Anda di halaman 1dari 239

 Pembalutan ibu jari yang terluka dilaksanakan

mulai dari ibu jari yang terluka dan berakhir dan


diikat pada pergelangan tangan.
 Membalut pergelangan kaki yang terkilir,
dilaksanakan dengan cara dimulai dari
pergelangan kaki, turun kebawah ke telapak
kaki, kelilingi pergelangan kaki dan lilitkan
keatas sampai ke betis.
 Apabila lengan yang terluka, terkilir atau patah
dipasang bidai, maka harus disangga dengan
menggunakan penyandang.
Cara Memasang Bidai
 Pemasangan bidai diperlukan pada orang
yang mengalami patah tulang.
 Patah tulang dapat dibagi atas dua golongan

yaitu:
1. Patah tulang yang tidak menikam kulit,
sehingga terjadi luka di otot dan kulit,
sehingga tulang itu tidak menjadi kotor dan
2. Patah tulang yang berat yang menikam
kulit, sehingga terjadi luka di otot dan kulit
yang dapat dimasuki kuman (bakteri)
 Tanda – Tanda Patah tulang adalah sebagai berikut:

o Perasaan sakit pada tempat yang cedera dan jika di


tekan dengan jari terasa lembut di dalamnya.
o Ujung-ujung tulang yang patah itu terasa bergeser.
o Darah yang keluar dari potongan tulang itu akan
terlihat keluar seperti setumpuk benda yang gelap.
o Kalau tengkorak retak, kerap kali keluar darah dari
hidung dan telinga, dalam hal ini biasanya si korban
jatuh pingsan.
 Bila terjadi patah tulang, segeralah meminta
pertolongan dokter.
 Pada saat mengangkat si korban agar
dilakukan lambat-lambat (pelan-pelan) dan
berhati-hati dan Selalu di jaga agar bagian
yang patah/cedera agar tidak sampai bergerak.
 Untuk penggunaan bidai, agar menggunakan
sepotong kayu atau bambu yang pipih (jangan
bulat) yang diikatkan di tempat yang patah.
 Penanggulangan pasien atau korban patah
tulang harus berhati-hati agar tulang yang
patah tidak masuk/menusuk daging.
 Apabila terjadi demikian maka akan memberi
kesempatan hama penyakit masuk kedalam
tulang yang akhirnya dapat mengakibatkan
tulang itu membusuk dan terpaksa anggota
tubuh itu harus di buang (di amputasi).
 Serabut-serabut syaraf pun mungkin pula
cedera karena tusukan ujung-ujung tulang itu.
 Untuk patah yang ringan bisa segera dilakukan
pertolongan dengan mengikat anggota yang patah
itu dengan sebuah bidai.
 Jagalah agar peredaran darah dari si korban agar

tidak tertahan karena ikatan itu.


 Sendi-sendi yang dibawah dan di atas bagian yang

patah itu juga harus terikat oleh bidai supaya


sempurna terhentinya pergerakan anggota yang
patah itu.
 Apabila ikatan bidai menjadi longgar, agar dieratkan

kembali.
 Patah yang ringan apabila di jaga dengan cermat dan

tepat dapat sembuh dalam waktu dua atau tiga


minggu.
 Apabila luka berdarah, maka diupayakan agar pendarahan
itu berhenti dengan cara memijat/mencekngkram bagian
atas dari anggota yang patah.
 Basuhlah luka itu dengan air yang telah di masak atau air
yang telah di campur dengan obat yang dapat mematikan
kuman penyakit seperti alkohol atau yodium berkadar 3%.
 Kain pembalut yang digunakan harus dipastikan benar-
benar bersih.
 Dengan memakan obat, tulang-tulang yang patah tidak akan
lekas sembuh, sebaiknya ialah dengan mendiamkan atau
menenangkan anggota tubuh yang patah itu untuk beberapa
waktu lamanya.
 Apabila anggota tubuh yang patah mulai sembuh, urutlah
perlahan-lahan.
 Pergerakan badan agar di jaga baik-baik, jangan sampai
tulang yang telah menyambung itu tergencet dan patah
kembali.
Demah/kompres hangat dan sejuk berganti-
ganti akan menyegarkan perjalanan peredaran
darah.
Apabila yang patah adalah tulang kaki, maka
sangat dianjurkan untuk menggunakan
tongkat sampai si korban benar-benar
sembuh.
Beberapa macam cara pemasangan bidai
untuk macam-macam naggota badan yang
patah.

Patah Tulang Tangan/Lengan


a. Sediakan bidai. Sebelum dipasang, terlebih
dahulu bidai tersebut diberi lapisan kain
atau kapas yang terasa empuk.
b. Tarik tangan yang patah itu perlahan-lahan.
Pegang bagian yang patah itu dan ratakan.
Perbuatlah hati-hati karena akan terasa
sakit sekali.
c. Tempelkan bidai itu diatas lengannya dan
balut dengan pembalut sampai bidai itu
tertutup penuh dengan pembalut.
d. Supaya tangan si korban tidak begitu terasa
sakit, sebaiknya setelah pemasangan bidai,
lengan itu digendong dengan kain
penyandang.
e. Korban kemudia bisa diantarkan ke rumah
Sakit.
Patah Tulang kaki
 Sediakan beberapa b ilah bidai dari bambu atau kayu,
panjangnya dari pangkal paha sampai telapak kaki.
 Setelah kedua ujung tulang yang patah
berhubungan/diratakan kembali, balut terlebih dahulu
dengan kapas atau beberapa lapis kain hingga bagian
yang patah itu kelihatan membesar dan empuk.
 Ikat bidai dari bambu atau kayu itu dari luar.
 Setelah pembalutan bidai dilakukan, angkat dan bawa si
korban ke Rumah sakit.
 Apabila yang patah adalah tulang punggung atau leher,
maka gunakanlah bidai yang berbentuk huruf ‘T”
MENGATASI MACAM-MACAM
KECELAKAAN
 TERKILIR

 Perhatikan petunjuk di bawah ini:


a. Tarik yang terkilir adalah apabila ujung terlepas dari sambungannya
dengan tulang yang lain. Selaput sendi yang mengungkung kedua
ujung tulang itu mungkin terkoyak.
Bagian yang terkilir itu terasa sakit, sedangkan jika patah tulang, rasa
sakit itu timbul hanya jika kedua ujung tulang yang patah itu bergerak.

Apabila terkilir baiklah segera pergi kerumah sakit karena besar


kemungkinan si korban perlu dibius untuk mengendorkan otot-ototnya,
supaya tulang yang sudah keluar dari tempatnya itu dapat dikembalikan.

Jangan pernah sekali-kali membiarkannya terlalu lama, karena akana


sulit pula untuk membetulkan anggota tubuh yang terkilir itu.
b. Kendurkan otot-ototnya
c. Kembalika tulang yang terkilir ke tempatnya semula.
Hendaklah dilakukan dengan hati-hati karena bila
salah maka selaput sendi itu akan bertambah rusak.
d. Apabila tulang tersebut sudah kembali pada
posisinya, maka sebaiknya si korban berdiam diri
untuk beberapa waktu dari semua kegiatan/aktifitas
berat.

 Apabila tangan yang terkilir, maka sebaiknya tangan


tersebut di dukung dengan kain penyandang segi tiga.
 OTOT ATAU URAT TERPUNTIR

 Salah melangkah atau menggerakan badan


dapat menyebabkan otot teregang. Hal ini
selain terasa sakit, dapat pula menyebabkan
otot menjadi bengkak.
 Urat teregang atau terpuntir seringkali terjadi

pada kaki, lutut, siku atau pergelangan


tangan.
 Cara mengatasi otot/urat terpuntir:

a. Anggota tubuh yang sakit itu jangan digerakkan.


b. Barutkan es disekeliling tempat yang sakit itu
c. Ikatlah dengan kain pembalut
d. Kira-kira empat jam setelah itu dilakukan demah/kompres
hangat dan sejuk bergantian.
e. Pada hari yang kedua mulailah mengurutnya, dilakukan
secara lambat-lambat/pelan-pelan, dan anggota yang sakit
itu digerakkan sedikit-sedikit.

