s i ap
p er a n
ks es s an a
Su e l ak
e s p
k s s i l
S u h a
s e s
k
Su
PELAKSANAAN VISITASI
ALUR SASARAN
Permohonan. Re
Verifikasi Perbaikan
Akreditasi
Dashboard
Monitoring SERTIFIKAT
KEDALUWARSA
Masuk Tidak Masuk
Sasaran Sasaran
BUTIR INSTRUMEN
IASP 2020 LENTUR
INSTRUMEN HANYA DIRUMUSKAN SECARA
SEHINGGA SESUAI DG
MEMUAT GENERIK SEHINGGA
KARATERISTIK
DETERMINANT FACTOR COMPATIBLE DG
SEKOLAH/MADRASAH
THD MUTU SEKOLAH. KONDISI SEKOLAH YG
YANG HETEROGEN
HETEROGEN
PEMBEKALAN
ASESOR
MARET ‘23
S/M
LAPOR
SEKRETARIAT
h
WAKTU SESI KEGIATAN DAN METODE PIHAK YANG TERLIBAT TEKNIK
o
JADWAL KEGIATAN
HARIVISITASI
PERTAMA DARING HARI-1
t
1. Asesor diterima Sekolah/Madrasah.
08.00- Seluruh Narasumber dari Daring/
Temu Awal 2. Perkenalan.
08.30 Sekolah/Madarasah Luring
3. Strategi pelaksanaan visitasi.
n
08.30-
09.30
Observasi S/M Luring
09.30-
Istirahat
o
09.45
1. Presentasi singkat Kepala S/M: rencana pengembangan
Sesi dengan
S/M, sistem tata pamong S/M, sistem pengelolaan S/M Kepala Sek/Mad
Unsur
C
09.45- dan capaian S/M. Wakil Kepala Sek/Mad
11.00
Pimpinan
2. Penggalian data Butir IASP 2020 yang terkait dengan (semua Wakasek dan Ka Tata
Luring
Sekolah/Madr
Pimpinan Sekolah/Madrasah Usaha boleh ikut)
asah
Metode : Wawancara dan Telaah Dokumen
Sesi dengan Ka Prodi/Kompli (SMK)
Penggalian data Butir IASP 2020 yang terkait dengan
(middle) Ka Bengkel/Lab (SMK)
11.00-- Administrasi Sekolah/Madrasah, Perpustakaan,
Manajemen di BKK (SMK) Luring
12.00 Laboratorium/Bengkel, Bursa Kerja Khusus, dsb.
S/M dan Tenaga Ka Perpustakaan
Metode : Wawancara dan Telaah Dokumen
Kependidikan Tata Usaha
12.00-13.00 ISTIRAHAT, SHOLAT, DAN MAKAN
h
WAKTU SESI KEGIATAN DAN METODE PIHAK YANG TERLIBAT TEKNIK
o
JADWAL KEGIATANHARI
VISITASI
KEDUA DARING HARI-1
t
Penggalian data butir IASP 2020 yang terkait
Sesi dengan Guru
dengan Guru, Siswa, dan proses pembelajaran.
dan Siswa - Guru S/M (2 orang)
08.00- Guru dan siswa dalam 2 kelas pembelajaran .
n
(Observasi pada 2 - Siswa (proses pembelajaran. Daring
10.00 Asesor hanya ikut pembelajaran dan tidak
kelas daring - Asesor.
melakukan pertanyaan.
secara paralel)
Metode ; Observasi kelas.
o
1. Diambil 10 siswa dari masing-masing kelas.
2. Penggalian data yang berkaitan dengan
siswa.
10.00- Sesi dengan 3. Membagi link angket.Wawancara dg siswa - 20 siswa.
C
12.00 Siswa - 2 asesor. Daring
secara acak.
Metode : Wawancara, Telaah Dokumen,
Angket.
12.00-
Istirahat
13.00
Asesor melakukan kompromi data untuk menjadi Asesor
13.00-
Kompromi Data nilai akhir asesor.. Unsur s/m bila diperlukan. Luring
14.00
Bisa melibatkan unsur S/M utk chek ulang. .
Seluruh Narasumber dari
14.00- sls Temu akhir. - Asesor menyampaikan temuan. Sekolah/Madarasah Luring
- Akhir pelaksanaan visitasi daring.
visitasi
Membentuk TIM
4
9
AB Kurang
U
G
PO SE O
RA
pengawasan
WE F
TI I
R dan tidak
FI
MA
Akreditasi
K
memiliki
AS
seharusnya
NIP
adalah ukuran kesadaran
UL
yang dianggap atas perilaku
ASI
paling objektif dari seorang
untuk mengukur ASESOR/SM
kualitas
Pendidikan
5
0
• Sarkasme Terselubung – Asesor akan melontarkan lelucon negatif dengan alasan candaan
atau humor. Umumnya, topik yang kerap dijadikan bahan sarkasme adalah penampilan,
bentuk tubuh atau wajah, pengalaman, dan hal lain yang dimiliki narasumber/Lembaga yang
mengganggung mental dan psikologis.
• Emosi Negatif – pelaku manipulasi tak segan menunjukkan emosi negative membentak.
Sekolah/Madrasah ….. ?
Rationalization (Pembenaran)
5
7
Pasal 12 A
(1) Ketentuan mengenai pidana penjara dan pidana denda sebagaimana dimaksud
dalam
58 Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal
11 dan Pasal 12 tidak berlaku bagi tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari
Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).
(2) Bagi pelaku tindak pidana korupsi yang nilainya kurang dari Rp 5.000.000,00
(lima juta rupiah) sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana denda paling banyak Rp 50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah).
Pasal 12 B
(1)Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap PP 94/2021 tentang Disiplin PNS
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan Bagian Ketiga: Larangan. Pasal 5
dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Menyalahgunakan wewenang (a)
a. Yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian
bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima
2. menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain
gratifikasi; dengan menggunakan kewenangan orang lain yang diduga terjadi konflik
b. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian kepentingan dengan jabatan (b)
bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.
(2)Pidana bagi pegawai negeri atau penyelenggara negara sebagaimana dimaksud 3. menerima hadiah yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaan (k)
dalam ayat (1) adalah pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling 4. meminta sesuatu yang berhubungan dengan jabatan (l)
sedikit Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). 5. melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani (m)