat Pada masa ini, hukum Islam dijalankan dengan cara

ijtihad. Saat Nabi Muhammad SAW wafat, beliau tidak

meninggalkan wasiat siapa yang akan menggantikannya

sebagai pemimpin politik Islam. Nabi Muhammad seperti

menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin

yang akan menentukannya. Karena itu, saat jenazah

beliau belum dimakamkan, banyak tokoh Muhajirin dan

Anshar berkumpul untuk bermusyawarah mengenai siapa

yang akan menjadi peimpin.


abu bakar as-shidiq umar bin khatab
Selanjutnya Umar meneruskan pucuk pimpinan pemerintahan

• Abu Bakar As-Shiddiq •


Islam. Pada masa Umar terdapat banyak peristiwa yang tidak

Puncak pemerintahan Abu Bakar sebagai Khalifah 5


dijumpai pada masa Rasulullah, hal ini disebabkan semakin

pertama dalam islam. Abu Bakar diangkat menjadi


meluasnya daerah kekuasaan Islam hingga ke negeri Syam, Irak,

seorang kepala negara bukan seorang rasul. Masa jabatan


Mesir, Persia, dan lain-lain. Di beberapa negeri ini, banyak

Abu Bakar hanya berlangsung selama 2 tahun, karena


peraturan yang belum dikenal, mulai dari adat-istiadat, tradisi

pada 634 M ia meninggal dunia. Belum ada banyak


yang jauh berbeda dengan Jazirah Arab, serta muncul peristiwa-

permasalahan yang terjadi pada saat itu, karena pada


peristiwa baru yang belum pernah dijumpai di negeri mereka.
saat itu para umat masih kental dengan tradisi dan

Dasar-dasar landasan hukum Umar adalah al-Qur’an, Sunnah,

sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.


Ijma’ Sahhabat, dan Ijtihad. Di antara ijtihad-ijtihad Umar ibn

Khattab (Yayan Sopyan, 2010: 90-92), adalah:


Alasan mengapa pada masa itu tidak terlalu banyak

1) Jatuhnya talak tiga sekaligus dalam suatu majelis.


masalah yang terjadi karena : 2) Tentang Ghanimah (Harta rampasan perang) pada masa

1. Kehidupan para sahabat pada saat itu belum terlalu


pemerintahan Umar
kompleks. hanya dibagikan harta bergerak saja.
2. Semangat keimanan dan keislaman umat pada saat itu
3) Perempuan yang menikah pada waktu Iddah.
masih sangat tinggi, sehingga 4) Shalat Tarawih. Pada masa nabi, shalat tarawih dikerjakan

bertoleransi dan bersabar adalah hal yang dilakukan jika


sendiri dan dilakukan sebanyak sebeles rakaat. Kemudian pada

ada suatu masalah. masa Umar menjalankan shalat tarawih secara berjamaah,

sedangkan jumlah rakaat pada waktu itu adalah 23 rakaat.


utsman bin affan
• Utsman bin Affan naik menjadi khalifah menggantikan Umar ibn Khattab lewat prosedur

formatur. Kemajuan paling kentara yang didapatkan pada masa pemerintahan adalah

perluasan wilayah. Pada masa Utsman peradilan sudah memiliki bangun tersendiri terpisah

dengan masjid.

Pemikiran Utsman bin Affan, sebagai berikut:


1) Azan jumat dua kali.
2) Unta yang kabur pada masa Utsman dijual, dan apabili pemiliknya datang maka uang

itu diberikan.
3) Istri yang diceraikan saat suaminya sakit keras kemudian meninggal. Istri tersebut

mendapatkan bagian warisan baik masih dalam masa iddah ataupun tidak.

Pada masa khalifah ketiga inilah muncul kebijakan membukukan al-Quran dalam satu

mushaf dan menyeragamkan bacaannya. Namun pada paruh kedua pemerintahannya,

timbul konflik di dalam tubuh Islam, muncul pemberontak yang diduga kecewa dengan

pemerintahan ‘Usman bin ‘Affan dan akhirnya menewaskannya.


ali bin abi thalib
Pada masa Ali ini banyak terjadi perseteruan dengan keluarga Utsman yang dipimpin Muawiyah bin Sufyan. Meskipun

pertempuran keduanya diakhiri dengan abitrase.


Hasil ijtihad Ali bin Abi Thalib adalah : •
1) Iddah perempuan hamil yang ditinggal suaminya adalah waktu paling panjang antara iddah 4 bulan 10 atau melahirkan.
2) Pada zaman Ali untuk mempermudah orang awam mempelajari al-Qur’an maka dirancang simbol baca yang berbentuk

titik atas, disamping dan dibawah huruf.


Namun kekhalifahan Ali mendapat tantangan dari Muawiyah bin Abu Sufyan, yang akhirnya berujung pada peperangan

dan diputus oleh panitia pendamai arbitrer. Sebagai akibatnya, muncullah perpecahan di kalangan kaum muslimin menjadi

tiga golongan, yaitu golongan Khawarij, golongan Syiah, dan golongan Ahlussunnah wa al-Jamaah

Terlepas dari pergolakan politik sebagaimana disebutkan di atas, periode sahabat ini dapat dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:
1) Masa sahabat besar, dari tahun 11 H. Mulai dari masa Abu Bakar sampai Ali bin Abi Thalib dinamakan periode Khilafah

Rasyidah. Ciri masa ini adalah para khalifah betul-betul mengikuti teladan nabi. Mereka dipilih melalui musyawarah secara

demokratis. Seorang khalifah tidak pernah bertindak sendiri saat negara menghadapi kesulitan, mereka selalu

bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain.


2) Masa sahabat kecil dan tabi’in besar, mulai pemerintahan Mua’wiyah hingga awal abad kedua H. Masa ini dimulai dari

tahun jamaah, yakni tahun 41 H, yang pada tahun ini umat Islam bersatu (kecuali Khawarij dan Syi’ah) untuk mengakui
khalifah Mua’wiyah. Pada periode ini dan seterusnya Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun-

temurun. Berbeda halnya dengan para khalifah periode sebelumnya yang melakukan tindakannya dengan musyawarah,

para pemimpin periode ini sering bertindak otoriter.


ali bin abi thalib
PPara sahabat tersebar di beberapa daerah (A. Aziz Masyhuri, 1974: 32-33), di antaranya adalah:
❖ Madinah

1. AbuBakaras-Shidiq(wafattahun13H) 2. UmarbinKhattab(wafattahun23H)
3. UsmanbinAffan(wafattahun35H)
4. AlibinAbiThalib(wafattahun40H)
5. ZaidbinTsabit(wafattahun45H)
6. UbaibinKa’ab(wafattahun21H)
7. AbdullahbinUmar(wafattahun73H) 8. Aisyah
❖ Mekkah
1. AbdullahbinAbbas(wafattahun68H)
❖ Kufah
1. Abdullah bin Mas’ud (wafat tahun 32 H) 2. AlibinAbiThalib(wafattahun93H)
❖ Basrah
1. Anas bin Malik (wafat tahun 93 H)
2. Abu Musa Al-Asy’ari (wafat tahun 44 H)
❖ Syam
1. Muadz bin Jabal (wafat tahun 18 H)
2. ‘Ubadah bin Shomid (wafat tahun 34 H)
❖ Mesir
1. Abdullah bin Amr bin Ash (wafat tahun 65 H)
THANK YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai