Outline Kuliah:
1. Konsep pengakuan
2. Konsep pengukuran
3. Konsep Perspektif Pengukuran
4. Alasan Perspektif Pengukuran
5. Teori Prospek
6. Beta
7. Anomali Pasar Modal Efisien
8. Kesimpulan tentang Efisiensi Pasar
9. Auditors’ Legal Liability
Pengakuan dalam akuntansi
1. Proses penggolongan
2. Proses pengidentifikasian
3. Penyajian informasi yg bersifat non
kuantitatif
Kendala pengukuran :
1. Relevansi dengan peramalan yad
2. Ketidakpastian
3. Objektivitas dan verifiabilitas
4. Bebas dari bias
5. Keterbatasan unit moneter
6. Konservatisme
Tujuan penilaian dalam akuntansi :
1. Penilaian sebagai suatu metode
pengukuran laba
2. Penilaian sebagai langkah dalam
proses penandingan
3. Penilaian sebagai ukuran
pertambahan nilai
Konsep Perspektif Pengukuran
• Historical Cost
• Current Cost (entry value)
• Current selling price (exit
value)
14
Historical Cost Accounting
• Tujuan Akuntansi
– Pemisahan pemilik dengan manajemen
– Pertanggungjawaban dari kontrak pemilik dana pada
manajemen.
• Modal dan Laba
– Laba merupakan selisih modal akhir dengan modal
awal
– Laba merupakan kinerja perusahaan dalam periode
yang ditetapkan
• Teori penandingan biaya
– Historical cost mengakui adanya aliran biaya yang
nantinya akan ditandingkan dengan pendapatan
• Conservatism
– Beban harus segera diakui, sedangkan pendapatan
menunggu sampai tingkat kepastiannya cukup
tinggi.
– Penurunan nilai aset segera diakui sedangkan
peningkatan aset tidak diakui.
15
Dukungan terhadap historical cost
• Relevan
• Didasarkan pada kejadian yang
sesungguhnya
• Berdasarkan pengalaman historical cost
bermanfaat
• Laba merupakan selisih pendapatan dengan
biaya, mudah dipahami
• Dapat dipercaya
16
Kritik terhadap historical cost
• Tujuan Akuntansi
– Lebih memperhatikan yang akan datang
• Informasi untuk pengambilan keputusan
– Kurang memadai untuk dasar evaluasi yang
bermanfaat untuk pengambilan keputusan
• Dasar historical Cost
– Adanya asumsi kontinuitas usaha yang tidak
sesuai
• Penandingan
• Kebutuhan Investor
17
Current Cost Accounting
18
Current Cost Accounting(lanjt)
19
Current cost accounting (lanjt)
• Konsep organisasi bisnis dan modal keuangan
– Keputusan yang harus dilakukan manajer
berkaitan dengan laba
• Keputusan mempertahankan atau melepas aset dan
liabilitas
• Keputusan keuangan mengenai sumber dan
penggunaan dana
– Konsep laba yang diajukan Edward dan Bell:
• Laba operasi saat ini (nilai output – nilai input saat ini)
• Penghematan biaya yang direalisasi (peningkatan nilai
aset yang dimiliki badan usaha)
– Modal merupakan konsep kepemilikan finansial
sehingga laba ditentukan setelah modal
dinyatakan pada harga saat ini.
20
Dukungan & kritikan terhadap
Current Cost Accounting
• Dukungan terhadap Current Cost
Accounting
– Prinsip pengakuan
– Tujuan Current Cost
– Perubahan Tehnologi
• Kritikan terhadap Current Cost Accounting
– Subjektif
21
Financial Capital vs Physical
Capital
• Market value accounting System
– Perhitungan laba dipengaruhi pengukuran modal
(capital)
– Laba merupakan selisih modal awal dan akhir
dan bukan berasal dari hasil alokasi
– Holding gains diakui pada modal finansial dan
tidak diakui pada modal phisik
22
Dukungan physical Capital
23
Unsur utama pada physical
capacity system
• Capital maintenance
• Prinsip penilaian
– Elemen moneter: adalah elemen yang
mempunyai klaim moneter dalam jumlah tetap
– Elemen non moneter harus dinilai pada current
cost
– Elemen moneter ditunjukkan sesuai dengan nilai
pada saat pertama kali masuk
– Elemen non moneter di beli dan di jual pada
pasar yang sama
24
Exit Price Accounting
• Modal dan Laba
– Exit Price Accounting merupakan sistem
akuntansi yang menngunakan harga jual
untuk mengukur posisi keuangan dan kinerja
suatu badan usaha
– Dua hal yang perlu diperhatikan:
• Nilai aset non moneter disesuaikan dengan
harga jual pada saat ini yang merupakan
bagian dari laba yang belum terealisasi
• Perubahan daya beli diperhitungkan untuk
mengukur modal finansial dan hasil operasi
25
Tujuan Akuntansi
26
Tujuan Akuntansi
27
Manfaat Exit Price Accounting
28
Kritik terhadap Exit Price
Accounting
• Konsep laba
• Kesulitan untuk melakukan menerapkan
kemampuan additive
• Penilaian Liabilitas
29
Konsep Perspektif Pengukuran
32
Alasan Perspektif Pengukuran
• Reference point:
– PT. Orang menentukan laba atau rugi
berdasarkan reference point, bukan nilai absolut
laba atau rugi tersebut. Utilitas adalah fungsi dari
laba atau rugi relatif terhadap benchmark
(reference point).
– EUT. Orang menentukan laba atau rugi
berdasarkan nilai absolut kekayaan. Utilitas
adalah fungsi dari nilai kekayaan absolut (tidak
ada reference point).
Teori Prospek
• Utility function:
– PT. Dalam domain laba, orang risk averse;
dalam domain rugi, orang risk seeking.
Fungsi utilitas adalah cekung pada domain
laba dan cembung pada domain rugi.
– EUT. Orang diasumsikan selalu bersikap risk
averse. Fungsi utilitas adalah cembung baik
pada domain laba maupun pada domain rugi.
Teori Prospek
• Loss aversion:
– PT. Loss aversion adalah tendensi orang lebih
mengutamakan menghindari rugi daripada
memperoleh laba. Rugi memiliki kekuatan
(power) psikologis sebanyak dua kali lipat
daripada laba. Overweight terhadap rugi dan
underweight terhadap laba. Berubah 1% dari 2%
ke 3% lebih bernilai besar daripada berubah 1%
dari 30% ke 31% (diminishing sensitivity).
– EUT. Laba atau rugi tidak dapat didefinisikan
karena teori ini tidak memiliki reference point
untuk mengukur laba atau rugi tersebut.
Beta