Anda di halaman 1dari 43

Keselamatan/keamanan

Pengelolaan Fasiltas
Puskesmas
Manajemen fasilitas dan keselamatan
• Pengelolaan fasilitas dan keselamatan untuk menjamin berfungsinya,
kenyaman, keamanan, keselamatan, dan efisiensi dari fasilitas dan
lingkungannya bagi pasien, pengunjung, karyawan dan fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut.
• “Facility management (FM) is a profession that encompasses multiple
disciplines to ensure functionality, comfort, safety and efficiency of the
built environment by integrating people, place, process and
technology.” (International Facility Management Association)
Tujuan pengelolaan fasilitas yang
menjamin keamanan/keselamatan
• Improving Patient Experience for Inpatients and Outpatients:
• Stress: patient’s feeling of safety, peacefulness and serenity when entering the hospital
premises.
• Sight
• Sound
• Scent (smell)
• Taste
• Better Healthcare Environment
• Improving Efficiency
• Preventing Risk of Disinfection
• Cost Savings and Cost Effective
MANAJEMEN FASILITAS &
KESELAMATAN
1
• Keselamatan dan keamanan

2
• Pengelolaan bahan dan limbah berbahaya

3
• Manajemen emergency (kedaruratan)

4 • Pengamanan kebakaran

5
• Peralatan kesehatan

6 • Sistem utilitas
• Pendidikan dan pelatihan petugas
Standar terkait dengan MFK
(standar akreditasi Puskesmas
2015)
2.1.4. Prasarana Puskesmas tersedia, terpelihara, dan berfungsi
dengan baik untuk menunjang akses, keamanan, kelancaran dalam
memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan yang disediakan. 

Elemen Penilaian: 
• 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan. 
• 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap prasarana
Puskesmas. 
• 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan prasarana
Puskesmas. 
• 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana Puskesmas yang
ada. 
• 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring. 
2.1.5. Peralatan medis dan non medis tersedia, terpelihara, dan
berfungsi dengan baik untuk menunjang akses, keamanan,
kelancaran dalam memberikan pelayanan sesuai dengan pelayanan
yang disediakan. 
Elemen Penilaian: 
• 1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis pelayanan yang disediakan. 
• 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap peralatan medis dan non medis. 
• 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan non medis. 
• 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis dan non medis. 
• 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring. 
• 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non medis yang perlu dikalibrasi. 
• 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin memiliki ijin yang berlaku. 
2.6.1. Pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas dilaksanakan dan didokumentasikan secara jelas dan akurat. 

Elemen Penilaian: 
• 1. Ditetapkan Penanggungjawab barang inventaris Puskesmas. 
• 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas yang digunakan untuk pelayanan
maupun untuk penyelenggaraan Upaya Puskesmas. 
• 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan Puskesmas. 
• 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai program kerja. 
• 5. Ada tempat penyimpanan/gudang sarana dan peralatan yang memenuhi persyaratan. 
• 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas. 
• 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai dengan program kerja. 
• 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua. 
• 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program kerja. 
• 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris. 
2.1.4 , 2.1.5, 2.6.1
Perbaikan system utilitas

Jadual & pelaksanaan


pemeliharaan

Monitoring/inspeksi
Perbaikan peralatan/alat medis
Fungsi
non medis

Kalibrasi peralatan
8.5. Manajemen
lingkungan dan prasarana
• Kondisi fisik lingkungan/bangunan
• Manajemen prasarana: instalasi listrik, kualitas
air, ketersediaan gas medis, ventilasi, dan
system utama yang lain
• Penanganan B3B
• Penanganan limbah
• Rencana penanggunangan bencana
• Rencana penanggulangan kebakaran
• Monitoring, evaluasi, tindak lanjut kondisi fisik
• Program pemeliharaan lingkungan fisik
• Program penanggulangan bencana dan
kebakaran dan bagaimana pelaksanaannya
• Tenaga yang bertanggung jawab untuk
pengelolaan lingkungan dan kalau terjadi
bencana/kebakaran
8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistim lain
yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin, dipelihara, dan diperbaiki bila perlu 

