Anda di halaman 1dari 52

GAMBARAN PEREKONOMIAN

INDONESIA:
ISU MAKRO EKONOMI

KULIAH I
Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Kebijakan
Fiskal Moneter
Penerimaan jumlah uang
(Perpajakan) beredar

or
Suku bunga Stabilitas
Belanja Negara nilai rupiah
dan Inflasi

Pembiayaan
Kebijakan Fiskal
Kontraktif: dampak
buruk dari tekanan
Ekspansif: Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi
inflasi

O Mengurangi tarif O Menaikkan tarif pajak


pajak O Memotong
O Meningkatkan belanja pengeluaran negara
negara

APBN/APBD
Perubahan Perpajakan
O Perubahan (Peningkatan/penurunan) tarif pajak

O Perubahan sistem perpajakan termasuk


prosedur dan mekanisme pajak
Kebijakan Perpajakan Penanganan
Pandemi Covid-19: Perpu No.1/2020
O Penyesuaian tarif pajak penghasilan (Pph) untuk
wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT)
O Perlakuan perpajakan dalam kegiatan perdagangan
melalui sistem elektronik
O Perpanjangan waktu pelaksanaan hak dan pemenuhan
kewajiban perpajakan
O Pemberian kewenangan kepada Menteri Keuangan
untuk memberikan fasilitas kepabeanan berupa
pembebasan atau keringanan bea masuk dalam rangka
kondisi darurat dan penguatan ekonomi nasional
Penurunan Tarif Pajak
PPh Badan
O Tarif dari 25% turun menjadi 22% (2021),
20% (2023)
O Pembebasan PPh impor, pengurangan
angsuran PPh pasal 25
O PPh 21 bagi bagi UMKM dan pelaku usaha
ditanggung oleh pemerintah
O Beberapa lainnya
Dampak kebijakan perpajakan
O Dampak terhadap individu dan Badan (pelaku
Usaha)

O Dampak terhadap perekonomian secara


keseluruhan
Dampak Kebijakan Perpajakan
Jika tarif pajak turun:

O Dampak Positif
O Harga komoditas relatif stabil
O Meningkatkan konsumsi masyarakat

O Dampak Negatif
O Penurunan penerimaan negara dari pajak
O Belanja negara berkurang
O Pertumbuhan ekonomi menurun
Dampak Kebijakan Perpajakan
Jika tarif pajak naik:
O Dampak Positif
O Penerimaan negara bertambah
O Menstabilkan perekonomian misalnya ketika terjadi inflasi
(kenaikan harga barang-barang)
O Redistribusi pendapatan
O Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui jalur peningkatan
belanja

O Dampak Negatif
O Meningkatkan harga komoditas
O Mengurangi insentif untuk bekerja
O Mengurangi daya beli masyarakat melalui penurunan
pendapatan masyarakat
Kebijakan Fiskal Pengeluaran Pemerintah

O Perubahan (peningkatan/penurunan belanja pemerintah)


O Belanja sektor-sektor produktif termasuk pembangunan
infrastruktur
O Pengurangan subsidi energi untuk menambah ruang
fiskal
O Menekan defisit anggaran melalui penghematan belanja
yang tidak prioritas (kondisi normal)
O Belanja ke daerah
O Dana Perimbangan
O Dana Desa
Kebijakan Fiskal aspek
pengeluaran
O Kebijakan fiskal diarahkan untuk membiayai
kegiatan-kegiatan produktif dalam rangka
mengurangi kemiskinan, pengurangan
pengangguran, dan kesenjangan
O Kebijakan yang mendorong sisi supply dan sisi
demand terkait dengan Program pemulihan
ekonomi
O Sisi supply: penurunan tarif pajak badan
O Sisi demand: peningkatan daya beli masyarakat
dan kelanjutan program perlindungan sosial
Kebijakan Fiskal aspek
pengeluaran: Perpu N0.1/2020
O Kebijakan belanja negara

O Kebijakan sisi pembiayaan


O Defisit melebihi 3% dari PDB
Gambaran Kinerja Keuangan Negara
(implementasi Kebijakan Fiskal)
PENDAPATAN NEGARA

Secara absolut realisasi pendapatan negara mengalami peningkatan hingga tahun 2019,
meskipun sempat mengalami sedikit penurunan di tahun 2015. Selanjutnya, di tahun
2020, outlook pendapatan kembali mengalami penurunan yang signifikan akibat dari
sejumlah kebijakan terkait dengan upaya penanganan pandemic covid-19
2500000.000 25.00
21.98
20.00
16.93 16.64
2000000.000
15.00
Realisasi
10.52 Agst 10.00
1500000.000 7.53 7.76 7.10 1034 T

Pertumbuhan
5.00
Miliar Rp

3.18
0.87 0.00
1000000.000 -2.74
-5.00

-10.00
500000.000
-13.30
-15.00

- -20.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Pendapatan %
Sumber pendapatan negara terbesar adalah penerimaan pajak, rata-
rata 77,47 persen dari total pendapatan negara (2010-2020)

Rata-rata pertumbuhan penerimaan


Pajak 8,00 persen per tahun
120.00

100.00
17.75 17.41 19.37 21.86 21.14 17.38
27.12 27.82 26.72 25.13 26.03
80.00

60.00

40.00 82.25 82.58 80.63 78.14 78.86 82.62


72.88 72.18 73.28 74.87 73.97
1200
20.00 1039.46
1000
892.4
0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 800
Perpajakan PNBP

Triliun
600

Proporsi penerimaan 400


301.82
260.9
Pajak rata-rata 77,47 persen 200

Selama periode 2010-2020*


0
Penerimaan2019
pajak 2020 Bukan Pajak
Rasio pajak terhadap PDB masih berkisar 10%
20000000 11.000

10.85
18000000 10.800
10.76
1546141.900
16000000
1518789.800 10.600
1343529.800
14000000

Rasio Pajak terhadap PDB (%)


1284970.100 10.400
10.36
12000000 1240418.900
10.23
1146865.800 10.200
Miliar Rp

10000000
10.000
8000000 15833943.4
9.88 14838311.5
9.800
12401728.5 9.76
6000000 11526332.8 13589825.7
10569705.3
9.600
4000000

2000000 9.400

0 9.200
2014 2015 2016 2017 2018 2019
PDB Perpajakan Rasio Pajak to PDB
Secara absolut belanja negara meningkat terus, namun
pertumbuhan belanja negara berfluktuasi selama periode 2010-2020

3,000.00 30.00
2,739.16

2,500.00 25.00
24.27 2,309.28
2,213.11
2,007.35
2,000.00 1,864.27 20.00
1,777.181,806.52 18.62
1,630.56

Pertumbuhan
Miliar Rp

1,491.40
1,500.00 15.17 15.00
1,295.00

1,042.10
11.17
1,000.00 10.25 10.00
9.33 8.99
7.67

500.00 5.00
4.35
3.20
1.65
0.00 0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Belanja %
Pendapatan dan Belanja negara (target dan
realisasi sms 1 2020)
3000
2739.2
2500

2000
1699.7
1500
1068.7
1000 811.2

500

0
Target 2020 realisasi sms 1 2020

Pendapatan (triliun) Belanja (triliun)


Perbandingan pertumbuhan
pendapatan dan belanja
30.00
24.27
25.00

20.00 21.98 18.62


15.17
15.00 16.93 16.64
11.17 10.25
9.33 8.99
10.00 7.67
10.52
7.53 7.76 4.35
5.00 3.20 7.10
1.65
3.18
0.00
0.87
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
-5.00 -2.74

-10.00

-15.00 -13.30

-20.00

Pendapatan Belanja
Defisit dan Rasionya terhadap GDP
Akhir September 2020 defisit APBN 682,1 T
atau. 4,6% dari PDB

0 0.00
2014 2015 2016 2017 2018 2019
-50000
-0.50
-100000
-226692 -222506.9
-269442 -1.00
-150000 -308340
-340975 -348653
-200000 -1.50

-250000 -1.82
-1.93 -2.00
-2.14 -2.20
-300000
-2.49 -2.51 -2.50
-350000

-400000 -3.00

Defisit Rasio terhadap PDB


Belanja pemerintah pusat dan
transfer ke daerah
2,500,000

1,975,240
2,000,000

1,455,325 1,496,314
1,500,000
1,265,359
1,154,018

1,000,000

697,933.50 743,159.30
663,577.50 682,225.80 692,735.60

500,000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Belanja Pemerintah Pusat Transfer ke Daerah


Brainstorming
O Isu-isu ekonomi apa yang terkait dengan
kebijakan fiskal?
Kebijakan Moneter
O Menstabilkan nilai rupiah yang tercermin pada
inflasi yang terkendali dan rendah
O Penurunan BI rate melalui mekanisme transmisi
kebijakan moneter
O Kebijakan moneter mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi secara tidak langsung
yaitu melalui penurunan suku bunga
O Suku bunga kredit turun mendorong investasi
swasta yang selanjutnya pertumbuhan ekonomi
Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter
Suku bunga
deposito dan
kredit
Konsumsi
Kredit dan
disalurkan investasi
BI Harga asset PDB
(saham dan
RATE obligasi)

EKSPOR
Nilai tukar
IMPOR

Ekspektasi
INFLASI
inflasi
Bauran Kebijakan Fiskal dan Moneter

O Bertujuan menjaga stabilitas ekonomi makro


yang tercermin pada:
O Inflasi yang terkendali dan rendah
O Nilai tukar terkendali
O Defisit transaksi berjalan
O Sistem keuangan dengan dukungan modal yang
kuat
O Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Kebijakan moneter di era
Pandemic Covid-19
O Penurunan suku bunga hingga juli 2020 masing-
masing 25 bps
O Stabilisasi dan penguatan rupiah antara lain
pembelian SBN
O Memperluas instumen dan transaksi di pasar uang
dan pasar valas
O Mendorong pembiayaan bagi dunia usaha melalui
suntikan likuiditas Rp 633,24 T dalam bentuk
pembelian SBN
O Pelonggaran kebijakan makroprudensial

03/05/2023 26
Pertanyaan
O Apakah kebijakan makro ekonomi tersebut
berdampak positif terhadap kinerja
perekonomian melalui indikator makro
ekonomi berikut?
O Pertumbuhan ekonomi
O Kesempatan kerja atau penurunan
pengangguran
O Kestabilan harga-harga
O Memperbaiki neraca pembayaran
O Kemiskinan dan ketimpangan
Kinerja Makro Pembangunan

03/05/2023 28
Pertumbuhan ekonomi kembali bergerak naik
dalam 3 tahun terakhir, namun masih jauh dari
target pemerintah
7 6
5.17 5.02
6.26
6 5.72
4
5.01 5.03 5.07 5.17 2.99 2021+4,5-5,5
4.88
5
2 2020+ -0,4-2,3

4
-1.1
0
3 2018 2019 Q1-20 Q2_20 Prediksi
2020

2 -2

1 -4
-5.32
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 -6
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020-2021
10

8.2
8

6 5.5
5 4.8
4.5-5,5
4

2.3
2
0.5 -3,5%
0
0
2020 2021
-1.1
-2
Pemerintah IMF ADB Bank Dunia Blomberg
Pertumbuhan ekonomi kembali bergerak naik
dalam 3 tahun terakhir, namun masih jauh dari
target pemerintah
7 6
5.17
6.26 5.02

6 5.72
4
5.01 4.88 5.03 5.07 5.17 2.99 2021+4,5-5,5
5
2 2020+ -0,4-2,3

4
-1.1
0
3 2018 2019 Q1-20 Q2_20 Prediksi
2020

2 -2

1 -4
-5.32
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 -6
Penurunan terbesar pada 3 sektor utama: transportasi dan
pergudangan (29%), industri pengolahan (6,4%),
perdagangan besar (6%) dan konstruksi (7%)

PDB-HB dan PDB-HK


18000000
16000000
14000000
12000000
10000000
Milyar Rp

8000000
6000000
4000000
2000000
0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 TW
II

PDB-HK PDB-HB 03/05/2023 32


Nilai PDB-HB dan KH
2019-2020 (Triwulan)
4500
4067.38
3963.5 3922.68 3894.7
4000 3687.69

3500

2735.2 2818.89
3000 2703.01 2720.55
2589.64

2500
Triliun

2000

1500

1000

500

0
2019 TW 2 2019 TW 3 2020 TW1 2020 TW 2 2020 Tw 3

PDB-HK PDB-HB

03/05/2023 33
Pertumbuhan ekonomi menurut
pengeluaran
5

0
r r
T T ah B
po po
si
R PR in
t TD k s
Im
um LN er PM E
s i m
-5on m
s Pe
K -5.51 nsu ra
n
o a
n
K
-7.76
g elu -6.9
-10 a ra en -8.6
P
g elu
n -11.66
Pe
-15

-16.96
-20

2000Tw I 2000 TW 2 03/05/2023 34


Distribusi PDB-HB 2020
70 58.12
60 57.85
50
40 31.91
30 24.51 30.61
20 17.42 15.69 17.57
6.5 8.67 15.52
10 1.28 2.25 3.27
0
i or or
R
T
R
T
tah D
B
tor p p
si N
P
erin M
T
v en E ks Im
u m L P n
s si m I
on m Pe a n
K
n su ra
n ah
o a b
K elu eru
n P
a ra eng
lu P
e
eng
P

2000Tw I 2000 TW 2 03/05/2023 35


Tingkat Pengangguran Terbuka

8 7.48
7 6.17 6.18
6.13 5.94
6 5.61 5.5 5.34 5.28 4.99
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 i
0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 u ar
2 2 2 2 2 2 2 2 2 br
Pe
2 0
2 0
Pertumbuhan Ekonomi Komulatif (c to c) TW 1 dan Tw 2 2020
Pertumbuhan ekonomi TW
terhadap TW yang sama thn Pertumbuhan ekonomi Komulatif
  sebelumnya C to c
  Tw-1 Tw-2 Tw 1 Tw 2
1. Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga 2,83 -5,51 2,8 -1,38
a. Makanan dan Minuman, Selain Restoran 5,01 -0,71 5,01 2,13
b. Pakaian, Alas Kaki dan Jasa Perawatannya -3,31 -5,13 -3,21 -4,23
c. Perumahan dan Perlengkapan Rumahtangga 4,32 2,36 4,32 3,34
d. Kesehatan dan Pendidikan 7,85 2,02 7,8 4,92
e. Transportasi dan Komunikasi -1,69 -15,33 -1,69 -8,58
f. Restoran dan Hotel 2,43 -16,53 2,43 -7,13
g. Lainnya 3,65 -3,23 3,65 0,19
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT -5,09 -7,76 -5,09 -6,44
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 3,75 -6,9 3,75 -2,39
a. Konsumsi Kolektif 2,1 -11,91 2,1 -6,04
b. Konsumsi Individu 6,39 1,52 6,39 3,61
4. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 1,7 -8,61 1,7 -3,47
a. Bangunan 2,76 -5,26 2,76 -1,26
b. Mesin dan Perlengkapan -3,92 -12,87 -3,92 -8,31
c. Kendaraan 2,72 -34,12 2,72 -15,68
d. Peralatan Lainnya 2,39 -26,09 2,39 -11,71
e. CBR -0,04 -14,89 -0,04 -7,75
f. Produk Kekayaan Intelektual -5,89 -11,46 -5,89 -8,76
6. Ekspor Barang dan Jasa 0,23 -11,66 0,23 -5,68
a. Barang 2,46 -6,52 2,46 -1,99
a.1. Barang Non-migas 4,66 -7,51 4,66 -1,46
a.b. Barang migas -15,38 3,83 -15,38 -6,92
b. Jasa -18,34 -52,7 -18,34 -35,77
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa -2,19 -16,96 -2,19 -9,62
a. Barang -0,99 -12,99 -0,99 -7,02
a.1. Barang Non-migas -3,8 -10,26 -3,8 -7
a.b. Barang migas 15,92 -26,24 15,92 -7,16
b. Jasa -9,57 -41,36 -9,57 -25,61
8. PRODUK DOMESTIK BRUTO 2,97 -5,32 2,97 -1,26
Persentase penduduk miskin 2020
14
12.82 12.85 12.6
12

10 9.78 9.41 9.22

8 7.38
6.69 6.56
6

0
Semester 1 (Maret) Semester 1 (Maret) Semester 2 (September)
2020 2019

Kota Desa Kota+Desa


Persentase penduduk miskin
Semester 1 (Maret) 2020
2020 Sms 1 (maret)
30
26.64

25

20.921.37
20
17.44
14.9915.0315.22
15 13.97
9.78
12.2812.3412.6612.92
11.41
11.09
10.87
10 8.72 8.75
7.17 7.58 7.62 7.88
5.92 5.92 6.1 6.28 6.78 6.8 6.82
4.53 4.53 4.82
5 3.78 4.38

