Anda di halaman 1dari 14

Pertolongan Pertama Pada Cedera Kepala, Cedera Mata, Sendi, Patah Tulang dan Gigitan

Binatang

            Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (First Aid) adalah usaha pertolongan atau
perawatan darurat pendahuluan ditempat keja yang diberikan kepada seseorang yang mengalami
sakit atau kecelakaan yang mendadak. First Aid tidak mengantikan usaha pertolongan medis oleh
yang berwenang, akan tetapi hanya secara sementara (darurat)  membantu penanganan korban
sampai tenanga medis diperlukan, didapatkan atau sampai pada perbaikan keadaan korban.
Bahkan pada sebagian besar kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama
saja.
            Tujuan pertolongan pertama kecelakaan kerja adalah :

1. Menyelamatkan jiwa di tempat kerja.


2. Menciptakan lingkungan yang aman di tempat kerja.
3. Mencegah yang terluka atau sakit menjadi lebih buruk di tempat kerja.
4. Mencegah kecacatan di tempat kerja.
5. Mempercepat kesembuhan atau perawatan penderitasetelah dirujuk kerumah sakit.
6. Melindungi korban yang tidak sadar.
7. Menenangkan penderita atau korban yang terluka di tempat kerja.

Keselamatan jiwa adalah yang utama. Untuk menyelamatkan jiwa, maka pertolongan
pertama pada kecelakaan kerja harus diprioritaskan pada usaha:

1. Memelihara jalur udara bebas masuk sistem pernafasan.


2. Memulihkan kembali sistem pernafasan.
3. Memulihkan kembali fungsi sistem sirkulasi darah yang cukup.

A. Pertolongan Pertama pada Cedera Kepala


1. Pendarahan di Kepala
Pendarahan kepala akan lebih berbahaya apabila terjadi di daerah di atas telinga atau di
belakang kepala
Tindakan Petolongan:
   Perhatikan apakah ada tulang kepala retak atau gangguan pada otak
   Bila tidak ada tanda2 tulang kepala retak/gangguan otak hentikan pendarahan dengann jln
menekannya langsung di tempat luka
   Bila ada tanda2 tulang kepala retak/gangguan otak tekanan langsung akan berbahaya .
Cara mencobah menghentikan pendarahan:
   Dengann 3 jari tangan, nadi leher ditekan kebelakang Ibu jari tangan yang menekan diletakkan di
tengkuk
   Nadi ditekan ke arah ibu jari
   Nadi yang ditekan adlh nadi yang terletak pada sisi yang sama dengann letak pendarahan
2. Luka Terbuka di kepala
Tindakan Petolongan:
   Hentikan pendarahan spt di atas
   Jika tidak disertai patah tulang kepala
   Gunting rambut sekitar luka
   Bersihkan luka dengan cairan steril
   Tutup luka dengan kasa steril lalu balut
   Bawa penderita ke dokter

3. Memar Kepala
Memar dapat disebabkan oleh pukulan benda tumpul.
Tindakan Petolongan:
  Perhatikan ada gegar otak/patah tulang
  Jika tidak, baringkan penderita dengann bantal agak tinggi
  Kompres bagian yang memar dengann air dingin
  Jika pembengkakan semakin besar, bw ke RS
  Obat pelawan rasa sakit bisa diberikan untuk mengurangi sakitnya.
4. Gagar Otak
Tanda2 gegar otak ialah pingsan setelah terbentur. Setelah sadar, penderita lupa peristiwa yang
terjd sblm kecelakaan
Tindakan Petolongan:
  Bersihkan mulut dan saluran nafas dr kotoran, lendir/muntahan
  Baringkan kepala menghadap ke samping
  Penderita tidak boleh terlalu sering diangkat
  Penderita yang sdh sadar, harus ttapi berbaring dan dicegah tidak gelisah
  Kirim ke Rumah sakit

B. Pertolongan Pertama pada Cedera Mata


1. Memar pada Mata
         Memar dpt diakibatkan oleh pukulan benda tumpul. kelopak mata & sekitarnya nampak
kebiru-biruan,  yang menandakan ada pendarahan di bawa kulit;
Tindakan Petolongan:
  Kompres dengan air dingin selama 15 menit dalam setiap jamnya;
  Sesudah 24 jam kompres diganti dengan air hangat untuk memperbaiki aliran darah.
  Sebaiknya penderita di tempat tidur;
  Jika mata ikut bengkak, sebaiknya di bawah ke rumah sakit.
2. Kelilipan
Tindakan Petolongan:
  Kelilipan yang ringan bs diberumah sakitihkan dengan jalan mencuci (mengguyur) mata dengan
boorwater atau air berumah sakitih.
  Kelilip yang tidak terkena bs diberumah sakitihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air
berumah sakitih;
  Kelilipan yang tajam hrumah sakit diambil dengan hati-hati, sebab bisa melukai mata apabila ,
  Sesudah kelilip diberumah sakitihkan, mata diobati dengan salep atau obat tetes yang
mengandung antibiotik.

3. Luka di Mata
            Kelilip yang tajam atau tusukan benda tajam dapat melukai mata
Tindakan Petolongan:
  Bawa ke dokter untuk pertolongan;
  Lindungi dengann menggantungkan kain kasa didepan mata yang luka, jgn terlalu rapat 
menutupnya ;
  Bila benda msh dimata, penderita tidak boleh menggerakkan kepala dan matanya;
  Jika mata berdarah, balut dengan kasa steril.
4. Tersiram Zat Kimia
Asam keras akan segera membakar selaput lendir mata, tetapi basa keras akan
mengakibatkan kerusakan yang lebih dalam.
Tindakan Petolongan:
  Tersiram asam Keras asam Keras: guyur dengann larutan soda 5%, atau dengann air biasa,
guyuran dilakukan selama 15-30 menit terus-menerus, dan harus mengenai bagian-bagian
dikelopak mata.
  Tersiram asam Keras Basa Keras: seluruh muka & mata diguyur dengann larutan cuka encer (1
bagian cuka dapur + 1 bagian air), atau air biasa. Guyuran dilakukan 30-45 menit terus menerus,
dan harus mengenai bagian-bagian dikelopak mata.

5. Terbakar Sinar Pengelas


Ditimbulkan oleh alat pengelas, tau memandang cahaya matahari secara lgsg. Tanda-
tanda: silau, mata terasa gatal & berair, serta mata dikerutkan rapat-rapat.
Tindakan Petolongan:
  Tetesi dengann obat tetes mata, kompres dengan air dingin,
  Selama 8 jam berikutnya, mata diistirahatkan,tidak boleh memandang sinar yang terang atau
membaca.

C. Pertolongan Pertama pada Dislokasi (Sendi Meleset)


1. Dislokasi Sendi Rahang
Dislokasi sendi rahang sering terjadi karena: 1). Menguap atau tertawa terlalu lebar, 2).
Terkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka.
Tindakan Petolongan:
  Memperbaiki bs dengan  ibu jari ditekankan ke rahang, tetapi jari dibalut terlebih dahulu.
  Caranya: rahang ditekan ke bawa dengan kedua ibu jari, ibu jari diletakkan digerahang paling
belakang, tekanan hrumah sakit mantap tapi pelan2,
  Berumah sakitamaan dengan penekanan itu, jari2 yang lain mengangkat dagu penderita ke atas,
  Apabila berhasil, rahang menutup dengan cepat dan keras,
  Setelah selesai, beberasa saat penderita tidak diperbolehkan terlalu sering membuka mulut.

2. Dislokasi Sendi Jari


Tindakan Petolongan:
  Tariklah ujung jari yang cidera dengann tarikan yang cukup kuat tapi tidak disentakkan,
  Sambil menarik, sendi yang terpeleset ditekan dengann ibu jari dan telunjuk, akan terasa jika
sendi kembali ke asalnya
  Jika tidak berhasil, mungkin ada urat yang terjepit, maka bisa dilakukan di rumah sakit.
  Sebaiknya jari untuk sementara dibidai.
3. Dislokasi Sendi Bahu
Tindakan Petolongan:
  Perhatikan apakah ada patah tulang atau tidak,
  Ketiak yang cidera ditekan dengan telapak kaki (tanpa sepatu), sementara itu lengan penderita
ditarik sesuai dengann arah keduduknya ketika itu,
  Tarikan dilakukan dengan pelan2 dan semakin kuat sampai sendi kembali ke asal.
  Setelah ditarik, dengan hati2 lengan atas diputar keluar (arah menjauhi tubuh), dilakukan dengann
siku terlipat.

D. Pertolongan Pertama pada Patah Tulang


Pembidaian pada Patah Tulang
Bidai adalah alat apa saja yang terbuat dari bahan yang kuat, kaku dan pipih yang dipakai
untuk mempertahankan kedudukan (fiksasi) tulang yang patah.
Tujuan pembindai adalah menghindari gerakan yang berlebihan pada tulang yang patah.
Pokok-pokok teknik pembindai:
1.      Gunakan dua bilah bidai yang lebih panjang sedikit dari panjang tulang yang patah
2.      Pembindai harus mengunci dua sendi diantara anggota tulang yang patah
3.      Bindai dilapisi kapas, verban atau kain agar tidak berumah sakitentuhan langsung dengan luka
atau tidak terlalu keras
4.      Ikatan tidak boleh terlalu kencang karena merusak jaringan tubuh tapi jangan kelonggaran.
5.      Bindai dipasang sesuai dengan kondisi saat penderita akan diangkat/dipindahkan
Alat-alat yang dapat digunakan sebagai bidai:
1.      Papan, bambu, dahan
2.      gulungan koran/majalah
3.      Karton, majalah, kain
4.      Bantal, guling, selimut

Pembalut dan Pembalutan


      Tujuan dari pembalutan adalah untuk mengurangi resiko kerusakan jaringan yang telah ada
sehingga mencegah maut, menguangi rasa sakit, dan mencegah cacat serta infeksi.
Kegunaan pembalutan adalah:
1. menutup luka agar tidak terkena cahaya, debu, kotoran, dll.
2. melakukan tekanan
3. mengurangi atau mencegah pembengkakan
4. membatasi pergerakan
5. mengikatkan bidai.
Macam-macam pembalutan:
1. Pembalutan segitiga atau mitela
          Pembalut segitiga dibuat dari kain putih yang tidak berkapur (mori), kelihatan tipis, lemas
dan kuat. Bisa dibuat sendiri, dengan cara memotong lurus dari salah satu sudut suatu kain bujur
sangkar yang panjang masing-masing sisinya 90 cm sehingga diperoleh 2 buah pembalut
segitiga.
2. Pembalut Plester
          Digunakan untuk merekatkan kain kassa, balutan penarik (patah tulang, sendi paha/ lutut
meradang), fiksasi (tulang iga patah yang tidak menembus kulit), Beuton (alat untuk merekatkan
kedua belah pinggir luka agar lekas tertutup).
3. Pembalut Pita Gulung.
4. Pembalut Cepat.
Pembalut ini siap pakai terdiri dari lapisan kassa steril, dan pembalut gulung.
Indikasi pembalutan:
1.      menghentikan pendarahan
2.      melindungi bakteri/kuman pada luka
3.      mengurang rasa nyeri.

Bentuk dan anggota tubuh yang dibalut:


1. Bundar, pada kepala.
2. Bulat panjang tapi lonjong, artinya kecil ke ujung, besar ke pangkal, pada lengan bawah dan betis
3. Bulat panjang hamper sama ujung dengan pangkalnya, pada leher, badan, lengan atas, jari
tangan.
4. Tidak karuan bentuknya, pada persendian

Gambar 5 : contoh macam-macam pembalutan


Keterangan  :
a.       Pembalutan segitiga pada kepala, kening
b.      Pembalutan segitiga untuk ujung tangan atau kaki
c.       Pembungkus segitiga untuk membuat gendungan tangan
d.      Membalut telapak tangan dengan pembalut dasi
e.       Pembalutan spiral pada tangan
f.       Pembalutan dengan perban membentuk angka 8 ke tangan atau pergelangan tangan yang cidera.

