Anda di halaman 1dari 29

Sejarah Pertumbuhan

dan Perkembangan
Hukum Islam

PERTEMUAN KE-3
Tahap-tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan Hukum Islam
 Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan
hukum Islam dpt dibagi dalam 5 tahap:
1. Masa Nabi Muhammad SAW (610 M - 632 M).
2. Masa Khulafa Rasyidin (632 M - 662 M).
3. Masa Pembentukan, pengembangan dan
periode Pembukuan (VII M - abad XM).
4. Masa Kelesuan Pemikiran (XM - abad XIX M).
5. Masa Kebangkitan Kembali (XIX M - sampai
sekarang).
Kondisi Semenanjung Arab Pra
Islam
 Kondisi Semenanjung Arab Sebelum Islam:
 1. Semenanjung Arab merupakan daerah tandus yang dikelilingi
oleh laut pada tiga sisinya dan lautan pasir pada sisi
keempatnya.
 2. Orang Arab hidup secara berpindah-pindah dari satu tempat
ke tempat lainnya (nomaden).
 3. Alam yang keras, membentuk manusia individualistis yang
hidup dalam klen-klen yang saling bermusuhan, berdasar ikatan
darah dan adat yg menuntut kesetiaan mutlak anggotanya.
 4. Corak masyarakat yang unilateral-patrilinial, menjadikan
posisi anak laki-laki sangat penting dalam keluarga.
 5. Posisi wanita dianggap tidak ada sehingga mereka tidak
mendapat warisan seperti saudaranya yang laki-laki.
 6. Orang-orang yang tinggal di Mekah adalah pedagang,
terutama dari klen Quraisy, yang memiliki hubungan dagang
dengan Abessinia di selatan, Roma di barat dan Persia di timur
laut, sehingga kedudukan kota Mekah menjadi sangat penting.
Periode Nabi Muhammad SAW
(610 M - 632 M)
 Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Mekkah pada 12
Rabi'ulawwal (bulan ketiga Hijriah) tahun "Gajah".
 Setelah ibunya meninggal beberapa tahun kemudian,
Muhammad dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib dan
setelah kakeknya meninggal, kemudian ia dibesarkan oleh
pamannya, Abi Thalib yang mengajari dia bagaimana untuk
perdagangan,
 Di masa mudanya Ia menjadi murah hati , cinta damai dan
mendukung kebenaran dan keadilan, sehingga beliau dijuluki
“Al-Amin” (orang yang terpercaya).
 Pada usia 25, Muhammad muda menikah dengan seorang
janda kaya bernama Khadijah yang lima belas tahun lebih tua
dari usianya dan masih memiliki hubungan keluarga dengan
dia. Khadijah tertarik dengan Muhammad karena dia adalah
orang yang mulia, jujur ​dan dapat diandalkan.
Pada Masa Awal Kenabian
 Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad ketika
ia berumur 40 tahun di gua Hira yang terjadi pada tahun 610 M.
Sejak saat itu ia menjadi Nabi Allah dan tiga tahun kemudian
Malaikat Jibril membawa perintah dari Allah SWT untuk
menyebarkan wahyu bagi seluruh umat manusia.
 Dalam melaksanakan tugas sebagai Rasul beliau dimusuhi,
dianiaya dan dikejar oleh kaumnya sendiri.
Pada tanggal 27 Rajab sebelum Hijrah beliau melakukan Isra
'dan mi'raj. Isra 'berarti perjalanan malam dari Masjidil Haram di
Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalam (Palestina) dan sarana
mi'raj membawa beliau ke langit sampai ke Sidrat al-Muntaha
dengan transportasi yang sangat cepat yang disebut Bouraqt.
Dalam kesempatan ini Nabi Muhammad menerima perintah dari
Allah SWT untuk sholat lima kali sehari semalam.
Keadaan Sesudah Hijrah
 Dengan bimbingan Allah SWT, Muhammad pindah
atau hijrah dari Mekah ke Yatsrib yang kemudian,
nama kota ini diubah menjadi "Madinat al-Nabi" yang
berarti kota nabi.
Michael H Hart dalam bukunya berjudul " 100,
Ranking dari Orang Paling Berpengaruh dalam
Sejarah" menempatkan Muhammad (SAW) sebagai
nomor satu atas seratus orang terkenal dalam
sejarah manusia.
Philip K. Hitti menyebut Islam sebagai "Jalan
Kehidupan" karena ajaran Muhammad (SAW) terdiri
daritiga aspek utama yaitu agama, politik dan
budaya.
Nabi Muhammad dan Al- Qur’an
 Metode terbaik untuk memahami Al Qur'an adalah dengan
menggunakan cara yang otentik, yaitu untuk membandingkan
secara langsung antara ayat-ayat terkait dengan Al-Qur'an
mengenai suatu isu atau masalah tertentu.
 Abdul Wahab Khallaf telah mengklasifikasikan ayat-ayat Al
Qur'an berdasarkan "madhu'i atau metode tematik dan
menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan sunnah.
 Berdasarkan tempat wahyu, ayat-ayat Al-Qur'an memiliki
perbedaan antara ayat-ayat yang diturunkan di Makkah (Ayatul-
Makiyyah) dan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah (Ayatul-
Madaniyyah).
 Ada asbabub nuzul (sebab-sebab masalah ayat a), misalnya:
(1) Peristiwa Mursid Ghanawi, (2) kasus janda Sa'ad bin Rabi,
dan (3) QS An-Nisaa ‘ ayat 176 .
Hukum Islam dalam Periode
Khulafaur- Rasyidin
 Urgensi Khulafa / Khalifah: Untuk menggantikan
posisi yang sebelumnya dipegang oleh Nabi
Muhammad sebagai seorang Pemimpin Bangsa /
Kepala Negara Islam.

Dasar Hukum yang mendukung urgensi kemunculan


Khalifah: Q.S Al-Baqarah (2) : 30

Tugas utama seorang Khalifah:


Untuk menjaga persatuan umat & pertahanan negara
Untuk menjaga keamanan dan batas negara
Tugas Utama Khalifah
Untuk menyatakan perang
Untuk memeriksa keadilan dan ketertiban
Untuk mengatur bangsa untuk beroperasi
dengan baik sesuai dengan Alquran
Untuk menarik pajak untuk sumber
pendapatan negara
Untuk mengatasi perselisihan antara lain
masyarakat dan bertindak sebagai hakim
yang adil
Untuk beroperasi sebagai "eksekutif" dalam
sistem trias politica
 Peresmian / pengangkatan dari Khalifah dapat
dilakukan baik oleh konsensus masyarakat,
atau dengan penunjukan Khalifah sebelumnya,
atau dengan pemilu yang diselenggarakan
oleh suatu badan penyelenggara khusus.

Ada 4 Khalifah dalam periode Khulafa


Rasyidin: Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khatab,
Usman, Ali bin Abitholib.
Beberapa nilai penting Pada Masa
Pemerintahan Abu Bakar Siddiq:
 Pidato Pelantikannya: "Aku sudah dipilih
sebagai Khalifah Anda, kepala negara,
bagaimanapun, aku bukanlah yang terbaik
diantara anda semua. Oleh karena itu, jika saya
melakukan tindakan yang tepat dan benar, ikuti
dan membantu saya. Sejak, menyatakan
kebenaran adalah pesan, sedangkan yang
meliputi kebenaran kepada orang adalah
pengkhianatan. Ikuti petunjuk saya selama jika
mereka mengikuti Allah & Nabi kehendak-Nya.
Jika, arah saya menunjukkan sebaliknya, Anda
berhak untuk ketidaktaatan, dan aku tidak akan
menuntut ketaatan Anda. "
Beberapa nilai penting Pada Masa
Pemerintahan Abu Bakar Siddiq:
 2. Sistem dalam memecahkan masalah hukum yang
timbul dalam masyarakat (proses menemukan
hukum), pada awalnya, dia menemukan itu dari Al-
Qur'an, jika tidak ada ketentuan yang mengatur
masalah tersebut, maka Dia mencari dari As-
Sunnah , jika masih belum jelas, maka ia meminta
nasihat dari Majelis Rakyat (sekarang: Kongres /
Senat) untuk mengumpulkan interpretasi mereka
(itjihad) yang disebut ijmak.

3: Penyusunan Quran secara sistematis disusun dan


dibuktikan untuk keasliannya.
Beberapa nilai penting Pada Masa
Pemerintahan Umar bin Khattab.
 Selama periode Umar, dia membuat prestasi penting, yang penting
untuk pengembangan Islam:
Dia menyebarkan dan memperluas ajaran Islam
Dia menemukan kalender Islam, disebut Hijriah
Untuk membiasakan kebiasaan melakukan Shalat Tarawih (doa)
selama periode Ramadhan
Keterampilannya berdiplomasi untuk meminta persetujuan dari
orang-orang Yahudi dan Kristen, meskipun ia tidak diwajibkan untuk
melakukannya pada saat mendirikan masjid.
 Dia melakukan ijtihad yang berhubungan dengan hak asasi
manusia:
 Dalam hal Talak tiga yang disebutkan oleh seorang suami kepada
istrinya, akan membawa konsekuensi terjadinya perceraian
permanen tanpa kesempatan untuk bersatu kembali. Aturan
tersebut disebutkan untuk mencegah pelanggaran terhadap hak
perempuan dengan menggunakan hak talak yang tidak tepat.
Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khattab.

 Kahlifah Umar membuat prestasi yang penting untuk


pengembangan Islam:
- Dia menyebarkan dan memperluas ajaran Islam
- Dia menemukan kalender Islam yang disebut “Hijriah” dan
membiasakan kebiasaan melakukan Shalat Tarawih selama
bulan Ramadhan
- Keterampilannya dalam diplomasi untuk meminta persetujuan
dari orang-orang Yahudi dan Kristen, ketika membangun masjid
meskipun ia tidak diwajibkan untuk melakukannya
- Dia memformulasikan hak asasi manusia dalam Islam, yang
nampak dari Ijtihad yang dibuatnya:
- Talak tiga yang disebutkan oleh seorang suami kepada
istrinya, akan membawa konsekuensi perceraian yang
permanen tanpa kesempatan untuk bersatu kembali lagi. Aturan
tersebut disebutkan untuk mencegah pelanggaran hak
perempuan dengan menggunakan hak talak.
Pada Masa Pemerintahan Umar
bin Khattab.
 Bagian Zakat untuk muallaf dihentikan, karena Islam sudah kuat
pada periode Umar.
Penghapusan mutilasi tangan sebagai sanksi tindakan
penjarahan dan perampokan kriminal. Hal ini karena pada
waktu itu ada kelaparan besar yang mengancam kehidupan
warga. Dan di masa darurat, memaksakan ketentuan tersebut
harus ditangguhkan.
Larangan pernikahan antara Muslim dan non-Muslim. Hal ini
dilakukan untuk melindungi rahasia negara dari tangan musuh
(mata-mata).
Dia menyarankan bahwa Hakim tidak boleh menolak kasus jika
solvabilitas tersebut tidak dapat ditemukan di Quran atau
Sunnah, sebagai gantinya menggunakan urutan prioritas dari
keputusan Hakim masa lalu. Dan kedua pihak dalam sengketa
harus memiliki posisi yang sama di depan hukum. Dan
keputusan Hakim tidak boleh bertentangan dengan Quran atau
Sunnah.
Beberapa nilai penting Pada Masa
Pemerintahan Usman bin Afan:
 Setelah Komite Pemilihan Umum telah memilih Usman sebagai
Khalifah yang baru, menggantikan Umar almarhum,
perkembangan Islam mulai menurun, hal ini terjadi disebabkan
oleh berkembang budaya korupsi, kolusi dan nepotisme
(dilakukan oleh keluarga khalifah Usman, dikarenakan masa
kepemimpinan yang lama pada usia tua Khalifah Usman
dijadikan sebagai pemimpin boneka).
 Pada periode ini, hanya ada satu pencapaian penting:
Standarisasi kitab Suci al-Quran. Standarisasi ini perlu
dilakukan karena Islam tersebar di seluruh belahan bumi,
dengan demikian dapat memungkinkan interpretasi yang
berbeda dari al-Quran terutama karena perbedaan budaya dan
latar belakang etnis. Standarisasi ini kemudian diperbanyak
menjadi 5 mushaf standar untuk disebarkan ke 5 wilayah Islam.
Beberapa nilai penting Pada Masa
Pemerintahan Ali bin Abi Thalib:
Di ujung periode ini, Ali bin Abithalib ditunjuk oleh sekelompok
bangsawan. Pada saat ini persatuan Islam terbagi dan
malapetaka tidak dapat dihindari. Penyebab pemisahan
terutama disebabkan oleh ketegangan pada perdebatan
tentang siapa yang harus bertanggung jawab atas negara.
Kemudian mereka yang setia kepada Ali, kemudian dikenal
sebagai Syiah, sedangkan sisanya (mayoritas yang mengikuti
sunnah Quran & murni) dikenal sebagai Sunni sejak saat itu.
 Di ujung periode ini, Ali bin Abi Thalib ditunjuk oleh
sekelompok bangsawan. Pada saat ini persatuan
Islam dibagi dan malapetaka tidak dapat dirombak.
Penyebab pemisahan terutama disebabkan oleh
ketegangan pada perdebatan tentang siapa yang
harus bertanggung jawab atas bangsa. Kemudian
mereka yang setia kepada Ali, dikenal sebagai Syiah,
sedangkan sisanya (mayoritas yang mengikuti
sunnah Quran & murni) menjadi dikenal sebagai
Sunni sejak saat itu.
PERIODE PEMBENTUKAN, PENGEMBANGAN,
DAN KODIFIKASI HUKUM ISLAM (FIQH)

 Periode ini mulai pada masa kekuasaan


Khalifah Ummayah (662-750 M) dan
mencapai puncak perkembangannya di
era Khalifah Abbasiyah (750-1258 M).
Dalam era ini:
Lahir ahli Hukum Islam yang
menemukan dan merumuskan fiqh;
beberapa teori hukum yang masih
digunakan sampai sekarang.
IJTIHAD
 Gerakan Ijtihad: menggunakan
kekuatan pikiran untuk benar-benar
memahami peraturan Hukum Islam
sebagaimana diatur dalam ketentuan Al
- Quran dan Sunnah Nabi Muhammad
dan merumuskan mereka ke dalam
aturan khusus yang mengatur semua
aspek kehidupan seseorang.

Orang disebut Mujtahid.


Macam-Macam Mujtahid
 Mujtahid MUTLAK  alim ulama yang memprakarsai perumusan
Hukum Islam (fiqh) berdasarkan ijtihad mereka (misalnya Abu
Hanifah, Malik bin Anas, As-Syafi'i, Ahmad bin Hambal).
 Mujtahid MAZHAB  orang-orang yang melanjutkan karya
Mujtahid Mutlak (misalnya Al-Gazali dengan al-Basith bukunya
yang merupakan ringkasan dari buku Syafi'i's)
 Mujtahid FATWA  orang-orang yang melanjutkan karya mujtahid
Mazhab, dan membuat peraturan baru yang praktis untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Ahli TARJIH  orang-orang yang, berdasarkan pengetahuan
mereka sendiri, membandingkan pendapat yang ada dan
menentukan mana yang "kuat", dan memberikan penjelasan lebih
lanjut jika terjadi kebingungan atau ambiguitas dalam karya
mujtahid (misalnya Ibnu Hajar Haitami dengan buku Tuhfah )
Faktor Pendukung Pembangunan
dan Pengembangan Hk Islam
 Islam telah menyebar luas, dari (batas-batas wilayah
India dan Cina) timur ke barat (Spanyol). Menimbang
bahwa budaya yang berbeda di wilayah termasuk
membutuhkan peraturan bersatu, sehingga para ahli
hukum dibangun Hukum Islam

Keberadaan bahan hukum sebelumnya yang dapat


digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
Hukum Islam (fiqh)

