dalam
Perkembangan
Sejarah (2)
(Tarikh al-fiqh
al Islamy)
Tim Hukum Islam 2023
Asas-Asas Hukum Islam FHUI
Hukum Islam dalam Periode
Khulafaur- Rasyidin
Urgensi Khulafa / Khalifah: Untuk menggantikan posisi
yang sebelumnya dipegang oleh Nabi Muhammad
sebagai seorang Pemimpin Bangsa / Kepala Negara
Islam.
Dasar Hukum yang mendukung urgensi kemunculan
Khalifah: Q.S Al-Baqarah (2) : 30
Abu
Umar Usman Ali bin
Bakar
bin bin Abi
Ash-
Khatab Affan Thalib
Siddiq
3. Al Quran dikumpulkan
ayat-ayatnya dan dicek
benar atau tidak isi
ayat2nya
UMAR BIN KHATTHAB
Pada periode ini, hanya ada satu pencapaian penting: Menyalin dan
membuat Standarisasi kitab Suci al-Quran. Standarisasi ini perlu dilakukan
karena Islam tersebar di seluruh belahan bumi, dengan demikian dapat
memungkinkan pengucapan lafal al-Quran yang berbeda di masyarakat,
terutama karena perbedaan budaya dan latar belakang etnis, kemudian
diperbanyak menjadi 5 mushaf standar untuk disebarkan ke 5 wilayah
Islam.
ALI BIN ABI THALIB
ü Cerdas
ü Sabar
ü Tabah
ü Pemberani
Beberapa nilai penting Pada Masa
Pemerintahan Ali bin Abi Thalib:
Mereka yang
Penyebab
setia kepada
pemisahan
Ali, kemudian
terutama
dikenal
disebabkan
Di ujung Persatuan sebagai Syiah,
oleh
periode ini, Ali Islam terbagi sedangkan
ketegangan
bin Abi Thalib dan sisanya
pada
ditunjuk oleh malapetaka (mayoritas
perdebatan
sekelompok tidak dapat yang
tentang siapa
bangsawan. dihindari. mengikuti
yang harus
sunnah Quran)
bertanggung
dikenal
jawab atas
sebagai Sunni
negara.
sejak saat itu.
Periode Pembentukan, Pengembangan,
dan Kodifikasi Hukum Islam (Fiqh)
(Abad VII-X M)
Mujtahid MAZHAB
• Orang-orang yang melanjutkan karya Mujtahid Mutlak (misalnya Al-Gazali dengan al-Basith bukunya yang
merupakan ringkasan dari buku Syafi'i dalam bukunya Qaul Jaddid)
Mujtahid FATWA
• Orang-orang yang melanjutkan karya mujtahid Mazhab, dengan membandingkan pendapat mujtahid mahzab
dan menguatkan salah satu diantaranya atau membuat ketetapan baru. Contohnya An-Nawawi dalam bukunya
Minhaj at talibiin
Telah ada karya-karya tulis tentang hukum yang dapat dipergunakan sebagai bahan dan
landasan untuk membangun serta mengembangkan hukum Fiqih Islam
Telah tersedia para ahli yang mampu berijtihad memecahkan berbagai masalah hukum
dalam masyarakat. Lahir para mujtahid.
Mujtahid Mutlak (1)
Idris As-Syafi’i • Pendapat yang ia kemukakan di Baghdad (Irak) dikenal dengan nama qaul qadim
(pendapat lama) dan pendapat yang dikeluarkannya di Kairo (Mesir) tempat ia meninggal
dunia dikenal dengan pendapat baru (qaul jaddid).
Ahmad bin • Pendapat Hambali menjadi mahzab resmi negara di Saudi Arabia
Hambal • Sumber hukumnya sama dengan Syafi’i dengan lebih menekankan
Al-Qur’an dan Sunnah
(Hambali)
MASA PEMBINAAN, PENGEMBANGAN
DAN PEMBUKUAN (ABAD VII-X M)
Masa
Para ahli hukum hanya membatasi diri mempelajari pikiran Kelesuan
para ahli sebelumnya (taqlid). Ahli hukum tidak lagi menggali
hukum (fiqh) Islam dari sumbernya yang asli. Pemikiran
(Abad X – XI –
XIX M)
Masyarakat terus berkembang sementara pemikiran hukumnya
berhenti. Yang dipermasalahkan tidak lagi soal-soal dasar tetapi
hanya soal-soal kecil yang disebut soal “furu’ (ranting).
Faktor yang Menyebabkan
• Kesatuan wilayah Islam telah retak dan munculnya negara baru membawa
1 ketidakstabilan politik dan mempengaruhi kegiatan pemikiran dan pemantapan hukum
• Terjadinya kelesuan berfikir karena para ahli tidak mampu lagi menghadapi
4 perkembangan keadaan dengan akal yang merdeka.
Masa Kebangkitan Kembali (Abad ke 19
Sampai Sekarang)
Timbul sebagai reaksi terhadap sikap taqlid yang telah membawa kemunduran hukum Islam
Muncul gerakan-gerakan baru yang menyarankan kembali kepada al-Qur’an dan sunnah
pada abad ke-14
Merumuskan dan menyatakan kembali ajaran Islam menurut alam pikiran moderat
Mempertahankan/membela ajaran Islam dari pengaruh Barat dan serangan agama lain
Bidang hukum: tidak terikat pada sesuatu mazhab yang ada, karena itu wawasannya mengenai hukum
Islam menjadi luas.
Bidang Sosial: kemiskinan dan kebodohan merupakan sumber kelemahan umat dan masyarakat
islam, karena itu kemiskinan dan kebodohan harus diperangi melalui pendidikan
Bidang Perkawinan: Poligami yang tidak bertanggung jawab merupakan bencana bagi masyarakat. Ia
menafsirkan bahwa poligami boleh bila dipenuhi beberapa syarat, antara lain adilà tercermin dalam
UU Perkawinan Indonesia
Pendapat-pendapat Sarjana Barat
Tentang Pentingnya Hukum Islam
1). Negara2 Barat telah menemukan sekutu dg dunia Islam melawan
paham komunis.
2). Pandangan dunia Barat kini lebih obyektif terhadap dunia Islam,
sejarah dan perbedaan2 Aagama.
3). Perdagangan dg Tim teng mendorong orang Barat mempelajari
hukum dan perundang-undangan Islam.
- Justice Robert Jackson (Hakim Agung MA Amerika Serikat)