0
LI AN NG TA AH AU EN UR AT RA RA AU AT BI RA AT AN RA IA AT UR AH TA NG AN AH AT EH LU LO KU U R AT UA RA
BA AT TU AR NG . RI N T IM AR TA TA RI AR AM TA AR AT TA NES AR IM NG AR PU AT NG AR AC KU TA LU IM AR AP GA
L LI K E P BA N T B U U B J U B L U B T E K M EL TE B G ON A A T B P G
SE BE I JA N T KE A A U N N S I A SE A D O S I A T A
Y LA A S SI RA EN OR M R UA N
N A K A T TER
U
K TA TA
W
E
A
W S I ER IN
W
E
A
W
W
A G R E A B A P I TE
A
T GK D NT N A AL AN N J E T J O W GG G G PA
A A LA W A LA JA I Y TE G ES
N
A AN A IM UM M IM IM S U L A M
U S U D A LA EN EN W
M L S L L M SU T T LA
M
LI . B LI A A A SU S SU
A EP K
A K K K SA SA S U
K K U U
N N
Gini Ratio Indonesia
Perkembangan Gini Ratio 2010-2020
0.415

0.41 0.41 0.41 0.41 0.41 0.41

0.405

0.4 0.4
0.397
0.395
0.393
0.39 0.389
0.385
0.382 0.381
0.38

0.375

0.37

0.365
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
maret
Gini Ratio
Perkotaan+Perdesaan
2020 2019
Semester 1 (Maret) Semester 1 (Maret) Semester 2 (September)
ACEH 0,323 0,320 0,321
SUMATERA UTARA 0,316 0,320 0,315
SUMATERA BARAT 0,305 0,310 0,307
RIAU 0,329 0,330 0,331
JAMBI 0,320 0,320 0,324
SUMATERA SELATAN 0,339 0,330 0,339
BENGKULU 0,334 0,340 0,329
LAMPUNG 0,327 0,330 0,331
KEP. BANGKA BELITUNG 0,262 0,270 0,262
KEP. RIAU 0,339 0,340 0,337
DKI JAKARTA 0,399 0,390 0,391
JAWA BARAT 0,403 0,400 0,398
JAWA TENGAH
DI YOGYAKARTA
0,362
0,434
0,360
0,420
0,358
0,428
Gini
JAWA TIMUR
BANTEN
0,366
0,363
0,370
0,370
0,364
0,361 Ratio
BALI 0,369 0,370 0,370
NUSA TENGGARA BARAT 0,376 0,380 0,374
NUSA TENGGARA TIMUR 0,354 0,360 0,355
KALIMANTAN BARAT 0,317 0,330 0,318
KALIMANTAN TENGAH 0,329 0,340 0,335
KALIMANTAN SELATAN 0,332 0,330 0,334
KALIMANTAN TIMUR 0,328 0,330 0,335
KALIMANTAN UTARA 0,292 0,300 0,292
SULAWESI UTARA 0,370 0,370 0,376
SULAWESI TENGAH 0,326 0,330 0,330
SULAWESI SELATAN 0,389 0,390 0,391
SULAWESI TENGGARA 0,389 0,400 0,393
GORONTALO 0,408 0,410 0,410
SULAWESI BARAT 0,364 0,370 0,365
MALUKU 0,318 0,320 0,320
MALUKU UTARA 0,308 0,310 0,310
PAPUA BARAT 0,382 0,390 0,381
PAPUA 0,392 0,390 0,391
Perkembangan IHK dan Inflasi
2016 2017 2018 2019 20201)
Bulan
IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi IHK Inflasi
Januari 123,62 0,51 127,94 0,97 132,10 0,62 135,83 0,32 104,33 0,39
Februari 123,51 -0,09 128,24 0,23 132,32 0,17 135,72 -0,08 104,62 0,28
Maret 123,75 0,19 128,22 -0,02 132,58 0,20 135,87 0,11 104,72 0,10
April 123,19 -0,45 128,33 0,09 132,71 0,10 136,47 0,44 104,80 0,08
Mei 123,48 0,24 128,83 0,39 132,99 0,21 137,40 0,68 104,87 0,07
Juni 124,29 0,66 129,72 0,69 133,77 0,59 138,16 0,55 105,06 0,18
Juli 125,15 0,69 130,00 0,22 134,14 0,28 138,59 0,31 104,95 -0,10
Agustus 125,13 -0,02 129,91 -0,07 134,07 -0,05 138,75 0,12 104,90 -0,05
September 125,41 0,22 130,08 0,13 133,83 -0,18 138,37 -0,27 104,85 -0,05
Oktober 125,59 0,14 130,09 0,01 134,2 0,28 138,4 0,02 104,92 0,07
November 126,18 0,47 130,35 0,2 134,56 0,27 138,6 0,14    
Desember 126,71 0,42 131,28 0,71 135,39 0,62 139,07 0,34    

Tingkat Inflasi   3,02   3,61   3,13   2,72   0,95

03/05/2023 42
KINERJA PEREKONOMIAN DOMESTIK
DIPENGARUHI OLEH:
O FAKTOR EKSTERNAL
O Kondisi Perekonomian Global
O Kebijakan Negara-negara Maju Dan Sedang
Berkembang Lainnya

O FAKTOR INTERNAL
O Kebijakan domestik
O Perekonomian Domestik
Pertumbuhan Ekonomi
O Sumber berasal dari:
O Sisi permintaan
O Konsumsi RT
FAKTOR EKSTERNAL
O Konsumsi Pemerintah
O Investasi FAKTOR INTERNAL
O Sektor Luar Negeri
O Sisi produksi
Faktor Penyebab Pertumbuhan Melambat al:

O Melemahnya permintaan internasional atas


komoditas ekspor utama akibat beberapa negara
tujuan eskpor utama mengalami perekonomian
yang tidak stabil (sebelum pandemic)
O Melambatnya pertumbuhan investasi akibat dari
harga komoditas yang lebih rendah
O Hambatan infrastruktur (sisi supply)
O Perang dagang Amerika dan Cina (kemungkinan
berlanjut jika Presiden Trump masih terpilih)
O Khusus tahun 2020 akibat dari pandemic covid-19
Isu Ekonomi Nasional hingga saat ini
pasca pandemic
O Pertumbuhan ekonomi melambat : demand dan supply

O Tingkat pengangguran

O Ketimpangan pendapatan (Gini Rasio) tinggi

O Defisit APBN

O Utang pemerintah cukup tinggi

O Investasi
Tantangan Perekonomian Nasional
O Pertumbuhan ekonomi global akibat pandemic covid-19
O Pandemic Covid-19 masih belum berakhir menyebabkan
pergerakan ekonomi belum sepenuhnya berjalan normal
O Pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi
O Pengangguran membengkak
O Angka kemiskinan meningkat tajam
O Berbagai isu-isu social
O Tekanan Utang negara yang membengkak akibat dari ekpansi
kebijakan fiscal
O Belanja meningkat tajam
O Penerimaan negara menurun drastic akibat kebijakan penurunan tarif
pajak badan dan beberapa kebijakan insentif
Kebijakan Ekonomi Makro yang ditempuh:
O Ekspansi kebijakan fiskal dari sisi belanja untuk sektor-sektor
produktif
O Pembangunan infrastruktur merata di seluruh wilayah Indonesia
O Menciptakan eksternalitas sehingga kesempatan kerja terbuka luas
dan pendapatan masyarakat bertambah
O Pengembangan industri pengolahan (manufakturing) yang dapat
menyerap tenaga kerja secara berkelanjutan di KTI
O Termasuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM)
O Kebijakan pemulihan ekonomi hingga tahun 2023 sebagaimana
tertuang didalam Perpu No.1/2020
O Kebijakan mendorong sisi demand dan supply melalui intervensi
kebijakan fiscal dan moneter
O Sisi demand: fiscal ekspansif dari sisi belanja
O Sisi supply : fiscal ekspansif dari sisi perpajakan kepada dunia usaha
khususnys kepada 19 sektor produktif
Kebijakan makro berdampak pada
resiko sosial
O Kebijakan yang mendorong pertumbuhan
ekonomi antara lain:
O Kebijakan investasi terkait dengan kemudahan
tenaga kerja asing masuk di dalam negeri

03/05/2023 49
Kebijakan TKA (Perpres 20/2018
O Mendorong investasi hingga 20 persen
O Akan tetapi tenaga kerja domestik berpeluang
tersingkirkan dengan tenaga kerja Asing karena
kualitas tenaga kerja sangat rendah
O Menimbulkan pengangguran ke depan
O Ketimpangan pendapatan semakin meluas
O Kriminalitas terjadi dimana-mana
Isu terkini (lanjutan…)
O Kebijakan pembangunan infrastruktur
O Infrastruktur jalan dan jembatan tol
O Pembangunan irigasi
O Pembangunan perumahan khususnya
masyarakat miskin
O Pembangunan pariwisata
Brainstorming/Diskusi
O Diskusikan isu ekonomi nasional terkini yang
berpotensi menimbulkan gejolak sosial?
O …
O …
O Identifikasi kebijakan makro ekonomi yang
dapat menimbulkan resiko social

Anda mungkin juga menyukai