Anda di halaman 1dari 29

BAB VIII

sistem
ekskresi

hn,ngl
Dapatkah Anda menyebutkan fungsi organ
penyusun sistem ekskresi pada gambar berikut?

hn,ngl
I. SISTEM EKSKRESI PADA
MANUSIA
Organ sistem ekskresi pada manusia: ginjal, hati, paru-
paru, dan kulit.
Fungsi sistem ekskresi:
• Menurunkan kadar zat produk metabolisme (metabolit)
dalam tubuh agar tidak menyebabkan akumulasi.
• Melindungi sel-sel tubuh dari zat-zat yang bersifat racun.
• Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
(homeostasis).
• Membantu mempertahankan suhu tubuh.

hn,ngl
A. Ginjal
1. Fungsi
• Mengeluarkan zat sisa organik dan racun.
• Mengatur keseimbangan konsentrasi ion-ion
penting dalam tubuh.
• Mengatur keseimbangan asam-basa.
• Menjaga tekanan darah.
• Mengatur produksi sel-sel darah merah di dalam
sumsum tulang.
• Mengendalikan konsentrasi nutrisi darah.
• Mengubah vitamin D yang inaktif menjadi aktif.
hn,ngl
2. Struktur ginjal
• Bagian-bagian ginjal: lobus ginjal, hilus (hilum), sinus ginjal,
parenkim ginjal, dan pelvis renalis.
• Jaringan penyusun parenkim: korteks (bagian luar) dan
medula (bagian dalam).
• Korteks tersusun atas nefron, yaitu unit struktural dan
fungsional terkecil dari ginjal. Pada nefron terdapat
komponen pembuluh (arteri aferen, glomerulus, arteri
eferen, dan kapiler peritubuler) dan komponen tubuler
(kapsul Bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung
Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
• Medula terdiri atas massa triangular yang disebut piramida
ginjal, yang akan berhubungan dengan saluran pengumpul
urine.

hn,ngl
Struktur ginjal
hn,ngl
Struktur nefron
hn,ngl
Korpus renalis (glomerulus dan kapsul Bowman)
hn,ngl
3. Proses pembentukan urine
a. Filtrasi glomerulus
• Yaitu proses penyaringan plasma bebas protein
melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman.
• Cairan yang difiltrasi akan melewati membran
glomerulus yang mampu menahan sel darah dan
protein plasma, serta melewatkan air dan molekul
berukuran kecil.
• Hasil filtrat glomerulus (urine primer): mengandung
air dan zat terlarut (glukosa, klorida, natrium, dll),
tanpa protein plasma dan elemen seluler.

hn,ngl
b. Reabsorpsi
• Yaitu proses penyerapan kembali zat yang
dibutuhkan oleh tubuh.
• Terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung
Henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus
kolektivus.
• Zat yang diserap masuk ke kapiler peritubuler
dan dikembalikan ke sistem peredaran darah.
• Zat yang diabsorpsi: ion natrium, ion klorin,
glukosa, air, urea, dan ion anorganik.
• Hasil reabsorpsi disebut urine sekunder.
hn,ngl
c. Augmentasi
• Yaitu transpor aktif yang memindahkan zat-zat
tertentu dari darah ke dalam urine.
• Terjadi di kontortus proksimal, tubulus kontortus
distal, dan tubulus kolektivus.
• Zat yang dipindahkan:
• Ion hidrogen, amonia, kreatinin, asam
hipurat, obat-obatan tertentu, dan zat kimia
asing.
• Ion kalium

hn,ngl
Jalur
pembentukan
urine

hn,ngl
4. Penyimpanan sementara urine dan berkemih
• urine dari duktus kolektivus ke pelvis renalis, ke
ureter, kemudian ke vesika urinaria (kandung
kemih).
• Dinding kandung kemih berlipat-lipat dengan
struktur otot yang dapat meregang untuk
meningkatkan kapasitas penyimpanan urine.
• Keinginan buang air kecil disebabkan isi urine dalam
kandung kemih sudah mencapai 170 – 230 ml.
• Urine dari kandung kemih mengalir ke uretra
kemudian melalui lubang luar dibuang keluar tubuh.

hn,ngl
5. Faktor-faktor yang memengaruhi proses
pembentukan urine.
• Faktor internal
• Hormon ADH: mengontrol pengeluaran urine.
• Hormon insulin: menurunkan kadar glukosa
darah.
• Sistem renin-angiotensin-aldosteron
• Faktor eksternal
• Suhu lingkungan
• Jumlah air yang diminum
• Alkohol dapat menghambat pembebasan ADH
hn,ngl
6. Karakteristik urine
• Sifat fisik urine: volume normal 800 – 2500
mL/hari, warna kuning pucat sampai kuning tua,
berat jenis 1,003 – 1,035 g/cm3, pH 4,7 – 8, bau
khas amonia.
• Komposisi urine: zat buangan nitrogen (urea,
asam urat, dan kreatinin), benda keton, asam
hipurat, toksin, zat kimia asing, pigmen, enzim,
vitamin, hormon, dan elektrolit.
• Urine tidak normal: albumin, glukosa, sel darah
merah, zat kapur, batu ginjal, dan badan keton
dengan jumlah berlebihan.
hn,ngl
B. Hati (Hepar)
Fungsi:
• Sekresi empedu, cairan yang berasal dari
perombakan sel darah merah yang sudah tua dan
disimpan dalam kantung empedu atau dialirkan
ke duodenum. Berfungsi membantu pencernaan
lemak, mengaktifkan lipase, membantu absorpsi
lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak
dapat larut di dalam air menjadi larut.

hn,ngl
• Menghasilkan hormon trombopoietin, albumin,
hormon angiotensinogen, enzim arginase, enzim
glutamat-oksaloasetat transferase, glutamat-
piruvat transferase, dan laktat dehidrogenase.
• Menyimpan glikogen, lemak, zat besi, zat
tembaga, serta vitamin A, D, dan B12.
• Mengaktifkan vitamin D.
• Fagosit bakteri oleh sel Kupffer.
• Degradasi hormon insulin dan hormon lain.
• Degradasi amonia menjadi urea.

hn,ngl
Hati (hepar)
hn,ngl
C. Paru-paru
• Berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme
berupa CO2 dan H2O yang berbentuk uap air.
• Keduanya dihasilkan pada proses katabolisme
intraseluler di mitokondria untuk
menghasilkan energi berupa ATP.
• Zat sisa CO2 dan H2O diangkut oleh darah
menuju jantung, ke paru-paru, kemudian
dibuang keluar tubuh melalui saluran
pernapasan.

hn,ngl
D. Kulit
1. Fungsi
• Ekskresi, perlindungan, pengaturan suhu badan,
metabolisme, dan komunikasi.
2. Struktur kulit
• Epidermis, terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum (sel-sel
pipih), stratum granulosum (prekursor pembentukan keratin),
stratum spinosum, dan stratum basalis / germinativum (terdapat
melanosit yang menghasilkan pigmen melanin).
• Dermis, terdiri atas lapisan papilar (jaringan ikat areolar
renggang) dan lapisan retikuler (jaringan ikat ireguler).
• Hipodermis (sub kutaneus),mengikat kulit dengan organ di
bawahnya, mengandung sel lemak, pembuluh darah dan ujung
saraf.
hn,ngl
3. Kelenjar pada kulit
• Kelenjar keringat, di lapisan dermis.
• Ekrin, kelenjar sederhana, meluas ke seluruh
tubuh.
• Apokrin, kelenjar besar dan bercabang
dengan penyebaran terbatas pada bagian
tubuh tertentu.
• Kelenjar sebaseus
Mengeluarkan sebum yang biasanya dialirkan ke
foliker rambut. Sebum adalah campuran lemak,
zat lilin, minyak dan pecahan sel.
hn,ngl
Diagram kulit
hn,ngl
4. Kontrol pengeluaran keringat
• Pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus di
otak.
• Jika darah yang melewati hipotalamus melebihi
batas normal (panas), rangsangan tersebut
diteruskan oleh saraf simpatis ke kulit.
• Pembuluh darah melebar, aliran darah di kulit
meningkat, terjadi konduksi panas dan panas
terbuang.
• Pengeluaran keringat dipengaruhi oleh: lingkungan,
aktivitas tubuh, emosi dan kondisi psikis.

hn,ngl
II. GANGGUAN SISTEM EKSKRESI
A. Gangguan Sistem urinaria
• Glukosuria, ekskresi glukosa ke dalam urine.
• Albuminuria, glomerulus gagal melakukan
penyaringan protein.
• Batu ginjal, adanya endapan senyawa kalsium dan
asam urat pada rongga ginjal atau kandung kemih.
• Diabetes mellitus, banyaknya glukosa dalam urine
karena kurangnya hormon insulin untuk mengubah
glukosa menjadi glikogen untuk disimpan di hati.

hn,ngl
• Diabetes insipidus, produksi urine berlebihan
dan encer karena kekurangan hormon ADH.
• Poliuria, kelebihan produksi air seni akibat rasa
haus yang terus-menerus atau mengonsumsi
cairan yang bersifat diuretik.
• Gagal ginjal (anuria), ginjal gagal memproduksi
urine.
• Uremia, darah banyak mengandung urea karena
ginjal gagal membuang urea keluar dari tubuh.
• Nefritis, radang nefron karena infeksi bakteri
Streptococcus sp.

hn,ngl
B. Gangguan Hati
• Penyakit hati, disebabkan oleh infeksi virus,
Amoeba penyakit disentri, cacing, plasmodium,
dan Toxoplasma sp.
• Sirosis hati, berubahnya sel-sel hati menjadi
jaringan ikat fibrosa sehingga kehilangan
fungsinya.
• Hemokromatosis, kelainan genetik yang
menyebabkan tubuh terlalu banyak menyerap zat
besi dari makanan sehingga banyak tersimpan di
dalam organ-organ tertentu.
hn,ngl
C. Gangguan Kulit
• Eksim (dermatitis), radang kulit akibat faktor keturunan, emosi
dan stres, atau kontak dengan senyawa alergen.
• Kadas / kurap, bercak merah karena infeksi jamur.
• Kudis, gatal akibat infeksi tungau dan kutu air.
• Athlete’s foot, infeksi jamur di sela-sela jari kaki.
• Vitiligo, gangguan pigmentasi kulit.
• Jerawat, radang kulit atau pori-pori tersumbat akibat infeksi
bakteri, perubahan hormonal, atau kotoran.
• Pruvitus kutanea, gatal karena iritasi saraf sensoris perifer.
• Kalvus, penyakit mata ikan karena virus / bakteri dan gesekan
terus-menerus

hn,ngl
III. TEKNOLOGI SISTEM EKSKRESI
• Hemodialisis (cuci darah), proses pembersihan darah
dari zat-zat sisa metabolisme melalui proses
penyaringan di luar tubuh.
• Transplantasi ginjal, terapi penggantian ginjal pasien
dengan ginjal dari orang yang hidup atau yang sudah
meninggal.
• ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy),
penghancuran batu saluran kemih menggunakan
gelombang kejut yang ditransmisikan dari luar tubuh.
• Skin grafting, memindahkan sebagian atau seluruh
ketebalan kulit dari donor ke resipien yang
membutuhkan.
hn,ngl
Terimakasih
By, Herlina Naomi Nainggolan, S.Pd

hn,ngl

Anda mungkin juga menyukai