Menurut Kontaminasinya Patah Tulang Dibagi Menjadi:


a)   Patah tulang tertutup: kulit yang menutupi tulang patah masih utuh dimana ujung tulang tidak
berada di luar
•     Tanda-tanda: gerakan tak normal, tambahan     adanya bengkak, sakit bila digerak.
•    Pertolongan: usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai dan bawa ke
rumah sakit
b)   Patah tulang terbuka: kulit yang menutupi tulang yang patah rusak/robek, sering terjadi luka
kerusakan pd pembuluh darah, saraf n otot.
•    Tanda-tanda: tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan.
•    Pertolongan: mencuci luka dengan air berumah sakitih, tulang yang keluar dimasukan, tutup
dengan kassa steril, gunakan anti septic, pasang perban elastic dan setelah selesai pasang bidai
dan langsung transportasi.

Pertolongan pertama pada patah tulang adalah sebagai berikut :


1.      Kendalikan perdarahan dan tutup luka yang ada.
2.      Periksa adanya patah tulang :  terbuka, tertutup atau kedua-duanya.
3.      Beritahu korban untuk tidak menggerakkan bagian yang cidera.
4.       Jangan gerakkan bagian yang patah :
–        Gunakan pembalut yang lebar (jika bisa) untuk menghindari terjadinya pergerakan pada tulang sendi dibawah
atau diatas tulang yang patah.
–        Sanggah lengan, secara hati – hati pasang pembalut melingkar ke tubuh, gunakan penyanggah di sepanjang
lengan (dibawah kaki untuk patah di tempurung lutut)

•    Jenis dan Pertolongan Pertama Patah Tulang:


1. Patah Tulang Belakang
 Tanda- tandanya adalah Sulit ditentukan bila keliru akan fatal
Tindakan Petolongan:
  bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit di punggung dan nyeri jika
ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung harus tetap datar dan di transportasi dalam
keadaan telentang dan di bidai.
2. Patah Tulang lengan Atas (siku ke bahu)
Tindakan Petolongan:
  Letakkan tangan perlahan-lahan ke samping tubuh dalam posisi sealamiah mungkin
  Letakkan lengan bawah di dada dengan telapak tangan menempel perut
  Pasang satu pembelat (bidai) yang sudah berlapis bahan empuk di sebelah luar lengan dan ikatlah
dengan 2 carik kain di atas dan di bawah bagian yang patah
  Buatlah gendongan ke leher, tempelkan ke lengan atas yang patah ke tubuh dengan handuk atau
kain yang melingkari dada dan belatan (bidai).

3. Patah Lengan Bawah Pergelangan Tangan


Tindakan Petolongan:
  Letakkan perlahan-lahan lengan bawah terumah sakitebut ke dada hingga lengan membentuk
sudut 90 derajat dengan lengan atas, sedang telapak tangan rata di dada
  Siapkan 2 bidai yang dilengkapi dengan kain pengempuk
  Usahakan bidaimerentang dari siku sampai ke punggung jemari
  Aturlah gendongan tangan ke leher sedemikian rupa sehingga ketinggian ujung-ujung jari hanya
7,5-10 cm dari siku.

4. Patah Tulang di paha


Tindakan Petolongan:
   Luruskan tungkai dan tarik ke posisi normal
  Siapkan 7 pembalut panjang dan lebar
  Gunakan 2 bidai papan lebar 10-15 cm yang dilapisi dengan kain empuk
  Panjang pembelat untuk bagian luar harus merentang dari ketiak sampai lutut, sedangkan
pembelat untuk bagian dalam sepanjang dari pangkal paha sampai ke lutut.

5. Patah tulang rahang


Tanda-tanda:

 Bentuk tidak lagi lurus


 Sakit bila di gerakkan
 pembekakan

Tindakan Petolongan:
  Balut rahang yang patah dengann mengunakan pembalut segitiga
  Untuk mengurangi rasa sakit n menghambat pembengkakan
  Kompreslah rahangnya dengann es

E. Pertolongan Pertama pada Gigitan Binatang


Binatang jika mengigit akan menimbulkan 3 masalah yaitu:
1.  Perlukaan cara mengatasi:
  mencuci luka sampai bersih dengan air (steril).
  menghilangkan adanya benda asing
  membuang jaringan yang mati
  memberikan anti septic
  menjahit luka.
2. Infeksi cara mengatasi berikan anti serum.
3. Keracunan,cara mengatasi:
  tenangkan penderita agar tidak cepat menjalar,
  baringkan penderita dengan posisi yang lebih rendah dari jantung
  memberikan ikatan yang kuat di atas dan bawah tempat yang digigit
  cuci sampai bersih
  istirahatkan tempat yang digigit
  menghindari manipulasi (pijit-pijit)
  kirim ke rumah sakit

Contoh gigitan binatang:


a. Digigit ular
    racun ini berumah sakitifat merusak sel setelah 4 jam, racun akan menjalar keseluruh tubuh.
Tindakan pertolongan :
1.Pada luka
  Memberikan tekanan pada sumber pendarahan
  Mencuci luka sampai berumah sakitih dengan air steril
  Menghilangkan benda asing pada luka
  Membuang jaringan yang sudah mati
  Memberikan antiseptic
  Menutup luka dengan kasa steril
2. Bahaya infeksi
  Berikan suntikan ATS
3.Pada keracunan
  Baringkan penderita dengan posisi lebih rendah dari jantung
  Usahakan penderita tetap tenang, agar tidak cepat menjalar
  Memberi ikatan  yang kuat atas dan bawah dari tempat yang digigit dengan 10cm, kendorkan
setiap ¼ jam sekali selama ½ menit
  Dengann sebilah pisau yang sudah disterilkan (misalnya dengann membakarnya), buat irisan
dikulit di bekas gigitan taring ular. Irisan itu memanjang , sedalam 0,5 cm dan sepanjang 1,5 cm.
kemudian melalui irisan itu, bisa diisap dengann mulut. Bisa ular tidak berbahaya bagimulut
yang sehat (tidak ada luka)
  Hindari manipulasi dengan pijit-pijit
  Bawa kerumah sakit
b. Digigit lintah
Ludah lintah atau pacet mengandung zat anti pembekuan darah, sehingga darah mengalir
terus mengalir ke luar dan masuk ke perut lintah.  Pada org yang peka terhdp zat terumah sakitbt
maka akan mengakibatkan reaksi berupa pembengkakan, gatal, dan kemeraham.
Tindakan pertolongan:
   Lepaskan lintah dari tempat ia mengigit dengann hati-hati. Meneteskan minyak atau air tembakau
ketubuh lintah, akan membantu mempercepat pelepasan lintah. Apabila muncul reaksi seperti
diatas cukup gosok bekas gigitan dengan salep anti gatal.
c. Digigit serangga
Dapat menimbulkan pembengkakan, merah dan rasa sakit
Pertolongannya:
  Sengatan serangga diambil
  Bekas gigitan digosok dengan salep anti gatal (reason)
  beri obat penahan sakit (aspirin,antalgin,dsb)
 
DAFTAR PUSTAKA

Machfoedz, Irham, dkk. 2005. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dirumah dan di Tempat Kerja.
Yogjakarta : Fitramaya
Muhamad, Kartono. 2005. Pertolongan Pertama. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Mukono H.J. 2002. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja. Surabaya : Airlangga University Press
Yunisa, Ade. 2010. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan. Jakarta: Victory Inti Cipta

Diposkan 14th May oleh Dias Eka Agustina


0
Add a comment
Tambahkan komentar

Arsip Blog
Mengenai Saya

Subscribe
  
Memuat
Kirim masukan

Anda mungkin juga menyukai