Anda di halaman 1dari 11

SOTTHI HOTU

NAMO BUDDHAYA

AGAMA BUDDHA KELAS 8

BAB I
MASA PEMBABARAN DHARMA
Namaskara Gatha

“ARAHANG SAMMASAMBUDDHO BHAGAVA, BUDDHANG BHAGAVANTANG ABHIVADEMI”

“SVAKKHATO BHAGAVATA DHAMMO, DHAMMANG NAMASSAMI”

“SUPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO, SANGHANG NAMAMI”


A. Tahun Ke-1 (588 SM)
1. Pada musim hujan, Buddha berdiam
di Taman Rusa di Isipatana dekat
Bārānasī (Benares) Peristiwa yang
terjadi pada tahun pertama adalah:
2. Buddha membabarkan khotbah
pertama Dharmacakkappavattana
Sutta, Anattalakkhaṇa Sutta, dan
Ādittapariyāya Sutta;
3. Buddha menerima kelima petapa
(Pañcavaggiyā) sebagai siswa-Nya;
dan
4. Buddha mendirikan Sangha Bhikkhu
dan lengkapnya Tiga Perlindungan
(Tisaraṇa).
 Pada tahun ini Buddha menerima
Yasa dan 54 sahabatnya sebagai
siswa-Nya.
 Buddha memerintahkan kepada

para Dharmaduta untuk


menyebarkan Dharma.

 Pada tahun ini juga, Buddha


menerima 37 pangeran yang
dikenal sebagai bhaddavaggiyā di
hutan Kappāsika sebagai siswa
dan juga menerimaketiga Kassapa
bersaudara beserta seribu orang
pengikut mereka.
Tahun Ke-2 sampai Ke-4 (587 SM-585 SM)
Pada musim hujan, Buddha berdiam di Vihara Hutan
Bambu(Veluvanāramā) di dekat Rājagaha, Magadha.

Peristiwa yang terjadi padatahun kedua sampai


keempat adalah:
1. Buddha memenuhi janji kepada Raja Bimbisāra;
2. Buddha menerima Vihara Veluvana sebagai
pemberian dana;
3. Buddha mengajarkan nasihat menuju
Pembebasan (Ovāda Pātimokkha);
4. Buddha menunjuk Sāriputta dan Moggallāna
sebagai siswa utama, dan
5. Buddha mengunjungi Kapilavatthu dan
mempertunjukkan mukjizat ganda (yamaka
pātihāriya).
Pada tahun ini pula, Buddha
menahbiskan Pangeran Rāhula dan
Pangeran Nanda. Selanjutnya, Raja
Suddhodana, Ratu Mahāpajāpatī
Gotamī, serta Yasodharā mencapai
kesucian setelah menerima khotbah
Buddha. Buddha juga menahbiskan
keenam pangeran Sākya, yakni:
Ānanda, Anuruddha, Bhaddiya,
Bhagu, Devadatta, dan Kimbila.
Kejadian lainnya adalah
Anāthapiṇḍika
mempersembahkan dana berupa
Vihara Hutan Jeta (Jetavana) di
Sāvatthi, Kosala. Pada tahun ini
pula, Buddha bertemu dengan
Raja Pasenadi dari Kosala.
Selanjutnya, Buddha
mendamaikan sengketa antara
suku Sākya dan Koliya, dan
membabarkan Mahā Samaya
Sutta.
C. Tahun Ke-5 (584 SM)

Pada musim hujan, Buddha berdiam di


Balairung Puncak, Mahāvana, di dekat
Vesāli, Vajjī. Peristiwa utama yang terjadi
pada tahun kelima ini adalah:
1. Wafatnya Raja Suddhodana.

2. Buddha mengizinkan Ratu


Mahāpajāpatī Gotamī bersama kelima
ratus wanita untuk menjadi bhikkhunī.

3. Mendirikan Saṅgha Bhikkhunī.

4. Membabarkan Khotbah Penyaluran


Dana Dakkhiṇāvibhaṅga Sutta).
D. Tahun Ke-6 (583 SM)
Pada musim hujan, Buddha berdiam di
Bukit Mankula, di dekat Kosambī, Vamsā.
Peristiwa utama yang terjadi adalah:

1. Ratu Khemā dari Magadha menjadi


bhikkhunī dan kemudian ditunjuk
sebagai salah satu dari kedua siswi
bhikkhunī utama bersama dengan
2. Uppalavannā dari Sāvatthi. Buddha
melarang mempertunjukkan mukjizat
demi keuntungan pribadi dan harga diri
mereka sendiri.
3. Buddha melakukan mukjizat ganda
E. Tahun Ke-7 (582 SM)
Pada musim hujan, Buddha berdiam di surga
tingkat kedua .
Peristiwa utama yang terjadi adalah Buddha
berkunjung ke Surga Tavatimsa untuk
memberikan khotbah Abhidhamma kepada
Ratu Mahamaya (ibunya) dan para Dewa yang
lain.

Di surga ini Ratu Mahamaya terlahir kembali


sebagai Raja Dewa Santusita. Pada akhir
khotbah ini, Ratu Mahamaya mencapai
kesucian Sotapanna, dan 800.000.000 juta
dewa mencapai kesucian Arahat. Buddha
melakukan mukjizat saat Dharma di Surga
Tāvatimsa.
TERIMA KASIH

Namo Buddhaya

Anda mungkin juga menyukai