Anda di halaman 1dari 8

Ketatanegaraan

Islam Zaman
Khulafaur Rasyidin
Muhammad Habibi Miftakhul Marwa
ERA KHULAFAUR RASYIDUUN
1. Masa Khalifah Abu Bakar ( 11 H – 13 H = 632 – 634 M/2 Tahun 3 Bln,
Usia 63 Th)
2. Masa Khalifah Umar Bin Khathab (13 H – 23 H = 634 – 644 M/10
Th,n 6 Bln, Usia 63 Th)
3. Masa Khalifah Usman Bin Affan (23 H – 35 H = 644 – 655 M / 12
Tahun, Usia 82 Th)
4. Masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib ( 35 H – 40 H = 655 – 661 M, Usia
63 Th)
Pengantar
• Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin Islam dari kalangan sahabat setelah
wafatnya Nabi Muhammad Saw, yaitu Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin
Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
• Mereka dipilih secara langsung oleh para sahabat melalui mekanisme
yang “demokratis” kemudian dibaiat (sumpah setia) oleh sahabat yang
lainnya.
• Ketatanegaraan pada fase pertama atau Khulafaur Rasyidin adalah sah
dan legitimate sesuai prinsip-prinsip ajaran Islam.
• Dalam melaksanakan aturan dan menyelesaikan persoalan mereka
bermusyawarah dengan para ahli hukum.
Prinsip Ketatanegaraan Islam Era Khulafaur
Rasyidin
1. Pembentukannya dengan mendasarkan pada suara rakyat.
2. Kepala negara berdasarkan pada pilihan rakyat baik pemilihan atau
penetapan melalui musyawarah dan baiat
3. Pemerintahan dijalankan dengan musyawarah dalam bentuk komitmen
maupun kebijakan prakis.
4. Kedaulatan hukum ilahi dilaksanakan di mana kebijakan dan musyawarah
tidak boleh melanggar ketentuan syariah.
5. Kekuasaan negara tidak boleh terkumpul dalam satu tangan.
6. Dibentuk badan-badan yang kompeten untuk mengurus negara secara
legal formal.
Abu Bakar As-Shidiq
• Dimulainya penggunaan ra’yu dalam penyelesaian
persoalan.
• Pemerintahannya berjalan secara demokratis dan
berdaulat (mendapat pengakuan masyarakat) dengan
mengedepankan musyawarah.
• Corak pemerintahannya sentralistik sebagaimana yang
diterapkan Nabi Muhammad Saw.
• Menjelang wafatnya Abu Bakar menunjuk Umar bin Khatab
sebagai penggantinya.
Umar Bin Khatab
• Umar bin Khatab menjadi kepala negara melalui mekanisme penunjukan oleh Abu Bakar.
• Pemerintahannya terkenal dengan pembangunan, perubahan menuju kebaikan, dan semakin
kuat seiring dengan bertambahnya daerah yang sudah ditaklukkan.
• Memperkuat majelis syura dalam menjalankan pemerintahan.
• Membentuk departemen-departeman dan membagi wilayah kekuasaannya dengan beberapa
provinsi yang dipimpin oleh seorang wali dan unit wilayah perpajakan yang dipimpin oleh amil.
• Menjelang wafatnya Umar membentuk tim formatur untuk bermusyawarah menentukan
pengganti dirinya. Tim tersebut terdiri dari 6 (enam) orang sahabat yaitu Abdurrahman bin ‘Auf
(Ketua), Thalhah, Zubair, Usman, Sa’ad bin Waqas, dan Ali.
• Setelah melakukan vooting, pemungutan suara dalam tim formatur Utsman bin Affan terpilih
sebagai pengganti Umar bin Khatab.
• Pertama dalam sejarah Islam dibentuk panitia pemilihan khalifah (KPU).
Utsman bin Affan
• Utsman belum sama sekali berambisi menjadi kepala negara.
• Masa pemerintahan Utsman terkenal dengan penaklukan untuk melanjutkan prestasi
penaklukan di masa Umar.
• Pemerintahan masa Utsman terbagi menjadi dua periode :
• Periode I (kemajuan) : penuh keamanan, kemakmuran, stabilitas terjaga, dsb.
• Periode II (kemunduran) : terjadi bencana besar (fitnah kubra), huru-hara, kekacauan.
• Pemerintahannya dianggap nepotis karena pada masa kepemimpinannya banyak
dipegang oleh keluarganya. Padahal pengangkatan saudara-saudaranya berangkat dari
profesionalisme dan mempertahankan jabatan pejabat yang diangkat oleh khalifah
sebelumnya, meskipun di akhir mereka berbuat sewenang-wenang yang tidak terkontrol
oleh Utsman.
• Terjadi demonstrasi dan pemberontakan tidak dapat dikendalikan, hingga Utsman
terbunuh.
Ali bin Abi Thalib
• Ali awalnya menolak ditunjuk sebagai pengganti Utsman, justru mengusulkan dua seniornya yaitu Thalhah
dan Zubair.
• Hari keenam setelah wafatnya Utsman, baru Ali bersedia menjadi khalifah atas permintaan serius kaum
muslimin.
• Memberhentikan beberapa Gubernur yang pernah diangkat Utsman bin Affan terutama dari Bani Umaiyyah.
• Mengembalikan tanah negara yang diberikan Utsman kepada para pendukungnya ke kas negara.
• Ali melakukan restrukturisasi pemerintahan Islam seperti zaman Umar.
• Memindahkan ibukota dari Madinah ke Kufah.
• Disibukkan dg kasus terbunuhnya Utsman ibn Affan. Abdullah ibn Saba sang provokator.
• Terjadi perang Jamal dan perang Siffin
• Tahkim (Perdamaian): Abu Musa al-Asy’ary vs Amr ibn ‘Ash. Ali harus melepaskan klaim sebagai khalifah,
selanjutnya diadakan pemilihan baru.
• Sekitar 2000 pengikut Ali kecewa dan menyempal (KHAWARIJ).
• Khawarij memberontak dan menciptakan huru-hara, berakhir dengan terbunuhnya Ali.

Anda mungkin juga menyukai