Anda di halaman 1dari 30

 Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan

Hukum Islam
Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan hukum
Islam dpt dibagi dalam 5 tahap:
 1. Masa Nabi Muhammad SAW (610 M M).
 2. Masa Khulafa Rasyidin (632 M M).
 3. Masa Pembentukan, pengembangan dan
periode Pembukuan (VII M - abad XM).
 4. Masa Kelesuan Pemikiran (XM - abad XIX M).
 5. Masa Kebangkitan Kembali (XIX M - sampai
sekarang).
Kondisi Semenanjung Arab Pra Islam
Kondisi Semenanjung Arab Sebelum Islam:
 1. Semenanjung Arab merupakan daerah tandus
yang dikelilingi oleh laut pada tiga sisinya dan
lautan pasir pada sisi keempatnya.
 2. Orang Arab hidup secara berpindah-pindah
dari satu tempat ke tempat lainnya (nomaden).
 3. Alam yang keras, membentuk manusia
individualistis yang hidup dalam klen-klen yang
saling bermusuhan, berdasar ikatan darah dan
adat yg menuntut kesetiaan mutlak anggotanya.
 4. Corak masyarakat yang unilateral-patrilinial,
menjadikan posisi anak laki-laki sangat penting
dalam keluarga.
 5. Posisi wanita dianggap tidak ada sehingga
mereka tidak mendapat warisan seperti
saudaranya yang laki-laki.
 6. Orang-orang yang tinggal di Mekah adalah
pedagang, terutama dari klen Quraisy, yang
memiliki hubungan dagang dengan Abessinia di
selatan, Roma di barat dan Persia di timur laut,
sehingga kedudukan kota Mekah menjadi sangat
penting.
 Periode Nabi Muhammad SAW (610 M - 632 M)
Nabi Muhammad SAW dilahirkan di Mekkah pada 12
Rabi'ulawwal (bulan ketiga Hijriah) tahun "Gajah".Setelah
ibunya meninggal beberapa tahun kemudian, Muhammad
dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib dan setelah
kakeknya meninggal, kemudian ia dibesarkan oleh
pamannya, Abi Thalib yang mengajari dia bagaimana
untuk perdagangan,Di masa mudanya Ia menjadi murah
hati , cinta damai dan mendukung kebenaran dan
keadilan, sehingga beliau dijuluki “Al-Amin” (orang yang
terpercaya).
 Pada usia 25, Muhammad muda menikah dengan seorang
janda kaya bernama Khadijah yang lima belas tahun lebih
tua dari usianya dan masih memiliki hubungan keluarga
dengan dia. Khadijah tertarik dengan Muhammad karena
dia adalah orang yang mulia, jujur ​dan dapat diandalkan.
 Pada Masa Awal Kenabian
Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad ketika ia
berumur 40 tahun di gua Hira yang terjadi pada tahun 610 M.
 Sejak saat itu ia menjadi Nabi Allah dan tiga tahun kemudian
Malaikat Jibril membawa perintah dari Allah SWT untuk
menyebarkan wahyu bagi seluruh umat manusia.
 Dalam melaksanakan tugas sebagai Rasul beliau dimusuhi,
dianiaya dan dikejar oleh kaumnya sendiri. Pada tanggal 27
Rajab sebelum Hijrah beliau melakukan Isra 'dan mi'raj. Isra
'berarti perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekkah ke
Masjidil Aqsa di Yerussalam (Palestina) dan sarana mi'raj
membawa beliau ke langit sampai ke Sidrat al-Muntaha dengan
transportasi yang sangat cepat yang disebut Bouraqt.
 Dalam kesempatan ini Nabi Muhammad menerima perintah dari
Allah SWT untuk sholat lima kali sehari semalam.
