LATAR BELAKANG
Peningkatan kondisi sosial dan ekonomi di Wilayah Metroopolitan Bandung Raya
berakibat peningkatan yang pergerakan (mobilitas) masyarakat dan berimbas
meningkatnya permintaan akan penggunaan jasa angkutan umum massal yang aman,
nyaman dan cepat di dalam Kota Bandung maka pengembangan transportasi yang aman,
nyaman dan cepat, seperti Proyek Kereta Api Pekotaan Bandung dengan skema KPBU
agar tidak membebani Anggaran dan Pendapatan Belanja Nasional (APBN) Pemerintah
Pusat.
DASAR HUKUM
• Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur
• Permen Keuangan No.260/PMK.11/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan
Infrastruktur dalam Proyek kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
KELUARAN
Laporan Studi Pendahuluan PERKERETAAPIAN BANDUNG RAYA
KEPENDUDUKAN BANDUNG
PROFIL BANDUNG RAYA
RAYA
KABUPATEN/ JUMLAH LUAS KEPADATAN
KOTA PENDUDUK WILAYAH PENDUDUK
Pengembangan Wilayah di Provinsi Jawa Barat Kabupaten
Bandung 1.066.464 475.19 20.706
Barat
KOTA CIMAHI 586.580 40.2 44.271
Sumber: Hasil Olahan Data kota & Kabupaten Dalam Angka, 2018
PENDAPATAN PERKAPITA BANDUNG
RAYA
PDRB HARGA
JUMLAH
KABUPATEN/KOTA BERLAKU TAHUN PDRB/KAPITA
PENDUDUK
2019
Kabupaten Bandung 37.084.118.900.000 1.636.316 22.663.177
Gambar Tiga Metropolitan dan Dua Growth Center di Jawa Barat Barat
Sumber: Analisis Tim WJP-MDM, 2011, Data: SP 2010, GIS Bappeda Jabar
Kota Cimahi 24.547.331.510.000 586.580 41.848.224
2010
Kota Bandung 217.041.726.290.000 2.481.469 87.465.016
Kabupaten Bandung 94.165.926.550.000 3.596.623 26.181.762
Kabupaten Sumedang 27.012.007.150.000 1.142.097 23.651.237
ANALISIS KEBUTUHAN (KONDISI TRANSPORTASI)
Titik Kemacetan Kawasan Perkotaan Bandung Raya Cakupan Jaringan Angkutan Umum di Bandung Raya
RENCANA PENGEMBANGAN
PERKERETAAPIAN PERKOTAAN BANDUNG
RAYA
ANALISIS KEBUTUHAN (KONDISI OBYEKTIF)
Zona Bangkitan Tarikan Aktual
Pergerakan Aktual (smp/hari)
(smp/hari) Zona Pembangkit pergerakan paling tinggi yaitu berada di zona
01 213,241 161,184
04 (Kota Bandung/Kec. Regol, Kec. Lengkong, Kec.
02 157,398 147,472
03 127,541 134,280 Kiaracondong, Kec Batununggal));
04 214,129 213,472 Zona Tarikan pergerakan paling tinggi yaitu berada di zona 09
05 122,191 115,342
(Kota Cimahi);
06 113,501 187,316
07 171,438 180,320 Hingga 20 tahun ke depan bangkitan pergerakan tertinggi
08 187,293 161,065 mencapai 334.057 smp/hari atau 27.838 smp/jam.
09 178,922 434,313
Hingga 20 tahun ke depan tarikan pergerakan tertinggi
10 193,531 161,065
11 150,841 66,566 mencapai 677.560 smp/hari atau 56.463 smp/jam.
12 93,222 60,680 Kota Bandung dan Kota Cimahi masih mendominasi dengan
13 135,912 161,065
pergerakan tertinggi di Bandung Raya.
14 108,150 54,794
15 161,861 74,807 Dengan tingginya rata-rata pergerakan di Bandung Raya pada
16 172,364 161,065 masa 20 tahun mendatang (bangkitan: 19.589 smp/jam dan
17 116,521 161,065
tarikan: 20.327 smp/jam) sudah dapat dipastikan jalan di
18 108,150 187,316
19 138,045 147,469 seluruh zona pergerakan di Bandung Raya sudah tidak dapat
menampung pergerakan sebesar ini.
ZONA 4 Pengembangan transportasi massal perlu dikembangkan di
Regol 04
Lengkong 04
wilayah ini.
Kiaracondong 04
Batununggal 04
REKOMENDASI UMP
ANALISIS KEBUTUHAN (PEMILIHAN JALUR PRIORITAS)
LRT BANDUNG RAYA
Ciburuy • Jalur 1 (Leuwi Panjang – Jatinangor)
• Jalur 2 (Leuwi Panjang – Cimahi – Padalarang –
Jalur 2: Leuwi Panjang – Ciburuy )
Cimahi – Padalarang – • Jalur 3 (Leuwi Panjang – Soreang)
Ciburuy • Jalur 4 (Gedebage – Majalaya)
• Jalur 7 (Martadinata – Banjaran)
LRT KOTA BANDUNG
Padalarang
Cimahi
• Jalur 5 (Leuwi panjang – Bbk. Siliwangi)
Babakan Siliwangi • Jalu 6 (Elang – Gedebage)
Jalur 5 : Leuwipanjang –
Bbk. Siliwangi
Martadinata
Elang
Jatinangor
Leuwi Panjang
Construction Phase I :
Leuwi Panjang – Gedebage –
Tegalluar
Tegalluar
Soreang
Jalur 4: Gedebage - Majalaya
Jalur 7 : Martadinata - Banjaran
Jalur 3: Leuwi Panjang – Soreang
Banjaran
Majalaya
ANALISIS KEBUTUHAN (PEMILIHAN JENIS SARANA)
No Item Monorail LRT MAGLEV PEMILIHAN SARANA MONOREL
Membutuhkan ruang yang kecil baik ruang vertikal maupun
1 Kapasitas Angkut 302 s/d 422 260 s/d 900 300 s/d 500 pen/unit horizontal. Lebar yang diperlukan adalah selebar kereta dan
pen/unit pen/unit rangkaian rangkaian
rangkaian karena dibuat di atas jalan, hanya membutuhkan ruang untuk
tiang penyangga.
2 Unit per rangkaian 4 kereta 2 s/d 6 kereta 8 s/d 10 kereta
Kemampuan menanjak, menurun, dan berbelok lebih cepat
3 Prasarana Elevated At Grade / At Grade / Elevated
Elevated dibanding kereta biasa.
Lebih aman karena dengan kereta yang memegang rel, risiko
4 Lebar Kereta 2.98 Umumnya 2,65 Umumnya > 3.7 m
5 Jarak antar 250 m s/d 3000 m 250 m s/d 3000 m 5000 m s/d 50000 m terguling jauh lebih kecil. Risiko menabrak pejalan kaki pun sangat
perhentian minim.
6 Beban 8 - 11 ton 7 s/d 13 ton > 13 ton Relatif lebih murah dibandingkan teknologi kereta api modern
7 Kecepatan rata-rata 30 s/d 40 km/jam 30 s/d 40 km/jam > 100 km/jam bawah tanah (subway).
operasi Tidak bising karena menggunakan roda karet yang berjalan di
8 Kecepatan operasi 60 km/jam 80 km/jam > 150 km/jam beton.
maksimum
Pembangunan Monorail menimbulkan gangguan lebih sedikit
9 Biaya Investasi per 150 Milyar 500 Milyar 1,3 Trilyun daripada LRT ataupun heavy rail lainnya, yaitu dengan melakukan
km
proses fabrikasi column dan beam di lain tempat sehingga
gangguan yang ditimbulkan hanya disebabkan oleh proses
pemasangan saja.
Sistem kereta layang yang ramah lingkungan, dimana jalur
lintasan tidak menggangu jalan dan vegetasi (pepohonan).
Sangat nyaman digunakan untuk wisata kota, sehingga dapat
melihat sekitar wilayah kota dengan jelas karena jalur lintasan
berada relatif tinggi dari jalan (sekitar 8-12 meter dari muka jalan).
ANALISIS KEPATUHAN (KESESUAIAN DENGAN PERATURAN 1)
Pengelolaan Pembangunan dan Perda Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Perkeretaapian
Pengelolaan Pembangunan dan Metropolitan Bandung Raya
Pengembangan Metropolitan dan Pengembangan Metropolitan dan berupa Monorel Metropolitan
SESUAI
Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat Bandung Raya
Pembangunan jalur LRT (Light Rapid
Perda Nomor 27 Tahun 2016 tentang Transport) dan/atau jalur kereta ringan
(monorel) yang menghubungkan pusat-
RTRW Kabupaten Bandung RTRW Kabupaten Bandung 2016 - pusat kegiatan di Bandung Raya koridor SESUAI
2036 Leuwipanjang-Jatinangor, Leuwipanjang-
Soreang, dan Gedebage-Majalaya