Elemen Penilaian: 
• 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas dipantau secara rutin 
• 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas dan sistem lain yang digunakan dipantau
secara periodic oleh petugas yang diberi tanggung jawab 
• 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah listrik/api apabila terjadi kebakaran 
• 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan
perbaikan 
• 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadual yang ditetapkan 
• 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah dilakukan 
8.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan
pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai 

Elemen Penilaian: 
• 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya 
• 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian dan pembuangan
limbah berbahaya 
• 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya 
• 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya 
Kriteria 8.5.3 Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk
menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang
kompeten
• Pokok Pikiran:

• Untuk mengelola risiko di lingkungan dimana pasien dirawat dan staf bekerja memerlukan
perencanaan. Rencana tahunan dalam mengelola lingkungan perlu disusun meliputi: 
• a) Keselamatan dan Keamanan. Keselamatan adalah suatu keadaan tertentu dimana gedung, halaman, tempat
parkir, dan peralatan klinik tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan
adalah proteksi dari kehilangan, pengrusakan dan kerusakan, atau akses serta penggunaan oleh mereka yang tidak
berwenang 
• b) Bahan berbahaya, yang meliputi: penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya lainnya harus
dikendalikan dan limbah bahan berbahaya dibuang secara aman. 
• c) Manajemen emergensi, yaitu tanggapan terhadap wabah, bencana dan keadaan emergensi direncanakan dan
efektif 
• d) Pengamanan kebakaran: klinik wajib melindung properti dan penghuninya dari kebakaran dan asap. 
• e) Peralatan medis: untuk mengurangi risiko, peralatan dipilih, dipelihara dan digunakan sesuai dengan ketentuan. 
• f) Sistem utilitas, meliputi listrik, air dan sistem pendukung lainnya dipelihara untuk meminimalkan risiko kegagalan
pengoperasian 
8.5.3. Perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik
dikelola oleh petugas yang kompeten 

Elemen Penilaian: 
• 1. Ada rencana program untuk menjamin lingkungan fisik yang aman 
• 2. Ditetapkan petugas yang bertanggungjawab dalam perencanaan
dan pelaksanaan program untuk menjamin lingkungan fisik yang
aman 
• 3. Program tersebut mencakup perencanaan, pelaksanaan,
pendidikan dan pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi 
• 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan program tersebut. 
8.6. Manajemen peralatan

• Prosedur penyiapan alat medis


• Prosedur sterilisasi dan pelaksanaannya
• Bagaiamana memastikan peralatan sterial
• Inventarisasi, jadual, prosedur, pelaksanaanpemeliharaan alat medis
• Kalibrasi peralatan medis
• Monitoring peralatan yang rusak dan penggantiannya
• Bagaimana memastikan ketersediaan alat medis
• Petugas yang bertanggung jawab dalam pengelolaan peralatan medis
8.6.1. Peralatan ditempatkan di lingkungan
pelayanan dengan tepat 
Elemen Penilaian: 
• 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memisahkan alat yang bersih
dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat
yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya 
• 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang perlu disterilkan 
• 3. Dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur secara berkala 
• 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan, persyaratan-persyaratan fisik,
tehnis, maupun petugas yang berkaitan dengan operasionalisasi alat
tersebut dapat dipenuhi. 
8.6.2. Peralatan dipelihara dan dikalibrasi secara rutin 

• Elemen Penilaian: 
• 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang ada di puskesmas 
• 2. Ditetapkan penanggung-jawab pengelola alat ukur dan dilakukan
kalibrasi atau yang sejenis secara teratur, dan ada buktinya 
• 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan, testing, dan perawatan secara
rutin 
• 4. Hasil pemantauan tersebut didokumentasikan. 
• 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penggantian dan perbaikan alat
yang rusak agar tidak mengganggu pelayanan. 
Usulan revisi standar
Kriteria Disusun dan diterapkan rencana program Manajemen
Fasilitas Dan Keselamatan (MFK) yang meliputi
keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan
dan limbah berbahaya, manajemen emergency,
pengamanan kebakaran, peralatan Puskesmas, dan
sistem utilisasi

Penjelasan…
• Program MFK disusun untuk menyediakan
lingkungan yang aman bagi pasien, petugas,
dan masyarakat
• Penetapan petugas yang bertanggungjawab
• identifikasi dan pembuatan peta terhadap
area - area berisiko sesuai ruang lingkup
MFK
• Rencana kerja MFK disusun setiap tahun
Elemen Penilaian

1. Ditetapkan petugas yang


bertanggungjawab dalam MFK. (R)
2. Ada rencana program MFK, sesuai dengan
yang diuraikan dalam pokok pikiran. (R)
3. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut. (D)
KESELAMATAN KEAMANAN

PENGELOLAAN B3 LIMBAH BE

MGMT KEDARURATAN
MONEV & TL
PENGAMANAN KEBAKARAN

PERALATAN KESEHATAN

SISTEM UTILISASI
PJ. MFK
DIKLAT MFK
KriteriaPuskesmas merencanakan dan
melaksanakan program keselamatan dan
keamanan

Penjelasan…

• Program untuk keselamatan dirancang untuk


mencegah terjadinya cedera akibat kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)
• Pelaksanaan program didukung dengan penyediaan
anggaran
• Penetapan area berisiko keamanan dan kekerasan
fisik perlu diidentifikasi dan dibuatkan peta,
dimonitor
• Kode-kode darurat perlu ditetapkan dan diterapkan
Elemen Penilaian
1. Dilakukan identifikasi terhadap pengunjung, petugas, dan pegawai kontrak.
(D, O, W)
2. Dilakukan identifikasi area-area berisiko keamanan dan kekerasan fisik. (D)
3. Dilaksanakan program keselamatan dan keamanan sesuai dengan rencana.
(D, O, W)
4. Dilakukan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program keselamatan dan keamanan. (D, O, W)
5. Dilakukan pelaporan, tindak lanjut dan dokumentasi terhadap kejadian,
kekerasan fisik, dan cedera terkait dengan keamanan lingkungan fisik. (D)
MONEV TINDAK LANJUT

PROGRAM KESELAMATAN
DAN KEAMANAN

Pelaksanaan Identifikasi area berisiko


Identifikasi pengunjung Keamanan & kekerasan dan
Tindak lanjutnya
Kriteria Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan
dan penggunaan bahan berbahaya beracun
serta pengendalian dan pembuangan
limbah bahan berbahaya beracun dilakukan
berdasarkan perencanaan yang memadai
dan ketentuan perundangan

Penjelasan…

• Identifikasi dan pengendalian limbah B3


• Inventarisasi limbah B3 meliputi lokasi,
jenis, dan jumlah serta limbahnya
disimpan
• Penyusunan program limbah B3
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian
bahan berbahaya beracun dan limbah B3.(R)
2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan pengendalian bahan berbahaya
beracun dan limbah B3. (R)
3. Ada laporan, analisis, dan tindak lanjut tumpahan,
paparan/pajanan terhadap B3 dan atau limbah
B3. (D,W)
4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan program pengendalian
bahan berbahaya beracun dan limbah B3. (D)
inventrisasi

INVENTARISASI
PENGELOLAAN
PENYIMPANAN
PENGGUNAAN
PENGENDALIAN
regulasi
PROGRAM PENGENDALIAN
B3 & LIMBAH B3
• Penetapan jenis, area/lokasi penyimpanan B3 sesuai
ketentuan perundangan
• Pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan B3 sesuai
ketentuan perundangan (termasuk MSDS)
• Penggunaan APD yang sesuai untuk penggunaan dan
penaganan tumpahan dan paparan yang sesuai
ketentuan perundangan MONEV TINDAK LANJUT
• Sistem pelabelan yang sesuai ketentuan perundangan
• Sistem pendokumentasian dan perijinan
• Sistem pelaporan dan investigasi jika terjadi tumpahan
dan atau paparan
Kriteria Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan
mengevaluasi program tanggap darurat bencana internal
dan eksternal

Penjelasan…

• Puskesmas ikut bertanggungjawab dalam berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik
internal maupun eksternal
• Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi
berdasarkan hasil penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment), meliputi:
1. identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi,
2. menentukan peran Puskesmas jika terjadi bencana dengan tetap memperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap bencana,
3. strategi komunikasi jika terjadi bencana,
4. manajemen sumber daya,
5. penyediaan pelayanan dan alternatifnya,
6. identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan
7. manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
• Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun secara internal atau melibatkan komunitas secara luas,
khususnya nomer 3 sd 7
• Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/ lokakarya dan simulasi dalam pelaksanaan program tanggap darurat
Elemen Penilaian
1. Dilakukan identifikasi risiko terjadinya bencana
internal dan eksternal sesuai dengan letak
geografis Puskesmas dan akibatnya terhadap
pelayanan. (D)
2. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan
terhadap program penanggulangan bencana
yang disusun, yang dilanjutkan dengan
debriefing setiap dilakukan simulasi. (D, W)
3. Dilakukan perbaikan terhadap program
penanggulangan bencana sesuai hasil simulai
dan evaluasi tahunan. (D)
IDENTIFIKASI RISIKO BENDANA INTERNAL & EKSTERNAL

DISASTER DRILL

HAZARD VULNERABILITY ASSESSMENT • strategi komunikasi


jika terjadi bencana,
• manajemen sumber
EDUKASI & SIMULASI PENANGGULANGAN BENCANA daya,
• penyediaan
pelayanan dan
PROGRAM PENANGGULANGAN alternatifnya,
BENCANA INTERNAL EKSTERNAL
• identifikasi peran
dan tanggung jawab
tiap karyawan, dan
• manajemen konflik
yang mungkin
MONEV TINDAK LANJUT terjadi pada saat
bencana.
Kriteria Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi
program tanggap darurat bencana internal dan eksternal Puskesmas
menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi program
pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran termasuk sarana
evakuasi

Penjelasan…
• Program pencegahan dan penanggulangan kebakaran meliputi pencegahan
terjadinya kebakaran dengan melakukan identifikasi area berisiko bahaya
kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan pengelolaan bahan-bahan yang
mudah terbakar, penyediaan proteksi kebakaran aktif dan pasif
• sistem proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif
• Identifikasi area berisiko bahaya kebakaran dan ledakan, penyimpanan dan
pengelolaan bahan-bahan yang mudah terbakar, penyediaan proteksi
kebakaran aktif dan pasif
Elemen Penilaian

1. Dilakukan identifikasi risiko kebakaran. (D)


2. Dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan terhadap
alat deteksi dini asap dan kebakaran, jalur evakuasi, serta
keberfungsian alat pemadam api. (D, O, W)
3. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap
program pengamanan kebakaran. (D, W)
4. Ditetapkan kebijakan larangan merokok bagi petugas,
pasien, dan pengunjung di area Puskesmas. (R)
5. Kebijakan larangan merokok dilaksanakan dan dimonitor
(D, O, W)
IDENTIFIKASI RISIKO KEBAKARAN

INSPEKSI, PENGUJIAN, PEMELIHARAAN


SISTEM PROTEKSI 7 PENANGGULANGAN
KEBAKARAN

SK Larangan merokok
JALUR EVAKUASI

PROGRAM PENGAMANAN EDUKASI DAN SIMULASI:


KEBAKARAN PROTEKSI & EVAKUASI

LARANGAN MEROKOK
Kriteria Puskesmas menyusun dan melaksanakan
program pemeriksaan dan pemeliharaan
peralatan kesehatan

Penjelasan…

• Program pemeriksaan dan pemeliharaan


peralatan kesehatan meliputi: inventarisasi
peralatan kesehatan, inspeksi, uji, pemeliharaan
dan kalibrasi
• Pelaksanaan pemeriksaan dan pemeliharaan
dilakukan oleh petugas yang kompeten
• Peralatan kesehatan dapat dilakukan recall oleh
pemerintah dan/atau produsen dan/atau
distributor akibat adanya risiko keselamatan
Elemen Penilaian
1. Ditetapkan petugas yang bertanggung jawab dan kompeten
untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan
kesehatan. (R)
2. Ditetapkan prosedur penarikan peralatan kesehatan (R).
3. Petugas memahami cara melakukan pemeriksaan dan
pemeliharaan peralatan kesehatan. (W)
4. Peralatan kesehatan diperiksa dan dipelihara sesuai dengan
program pemeriksaan dan pemeliharaan dan panduan
produk. (D,W)
5. Dilakukan kalibrasi terhadap peralatan kesehatan secara
periodik (D.O.W)
6. Dilakukan penarikan alat kesehatan sesuai dengan prosedur,
jika ada alat kesehatan yang dilakukan recall. (D, W)
Jadual & pelaksanaan
pemeliharaan

Monitoring/inspeksi
Fungsi

Kalibrasi peralatan
PROGRAM PEMERIKSAAN
DAN PEMELIHARAAN
PERALATAN KESEHATAN
PELAKSANAAN
RECALL & BERITA
ACARA RECAL
Kriteria Puskesmas menyusun dan melaksanakan program untuk memastikan
semua prasarana berfungsi dan mencegah terjadinya ketidak tersediaan,
kegagalan, atau kontaminasi

Penjelasan…

• Sistem utilisasi meliputi air, listrik, gas medis dan sistem penunjang lainnya
seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan lainnya
• Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum
• Sumber air dan listrik cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi
kegagalan air dan/ atau listrik
• Untuk prasarana air perlu dilakukan pemeriksaan sumber air dan alirannya,
termasuk pemeriksaan uji kualitas air secara periodik
Elemen Penilaian
1. Sumber air, listrik dan gas medis tersedia selama 7 hari
24 jam untuk pelayanan di Puskesmas. (D)
2. Dilakukan identifikasi area yang berisiko kegagalan air
dan listrik. (D)
3. Disediakan dan dilakukan ujicoba kualitas dan
ketersediaan sumber air dan listrik cadangan sebagai
upaya untuk meminimalkan risiko kegagalan air dan
listrik (D, O, W)
4. Dilakukan identifikasi dan penyediaan prasarana penting
lain yang digunakan di Puskesmas. (D)
5. Dilakukan pemeriksaan dan pemeliharaan terhadap
prasarana yang ada di Puskesmas. (D,O,W)
Ketersediaan listrik, air, gas
medis

Identifikasi & Ketersediaan sistem


utilitas kunci yang lain

Identifikasi area berisiko


kegagalan listrik, air

Pemeriksaan kualitas air


Uji coba sumber air
Dan listrik cadangan
PROGRAM PENGELOLAAN Pemeliharaan system utilitas
SISTEM UTILITAS

implementasi
Kriteria Puskesmas menyusun dan melaksanakan
pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan
bagi petugas

Penjelasan…

• Dalam rangka meningkatkan pemahaman,


kemampuan, dan keterampilan dalam pelaksanaan
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) perlu
dilakukan pendidikan petugas.
• Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan,
dan in house training/workshop/lokakarya
• Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud tertuang
dalam rencana program pendidikan manajemen
fasilitas dan keselamatan
Elemen Penilaian
1. Dilaksanakan program pendidikan
manajemen fasilitas dan keselamatan bagi
petugas sesuai rencana. (D, W)
2. Dilakukan monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut dalam pelaksanaan program
pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan bagi petugas. (D, W)
SOSIALISASI
PROGRAM MFK

DIKLAT TERKAIT
MFK (lihat 6 program)

PROGRAM DIKLAT MFK

Anda mungkin juga menyukai