 Keadaan Sesudah Hijrah
Dengan bimbingan Allah SWT, Muhammad
pindah atau hijrah dari Mekah ke Yatsrib yang
kemudian, nama kota ini diubah menjadi
"Madinat al-Nabi" yang berarti kota nabi. Michael
H Hart dalam bukunya berjudul " 100, Ranking
dari Orang Paling Berpengaruh dalam Sejarah"
menempatkan Muhammad (SAW) sebagai nomor
satu atas seratus orang terkenal dalam sejarah
manusia. Philip K. Hitti menyebut Islam sebagai
"Jalan Kehidupan" karena ajaran Muhammad
(SAW) terdiri dari tiga aspek utama yaitu agama,
politik dan budaya.
 Nabi Muhammad dan Al- Qur’an
Metode terbaik untuk memahami Al Qur'an adalah
dengan menggunakan cara yang otentik, yaitu untuk
membandingkan secara langsung antara ayat-ayat
terkait dengan Al-Qur'an mengenai suatu isu atau
masalah tertentu.
 Abdul Wahab Khallaf telah mengklasifikasikan ayat-
ayat Al Qur'an berdasarkan "madhu'i atau metode
tematik dan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan
sunnah.
 Berdasarkan tempat wahyu, ayat-ayat Al-Qur'an
memiliki perbedaan antara ayat-ayat yang diturunkan
di Makkah (Ayatul-Makiyyah) dan ayat-ayat yang
diturunkan di Madinah (Ayatul-Madaniyyah).
 Hukum Islam dalam Periode Khulafaur- Rasyidin
Urgensi Khulafa / Khalifah: Untuk menggantikan
posisi yang sebelumnya dipegang oleh Nabi
Muhammad sebagai seorang Pemimpin Bangsa /
Kepala Negara Islam.
 Dasar Hukum yang mendukung urgensi
kemunculan Khalifah: Q.S Al-Baqarah (2) : 30
Tugas utama seorang Khalifah: Untuk menjaga
persatuan umat & pertahanan negara Untuk
menjaga keamanan dan batas negara
 Tugas Utama Khalifah Untuk menyatakan
perang Untuk memeriksa keadilan dan
ketertiban Untuk mengatur bangsa untuk
beroperasi dengan baik sesuai dengan
Alquran Untuk menarik pajak untuk sumber
pendapatan negara Untuk mengatasi
perselisihan antara lain masyarakat dan
bertindak sebagai hakim yang adil Untuk
beroperasi sebagai "eksekutif" dalam sistem
trias politica
 Peresmian / pengangkatan dari Khalifah
dapat dilakukan baik oleh konsensus
masyarakat, atau dengan penunjukan
Khalifah sebelumnya, atau dengan pemilu
yang diselenggarakan oleh suatu badan
penyelenggara khusus.
 Ada 4 Khalifah dalam periode Khulafa
Rasyidin: Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khatab,
Usman, Ali bin Abitholib.
 Beberapa nilai penting Pada Masa Pemerintahan Abu
Bakar Siddiq:
Pidato Pelantikannya: "Aku sudah dipilih sebagai
Khalifah Anda, kepala negara, bagaimanapun, aku
bukanlah yang terbaik diantara anda semua. Oleh
karena itu, jika saya melakukan tindakan yang tepat
dan benar, ikuti dan membantu saya. Sejak,
menyatakan kebenaran adalah pesan, sedangkan
yang meliputi kebenaran kepada orang adalah
pengkhianatan. Ikuti petunjuk saya selama jika
mereka mengikuti Allah & Nabi kehendak-Nya. Jika,
arah saya menunjukkan sebaliknya, Anda berhak
untuk ketidaktaatan, dan aku tidak akan menuntut
ketaatan Anda. "
 Beberapa nilai penting Pada Masa Pemerintahan Abu
Bakar Siddiq:
2. Sistem dalam memecahkan masalah hukum yang
timbul dalam masyarakat (proses menemukan
hukum), pada awalnya, dia menemukan itu dari Al-
Qur'an, jika tidak ada ketentuan yang mengatur
masalah tersebut, maka Dia mencari dari As-Sunnah ,
jika masih belum jelas, maka ia meminta nasihat dari
Majelis Rakyat (sekarang: Kongres / Senat) untuk
mengumpulkan interpretasi mereka (itjihad) yang
disebut ijmak.
 3: Penyusunan Quran secara sistematis disusun dan
dibuktikan untuk keasliannya.
