Anda di halaman 1dari 20

ACCOUNTING MEASUREMENT

SYSTEM

DEDICATED TO THIS CLASS BY:


ASEP SAPUTRA AND ARIZCHA HENDRA TRY SAPUTRA
PROLOG

• Sistem akuntansi untuk pertama kali diperkenalkan oleh Pacioli pada abad ke 15, yaitu
sistem akuntansi double-entry. Sejak saat itu teknik dasar akuntansi tidak berubah secara
signifikan. Bersamaan dengan revolusi industri, khususnya setelah jatuhnya wall street
pada tahun 1929, system akuntansi trandisional berdasarkan historical cost sistem muncul
dan memimpin sebagai fundamental accounting system. Kemudian pada tahun 1960-an
beberapa alternative dasar sistem akuntansi lainnya muncul dan mulai berkembang, yaitu
current cost accounting dan current selling prices (exit prices). Current cost accounting
juga dianggap sebagai metode pertama yang mempresentasikan fair value accounting
system
THREE MAIN INCOME AND CAPITAL
MEASUREMENT SYSTEMS

• HISTORICAL COST ACCOUNTING


• CURRENT COST ACCOUNTING
• EXIT PRICE ACCOUNTING
HISTORICAL COST ACCOUNTING

 Tujuan Akuntansi  Teori penandingan biaya


 Pemisahan pemilik dengan  Historical cost mengakui adanya aliran biaya yang
manajemen nantinya akan ditandingkan dengan pendapatan
 Pertanggungjawaban dari kontrak  Conservatism
pemilik dana pada manajemen.
 Beban harus segera diakui, sedangkan pendapatan
 Modal dan Laba menunggu sampai tingkat kepastiannya cukup
 Laba merupakan selisih modal akhir tinggi.
dengan modal awal  Penurunan nilai aset segera diakui sedangkan
 Laba merupakan kinerja perusahaan peningkatan aset tidak diakui.
dalam periode yang ditetapkan
DUKUNGAN TERHADAP HISTORICAL
COST
• Relevan
• Didasarkan pada kejadian yang sesungguhnya (Aktual)
• Berdasarkan pengalaman historical cost bermanfaat
• Laba merupakan selisih pendapatan dengan biaya, mudah dipahami
• Dapat dipercaya
KRITIK TERHADAP HISTORICAL COST

 Tujuan Akuntansi
 Lebih memperhatikan yang akan datang

 Informasi untuk pengambilan keputusan


 Kurang memadai untuk dasar evaluasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan

 Dasar historical Cost


 Adanya asumsi kontinuitas usaha yang tidak sesuai

 Penandingan
 Kebutuhan Investor
CURRENT COST ACCOUNTING

 Tujuan Current Cost Accounting


 Aset dinilai pada harga beli pada saat ini
 Laba ditentukan berdasarkan harga beli pada saat ini
 Manajer harus mampu mengalokasikan sumberdaya untuk memaksimumkan laba
 Masalah dasar yang harus dilakukan manajer (Edward & Bell)
 Berapa jumlah aset yang harus dipertahankan
 Bagaimana bentuk dan komposisi asetnya
 Bagaiman aset tersebut diperoleh
 Akuntansi harus mampu memberikan informasi:
 Evaluasi manajer mengenai keputusan yang lalu untuk keputusan yang terbaik dimasa yang akan datang
 Evaluasi manajer oleh pihak luar
 Konsep organisasi bisnis dan modal keuangan
• Keputusan yang harus dilakukan manajer berkaitan dengan laba
 Keputusan mempertahankan atau melepas aset dan liabilitas
 Keputusan keuangan mengenai sumber dan penggunaan dana
• Konsep laba yang diajukan Edward dan Bell:
 Laba operasi saat ini (nilai output – nilai input saat ini)
 Penghematan biaya yang direalisasi (peningkatan nilai aset yang dimiliki badan usaha)
• Modal merupakan konsep kepemilikan finansial
sehingga laba ditentukan setelah modal dinyatakan
pada harga saat ini.
HOLDING GAINS & LOSSES

 Peningkatan atau penurunan nilai asset atau liabilitas selama didalam badan usaha.
 Menurut Edward dan Bell holding gains merupakan unsur laba, karena:
 Badan Usaha memperoleh manfaat dengan adanya peningkatan nilai.
 Penghematan biaya karena badan usaha
sudah mempertahankan aset
FINANCIAL CAPITAL VS PHYSICAL
CAPITAL
• Market value accounting System
 Perhitungan laba dipengaruhi pengukuran modal (capital)
 Laba merupakan selisih modal awal dan akhir
dan bukan berasal dari hasil alokasi
 Holding gains diakui pada modal finansial dan
tidak diakui pada modal phisik
DUKUNGAN PHYSICAL CAPITAL

• Modal menunjukkan kemampuan operasional perusahaan


 Contoh: Apabila tadinya mampu membeli 100 unit pada awal periode maka pada akhir periode
hrs mampu membeli 100 unit. Apabila pada awal harganya Rp 100 dan kemudian naik menjadi
Rp 120 maka pada akhir periode butuh tambahan Rp 2000, jadi Rp 2000 bukan holding gains
tetapi penyesuaian untuk capital maintenance
UNSUR UTAMA PADA PHYSICAL
CAPACITY SYSTEM
• Capital maintenance
• Prinsip penilaian
 Elemen moneter: adalah elemen yang mempunyai klaim moneter dalam jumlah tetap
 Elemen non moneter harus dinilai pada current cost
 Elemen moneter ditunjukkan sesuai dengan nilai pada saat pertama kali masuk
 Elemen non moneter di beli dan di jual pada pasar yang sama
DUKUNGAN & KRITIKAN TERHADAP
CURRENT COST ACCOUNTING
 Dukungan terhadap Current Cost Accounting
 Prinsip pengakuan
 Tujuan Current Cost
 Perubahan Tehnologi

 Kritikan terhadap Current Cost Accounting


 Subjektif
EXIT PRICE ACCOUNTING

• Modal dan Laba


• Exit Price Accounting merupakan sistem akuntansi
yang menngunakan harga jual untuk mengukur posisi
keuangan dan kinerja suatu badan usaha
• Dua hal yang perlu diperhatikan:
• Nilai aset non moneter disesuaikan dengan harga jual
pada saat ini yang merupakan bagian dari laba yang
belum terealisasi
• Perubahan daya beli diperhitungkan untuk mengukur
modal finansial dan hasil operasi
TUJUAN AKUNTANSI

• Sesuai untuk pengambilan keputusan


• Perusahaan melakukan kegiatan pembelian
dan penjualan barang dan jasa
• Perusahaanberusaha meningkatkan
kemakmuran
• Melakukan kemampuan bersaing secara
terus menerus
• Berkentingan dengan kas yang diterima dari
kegiatan yang dilakukan
MANFAAT EXIT PRICE ACCOUNTING

• Memberikan informasi yang bermanfaat

• Informasi yang relevan dan reliable

• Mempunyai sifat additive

• Dapat digunakan sebagai dasar alokasi

• Sesuai dengan kenyataan

• Objective

• Dapat digunakan untuk mengukur risiko


• Apabila harga jual berbeda jauh dengan harga beli,
menunjukkan risiko yang tinggi
KRITIK TERHADAP EXIT PRICE
ACCOUNTING
• Konsep laba
• Kesulitan untuk melakukan menerapkan
kemampuan additive
• Penilaian Liabilitas
CURRENT COST ATAU EXIT PRICE

• Curretnt cost lebih dipilih dari pada exit


price dengan alasan:
• Harga jual perlu evaluasi karena setelah
pembelian biasanya harganya jatuh
• Exit price lebih menekankan kegiatan usaha
jangka pendek (likuidasi)
• Exit price cenderung mengantisipasi laba
operasi sebelum terjadi penjualan
VALUE IN USE VS VALUE IN EXCHANGE

• Value in exchange
• value in use
 Pendekatan manajer dan
 Aset dimiliki tidak untuk dijual
kreditor
 Tidak semua aset dapat dijual secara terpisah
 Lebih mengutamakan kinerja
 Aset digunakan untuk kegiatan perusahaan
jangka pendek
 Fokus pada kepentingan investor atau orientasi
 Cukup berarti bagi perusahaan
kegiatan produktif Value in exchange
yang mempunyaoi masalah
 Pendekatan manajer dan kreditor likuiditas
 Lebih mengutamakan kinerja jangka pendek  Perusahaan yang melakukan
kegiatan perdagangan yang
berubah secara cepat
(perusahaan sekuritas)
REFERENSCE

• Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, and Scott Holmes.
Accounting Theory, 7th Ed. John Wiley & Sons, Inc. 2010. (GOD)

Anda mungkin juga menyukai