Keberadaan ahli ini yang mampu melakukan Ijtihad


Gerakan untuk memutuskan secara hukum masalah
hukum dalam masyarakat
Masa Kelesuan Pemikiran
(Abad X – XI – XIX M)
 Sejak awal abad ke 4 Hijriyah, Hukum
Islam telah berhenti berkembang pada
masa dinasti Abbasiyah.
 Para ahli hukum hanya membatasi diri
mempelajari pikiran para ahli
sebelumnya.
 Yang dipermasalahkan tidak lagi soal-
soal dasar tetapi hanya soal-soal kecil
yang disebut soal “furu’ (ranting).
Faktor yang Menyebabkan
1. Kesatuan wilayah Islam telah retak dan
munculnya negara baru membawa
ketidakstabilan politik
2. Orang tidak bebas mengemukakan pendapat,
tinggal memilih (ittiba’) atau mengikuti (taqlid)
saja.
3. Pecah kesatuan kenegaraan menyebabkan
merosot wibawa pengendalian hukum.
4. Terjadinya kelesuan berfikir karena para ahli
tidak mampu lagi menghadapi perkembangan
keadaan dengan akal yang merdeka.
Masa Kebangkitan Kembali (Abad ke
19 Sampai Sekarang)

 Timbul seorang mujtahid besar namanya


Ibnu Taimiyyah (1263-1328) dan muridnya
Ibnu Qayyim al-Jauziah (1292-1356),
Muhammad Ibnu Abdul Wahab (1703-
1787), Jamaluddin al-Afghani (1839-1897)
terutama dilapangan politik.
 Cita-cita Jamaluddin mempengaruhi
pemikiran Mohammad Abduh (1849-1905)
kemudian dilanjutkan oleh muridnya
Mohammad Rasjid Ridha (1865 – 1935).
Masa Kebangkitan Kembali (Abad ke
19 Sampai Sekarang)
Dr. Charles C. Adam dalam bukunya
Islam and Modernism in Egypt menyebutkan
beberapa program pembaharuan pemikiran yang dilakukan
oleh Mohammad Abduh. Diantaranya adalah :
1. membersihkan Islam dari pengaruh-pengaruh dan kebiasaan-
kebiasaan yang bukan Islam;
2. mengadakan pembaharuan dalam sistem pendidikan Islam,
terutama di tingkat perguruan tinggi,
3. merumuskan dan menyatakan kembali ajaran Islam menurut
alam pikiran moderat ;
4. mempertahankan / membela ajaran Islam dari pengaruh Barat
dan serangan agama lain;
5. membebaskan negeri-negeri yang penduduknya beragama
Islam dari belenggu penjajahan.
Pendapat-pendapat Sarjana Barat
Tentang Pentingnya Hukum Islam
Para Sarjana Modern:
 Justice Robert Jackson (Hakim Agung MA
Amerika Serikat):
- 1). Negara2 Barat telah menemukan sekutu
dg dunia Islam melawan paham komunis.
2). Pandangan dunia Barat kini lebih obyektif
terhadap dunia Islam, sejarah dan
perbedaan2 Aagama.
3). Perdagangan dg Tim teng mendorong
orang Barat mempelajari hukum dan
perundang-undangan Islam.
Pendapat-pendapat Sarjana Barat
Tentang Pentingnya Hukum Islam
 Rene David (Ahli Hukum Univ Paris):
“Hukum Islam merupakan satu diantara
sistem hukum besar yg ada”

 De Santi Lana (Ahli Hukum Italia):


“Orang Barat mempelajari hk Islam karena
Hk Islam mrpkn sumber pasti dan positif
bagi prinsip2 hk Eropa Modern”.
“Hk Islam telah meminjamkan kaedah2 hk
Teknis dalam dunia perdagangan dan PT,
mis: kata “Cheque berasal dr kt “Sakk” yang
berarti dokumen tertulis”.
Perkembangan HI di Indonesia
 Di Indonesia telah dikeluarkan
Kompilasi Hukum Islam yang berisi
tentang Hk Perkawinan, Hk Kewarisan
dan Wakaf di tahun 1991 dan bidang
Ekonomi Syariah yang diluncurkan
tahun 2008.
 Secara Yuridis formal telah dikeluarkan
beberapa UU yang mengandung
ketentuan Hukum Islam, mis: UU Zakat,
UU Wakaf, UU Perbankan Syariah, dsb.

Anda mungkin juga menyukai