 Beberapa nilai penting Pada Masa Pemerintahan Umar bin
Khattab.
Selama periode Umar, dia membuat prestasi penting, yang
penting untuk pengembangan Islam: Dia menyebarkan dan
memperluas ajaran Islam Dia menemukan kalender Islam,
disebut Hijriah Untuk membiasakan kebiasaan melakukan Shalat
Tarawih (doa) selama periode Ramadhan Keterampilannya
berdiplomasi untuk meminta persetujuan dari orang-orang
Yahudi dan Kristen, meskipun ia tidak diwajibkan untuk
melakukannya pada saat mendirikan masjid.Dia melakukan
ijtihad yang berhubungan dengan hak asasi manusia:Dalam hal
Talak tiga yang disebutkan oleh seorang suami kepada istrinya,
akan membawa konsekuensi terjadinya perceraian permanen
tanpa kesempatan untuk bersatu kembali. Aturan tersebut
disebutkan untuk mencegah pelanggaran terhadap hak
perempuan dengan menggunakan hak talak yang tidak tepat.
 Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khattab.
Kahlifah Umar membuat prestasi yang penting untuk
pengembangan Islam: - Dia menyebarkan dan
memperluas ajaran Islam - Dia menemukan kalender Islam
yang disebut “Hijriah” dan membiasakan kebiasaan
melakukan Shalat Tarawih selama bulan Ramadhan -
Keterampilannya dalam diplomasi untuk meminta
persetujuan dari orang-orang Yahudi dan Kristen, ketika
membangun masjid meskipun ia tidak diwajibkan untuk
melakukannya - Dia memformulasikan hak asasi manusia
dalam Islam, yang nampak dari Ijtihad yang dibuatnya: -
Talak tiga yang disebutkan oleh seorang suami kepada
istrinya, akan membawa konsekuensi perceraian yang
permanen tanpa kesempatan untuk bersatu kembali lagi.
Aturan tersebut disebutkan untuk mencegah pelanggaran
hak perempuan dengan menggunakan hak talak
 Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khattab.
Bagian Zakat untuk muallaf dihentikan, karena Islam sudah
kuat pada periode Umar. Penghapusan mutilasi tangan
sebagai sanksi tindakan penjarahan dan perampokan
kriminal. Hal ini karena pada waktu itu ada kelaparan
besar yang mengancam kehidupan warga. Dan di masa
darurat, memaksakan ketentuan tersebut harus
ditangguhkan. Larangan pernikahan antara Muslim dan
non-Muslim. Hal ini dilakukan untuk melindungi rahasia
negara dari tangan musuh (mata-mata). Dia menyarankan
bahwa Hakim tidak boleh menolak kasus jika solvabilitas
tersebut tidak dapat ditemukan di Quran atau Sunnah,
sebagai gantinya menggunakan urutan prioritas dari
keputusan Hakim masa lalu. Dan kedua pihak dalam
sengketa harus memiliki posisi yang sama di depan
hukum. Dan keputusan Hakim tidak boleh bertentangan
dengan Quran atau Sunnah.
 Beberapa nilai penting Pada Masa Pemerintahan Usman bin
Afan:
Setelah Komite Pemilihan Umum telah memilih Usman
sebagai Khalifah yang baru, menggantikan Umar
almarhum, perkembangan Islam mulai menurun, hal ini
terjadi disebabkan oleh berkembang budaya korupsi,
kolusi dan nepotisme (dilakukan oleh keluarga khalifah
Usman, dikarenakan masa kepemimpinan yang lama pada
usia tua Khalifah Usman dijadikan sebagai pemimpin
boneka).Pada periode ini, hanya ada satu pencapaian
penting: Standarisasi kitab Suci al-Quran. Standarisasi ini
perlu dilakukan karena Islam tersebar di seluruh belahan
bumi, dengan demikian dapat memungkinkan interpretasi
yang berbeda dari al-Quran terutama karena perbedaan
budaya dan latar belakang etnis. Standarisasi ini kemudian
diperbanyak menjadi 5 mushaf standar untuk disebarkan
ke 5 wilayah Islam.
 Beberapa nilai penting Pada Masa Pemerintahan
Ali bin Abi Thalib:
Di ujung periode ini, Ali bin Abithalib ditunjuk
oleh sekelompok bangsawan. Pada saat ini
persatuan Islam terbagi dan malapetaka tidak
dapat dihindari. Penyebab pemisahan terutama
disebabkan oleh ketegangan pada perdebatan
tentang siapa yang harus bertanggung jawab
atas negara. Kemudian mereka yang setia kepada
Ali, kemudian dikenal sebagai Syiah, sedangkan
sisanya (mayoritas yang mengikuti sunnah Quran
& murni) dikenal sebagai Sunni sejak saat itu.
 Di ujung periode ini, Ali bin Abi Thalib ditunjuk
oleh sekelompok bangsawan. Pada saat ini
persatuan Islam dibagi dan malapetaka tidak
dapat dirombak. Penyebab pemisahan terutama
disebabkan oleh ketegangan pada perdebatan
tentang siapa yang harus bertanggung jawab
atas bangsa. Kemudian mereka yang setia
kepada Ali, dikenal sebagai Syiah, sedangkan
sisanya (mayoritas yang mengikuti sunnah Quran
& murni) menjadi dikenal sebagai Sunni sejak
saat itu.
 PERIODE PEMBENTUKAN, PENGEMBANGAN,
DAN KODIFIKASI HUKUM ISLAM (FIQH)
Periode ini mulai pada masa kekuasaan
Khalifah Ummayah ( M) dan mencapai puncak
perkembangannya di era Khalifah Abbasiyah (
M). Dalam era ini: Lahir ahli Hukum Islam
yang menemukan dan merumuskan fiqh;
beberapa teori hukum yang masih digunakan
sampai sekarang.
 IJTIHAD
 Gerakan Ijtihad: menggunakan kekuatan
pikiran untuk benar-benar memahami
peraturan Hukum Islam sebagaimana diatur
dalam ketentuan Al - Quran dan Sunnah Nabi
Muhammad dan merumuskan mereka ke
dalam aturan khusus yang mengatur semua
aspek kehidupan seseorang. Orang disebut
Mujtahid.
 Macam-Macam Mujtahid
 Mujtahid MUTLAK alim ulama yang memprakarsai perumusan
Hukum Islam (fiqh) berdasarkan ijtihad mereka (misalnya Abu
Hanifah, Malik bin Anas, As-Syafi'i, Ahmad bin Hambal).
 Mujtahid MAZHAB orang-orang yang melanjutkan karya Mujtahid
Mutlak (misalnya Al-Gazali dengan al-Basith bukunya yang
merupakan ringkasan dari buku Syafi'i's)
 Mujtahid FATWA orang-orang yang melanjutkan karya mujtahid
Mazhab, dan membuat peraturan baru yang praktis untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Ahli TARJIH orang-orang yang, berdasarkan pengetahuan
mereka sendiri, membandingkan pendapat yang ada dan
menentukan mana yang "kuat", dan memberikan penjelasan
lebih lanjut jika terjadi kebingungan atau ambiguitas dalam
karya mujtahid (misalnya Ibnu Hajar Haitami dengan buku
Tuhfah )
 Faktor Pendukung Pembangunan dan
Pengembangan Hk Islam
Islam telah menyebar luas, dari (batas-batas
wilayah India dan Cina) timur ke barat (Spanyol).
Menimbang bahwa budaya yang berbeda di
wilayah termasuk membutuhkan peraturan
bersatu, sehingga para ahli hukum dibangun
Hukum Islam Keberadaan bahan hukum
sebelumnya yang dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengembangkan Hukum Islam (fiqh)
Keberadaan ahli ini yang mampu melakukan
Ijtihad Gerakan untuk memutuskan secara
hukum masalah hukum dalam masyarakat
 Masa Kelesuan Pemikiran (Abad X – XI – XIX
M)
Sejak awal abad ke 4 Hijriyah, Hukum Islam
telah berhenti berkembang pada masa dinasti
Abbasiyah.Para ahli hukum hanya membatasi
diri mempelajari pikiran para ahli
sebelumnya.Yang dipermasalahkan tidak lagi
soal-soal dasar tetapi hanya soal-soal kecil
yang disebut soal “furu’ (ranting).
 aktor yang Menyebabkan
1. Kesatuan wilayah Islam telah retak dan
munculnya negara baru membawa
ketidakstabilan politik
 2. Orang tidak bebas mengemukakan pendapat,
tinggal memilih (ittiba’) atau mengikuti (taqlid)
saja.
 3. Pecah kesatuan kenegaraan menyebabkan
merosot wibawa pengendalian hukum.
 4. Terjadinya kelesuan berfikir karena para ahli
tidak mampu lagi menghadapi perkembangan
keadaan dengan akal yang merdeka.
 Masa Kebangkitan Kembali (Abad ke 19
Sampai Sekarang)
Timbul seorang mujtahid besar namanya Ibnu
Taimiyyah ( ) dan muridnya Ibnu Qayyim al-
Jauziah ( ), Muhammad Ibnu Abdul Wahab ( ),
Jamaluddin al-Afghani ( ) terutama
dilapangan politik.Cita-cita Jamaluddin
mempengaruhi pemikiran Mohammad Abduh
( ) kemudian dilanjutkan oleh muridnya
Mohammad Rasjid Ridha (1865 – 1935).
 Masa Kebangkitan Kembali (Abad ke 19 Sampai Sekarang)
Dr. Charles C. Adam dalam bukunya Islam and Modernism
in Egypt menyebutkan beberapa program pembaharuan
pemikiran yang dilakukan oleh Mohammad Abduh.
Diantaranya adalah :
 1. membersihkan Islam dari pengaruh-pengaruh dan
kebiasaan-kebiasaan yang bukan Islam;
 2. mengadakan pembaharuan dalam sistem pendidikan
Islam, terutama di tingkat perguruan tinggi,
 3. merumuskan dan menyatakan kembali ajaran Islam
menurut alam pikiran moderat ;
 4. mempertahankan / membela ajaran Islam dari pengaruh
Barat dan serangan agama lain;
 5. membebaskan negeri-negeri yang penduduknya
beragama Islam dari belenggu penjajahan.
 Pendapat-pendapat Sarjana Barat Tentang
Pentingnya Hukum Islam
Para Sarjana Modern:Justice Robert Jackson
(Hakim Agung MA Amerika Serikat):
 - 1). Negara2 Barat telah menemukan sekutu dg
dunia Islam melawan paham komunis.
 2). Pandangan dunia Barat kini lebih obyektif
terhadap dunia Islam, sejarah dan perbedaan2
Agama.
 3). Perdagangan dg Tim teng mendorong orang
Barat mempelajari hukum dan perundang-
undangan Islam.
 Pendapat-pendapat Sarjana Barat Tentang
Pentingnya Hukum Islam
Rene David (Ahli Hukum Univ Paris):“Hukum
Islam merupakan satu diantara sistem hukum
besar yg ada”
 De Santi Lana (Ahli Hukum Italia):“Orang Barat
mempelajari hk Islam karena Hk Islam mrpkn
sumber pasti dan positif bagi prinsip2 hk Eropa
Modern”.“Hk Islam telah meminjamkan kaedah2
hk Teknis dalam dunia perdagangan dan PT, mis:
kata “Cheque berasal dr kt “Sakk” yang berarti
dokumen tertulis”.
 Perkembangan HI di Indonesia
Di Indonesia telah dikeluarkan Kompilasi Hukum
Islam yang berisi tentang Hk Perkawinan, Hk
Kewarisan dan Wakaf di tahun 1991 dan bidang
Ekonomi Syariah yang diluncurkan tahun 2008.
 Secara Yuridis formal telah dikeluarkan beberapa
UU yang mengandung ketentuan Hukum Islam,
mis: UU Zakat, UU Wakaf, UU Perbankan Syariah,
dsb.

Anda mungkin juga menyukai