Anda di halaman 1dari 15

PARTOGRAF

TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan prosedur keterampilan
dasar kebidanan pada asuhan
persalinan (Kala I)
Pemantauan kemajuan persalinan ,
kesejahteraan ibu dan janin dengan
menggunakan partograf
PARTOGRAF
PARTOGRAF  grafik kejadian berlangsungnya persalinan
menurut satuan jam  3 komponen :
1.   Catatan janin
2.   Catatan kemajuan persalinan
3.   Catatan ibu.
 
Catatan Kemajuan Persalinan
A.  Fase laten  awal persalinan sampai pembukaan 3 cm
B.  Fase aktif
1.   Setelah pembukaan mencapai 3 cm.
2.   Pada primigravida kecepatan : 1 cm/jam
3.   Garis waspada dari 3 cm sampai 10  kecepatan
pembukaan.
4. Garis tindakan  4 jam disebelah kanan garis tindakan
Hal lain yang perlu dicatat adalah :
 Turunnya kepala janin
 Kualitas his
 Denyut jantung janin
 Ketuban
 Pemeriksaan keadaan ibu : suhu, nadi tensi dan urin
 Pemberian oksitosin kalau persalinan dipercepat.
 
Tujuan Pemakaian Partograf
 Mengurangi persalinan lama dengan segala
akibat buruknya.
A. KEMAJUAN PERSALINAN

1. Pembukaan
Kala I persalinan dibagi :
Fase laten  kurun lambat pembukaan  dari 0 – 3 cm 
penipisan bertahap servik.
Fase aktif  kurun cepat pembukaan  dari 4 – 10 cm
(lengkap)

• Partograf  grafik  sisi kiri terdapat angka 0-10 pada


setiap kotak  menunjukkan pembukaan 1 cm.
• Sisi horizontal  angka 0 – 24  menunjukan waktu 1 jam.
• Pembukaan diukur dalam sentimeter
• Pembukaan dicatat  tanda “ X “.
• Periksa dalam pertama  masuk KB  selanjutnya setiap
4 jam
Periksa dalam pertama  masuk KB  selanjutnya setiap
4 jam

Harus diingat pada pengisian partograf adalah :


1. Fase laten  pembukaan 0 – 3 cm  berlangsung tidak
lebih dari 8 jam.
2. Fase aktif  pembukaan 3 -10 cm  1 cm/jam.
3. Pada persalinan normal  pembukaan tidak boleh ada
di kanan garis waspada.
4. Kalau ibu masuk KB dalam fase aktif  pembukaan
sewaktu masuk langsung dicatat pada garis waspada.

Ketika persalinan beralih dari fase laten ke fase aktif 


pembukaan dipindah dari daerah fase laten ke garis
waspada
2. Turunnya kepala Janin
Turunnya kepala  pemeriksaan perut ibu  ukuran
perlimaan diatas PAP (pintu atas panggul)  dilakukan
sebelum pemeriksaan dalam.
Lebar jari tangan pemeriksa  ukuran turun kepala janin ke
PAP.
Kepala mobil diatas PAP  mengakomodasi lebar kelima jari
tangan yang dirapatkan.
Kepala yang nancap (engaged) kepala janin diatas PAP
dirasakan oleh 2 jari atau kurang.
 
Catatan turun kepala janin
Sisi kiri grafik  “penurunan kepala”  garis lurus dari 5
ke 0. Turun kepala ditandai dengan 0 pada grafik
pembukaan.
3. His
Persalinan normal  his yang normal  makin lanjut
persalinan  his makin lama, sering dan semakin sakit.
1/ Mengamati his.
Setiap jam dalam fase laten & setiap setengah jam
dalam fase aktif, diamati adalah :
a.   frekuensi : diukur jumlah his / 10 menit
b.   lama : detik  permulaan his terasa dengan palpasi
perut sampai hilang.
2/ Mencatat his pada partograf :
Di bawah garis waktu  5 kotak kosong melintang
sepanjang partograf  sisi kirinya tertulis “ his/10
menit”. Satu kotak  satu his. 3 cara mengarsir :
1.   < 20 detik ( berupa titik-titik)
2.   20-40 detik (garis miring/arsiran)
3. > 40 detik ( dihitamkan penuh).
B. KEADAAN JANIN

1. Denyut Jantung Janin (DJJ)


Waktu terbaik mendengar DJJ  setelah fase terkuat his
lewat  dengar selama 1 menit  dicatat tiap setengah
jam pada bagian atas partograf.
Garis 120 dan 160 ditebalkan  batas-batas normal DJJ.

Denyut jantung janin abnormal :


1) Denyut > 160/menit (takikardi) dan <
120/menit (bradikardi)
   2) DJJ 100 atau kurang  gawat janin hebat
 
2. Selaput dan air ketuban
Hal yang perlu dicatat :
1. Kalau selaput ketuban utuh  tuliskan “U”
2. Kalau selaput ketuban sudah pecah :
- Air ketuban jernih  catat dengan “J”
- Air ketuban diwarnai mekonium  catat dengan
“M”
- Tidak ada air ketuban  catat “K”.

3. Mulase tulang kepala janin


Mulase  petunjuk CPD ( cephalo pelvik disproportion).
Catatan dibuat tepat di bawah catatan keadaan air ketuban.
0 = tulang kepala teraba terpisah satu sama lain &
suturanya mudah diraba.
+ = saling menyentuh satu sama lain.
++ = saling tumpang tindih.
+++ = saling tumpang tindih hebat
3. KEADAAN IBU

a. Nadi, tensi dan suhu ;


 Nadi  setengah jam
 Tensi setiap 4 jam/ tergantung indikasi.
 Suhu setiap 4 jam/ tergantung indikasi.
b. Urin : volume, protein dan aseton.
c. Obat-obat dan cairan intra vena.
d. Pemberian oksitosin
STUDI KASUS

Ny Maura, 35 tahun datang ke Bidan


Mala Tanggal 20 September 2020 Pukul
06.00 WIB, dengan keluhan mulas
mulas dan keluar lendir campur darah
sejak pukul 03.00 WIB. Dari hasil
anamnesa didaptkan hamil anak ke
tiga. Haid terakhir tanggal 15 – 10 –
2019.
No Jam Hasil Pemeriksan

1 06.00 WIB TD: 120/90 mmhg, N : 88x/menit, RR: 24x/menit, T: 36 C. Presentasi Kepala. Puntum maksimum kuadaran kiri bawah
DJJ 140x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

VT : pembukaan 4 cm. ketuban Utuh , tidak ada molage, penurunan 3/5. Presentasi kepala UUK kiri depan .

2 06.30 WIB DJJ 150x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

3 07.00 WIB DJJ 152x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

4 07.30 WIB DJJ 160x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

5 08.00 WIB DJJ. 165x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

TD: 120/90 mmhg, N : 88x/menit, RR: 24x/menit, T: 36 C

6 08.00 WIB – 10 WIB DJJ. 165x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

7 10.00 WIB TD: 120/90 mmhg, N : 88x/menit, RR: 24x/menit, T: 36 C. Presentasi Kepala. Puntum maksimum kuadaran kiri bawah
DJJ 165x/menit. His 2x dalam 10 menit lamanya kurang dari 20 detik.

VT : pembukaan 6 cm. ketuban Utuh , tidak ada molage, penurunan 3/5. Presentasi kepala UUK kiri depan .
Tugas :

Langkah apa yang saudara lakukan


sebagai seorang bidan ?
Analisis kasus diatas dengan diagnosa
Inersia Uteri dan Gawat Janin
Dokumentasikan dalam bentuk SOAP
Buat Partograf
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai