Anda di halaman 1dari 41

PE M B IN AAN PROGRAM

JAM I NAN SOSIAL TENAGA


KE RJA

Jakarta, September 2022


KONDISI KETENAGAKERJAAN
3
3
PERBAIKAN KONDISI KETENAGAKERJAAN (2/2)
RATA-RATA UPAH BURUH DI INDONESIA (Rp) JUMLAH KEPESERTAAN AKTIF BPJS
KETENAGAKERJAAN SELAMA PANDEMI (JUTA
ORANG)

1. Kenaikan rata-rata upah buruh menunjukkan adanya perbaikan


dari sisi pendapatan pekerja.
2. Meningkatkan jumlah peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan
selama masa pandemi menunjukkan perlindungan sosial
pekerja dari sisi jaminan sosial terus dioptimalkan.
SISTEM JAMINAN SOSIAL
NASIONAL
DASAR HUKUM JAMINAN SOSIAL

ILO
Mandat
BPJS
BPJS KETENAGAKERJAAN Convention
KESEH UU SJSN
ATAN No. 102

B P J S Program Branches of social security


UU NO. 24 Tahun 2011 tentang BPJS
JHT Old-age benefit
JP
JKN JKK JKM JHT JP JKP
PP No. 44 PP No. 44
JKK Employment injury benefit
Tahun 2015 Jo PP No. 46 Tahun PP No. 45
Perpres No. 82 Tahun 2015 Jo PP 37 Tahun JKM Survivors’ benefit
PP No. 82 PP No. 82 2015 & PP No.60
Tahun 2018 Tahun 2015 2021
Tahun 2019 Tahun 2019 Tahun 2015 JKN Medical care
JKP Sickness benefit
S J S N Invalidity benefit
UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Unemployment benefit
U U D 1 9 4 5 Family benefit
Maternity benefit
Pasal 34 ayat (2)
SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
(UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2004)
KEMANUSIAAN
TUJUAN :
Memberikan jaminan
terpenuhinya kebutuhan
SUSTAINABILITAS
dasar hidup yang layak
dan bagi peserta dan atau
PERLINDUNGAN anggota keluarganya
KEADILAN
SOSIAL
ASAS MANFAAT

ASURANSI
TABUNGAN
SOSIAL
WAJIB

PRINSIP PENYELENGGARAAN

KEGOTONGROYONGAN NIRLABA KETERBUKAAN KEHATI-HATIAN

AKUNTABILITAS PORTABILITAS KEPESERTAAN BERSIFAT WAJIB DANA AMANAT

HASIL PENGELOLAAN DANA JAMINAN SOSIAL DIPERGUNAKAN SELURUHNYA UNTUK PENGEMBANGAN


PROGRAM & UNTUK SEBESAR-BESARNYA KEPENTINGAN PESERTA
TUJUAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
Mengentaskan
kemiskinan
SJSN Meningkatkan
Produktivitas

Menjaga stabilitas
perkonomian
KESEJAHTERAAN

JKN JKK JKK


JKM JKP

JHT JP

PERLINDUNGAN

PROGRAM
JAMINAN
SOSIAL
PENTINGNYA JAMINAN SOSIAL BAGI
PENGUSAHA DAN PEKERJA

1 2
Salah satu mekanisme Melindungi aset
transfer risiko dari satu perusahaan dari risiko
pihak ke pihak lain. kehancuran usaha

3 Tanpa jaminan sosial


semua risiko ditanggung
oleh peserta
(pengusaha/pekerja)
PENAHAPAN KEPESERTAAN
(Perpres No. 109 Tahun 2013)

• PEKERJA PENERIMA UPAH • PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH


Mikro Kecil Menengah Besar 1. JKK
2. JKM
JKK JKK JKK JKK 3. JHT (SUKARELA)
Iuran dibayar oleh pekerja
JKM JKM JKM JKM

JHT(SUKA JHT JHT JHT


RELA)

Iuran merupakan kontribusi pekerja dan JP JP


pemberi kerja • PEKERJA MIGRAN INDONESIA
1. JKK
• PEKERJA JASA KONSTRUKSI 2. JKM
1. JKK 3. JHT (SUKARELA)
2. JKM Iuran dibayar oleh pekerja
Iuran dibayar oleh pemberi kerja
berdasarkan nilai kontrak
PROGRAM JKK DAN JKM
( PP 44 Tahun 2015 Jo. PP 82 Tahun 2019)
JKK DAN JKM
• Setiap orang, termasuk orang asing yang • Pekerja penerima upah (PU):
PESERTA bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Permenaker 5/2021
a. pekerja pada pemberi kerja
Indonesia; penyelenggara negara;
• Pekerja penerima upah (PU); b. pekerja pada pemberi kerja selain
• Pekerja bukan penerima upah (BPU) penyelenggara negara

• Pekerja bukan penerima upah (BPU):


a. pemberi kerja;
b. pekerja luar hubungan kerja atau
pekerja mandiri;
c. pekerja tidak termasuk huruf b.

IURAN JKK
Peserta PU berdasarkan tingkat risiko lingkungan
kerja: JKM
• Sangat rendah : 0,24 % x upah sebulan
• Rendah : 0,54 % x upah sebulan • Peserta PU sebesar 0,30 % x upah sebulan
• Sedang : 0,89 % x upah sebulan
• Tinggai : 1,27 % x upah sebulan • Peserta BPU sebesar Rp. 6.800 setiap bulan
• Sangat tinggi : 1,74 % x upah sebulan

Peserta BPU berdasarkan nilai nominal tertentu • Upah sebulan = upah pokok + tunjangan tetap
(Lampiran PP 44/2015) • Upah harian = dikali 25
• Upah borongan/satuan hasil = rata-rata 3 bulan terakhir
• Upah berdasarkan keadaan cuaca = upah rata-rata 12 bulan
terakhir.
Pelayanan Kesehatan Santunan Perawatan di
(perawatan pengobatan) sesusia Program Return To Work
kebutuhan medis
Berupa uang rumah
Alasan Perubahan PP 44/2015 ke PP 82/2019

• Evaluasi iuran dan manfaat dilakukan secara berkala paling lama setiap 2
(dua) tahun
(Pasal 29 dan Pasal 36 PP No. 44 Tahun 2015)
• Prinsip SJSN ke 9 : Hasil Pengelolaan Dana Jaminan Sosial Dipergunakan
Seluruhnya Untuk Pengembangan Program & Untuk Sebesar-besarnya
Kepentingan Peserta

Permenaker Nomor 5 Tahun 2021:


• Simplifikasi Peraturan (4 Permenaker dan 1 Kepmenaker)
(Permenaker No. 26/2015, Permenaker No. 44/2015, Permenaker No. 1/2016,
Permenaker No. 21/2017 dan Kepmenaker No. 609/2012).
Apa yang baru ?

Peserta 1. Peserta pekerja penerima upah:


a. pekerja pada pemberi kerja penyelenggara negara
• PPNPN
• Pejabat negara
• Pegawai non ASN pada lembaga tinggi negara atau lembaga negara
2. Pekerja migran Indonesia
3. Batas usia pendaftaran peserta baru BPU (65 tahun)
4. Pendaftaran pekerja jasa konstruksi by name by addres
1. Memperjelas cakupan kecelakaan kerja
Manfaat (berangkat dari rumah ke tempat kerja/sebaliknya, termasuk keluar dari rumah)

2. Meninggal mendadak (di tempat kerja atau di faskes tdk lebih dari 24 jam)
3. Dokumen pendukung dapat berupa dokumen elektronik
4. Beasiswa pendidikan
5. Home care
6. STMB
Tenaga Kerja Sektor Jasa Konstruksi (1/2)

Peserta 1. Pekerja harian lepas;


2. Pekerja borongan;
3. Pekerja perjanjian kerja waktu tertentu.

Pendaftaran 1. Apabila pemberi kerja jasa konstruksi sebagai pelaksana pekerjaan


konstruksi, maka pendaftaran pekerja dalam program JKK dan JKM
oleh pemberi kerja jasa konstruksi tersebut;
2. Apabila pekerjaan konstruksi diserahkan kepada penyedia jasa
konstruksi, maka pendaftaran pekerja dalam program JKK dan JKM
oleh penyedia jasa konstruksi.
3. Pendaftaran dengan mencantumkan data pekerja, paling lama 14
hari kerja setelah terbitnya SPK.
Tenaga Kerja Sektor Jasa Konstruksi (2/2)

Perubahan data peserta


1. Pergantian pekerja Jakon wajib dilaporkan kepada BPJS Ketenagakerjaan paling
lama 30 hari.
2. Apabila terjadi risiko sebelum melewati batas waktu tersebut, BPJS
Ketenagakerjaan wajib membayar hak pekerja.
3. Apabila terjadi risiko setelah melewati batas waktu tersebut, pemberi kerja Jakon
wajib membayar hak pekerja.
Pembayaran Iuran
1. Pekerja Jakon yang komponen upahnya tercantum dan diketahui, iuran JKK
ditetapkan sebesar 1,74% dari upah sebulan, dan iuran JKM ditetapkan
sebesar 0,30% dari upah sebulan.
2. Bagi pekerja Jakon yang komponen upahnya tidak tercantum dan tidak
diketahui, dihitung berdasarkan nilai kontrak kerja yang telah dikurangi
pajak pertambahan nilai.
3. Pembayaran iuran kepada BPJS Ketenagakerjaan dapat secara bertahap
atau sekaligus.
PENJAMINAN KK / PAK

• Pelayanan kesehatan pada saat terjadi KK atau dugaan PAK dijamin terlebih dahulu oleh
BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan ditetapkannya sebagai KK/PAK.
• Apabila kejadian KK/PAK tersebut disimpulkan sebagai KK/PAK, maka semua biaya
pelayanan kesehatan menjadi manfaat JKK yang dibayarkan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
• Dalam hal kejadian KK/PAK tersebut disimpulkan bukan sebagai KK/PAK, maka biaya
pelayanan kesehatan ditanggung oleh BPJS Kesehatan atau penyelenggara jaminan lainnya
atau peserta (apabila tidak menjadi peserta BPJS Kesehatan maupun penyelenggara
jaminan lainnya).
• Pelayanan kesehatan sebelum adanya kesimpulan sebagai KK/PAK dikoordinasikan antara
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, penyelenggara jaminan lainnya atau peserta.
PROGRAM JHT
( PP 46 Tahun 2015 Jo. PP 60 Tahun 2015)
Histori Regulasi JHT (1/2)

PP 33 Tahun 1977 Pasal 10 Ayat (1)


JHT dapat diklaim apabila tenaga kerja:
• Mencapai usia 55 tahun
• Cacat Total Tetap
• Meninggal Dunia

UU No. 40 Tahun
Pasal 37 Ayat (1)
2004
JHT dapat dibayarkan sekaligus
Pasal 32 Ayat (1) dan Ayat (2) pada saat peserta
PP 14 Tahun 1993
•Memasuki Usia Pensiun
JHT dapat diklaim jika tenaga kerja: •Cacat Total Tetap
• Mencapai usia 55 tahun •Meninggal Dunia
• Cacat Total Tetap
• Meninggal Dunia
• Kepesertaan 5 tahun dengan masa
tunggu 6 bulan
• Kepesertaan 5 tahun dengan masa
tunggu 1 bulan (Krismon Tahun 2018)
22
Histori Regulasi JHT (2/2)

Permenaker 19 Tahun 2015


PP 46 Tahun 2015 Pasal 26 Ayat (1)
Tata Cara dan Persyaratan
Penyelenggaraan Program Manfaat JHT (klaim Penuh) dapat dicairkan apabila peserta:
Pembayaran Manfaat JHT
JHT - mencapai usia pensiun (56 th)
Berlaku sejak 1 Juli 2015 - mengalami cacat total tetap;
- meninggal dunia ;atau Manfaat JHT dapat dibayarkan Ketika Peserta Berhenti kerja.
- meninggalkan Indonesia untuk selama lamanya. Berhenti bekerja tsb meliputi : mengundurkan diri, PHK dan
meninggalkan negara Indonesia
Pasal 22 Ayat (5)
Manfaat JHT dapat diambil sebagian (10 % dan 30%) setelah
peserta mencapai min kepesertaan 10 tahun

Permenaker 2 Tahun 2022 tentang


Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran
PP 60 Tahun 2015 Pasal 26 Ayat (1) Manfaat JHT
Perubahan atas PP 46 tentang Manfaat JHT wajib dibayarkan kepada peserta apabila:
Penyelenggaraan Program
JHT - mencapai Usia Pensiun Manfaat JHT dapat dibayarkan pada saat peserta memasuki
- mengalami Cacat Total Tetap - Usia Pensiun (56 Tahun)
- meninggal Dunia -Cacat Total Tetap
-Meninggal Dunia
Dijelaskan dalam Penjelasan bahwa:
Yang dimaksud dengan “mencapai usia pensiun” termasuk Peserta
yang berhenti bekerja.

Manfaat JHT dpt dibayarkan pada saat peserta memasuki:


Permenaker 4 Tahun 2022 tentang Tata - PHK atau mengundurkan diri
Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat - Memasuki usia pensiun atau pada saat usia 56 tahun
JHT - Cacat total tetap
- Meninggal dunia 23
JAMINAN HARI TUA

PESERTA • Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling


singkat 6 (enam) bulan di Indonesia;
• Pekerja penerima upah;
• Pekerja bukan penerima upah (tidak wajib/sukarela)

Setiap pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya dalam program JHT pada
BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan penahapan kepesertaan

IURAN Peserta PU sebesar 5,7 % x upah sebulan, dengan


ketentuan:
• 2 % ditanggung pekerja;
• 3,7 % ditanggung pemberi kerja

Peserta BPU berdasarkan nilai nominal tertentu


(Lampiran PP 46/2015)
MANFAAT PROGRAM JHT
Hasil Pengembangan JHT
AKUMULASI HASIL
Diatas Bunga Deposito Bank
IURAN PENGEMBANGAN UANG Pemerintah
TUNAI

Undang-Undang SJSN

Pengambilan Manfaat
Manfaat JHT

Tidak Terjadi 1. Pinjaman Uang Muka


Terjadi Resiko
Resiko
Perumahan (PUMP)
2. Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
10% untuk
30% untuk keperluan lain Manfaat 3. Pinjaman Renovasi
Manfaat JHT 100% kepemilikan sesuai persiapan Layanan Perumahan (PRP)
rumah* memasuki usia Tambahan
pensiun* 4. Kredit Konstruksi

Pasal 22 Ayat 5 PP 46/2015 Permenaker 17 Tahun 2021


*Masa kepesertaan 10 tahun
ALUR DAN BESARAN PROSENTASE MLT
PROGRAM JP
( PP 45 Tahun 2015)
JAMINAN PENSIUN

PESERTA
• Pekerja yang terdaftar dan membayar iuran;
• Pekerja penerima upah.

Setiap pemberi kerja wajib mendaftarkan seluruh pekerjanya dalam program JP pada BPJS
Ketenagakerjaan sesuai dengan penahapan kepesertaan

IURAN Sebesar 3 % x upah sebulan, dengan ketentuan:


• 1 % ditanggung pekerja;
• 2 % ditanggung pemberi kerja

Besaran iuran dievaluasi paling singkat 3 tahun.

MANFAAT Untuk pertama kali ditetapkan:


• Paling sedikit Rp. 300.000,-;
• Paling banyak Rp. 3.600.000,-
MANFAAT JAMINAN PENSIUN
• Usia saat peserta dapat menerima manfaat pensiun, untuk pertama kali ditetapkan 56 tahun.
• Selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga) tahun berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65
(enam puluh lima) tahun. (Pasal 15 PP 45/2015)

• Penerima manfaat pensiun:


- Pensiun hari tua
- Pensiun cacat
- Pensiun janda/duda
- Pensiun anak; atau
- Pensiun orang tua

Usia Pensiun selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga)


Untuk pertama kali usia pensiun tahun berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 (enam puluh lima)
ditetapkan 56 (lima puluh enam) tahun tahun

2028 2034 2040


2015 2022
56 57 58 59 60 61 62 63 64
2019 2025 2031 2037 2043

Mulai 1 Januari 2019, Usia Pensiun menjadi Dalam hal Peserta telah memasuki Usia Pensiun tetapi yang bersangkutan tetap dipekerjakan, Peserta dapat
57 (lima puluh tujuh) tahun memilih untuk menerima Manfaat Pensiun pada saat mencapai Usia Pensiun atau pada saat berhenti bekerja
dengan ketentuan paling lama 3 (tiga) tahun setelah Usia Pensiun

Catatan: Usia Pensiun dalam JP merupakan usia menerima manfaat pensiun


DATA
Garis Kemiskinan Rata Rata Upah di 17 Sektor

2,756,345

2,736,463

Sumber Data BPS Maret 2021 2020 2021


IURAN DAN REPLACEMENT RATE JP
Contribution rate
Country Insured
Employer Government Total
Replacement rate
at 30 years
1. Garis Kemiskinan pada Maret 2021 tercatat sebesar
person
Rp472.525,00/ kapita/bulan
Singapore 20 17 - 37 42.1
China 8 20 Subsidies as needed 28 83 2. Minimum Manfaat Pensiun saat ini sebesar Rp. 365.600
Subsidies and cost of care
Austria 10.25 12.55
credit
22.8 91.8
3. Besaran manfaat JP belum relevan dengan batas garis
Malaysia 8.5 13.5 - 22 40

Subsidies as needed; total cost


kemiskinan.
Vietnam 8 14 of old-age pensions for workers
who retired before 1995
22 75
4. Manfaat program JP belum dapat menjadi replacement
Germany 9.345 9.345 Subsidies for certain benefits 18.7 51 income ketika memasuki usia pensiun.
Philippines 4.12 8.37 Any deficit 12.49 46.1
Thailand 3.44 3.44 - 6.88 42.5
Indonesia 1 2 - 3 30
PROGRAM JKP
( PP 37 Tahun 2021)
REGULASI PROGRAM JKP
• UU No. 40 Th 2004
UU • UU No. 24 Th 2011
• UU No. 11 Th 2020

• PP No. 37 Th 2021
PP • PP No. 44 Th 2015

PERPRES • Perpres No. 109 Th 2013

• Permenaker No. 7 Th 2021


PERMEN • Permenaker No. 15 Th 2021
• Permenkeu No. 148/PMK.02/2021

Keputusan Dirjen PHI dan Jamsos No 4/1345/HI.02.00/XII/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pembayaran
Iuran Peserta Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan oleh Pemerintah.

Peraturan BPJS Ketenagakerjaan No. 1 Tahun 2022 tentang Pembayaran Manfaat Uang Tunai dan
Manfaat Pelatihan Kerja Program Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
J K P
05 MANFAAT
01 TUJUAN
Mempertahankan
Uang tunai, akses
informasi pasar kerja dan derajat kehidupan yang
pelatihan kerja layak pada saat
pekerja/buruh
kehilangan pekerjaan
04 PENDANAAN
• Iuran dari
Pemerintah Pusat

02 PRINSIP
• sumber pendanaan

PENYELENGGARAAN
03 PENYELENGGARA
• BPJS
Asuransi Sosial
Ketenagakerjaan
• Pemerintah Pusat
PESERTA • WNI, belum berusia 54 tahun;
• Pekerja penerima upah (PKWT atau PKWTT);
• Perusahaan besar dan menengah telah mengikuti program JKN, JKK,
JKM, JHT dan JP;
• Perusahaan mikro dan kecil telah mengikuti program JKN, JKK, JKM
dan JHT

IURAN Sebesar 0,46 % x upah sebulan, dengan ketentuan:


• 0,14 % rekomposisi iuran program JKK;
• 0,10 % rekomposisi dari program JKM Tidak ada penambahan iuran
• 0,22 % iuran pemerintah
bagi pekerja dan pengusaha
Batas atas upah sebagai dasar perhitungan iuran sebesar 5 juta
rupiah.