 Jika sakitnya tidak berangsur baik dalam beberapa hari,


mungkin ada tulang yang patah.
 GEGER OTAK

 Geger otak mungkin disebabkan oleh terkena pukulan atau


jatuh. Tanda-tanda geger otak adalah sebagai berikut:
 Biji mata tidak sama besar dan anggota badan terasa

lumpuh
 Biasanya keadaan yang seperti itu hanya sebentar saja, jika

pada kecelakaan itu terjadi si korban masih sadar akan


dirinya dan kemudian pingsan dengan perlahan-lahan,
maka keadaan ini mungkin disebabkan karena salah satu
pembuluh darah pecah dan menimbulkan tekanan otak.
 Si korban biasanya lemah sekali dan tidak dapat

disadarkan dari pingsannya.


 Cara menganggulanginya adalah:

 Baringkan si korban dengan posisi melintang


dan kepalanya angkat sedikit.
 Demah/kompres sejuk pada kepalanya dan
kompres hangat pada ujung kaki dan tangannya.
 Segera bawa ke Rumah sakit atau dokter, sebab
apabila ada pembuluh darah yang pecah dan
membeku di otak, maka hanya dengan jalan
bedah saja si korban dapat di tolong.
 LUKA MEMAR

 Luka memar adalah suatu kecederaan pada jaringan karena pukulan.


Kulit mungkin tidak pecah namun hanya jaringan yang terkena pukulan
itu yang bengkak dan berlainan warnanya baik merah, hitam atau biru.
 Apabila pembuluh darah pecah maka biasanya darah masuk kedalam
jaringan-jaringan.
 Darah akan menjadi beku dan dapat pula menyebabkan terjadi infeksi
nanah.
 Jika kulit mengelupas terkena pukul, basuhlah luka itu dengan air yang
bersih dan diolesi dengan mercurochrome berkadar 2% atau yodium 3%.
 Alkohol dapat digunakan sebagai pembarut agar bengkaknya turun.
 Demah hangat dan sejuk berganti-ganti akan mengurangi rasa sakit.
 Jika darah yeng beku itu besar, maka koreklah dengan ujung pisau yang
bersih, basuh dengan kapas bersih dan balut baik-baik.
AIRCRAFT TOOLS
 MACAM – MACAM AIRCRAFT TOOLS DAN FUNGSINYA

 Setiap peralatan (tools) mempunyai penggunaan khusus.


 Setiap pekerja harus belajar bagaimana untuk menggunakan
dan merawat peralatan/tools tersebut.
 Pemeliharaan peralatan terdiri dari tempat peniyimpanan,
penggunaan alat dan pengaruhnya terhadap keadaan sekitar.
 Tempat penyimpanan mempengaruhi kondisi dari
perangkat/tools tersebut.
 Kondisi dari alat mempengaruhi sukses dan tidaknya pemakaian
serta keselamatan dari pengguna dan pekerjaan yang
dikerjakan.
 Apabila peralatan kerja dalam kondisi rusak atau tidak siap
pakai maka suatu pekerjaanpun tidak akan maksimal.
HAND TOOLS
 HAMMER

 Hammer terdiri dari Hard Hammer dan Soft


Hammer.
 Ukuran dari hammer ditentukan menurut
berat kepala tanpa handle.
 Hammer digunakan untuk membentuk

permukaan metal atau permukaan yang


memiliki kerusakan ringan.
 Mallet adalah hammer yang kepalanya terbuat

dari karet dan berfungsi untuk membentuk


permukaan metal yang tipis tanpa membuat
penyok.
 Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
menggunakan hammer atau malle yaitu:

1. Yakinkan handle terikat dengan baik


2. Ayunkan hammer dengan bengkokkan siku pada tangan,
buka dengan pergelangan tangan.
3. Selalu memukul benda kerja dengan permukaan penuh
pada hammer
4. Saat menggunakan metal hammer gunakan selalu
pelindung mata untuk mencegah partikel-partikel metal
masuk ke mata.
5. Jangan memukul permukaan baja yang keras dengan
steel hammer.
 SCREW DRIVERS

 Screw driver adalah alat yang digunakan


untuk memasukan atau melepaskan skrup.
 Umumnya terdiri dari blade, shank dan handle

yang terbuat dari kayu atau plastik.


 Screwdrivers diklasifikasikan dalam:

1. Bentuk
2. Tipe Blade dan
3. Panjang Blade
 PLIERS

 Pliers adalah alat yang digunakan untuk menahan dan


memegang komponen benda yang kecil dalam situasi
dimana tangan tidak mampu menahan dengan baik.

 Plier terdiri dari beberapa tipe yaitu:


1. Diagonal Plier

2. Adjustable Combination Plier

3. Needle Nose Plier

4. Duckbil plier

 Ukuran Plier mengindikasikan panjang keseluruhan,


biasanya antara 5 – 12 inchi.
Diagonal Pliers
Adjsutable Combination Plier
Duckbill Pliers
 PUNCHES

 Punches adalah suatu alat yang digunakan


untuk:
1. Membuat pusat lingkaran
2. Membuat lubang untuk pengeboran

3. Membuat lubang dalam pekerjaan Sheet Metal

4. Menjadikan lokasi contoh lubang


5. Melepaskan rivet, pin, atau bolt yang
mengalami kerusakan.
Type of Punches
 Centre punch
 Starting Punch
 Pin Punch
 Prick Punch
 Hollow Shank Gasket Punch
 Aligning Punch
 WRENCH

 Wrench adalah suatu alat yang digunakan


untuk mengencangkan atau melepaskan nut,
bolt atau penutup skurp dan juga untuk
menjepit sekeliling benda.
 Wrench terbuat dari bahan chrome

molybdenum steel yang mampu menahan


kekerasan dalam penggunaan normal.
 Pada umumnya Wrench dikategorikan sebagai
berikut:
 Open – End Wrench
 Combination Wrench
 Box – End Wrench
 Adjustable Wrench
 Socket Wrench
 Hexagonal Allen Wrench
 Spanner Wrench
Open – End Wrench
Box – End Wrench
Combination Wrench
Adjustable Wrench
Socket Wrench
Hexagonal Allen Wrench
 SNIPS

 Snips adalah suatu alat potong yang terdiri


dari berbagai macam gunting tangan yang
masing-masing mempunyai tujuan yang
berbeda.
 Bentuknya terdiri dari:

1. Lurus (Straight)
2. Kurva (Left or Right Hand Curves)
3. Hawksbill snip
4. Aviation snip
Straight/Tin Snip
Left Hand Snip (Red Colour)
Right Hand Snips (Green Colour)
Aviation Snip
Hawkbill Snip
 Straight snip digunakan untuk memotong garis
lurus saat jarak tidak cukup besar untuk
menggunakan gunting persegi dan juga untuk
memotong bagian luar berbentuk Curva.
 Snip tidak dianjurkan untuk memotong
lembaran metal yang tebal.
 Aviation snip di desain khusus untuk
memotong lembaran aluminium alloy dan baja
stainless yang sudah mendapatkan perlakuan
panas.
 HACKSAW

 Hacksaw adalah gergaji tangan yang sering


digunakan dalam peralatan tangan.
 Gergaji tangan relatif mudah dalam

penggunaanya.
 Gergaji ini terdiri dari tiga bagian yaitu:

1. Frame
2. Handle
3. Pisau Gergaji
 Untuk Blade/mata pisau gergaji disediakan dalam
dua ukuran panjang, 250 mm dan 300 mm atau 8
– 12 inchi
 Blade juga biasanya ditentukan berdasarkan
jumlah gigi per inchi nya.
 Ukuran inci yang tersedia adalah 14, 18, 24 dan
32 per inchi.
 Ukuran 14 gigi per inchi jaraknya lebih besar
sedangkan 32 gigi per inchi jaraknya sangat rapat.
 Gergaji akan memotong apabila mata pisau
gergaji diarahkan menjauh dari handle.
Hacksaw
Blade Direction/Arah Pisau
TEETH PER INCH SUITABLE FOR CUTTING

14 TPI LARGE SIZE, ALUMINIUM AND


OTHER SOFT METALS

18 TPI SUITABLE FOR GENERAL


WORKSHOP CUTTING

24 TPI FOR CUTTING STEEL, PALTE UP TO


5/6 mm

32 TPI FOR CUTTING HOLLOW SECTIONS


AND TUBING
 Frame terdiri dari jenis solid dan adjustable.
 Jenis solid hanya digunakan untuk satu jenis panjang
sedangkan adjustable dapat digunakan untuk pisau
gergaji ukuran panjang 8 – 12 inchi.
 Pisau gergaji pada umumnya di buat dari bahan baja
kecepatan tinggi (High Speed Steel blades) dan baja
berkarbon tinggi (High Carbon steel Blades)
 Ukuran panjang mata pisau/blade yang tersedia adalah
8, 10 dan 12 Inchi, dengan ketebalan 0,5 inchi.
Prosedur Menggunakan Gergaji
Tangan/Hacksaw
1. Pilih pisau gergaji/blade sesuai peruntukan.
2. Pasang pisau kedalam rangka sehingga bagian tepi potong gigi menjauh dari
handle
3. Setel tegangan pisau untuk mencegah pisau menekuk atau menyimpang.
4. Jepit benda kerja dalam ragum
5. Mulailah bekerja pada titik dengan cara menorehkan pada permukaan tapi benda.
6. Pertahankan gergaji dengan sudut minimal sekurang-kurangnnya dua gigi
melakukan kontak terhadap benda. Mulailah memotong dengan ringan dan
mantap.
7. Setelah melangkah/mendorong sedikit, buat langkah/dorongan selanjutnya
sepanjang frame gergaji tersebut.
8. Untuk mencegah panas yang berlebihan. Kecepatan gergaji tidak lebih dari 40-50
langkah per menit.
9. Setelah melakukan pemotonga, bersihkan pisau/blade dari kotoran yang melekat,
kurangi tegangannya dan kembalikan gergaji tersebut ke tempatnya semula.
 CHISEL

 Chisel adalah peralatan potong yang terbuat dari baja keras


yang digunakan untuk memotong dan mengiris berbagai
bahan logam yang lebih lunak dari bahan chisel itu sendiri.

 Ada 4 jenis chisel yaitu:


1. Flat Cold chisel
2. Roundnose Chisel
3. Cape Chisel
4. Diamond Chisel
Types of Chisel
Macam-macam Chisel
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat
menggunakan Chisel
1. Selalu menggunakan kacamata
2. Lengan baju agar di gulung
3. Yakinkan bahwa chisel tidak mempunyai
kerusakan pada kepalanya
4. Pegang chisel secara benar
5. Pegang hammer secara benar pada
handlenya
6. Yakinkan bahwa benda kerja terikat secara
aman pada ragum.
 FILE

 File adalah peralatan tangan yang digunakan untuk melepaskan


sejumlah kecil material dari permukaan lembaran metal atau bahan
solid lainnya.
 File dibuat dari alat baja dengan level tinggi yang sudah mengalami
perlakuan keras.
 File mempunyai baris-baris paralel pada tepi potong atau
mempunyai gigi pada permukaannya.
 Pada dua permukaannya baris-baris berbentuk diagonal menuju tepi.
 Salah satu ujung file dihubungkan ke handle yang terbuat dari kayu
atau plastik.

 File diklasifikasikan dua kelas yaitu:


1. Single Cut File

2. Double Cut file


 Single Cut file mempunyai baris gigi pada
satu arah berbentuk diagonal pada
permukaannya.
 Double Cut File mempunyai gigi sama seperti
single cut file tetapi ada tambahan baris
kedua yang memotong secara diagonal pada
baris pertama.
Single and Double Cut file
 File dilihat dari bentuknya ada 5 bentuk
utama yaitu:

1. Mill file
2. Flat File
3. Pilar File
4. Square File
5. Round File
Bentuk-bentuk File/Kikir
 DRILL

 Drill adalah suatu peralatan yang digunakkan untuk menghasilkan lubang


dalam lembaran kerja yang dibuat di berbagai macam benda berbahan
logam seperti baja dan aluminium.

 Secara umum ada 4 jenis portable Drill yang digunakan dalam


pemeliharaan pesawat terbang yaitu:
1. Hand Drill
2. Breast Drill
3. Electric Power Drill
4. Pneumatic Power Drill

 Bits/ Mata Bor akan di buat Twist atau memutar


 Twist Drill adalah mata bor yang digunakan dalam pembuatan lubang pada

material yang solid.


Jenis-Jenis Bits/Mata Bor
 REAMER

 Reamer adalah suatu peralatan yang digunakan


untuk memperbesar lubang setelah pelaksanaan
drilling.
 Fungsi Reamer adalah melepaskan sedikit stock
material dari dinding lubang.
 Agar lebih efektif, diameter reamer harus lebih
besar dari lubang yang akan di reamer.
 Reamer yang digunakan harus smooth dan besar
sampai ukuran yang di tentukan.
 TAP and DIE

 Tap dan Die adalah suatu peralatan potong yang


digunakan untuk membuat ulir pada bagian dalam
lubang maupun di sisi luar pada beda berbentuk
silinder.
 Ada 4 jenis ulir yang dapat di buat dengan standar Tap

dan Die yaitu:


1. National Coarse
2. National Fine
3. National Extra Fine
4. National Pipe
Tap and Die
 Tap di buat dalam satu set yang terdiri dari:
1. Taper
2. Plug dan
3. Bottom
 Tapper Tap digunakan pertama kali dalam
proses taping, dan jika lubang sudah terbuka
pada kedua ujungnya, proses selesai.

 Apabila lubang masih blind/tertutup maka


Plug Tap digunakan setelah Taper Tap
membuat ulir sampai dasar lubang.

 Terakhir Proses dilakukan dengan


menggunakan Bottoming Tap.
MEASURING TOOLS/ALAT UKUR
 MIKROMETER

 Mikrometer digunakan untuk menguji dan


menandai dengan ketelitian tinggi.
 Mikrometer digunakan untuk mengukur ukuran

kecil diameter dan ketebalan suatu benda yang


tipis dan pada umumnya digunakan mengukur
diameter luar.
 Mikrometer mempunyai frame berbentuk U dengan

suatu landasan pada satu sisi dan satu rahang


geser (spindle) yang dapat bergeser maju mundur.
 Rahang geser (Spindle) di setel ke suatu penyetelan
yang diperlukan dan di kunci oleh Lock Nut.
 Jika selubung luar (Thimble) di putar lengkap 1 kali,
maka rahan geser dan juga selubung luar maju atau
mundur 0,5 mm. (Pitch)
 Karena selubung luar (Thimble) memiliki 50 skala, maka
1 skala pada selubung luar sama dengan jarak maju
mundur rahang geser sejauh 0,5 mm/50 = 0,01 mm.
 Bilangan 0,01 ini merpuakan skala terkecil mikrometer.
 Micrometer terdiri dari dua jenis yaitu “Inside
Micrometer” dan “Outside Micrometer”
 Masing-masing Micrometer bisa di ukur menggunakan
system “Inch” dan “Metric”
INCH MICROMETER
METRIC MICROMETER
Inside Micrometer
Pembacaan Micrometer
 Langkah pertama, perhatikan skala utama yang
terdekat dengan tepi selubung luar.

 Pada gambar, garis skala utama tersebut adalah 5,75


(garis biru dan hijau) dan dituliskan
 Tahap kedua, perhatikan garis mendatar pada
selubung luar (Thimble) yang berimpit
dengan garis mendatar pada skala utama.
 Garis mendatar tersebut adalah garis ke – 7

(garis warna merah).


 Ini berarti pembacaan pada Micrometer
tersebut adalah 5,75 mm + (7x0,01)mm =
5,82 mm (dua desimal)
 MISTAR BAJA

 Mistar baja adalah alat ukur yang sepenuhnya


tergantung pada kemampuan pemakai untuk
membaca bagian yang di tandai pada mistar.
 Mistar baja adalah salah satu alat yang paling banyak
digunakan untuk mengukur untuk mempersiapkan
layout, memeriksa ukuran dan mensetting jangka
serta callipers.
 Garis yang disebut graduation digambarkan pada
muka mistar, membagi bagian inchi menjadi kecil
atau bagian desimal suatu inchi.
Mistar Baja
 VERNIER CALIPER

 Vernier Caliper (Jangka Sorong) memiliki bagian


utama yang disebut rahang tetap dan rahang
geser.
 Skala Panjang yang tertera pada rahang tetap
disebut skala utama, sedangkan skala pendek
tertera pada rahang geser disebut Nonius.
 Nonius memiliki panjang 49 mm dan dibagi atas
50 skala, sehingga beda satu skala Nonius
dengan satu skala utama adalah 0,02 mm.
 Perhatikan angka pada skala utama yang
berdekatan dengan angka 0 pada Nonius.
 Angka tersebut adalah antara 26 mm dan 27

mm.
 Perhatikan garis Nonius yang tepat berimpit dengan garis
pada skala utama.
 Pada gambar garis Nonius yang tepat berimpit dengan garis
pada skala utama adalah garis ke – 20 (20x0,02=0,40), ini
berarti pembacaan pada vernier caliper adalah 26 mm + 0,40
mm = 26, 40 mm
MACAM-MACAM SPESIAL TOOLS DAN
FUNGSINYA
 LANDASAN (STAKES)

 Landasan digunakan untuk pembentukan bagian-bagian


kecil yang dibentuk secara aneh, atau untuk peletakan
suatu benda untuk pekerjaan sentuhan akhir dimana suatu
mesin besar tidak cocok untuk mengerjakannya.
 Sebagian besar Landasan (Stake) dikerjakan dengan mesin,
dengan permukaan disemir serta telah dikeraskan.
 Jangan menggunakan Landasan (stake) untuk pekerjaan
material ketika proses chiseling, atau ketika menggunakan
perangkat (tool) potong apapun yang seruapa karena hal
ini akan merusak permukaan dari landasan dan membuat
itu sia-sia untuk penyelesaian pekerjaan.
Landasan (Stakes)
 V – BLOCKS

 Balok V dibuat dari kayu keras yang


digunakan secara luas dalam pekerjaan
logam airframe untuk penyusutan (shrinking)
dan peregangan (stretching) logam terutama
sekali untuk pembuatan sudut serta ukuran
flanges.
 Ukuran balok tergantung pada pekrjaan yang

sedang dilakukan serta pada pilihan personal


V - BLOCKS
 SQUARING SHEAR

 Alat ini menyediakan suatu cara yang mudah dalam


pengguntingan logam.
 Alat penggunting ini terdiri dari mata pisau yang bagian

bawah yang stasioner (tetap) dan mata pisau bagian atas yang
dapat bergerak dan dihubungkan ke kepala silang (crosshead).
 Untuk membuat potongan, mata pisau bagian atas digerakkan

menurun dengan cara menempatkan kaki pada pedal yang


ditekan ke bawah.
 Ada tiga operasi yang dapat dilakukan dengan Squaring

Shears:
1. Memotong dalam bentuk baris

2. Squaring
3. Berbagai macam pemotongan dengan ukuran spesifik
Squaring Shear
 ROTARY PUNCH

 Rotary punch digunakan di bengkel perbaikan airframe untuk


membuat lubang dalam bagian-bagian logam.
 Mesin ini dapat digunakan untuk memotong radius dalam sudut,
untuk membuat ring (washer), dan untuk banyak pekerjaan dimana
lubang diperlukan
 Untuk mengoperasikan mesin, tempatkan logam yang akan
dikerjakan antara “Die” dan “Punch”.
 Tarik pengungkit di bagian atas sisi dari mesin ke arah anda. Hal
ini akan menggerakan poros pinion, segmen roda gigi, link toggle,
dan penumbuk menekan punch melalui logam.
 Ketika pengungkit kembali ke posisi aslinya, logam dilepaskan dari
punch.
 Diameter dari punch di cap di depan dari masing-masing
pemegang “Die”.
 Masing-masing punch mempunyai suatu titik di dalam pusatnya
yang ditempatkan dalam penanda punch pusat untuk membuat
lubang dalam lokasi yang benar.
Rotary Punch
 DRILL PRESS

 Ketika menggunakan suatu mesin bor tekan, ketinggian dari


tabel mesin bos dapat disesuaikan untuk mengakomodasikan
ketinggian dari bagian yang di bor.
 Pengaturan ketinggian disesuaikan dengan benda yang akan di
bor/drill.
 Setelah tabel di atur, maka benda yang akan di drill di posisikan
sehingga benda yang akan di lubangi berada tepat di bawa titik
mata bor.
 Benda yang akan di bor agar di jepit/di klim pada mesin bor
untuk mencegahnya dari keselipan selama operasi pengeboran.
 Selalu pastikan agar benda yang akan di bor di klom atau di
jepit dengan baik, untuk menghidari kecelakaan kerja.
Drill Press
 GERINDA

 Gerinda yang paling umum di temukan pada sebagian besar


bengkel adalah Gerinda Duduk.
 Gerinda ini memiliki satu roda gerinda pada kedua ujung

poros yang dijalankan oleh mesin motor listrik.


 Gerinda dapat digunakan untuk mengikis bagian-bagian pada

peralatan seperti pahat, obeng, dan bor.


 Gerinda juga digunakan untuk melepaskan kelebihan pada

pekerjaan logam dan menghaluskan suatu permukaan logam.


 Sebelum menggunakan gerinda pastikan roda amplas

terpasang dengan baik pada spindle dengan dipasangi mur-


mur pengikat.
 Selalu menggunakan kacamata pengaman
apabila menggunakan Gerinda, sekalipun
pada gerinda tersebut memiliki pelindungnya
sendiri.
 Sebelum menggunakan gerinda, agar roda

amplas diperiksa jangan sampai ada


keretakan, karena bisa berakibat fatal apabila
dalam putaran tinggi.
 Jangan pernah gunakan gerinda jika tidak

dilengkapi dengan pelindung roda.


Gerinda
 BAR FOLDER MACHINE

 Bar folder di rancang untuk penggunaan dalam membuat


tekukan atau lipatan sepanjang tepi lembaran.
 Sebagian besar bar folder mempunyai kapasitas untuk logam
sampai dengan 22 inchi ketebalan dan 42 inchi panjangnya.
 Sudut tekukan diatur dengan memakai suatu pengatur.
 Untuk membuat lekukan, pegang lembaran dengan kuat
pada pengukur, putar sayap dari atas kebawah untuk proses
pelaksanaan lipatan sesuai dengan yang kita butuhkan.
 Kembalikan sayap ke posisi awal sebelum melepaskan logam
tersebut.
Bar Folder
 SLIP ROLL FORMER

 Slip Roll former dioperasikan dengan tangan dan terdiri dari tiga
gulungan, dua rumah, sebuah dasar, dan satu handle.
 Handle memutar dua gulungan depan melalui suatu sistem roda
gigi yang ditempatkan dalam rumah.
 Gulungan depan bertindak sebagai pemberi tekanan atau
gulungan yang menggenggam.
 Gulungan belakang bertindak sebagai pembuat lengkungan
sesuai dengan yang diinginkan/dikerjakan.
 Gulungan depan di setel oleh dua sekrup penyetel depan dan
terletak pada ujung mesin.
 Gulungan belakang di setel oleh dua sekrup dibelakang masing-
masing di ujung mesin.
 Gulungan depan dan belakang dibuat beralur untuk
mengijinkan pembentukan dari objek dengan tepi yang
diikat kawat.
 Gulungan atas diperlengkapi dengan suatu bagian yang
dapat di lepas untuk memudahkan objek dapat di lepas dari
logam gulungan setelah dibentuk.
 Ketika menggunakan slip roll former, gulungan depan yang
lebih rendah harus dinaikkan atau diturunkan sedemikian
rupa sehingga lembaran dari logam dapat disisipkan.
 Jika objek mempunyai tepi lipatan, harus ada jarak yang
cukup antara gulungan untuk mencegah perataan lipatan.
 Jika logam memerlukan perlakuan khusus (seperti
aluminium) yang akan dibentuk, maka gulungan harus
bersih dan bebas dari cat.
 Gulungan belakang harus di setel untuk
memberikan lengkungan yang sesuai pada
bagian yang dibentuk.
 Tidak ada alat pengukur sebagai penunjuk

settingan untuk suatu diameter yang spesifik,


oleh karena itu, setiap kali lengkungan
dibuat, agar selalu diukur/di setting setiap
saat untuk memperoleh lengkungan yang
diinginkan.
Slip Roll Former
SPECIAL RIVETING TOOLS
 RIVET CUTTER

 Dalam kasus dimana panjang rivet yang dibutuhkan tidak


tersedia, maka rivet cutter dapat digunakan untuk memotong
rivet sesuai dengan panjang yang dibutuhkan.
 Saat menggunakan rotary rivet cutter, masukan rivet kedalam
lubang yang benar dan kemudian ditekan seperti menggunakan
tangk.
 Putaran dari piringan tersebut akan memotong rivet untuk
memberikan panjang yang benar yang mana sudah di tentukan
oleh angka shim yang dimasukkan dibawah kepala rivet.
 Ketika menggunakan rivet cutter yang besar, tempatkan di ragum,
kemudian masukkan rivet kedalam lubang yang benar dan potong
dengan cara menarik handle sehingga rivet terpotong.
Rivet Cutter
 BUCKING BAR

 Bucking bar adalah suatu alat yang digunakan untuk


menahan ujung shank rivet pada saat membentuk shop
head.
 Bucking bar di buat dengan ukuran dan bentuk yang
berbeda-beda untuk menfasilitasi proses pekerjaan
riveting dalam segala tempat.
 Bucking bar harus di jaga dalam kondisi bersih, halus
dan rata.
 Bagian ujung bucking bar di buat bulat untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan selama proses riveting.
Bucking Bar
 RIVET HAND SET

 Rivet hand set adalah suatu perangkat (tool) yang


diperlengkapi dengan suatu “die” untuk mendorong
jenis rivet tertentu.
 Perlengkapan rivet hand tersedia untuk setiap ukuran
dan bentuk kepala rivet yang cocok dengannya.
 Rivet hand terbuat dari ½ inci baja dan perangkat
karbon dan sekitar 6 inci panjangnya, dibuat kasar
guna mencegah tergelincir dari tangan, hanya bagian
muka dari perlengkapan itu yang dikeraskan dan
dihaluskan.
Rivet Die
 Rivet die memiliki rivet round head dan rivet brazier
head yang akan dicocokkan dan disesuaikan pada
kepala rivet die.
 Dalam memilih perlengkapan yang benar, agar

dipastikan bahwa alat tersebut sudah sesuai


penggunaannya antara kepala rivet dan permukaan
logam.
 Peralatan yang rata digunakan untuk rivet

countersunk dan rivet flat head.


 Untuk mendudukan rivet flat head dengan baik,

yakinkan bahwa perlengkapan alat tersebut


sedikitnya 1 inci diameternya.
Jenis –jenis Rivet Head
Brazier Head Rivet
Round Head Rivet
 COUNTENRSINK

 Countersink adalah suatu perangkat (tool) yang digunakan


untuk memotong suatu bentuk kerucut pada permukaan di
sekitar lubang rivet untuk memungkinkan rivet masuk
sehingga kepala rivet rata dengan permukaan kulit.
 Countersink dibuat dengan berbagai sudut untuk
menyesuaikan dengan berbagai sudut kepala rivet jenis
countersunk.
 Khusus stop countersunk yang tersedia, dapat diatur pada
kedalaman manapun yang diinginkan, dan pekerja dapat
dengan bebas menyesuaikan sudut lubang countersunk.
 Beberapa Stop countersunk mempunyai suatu susunan
setelan dalam mikrometer, sampai kedalaman dari 0,001
inci, untuk penyetelan kedalaman pemotongan.
Countersink Rivet
Countersink Rivet Size
 DIMPLING DIE

 Proses dimana untuk membuat suatu takikan atau lesung


pipit disekitar lubang rivet, sehingga kepala rivet
countersunk akan rata dengan permukaan logam. Hal ini
disebut “Dimpling”.
 Dimpling dengan suatu peralatan male dan female, atau
sering disebut peralatan untuk membuat lubang.
 Peralatan male mempunyai pemandu ukuran dari lubang
rivet dan dapat dimiringkan untuk menyesuaikan dengan
derajat kemiringan dari countersunk kepala rivet.
 Perlengkapan female mempunyai lubang kedalam yang
cocok dengan pemandu male dan dapat dimiringkan
untuk menyesuaikan kemiringan derajat countersink.
Dimple Die
 Ketika melakukan dimpling, letakkan peralatan
female diatas permukaan padat (solid) kemudian
tempatkan material untuk dibuat lesungan pada
peraltan female.
 Sisipkan peralatan male kedalam lubang untuk
dibuat lesungan dengan pukulan sebuah palu
sampai lesungan terbentuk.
 Dua atau tiga pukulan dari palu seharusnya
sudah cukup membuat suatu lesungan.
 Perhatikan agar alat dimpling sudah sesuai
dengan ukuran rivet yang akan digunakan
 RIVET GUN

 Perangkat peralatan (tool) yang paling sering


digunakan dalam pekerjaan airframe berupa palu
tekan bertekanan udara dengan pemukulan
ringan/lambat disebut dengan “Rivet Gun”.
 Peralatan berisi udara/angin tersebut tersedia dalam
berbagai jenis ukuran dan bentuk.
 Kapasitas dari setiap gun yang direkomendasikan
oleh pabarik biasanya di cap pada barrel.
 Rivet gun berisi udara/angin tersebut biasanya
dioperasikan pada tekanan udara 90 sampai 100
psi.
 Rivet gun berisi aingin digunakan bersama dengan
rivet set yang dapat dipertukarkan.
 Masing-masing rivet set dirancang untuk dapat cocok
dengan jenis rivet dan lokasi pekerjaan.
 Shank dari rivet set dirancang untuk cocok masuk ke
rivet gun.
 Gaya untuk menekan rivet disuplai oleh palu yang
digerakkan oleh angin/udara di dalam barrel dari
gun.
 Rivet set dibuat dari baja karbon bermutu tinggi dan
mendapat perlakuan panas untuk memberikan
mereka kekuatan serta resistansi.
 Beberapa Pencegahan untuk diamati ketika
menggunakan Rivet Gun:

1. Jangan pernah mengarahkan rivet gun kepada


seseorang. Rivet gun hanya digunakan untuk
tujuan mengendalikan atau menginstal rivet.
2. Jangan pernah menekan triger/pemicu kecuali
jika rivet set terikat dengan kuat pada blok dari
kayu atau rivet.
3. Selalu melepaskan selang udara dari rivet gun
ketika tidak digunakan untuk jangka waktu
yang lama
Rivet Gun
 CLECO FASTENER

 Pengikat Cleco adalah alat yang paling populer digunakan


dibanding pengikat khusus lainnya.
 Jenis dari pengikat ini tersedia dalam enam ukuran berbeda:
3/32 inci, 1/8 inci, 5/32 inci, 3/16 inci, 1/4 inci dan 3/8
inci.
 Ukuran setiap Cleco sudah tertera pada peralatan tersebut,
namun juga dapat dibedakan menurut warnanya:
• 3/32 Warna Cadmium
• 1/8 Warna Tembaga
• 5/32 Warna Hitam
• 3/16 Warna Kuningan
• ¼ Warna Hijau
• 3/8 Warna Merah
 Pengikat ini di instal dengan cara
memapatkan pegas dengan catut atau tang
khusus yang dapat memperluas pin yang
kemudian dilepaskan untuk menahan
material untuk sementara waktu.
 Cleco dapat dilepaskan kembali setelah

pekerjaan utama sudah dilaksanakan.


CLECO FASTENER
 TUBE CUTTER

 Tube cutter adalah alat pemotong pipa/tabung.


 Tube cutter mempunyai:

1. Satu set alat penggulung yang terdiri dari dua alat


penggulung paralel dan ditempatkan di bingkai potong.
Alat penggulung ini bertindak sebagai suatu landasan.
2. Sebuah roda potong yang dapat diperluas/perbesar dan
ditarik kembali untuk memotong pipa, oleh sekrup dalam
handle yang dapat berputar.
 Alat potong tabung/pipa ini dapat digunakan untuk pipa

logam lunak seperti tembaga, aluminium atau paduan


aluminium.
TUBE CUTTER
CUTTING WHEEL

GUIDE WHEEL
 TUBE BENDER

 Tube bender tersedia dalam empat ukuran


untuk pipa dalam ukuran 3/16 inci sampai
3/8 inci diameter luar.
 Blok dari pipa bender dibagi dalam kelas-

kelas divisi setiap 15 derajat, dari 0 sampai


180 derajat.
 Untuk Pipa Bender yang lebih besar tersedia

dalam ukuran diamater pipa 7/16, ½, 3/8


dan ¾ inci diameter luar.
TUBE BENDER
 Cara Pemakaian:
 Pada saat penukukan pipa dengan pipa

bender, tempatkan pipa sedemikian rupa


sehingga tanda tekukan segaris dengan
angka 0 pada blok radius.
 Lakukan penyesuaian handle sedemikian rupa

sehingga sepanjang alur dalam bar slide


berada dalam hubungan dengan pipa.
 FLARING TOOL

 Ada dua jenis flare yang digunakan pada umumnya dalam


sistem pesawat terbang, baik flare tunggal maupun flare ganda.
 Flare digunakan untuk penyambungan pipa bertekanan tinggi,
pada hidrolik, sistem pengereman, sistem oksigen, dan sistem
pemadaman api.
 Flare diperlukan untuk sistem bertekanan tinggi yang sangat
ekstrim, oleh karena itu flare pada pipa harus dibuat/dibentuk
dengan baik agar koneksi pipa tidak bocor atau gagal.
 Sebagian besar operasi flaring dilakukan dengan kombinasi tool
flaring. Alat ini dirancang untuk penggunaan pada pipa paduan
aluminium dan bukan pipa baja.
FLARING TOOL
 CABLE CUTTER

 Kabel dapat dipotong menggunakan alat pemotong apapun.


 Hanya saja pada saat pemotongan, objek kabel tersebut harus
benar-benar dalam bentuk yang baik tanpa ada beberapa helai
yang akan sangat mengganggu.
 Cable cutter adalah suatu alat pemotong berupa gunting yang
di rancang secara khusus untuk kabel.
 Mata pisau cable cutter dibuat membentuk suatu lingkaran agar
pada saat pemotongan, kabel tersebut tetap dalam bentuk
aslinya dan rapi.
 Cable cutter ini terbuat dari bahan baja serta mendapat
perlakuan panas.
 Cable cutter ini digunakan untuk memeotong kabel fleksibel
apapun dari tembaga sampai dengan ukuran 16 mm, dan kabel
fleksibel baja kecil samapai dengan ukuran 3/32 inci diameter.
Cable Cutter
 SWAGGING TOOL

 Alat ini digunakan untuk menginstal ujung terminal pada


kabel dengan cara memasukkan ujung kabel ke terminal
kabel lalu dijepit.
 Pada pesawat terbang, biasanya digunakan untuk
penyambungan kontrol pesawat yang menggunakan
kabel.
 Sangat dianjurkan untuk mengikuti prosedur dan instruksi
yang diberikan oleh pabrik pembuat swaging tool
mencakup batasan mana yang perlu dan tidak (go and no
go) sesuai dengan dimensi ukuran swag yang akan dibuat
guna menghindari gagal instal.
Swaging Prosedur
 Pada saat menggunakan swaging, katelitian harus benar-benar diperhatikan
bahwa kabel benar-benar disisipkan secara penuh dan utuh.
 Guna meminimumkan kesalahan maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai

berikut:
1. Mengukur panjang ujung terminal dari fitting untuk menentukan panjang
kabel yang sesuai untuk dimasukan ke barrel dari fitting terminal.
2. Sesuaikan panjang pada ujung dari kabel dan tandai dengan pita atau tape
agar tidak mudah bergeser.
3. Setelah swaging, periksa penanda pita/tape untuk memastikan kabel tidak
bergeser selama operasi swaging.
4. Periksa fitting swag dengan pengukur go and no go untuk melihat fitting di
kompresi dengan baik.
5. Lepaskan pita/tape dan gunakan cat merah, cat sambungan dari fitting
swag dan kabel.
6. Pada tahap akhir, periksa kemungkinan terjadi gap/celah pada bagian yang
telah di cat untuk melihat dan memastikan bahwa cel tersebut tidak
membuat kabel licin dan terlepas.
Swaging Tool
 TENSIOMETER

 Kontrol kabel yang dipasang pada pesawat


terbang perlu diperhatikan teganggannya
dengan maksud agar sistem tersebut dapat
bekerja dengan baik maka perlu alat yang
dinamakan Tensiometer.
 Hal ini dilakukan untuk mencegah kabel yang

memuai.
Tensiometer
 WIRE TWISTER

 Wire Twister atau biasa disebut juga safety twist


Plier adalah suatu perangkat serbaguna untuk
membantu pemasangan safety wire/kawat
pengaman dengan handal, cepat dan konsisten.
 Penggunaan safety wire adalah metode yang paling

aman dan sangat positif dalam pengamanan


peralatan pengunci yang mudah lepas.
 Alat ini memuntir kawat dengan tangk yang

menggunakan pegas secara otomatis.


Wire Twister
 WIRE STRIPPER

 Pengupas kawat digunakan untuk mengupas


isolasi dari kawat tanpa harus merusak
kawat.
 Terdapat banyak jenis pengupas kawat dan

beberapa di antaranya dikombinasikan untuk


tujuan lain seperti pemotong kawat, untuk
menentukan kabel ke terminal atau meteran
kawat.
 Berikut adalah prosedur cara mengupas
kawat secara umum:

1. Masukan kawat sesuai ukuran ke pusat slot.


2. Tekan handle secara bersama-sama
3. Lepaskan handle dan biarkan pemegang
kawat kembali ke posisi membuka.
4. Lepaskan pengupas kawat.
Wire Stripper
 CRIMPING TOOL

 Peralatan ini membuat crimping/penjepitan


pada barel dari plat sambung terminal ke
konduktor dan pada kawat kabel.
 Beberapa peralatan crimping mempunyai tiap

ukuran sesuai besaran kabel yang akan


digunakan.
 Crimping Procedur:

1. Lepaskan isolasi kawat dengan ukuran panjang


yang sesuai.
2. Sisipkan pelat sambung terminal, dengan bagian
pertama pada barrel. Jepit sedikit terminal agar
tertahan pad rahang crimping tool.
3. Sisipkan kawat yang sudah di kupas ke terminal
pelat.
4. Tekan handle sampai roda gigi searah menjepit
terminal dan barrel.
5. Lepaskan dan uji hasilnya apakah sudah sesuai dan
tidak terlepas.
Crimping Tool
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN
ALAT UKUR
 MISTAR BAJA

 Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja.


 Alat ukur ini dapat dikatakan alat ukur yang kurang
presisi karena kemampuannya yang hanya mampu
sampai pada ukuran 0,5 mm, jadi untuk ukuran di
bawah 0,5 mm tidak dapat dilakukan dengan mistar
baja.
 Jenis mistar baja yang sering dipakai pada bengkel
kerja adalah dengan panjang 150 mm dan 300 mm,
dengan skala satuan setengah milimeter dan satuan
satu milimeter.
 Pada bengkel kerja, misatr baja ada dua
sistem pengukuran yaitu sistem metrik dam
imperial.
 Pada imperial satuannya di nyatakan dalam

Inci sedangkan Metrik dalam Milimeter.


 Sistem Imperial mempunyai ketelitian dari

1/8 inci, 1/6 inci, 1/32 inci dan 1/64 inci.


 Dalam bengkel kerja biasanya terdapat

sampai 1/32 inci.


 MISTAR GULUNG

 Mistar gulung adalah alat ukur yang


digunakan untuk mengukur panjang suatu
benda yang melebihi mistar baja.
 Mitar gulung mempunyai tingkat ketelitian

sampai 0,5 mm.


 Panjang mistar gulung juga bervariasi mulai

dari 2 m, 30 m hingga 50 meter.


MISTAR GULUNG
 PROTRACTOR

 Alat ukur ini digunakan untuk mengukur besaran-


besarn sudut pada benda kerja untuk membantu
penggambaran dan menandai.
 Protractor dibuat dalam beberapa bentuk sesuai

dengan jenis kegunaannya dan tingkat ketelitiannya.


 Batas ukur dari protractor adalah 0 – 180 ⁰
 Untuk pengukuran sudut dengan ketelitian tinggi

maka digunakan “VERNIER BEVEL PROTRACTOR”. Alat


ini mempunyai ketelitian sebesar 5 menit. Jadi
dengan vernier bevel protractor kita dapat mengukur
mulai dari 5 menit hingga 180⁰
Protractor
Vernier Bevel Protractor
Cara membaca Vernier Bevel
Protractor:
1. Baca Ukuran pada Skala utama
2. Baca ukuran yang ditunjukan pada skala
Vernier
3. Jumlah ukuran skala utama dan skala
vernier
4. Hasil penjumlahan tersebut merupakan
besar ukuran yang diminta.
 DIAL INDICATOR

 Dial Gauge digunakan untuk mengukur


kebengkokan poros, run out dan
backlash/kekocakan dengan ketelitian hingga
0,01 mm.
 Apabila jarum panjang membuat satu putaran

penuh (100 strip), maka jarum pendek


bergerak 1 strip ( 1 mm ).
Dial Indicator
Metode Pengukuran Dial Indicator
 Pengukuran Run Out:

1. Bersihkan benda yang akan diukur


2. Letakkan V-Block pada tempat yang rata dan
letakkan Poros Camshaft diatas V – Block
3. Sentuhkan Spindle Dial Gauge pada
permukaan poros dan pastikan spindle
tegak lurus dengan poros.
4. Putar Poros perlahan-lahan, dan bacalah
jumlah pergerakan Pointer.
 MICROMETER

 Micrometer dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Outside Micrometer :Mengukur diameter luar


2. Inside Micrometer: Mengukur diameter dalam.

 Kedua alat ini memiliki Ketelitian sampai


dengan 0,01 mm.
 Satu putaran Thimble terdiri dari 50 strip (0,05

mm)
 MEMERIKSA TANDA “0” (KALIBRASI)

 Bersihkan anvil dan spindle dengan kain


bersih.
 Putar rachet stop sampai anvil dan spindle

bersentuhan dan putar stopper 2 atau 3 kali


putaran untuk lebih meyakinkan
 Perhatikan tanda “0”, jika angka “0” pada

thimble lurus dengan garis pada Outer sleve


maka kalibrasi sudah tepat.
Kalibrasi
Cara membaca Micrometer
Contoh Pengukuran

Pembacaan Skala diatas Garis index : 7,00 mm Pembacaan Skala diatas Garis index : 5,00 mm
Pembacaan Skala dibawah Garis indx : 0,50 mm Pembacaan Skala dibawah Garis indx : 0,00 mm
Pembacaan Skala Thimble : 0, 15 mm Pembacaan Skala Thimble : 0, 20 mm

Hasil Ukur : 7, 65 Hasil Ukur : 5,20 mm


mm
 VERNIER CALIPPER

 Alat ini dapat digunakan untuk mengukur


diameter bagian dalam maupun bagian luar
serta kedalaman pipa atau silinder.
 Pada alat ini terdapat dua satuan pengukuran

yaitu dalam milimeter dan Inci dengan


masing-masingnya mempunyai skala Nonius.
 Jangka sorong ini mempunyai ketelitian

sampai 0,01 mm dan 0,05 mm.


 Adapun ketelitian alat ini dapat kita
hitung/tentukan dengan cara sbb:

 Hitunglah jumlah garis skala Nonius misalnya


20 garis dan jarak kedua puluh garis itu
adalah 10 mm, berarti jarak satu skala
Nonius = 10/200
 Batasan dari ketelitian jangka sorong adalah

selisih antara satu skala utama dengan satu


skala Nonius, jadi 1-10/200 = 0,05 mm
Vernier Caliper
 Kapasitas pengukuran dengan menggunakan
Jangka Sorong bermacam-macam dan
tergantung kebutuhan, diantaranya:

 Kapasitas 150 mm ketelitiannya 0,05 mm


 Kapasitas 200 mm ketelitiannya 0,02 mm
 Bahkan ada yang berkapasitas sampai 1000

mm
Membaca Hasil Pengukuran
Menangani Jangka Sorong
 CYLINDER GAUGE

 Cylinder Gauge adalah alat untuk mengukur diameter silinder dengan


ketelitian 0,01 mm

 CARA PEMILIHAN REPLACEMNET ROD DAN WASHER

 Ukur diameter silinder dengan vernier caliper.


 Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari
0,5 mm

 Bila hasil pengukuran = 52,30 mm, maka Pilihlah:


1. Replacment Rod : 50 mm

2. Repalcment Washer : 2 mm

 Bila hasil Pengukuran = 52,70 mm, maka Pilihlah:


1. Replacement Rod : 50 mm

2. Replacment Washer 3 mm
Cylinder Gauge
Metode Pengukuran
1. Ukur diameter silinder dengan vernier
caliper. Pilihlah replacment Rod dan Washer
yang sesuai, dan pasangkan pada silinder
gauge. Bila hasil pengukuran adalah 91,00
mm, gunakan replacement Rod 90 mm dan
Replacement Washer 1 mm.
2. Set Micrometer pada 91 mm (Seperti hasil
ukur diatas) masukan replacement Rod
danm measuring Point kedalam micrometer,
dan dial gauge di set ke “0”.
3. Masukan Cylinder Gauge pada posisi
diagonal kedalam Cylinder gerakan cylinder
Gauge sampai diperoleh hasil pembacaan
terkecil. Bila hasil pembacaan adalah 0,08
mm sebelum “0”, berarti diameter Cylinder
adalah 0,08 mm lebih besar dari 91 mm.
karena itu diameter Cylinder adalah 91,08
mm (91,00 + 0,08).
 CALIPER GAUGE

 Caliper Gauge adalah alat ukur yang


menggunakan dial Gauge. Adadua tipe
Caliper Gauge yaitu Inside Caliper dan Out
Side Caliper.
 Yang umumnya digunakan untuk megukur

komponen otomotif adalah Inside Caliper


Gauge.
Caliper Gauge
Metode Pengukuran
1. Ukurlah diameter dalam dengan Vernier Caliper.
Katakanlah hasilnya 8,40 mm, selanjutnya set
micrometer ke angka yang mendekati hasil ukur dari
vernier caliper dan kelipatan dari 0,5 mm yaitu 8,50
mm.
2. Tempatkan kaki-kaki caliper gauge diantara anvil dan
spindle micrometer. Gerakan caliper sampai mendapat
angka terkecil. Kemudian set dial gauge ke “0”.
3. Tekan tombol caliper gauge dan masukan Lug pada
diameter dalam benda yang akan diukur dan bebaskan
tombol. Gerakan caliper sampai didapat pembacaan
terkecil. Jika pembacaan menunjukan 0,08 mm, berarti
diameter dalam adalah 8,42 mm (8,50 – 0,08 mm).
 PLASTIGAGE

 Plastigage digunakan untuk mengukur celah


oli pada poros engkol.
 Plastigage mempunyai ukuran yang berbeda:

Warna Hijau (0,051-0,152 mm).


Metode Pengukuran
1. Bersihkan tangan, Crank shaft pin dan bantalan
2. Ambil Plastigage dari dalam bungkusnya sesuai lebar
bantalan
3. Letakkan plastigage dari dalam pembungkus pada
crankshaft pin seperti pada gambar.
4. Pasang bearing cap dan kencangkan mur-murnya
sesuai dengan momen spesifikasi (lihat manual
book), Jangan memutar crank shaft.
5. Lepas bearing Cap dan ukurlah lebar plastigage
dengan menggunakan skala yang terdapat pada
amplopnya. Bila lebar tidak merata, ukurlah pada
tempat yang paling lebar.
Plastigage
 MULTI TESTER (VOLT, OHM, AMPERE METER)

 Multi tester adalah alat pengetesan


kelistrikan. Penggunaannya untuk mengukur
tegangan DC dan AC, tahanan, dan arus DC.
 Multi Tester dibagi dua tipe yaitu: Tipe Digital

dan Tipe Analog.


Multi Tester
Metode Pengukuran
 Sebelum menggunakan multi tester anda
harus memastikan bahwa jarum penunjuk
ada di bagian garis ujung sebelah kiri pada
skala.
 Apabila tidak, putarkan pointer Calibration

Screw dengan obeng sampai jarum penunjuk


berada tepat pada ujung garis kiri.
Mengukur Tegangan DC
 Daerah pengukuran adalah 0-500 Volt.
Hubungkan Test Lead/Probe warna merah ke
terminal positif dan Test Lead/Probe warna
hitam ke terminal negatif.
 Posisikan range selector pada salah satu

daerah DCV dengan pilihan:


Range Selector Voltage yg dapat di ukur
2.5 0 – 2.5
10 2.5 – 10
25 10 – 25
50 25 – 50
500 50 - 500
 Kemudian hubungkan test lead/probe warna
merah dengan terminal positif dari sumber
arus dan test lead/probe warna hitam dengan
terminal dari sumber arus.

 Dengan kata lain, multi tester dihubungkan


paralel dengan rangkaian.
Mengukur Tegangan AC
 Daerah Pengukuran tegangan adalah 0 –
1000 Volt.
 Hubungkan Test Lead/Probe dan Posisikan

Range Selector pada salah satu daerah ACV


dengan pilihan:

Range Selector Voltage yg dapat di ukur (V)


10 0 – 10
25 10 – 25
250 25 – 250
1000 250 - 1000
Mengukur Arus DC
 Daerah Arus yang dapat di ukur adalah 0–20
Amper
 Mengukur Arus DC dari 0-250 mA
 Hubungkan Test Lead/Probe pada terminal

tester dan setel selector ke 250 mA DCA.


 Hubungkan Test Lead/Probe secara seri pada

rangkaian.
Mengukur Arus DC dari 0-20 A
 Hubungkan Test lead pada terminal tester
dan setel selector ke DCA 20 A
 Hubungkan Test Lead secara Seri Pada

Rangkaian
Mengukur Tahanan
 Sebelum mengukur Tahanan, pertama harus
memutar tombol kalibrasi ohm dengan ujung
test lead dihubungkan sampai jarum
menunjuk angka “0” pada skala ohm.
 Kalibrasi diperlukan setiap kali anda merubah

Range.
Pengukuran
 Setel selector pada salah satu posisi ohm.
 Ada beberapa skala untuk mengukur

tahanan.
 Posisi “K” untuk 1000, dengan demikian 10 K

berarti 10.000 dan sebaginya.

Range Tingkat Tahanan yg dapat di ukur (Ω)

X1 0–1K
X 10 0 – 10 K
X 100 0 – 100 K
X1K 0-∞
 KUNCI MOMEN ( TORGUE WRENCH)

 Kunci momen digunakan untuk mengukur


gaya puntir pada baut dan mur, agar
mencapai ketegangan tertentu.
 Kunci momen terdiri dari dua tipe yaitu: Tipe

Plate dan Tipe Pre-Set.


Peringatan Penting
 Gunakan Kunci Moment (Torque Wrench)
hanya untuk pengerasan terakhir.
 Gunakan Kunci momen yang mempunyai

tingkat momen yang cukup (maximum


Torque)
 Untuk mencegah agar kunci socket tidak
meleset, tahanlah dengan tangan kiri sambil
menarik handle, seperti pada gambar:
Cara menggunakan Kunci Momen
Preset Type.
 Lepaskan Locker dengan arah berlawanan jarum jam.
 Putar skala utama (main scale/skala ratusan) dan

skala Sub (Sub scale/Skala Puluhan) sesuai dengan


momen yang dibutuhkan.
 Contoh:
 Main Scale : 300 Kgf.cm
 Sub Scale : 60 Kgf.cm
 Momen = 360 Kgf.cm
 Kemudia keraskan penguncinya (locker) searah

jarum jam.
 Kunci Momen siap digunakan.
 HIDROMETER

 Hidrometer berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit


baterai.
 Berat jenis elektrolit berubah menurut tingkat isi baterai.
 Berat jenis penuh adalah 1,26 – 1,28.
 Berat jenis juga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumus ini

digunakan untuk menentukan hubungannya:

S20 = St + 0,007 (t – 20)

Dimana S20 = Berat Jenis Koreksi


St = Berat Jenis Terukur
t = Suhu saat pengukuran

 Bila berat jenis kurang dari 1,23, maka harus dilakukan pengisian
baterai.
Hydrometer

Anda mungkin juga menyukai