MANFAAT a. Uang tunai:


• 45 % dari upah untuk 3 bulan I
• 25 % dari upah untuk 3 bulan berikutnya
b. Akses informasi pasar kerja
• asessmen
• konseling karir
c. Pelatihan kerja
SIAPA PENERIMA MANFAAT
Peserta Mengalami PHK

Tidak Berhak Manfaat JKP:

35
PENGAJUAN MANFAAT JKP

BUKTI
01 02 03 PHK

Bukti diterimanya Pemutusan Hubungan


SYARAT PENGAJUAN 01 Kerja oleh Pekerja/Buruh & tanda terima
SYARAT MASA IUR PERIODE PENGAJUAN laporan PHK dari Disnaker Kab/Kota
 Adanya komitmen
12 bulan dalam 24 Sejak dinyatakan PHK untuk bekerja Perjanjian bersama yang telah
bulan di mana 6 bulan sampai dengan 3 02 didaftarkan pada PHI & akta bukti
kembali pendaftaran perjanjian bersama
dibayar berturut-turut bulan sejak ter-PHK  Bukti PHK
Petikan atau putusan PHI yang telah
03 mempunyai kekuatan hukum tetap

PENJELASAN

01 02 03
Apabila penyelesaian perselisihan melalui mediasi
Pemberitahuan PHK dari pengusaha dan Apabila pekerja/buruh tidak menerima adanya tidak didapatkan kesepakatan maka mediator
Pekerja/Buruh menerima PHK tersebut, pemutusan hubungan kerja tersebut maka hubungan industrial mengeluarkan anjuran dan
dibuktikan dengan surat tanda terima perselisihan diselesaikan melalui mediasi yang dilanjutkan penyelesaiannya ke PHI sampai
laporan PHK dari Disnaker setempat menghasilakn perjanjian bersama dan didaftarkan ke mendapatkan putusan yang mempunyai kekuatan
PHI hukum tetap
BPJS Ketenagakerjaan 36
MASA IUR

01 Feb-21 Feb-22
SYARAT MASA IUR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Masa Waktu
12 bulan dalam 24
bulan di mana 6 bulan                                   Iuran
dibayar berturut-turut
                                                berturut-turut

PP 37 pasal 19 ayat (3)


Manfaat JKP dapat diajukan setelah Peserta memiliki
masa iur paling sedikit 12 bulan dalam 24 bulan dan
telah membayar iuran paling singkat 6 bulan berturut turut
pada BPJS Ketenagakerjaan
sebelum terjadi PHK atau pengakhiran hubungan kerja

BPJS Ketenagakerjaan – Jaminan Kehilangan Pekerjaan


TUNGGAKAN IURAN

Pengusaha Menunggak Iuran Pengusaha Menunggak Iuran


Sampai dengan 3 Bulan Lebih dari 3 Bulan

 Pengusaha membayarkan manfaat uang


tunai terlebih dahulu kepada Peserta
BPJS Ketenagakerjaan membayarkan  Pengusaha melunasi tunggakan iuran dan
manfaat uang tunai lebih dahulu denda kepada BPJS Ketenagakerjaan
kepada Peserta dan kemudian  Pengusaha mengajukan penggantian atas
manfaat uang tunai kepada BPJS
Pengusaha wajib melunasi tunggakan Ketenagakerjaan
iuran tersebut  BPJS Ketenagakerjaan membayar penggantian
manfaat uang tunai

38
AKTIFITAS MANFAAT JKP DARI SISI PENERIMA MANFAAT

39
HAK ATAS MANFAAT JKP
Tiga (3) kali selama masa usia kerja

Pasal 35 PP 37/2021

Manfaat Manfaat Manfaat


01 Pertama
02 Kedua
03 Ketiga

Setelah masa iur 5 tahun Setelah masa iur 5 tahun


Setelah terpenuhinya masa
sejak memperoleh manfaat sejak memperoleh manfaat
iur dan kepesertaan
pertama kedua

Pasal 40 PP 37/2021 HILANGNYA HAK MANFAAT JKP


Tidak mengajukan klaim Telah mendapatkan
manfaat JKP selama 3 pekerjaan Meninggal dunia
bulan sejak terjadi PHK

40
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai