Anda di halaman 1dari 41

Dasar-dasar Manajemen Pendidikan

Pertemuan ke 6

Manajemen Peserta Didik

Oleh:
Dr. Siti Rochanah, M.M
Pengertian Manajemen Peserta Didik

Manajemen Peserta Didik adalah usaha mengatur,


mengawasi dan melayani siswa di sekolah mulai dari
penerimaan peserta didik sampai dengan lulus dari
sekolah agar peserta didik mampu mencapai tujuan
pembelajarannya.

Tim Review
MANAJEMEN PENDIDIKAN
MANAJEMEN
KURIKULUM

MANAJEMEN
MANAJEMEN
PERSONALIA
KESISWAAN

MANAJEMEN
PENDIDIKAN

MANAJEMEN
KEUANGAN MANAJEMEN
SARPRAS

MANAJEMEN
HUMAS
RUANG LINGKUP MANAJEMEN
PESERTA DIDIK
1. PERENCANAAN PESERTA DIDIK

2.
PENCATATAN DAN PELAPORAN PE
SERTA DIDIK
RUANG LINGKUP 3.
MANAJEMEN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGA
PESERTA DIDIK N PESERTA DIDIK
4.
EVALUASI KEGIATAN PESERTA DID
IK
5.
MUTASI DAN PROMOSI PESERTA D
IDIK
6. PENGELOLAAN ALUMNI
1. Analisis Kebutuhan Peserta Didik
2. Rekruitmen (Penerimaan Peserta
1.Perencanaan Didik Baru)
Peserta Didik 3. Orientasi Peserta Didik Baru
4. Penempatan Peserta Didik
(Pembagian Kelas)
Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Merencanakan jumlah peserta didik yang akan


diterima dengan pertimbangan daya tampung
kelas/jumlah kelas yang tersedia, serta
Penetapan pertimbangan rasio peserta didik dan guru. Secara
peserta didik ideal rasio peserta didik guru adalah 1:30.
yang
dibutuhkan
oleh lembaga
pendidikan
yang meliputi : Menyusun program kegiatan kesiswaan yaitu visi dan
misi sekolah, minat dan bakat siswa, sarana dan
prasarana yang ada, anggaran yang tersedia dan
tenaga kependidikan yang tersedia.
2. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan data peserta didik dimulai
sejak peserta didik diterima di sekolah
sampai dengan tamat atau
meninggalkan sekolah. 1. Buku Induk Siswa
2. Buku Klapper
Tujuan pencatatan tentang kondisi 3. Daftar Presensi
peserta didik dilakukan agar lembaga 4. Daftar Catatan Pribadi
mampu melakukan bimbingan yang 5. Daftar Mutasi Peserta
optimal pada peserta didik. Didik
6. Daftar Nilai
Sedangkan pelaporan dilakukan
7. Buku Legger
sebagai bentuk tanggung jawab
lembaga dalam perkembangan peserta
8. Buku Raport
didik sebuah lembaga.
Buku Induk Siswa Buku Klapper

 Berisi catatan tentang  Buku ini berfungsi untuk


peserta didik yang masuk membantu buku induk
di sekolah tersebut, memuat data murid yang
Pendukung pencatanan disertai penting-penting.
pencatatan dan dengan nomor induk
pelaporan peserta siswa.
didik  Kegunaan utama buku
klaper adalah untuk
 Berisi prestasi belajar anak memudahkan mencari
dari tahun ke tahun data murid, bahkan yang
selama ia belajar di belum diketahui nomor
sekolah tersebut. induknya.
Daftar Mutasi
Daftar Presensi Peserta Didik

 Untuk mengetahui frekuensi


 Daftar mutasi peserta didik
kehadiran murid di sekolah
digunakan untuk mencatat
dan dapat mengontrol
Pendukung kerajinan belajar mereka.
keluar masuk peserta didik
pencatatan dan setiap bulan, semester, atau
tahunan.
pelaporan peserta
 Tugas guru atau petugas
didik yang ditunjuk adalah  Hal ini karena jumlah peserta
memeriksa dan memberikan
didik tidak tetap, ada peserta
tanda tentang hadir atau
didik pindahan, dan ada pula
tidaknya seseorang murid
peserta didik yang keluar.
satu kali dalam satu hari.
Daftar Catatan
Pribadi Peserta Didik Daftar Nilai

 Daftar ini berisi tentang


identitas, keterangan
mengenai keadaan keluarga,  Daftar ini dimiliki setiap guru
Pendukung keadaan jasmanim riwayat bidang studi untuk mencatat
pendidikan serta hasil belajar, hasil tes peserta didik pada
pencatatan dan data psikologis (sikap, minat, mata pelajaran tertentu.
pelaporan peserta dan cita-cita) dan juga
didik kegiatan di luar sekolah.
 Dalam daftar nilai ini dapat
diketahui kemajuan peserta
 Buku ini disimpan dan didik serta nilai-nilai tersebut
dikerjakan oleh petugas sebagai bahan olahan nilai
BP/BK. rapor
Buku Legger Buku Raport

 Buku raport merupakan alat


Pendukung  Legger merupakan kumpulan untuk melaporkan prestasi
nilai dari seluruh bidang studi
pencatatan dan untuk setiap peserta didik.
belajar peserta didik kepada
orangtua atau kepada
pelaporan peserta peserta didik itu sendiri,
didik selain itu dilaporkan pula
 Pengisian nilai pada legger ini tentang kehadiran, tingkah
dikerjakan oleh wali kelas laku peserta didik dan
sebagai bahan pengisian sebagainya.
raport.
Kegiatan kegiatan
Tujuan kurikuler ekstrakurikuler
•Merupakan semua •kegiatan yang dilaksanakan
3. PEMBINAAN •mendapatkan kegiatan yang telah di luar kelas dan ketentuan
& bermacam-macam
ditentukan di dalam yang ditentukan kurikulum
kurikulum yang tingkat satuan pendidikan.
PENGEMBANGAN pengalaman pelaksanaannya dilakukan Kegiatan ini biasanya
PESERTA DIDIK belajar untuk bekal
pada jam-jam pelajaran.
Kegiatan kurikuler dalam
dilakukan dalam rangka
merespon kebutuhan
kehidupannya di bentuk proses belajar peserta didik dan
mengajar dengan nama menyalurkannya serta
masa yang akan mengembangkan hobi,
mata pelajaran atau
datang bidang studi yang ada di minat, dan bakat peserta
sekolah dan bersifat wajib. didik.
Keberhasilan
G P In P
pembinaan dan Fa
pengembangan e st
peserta didik diukur u sil el
melalui proses
m ru
penilaian yang
r at at
dilakukan oleh
bi kt
lembaga pendidikan
u or ih
na ur
Fungsi dan Tujuan pembinaan kesiswaan secara
umum sama dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Bab II, Pasal 3, yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
secara khusus, pembinaan kesiswaan ditujukan untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik melalu program bimbingan,
pembelajaran, dan pelatihan agar peserta didik dapat mewujudkan
kegiatan-kegiatan dibawah ini:
 Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Kepribadian yang utuh dan budi pekerti yang luhur
 Kepemimpinan
 Kreativitas, ketrampilan, dan kewirausahaan
 Kualitas jasmani dan kesehatan
 Seni budaya
 Pendidikan pendahuluan bela negara dan wawasan kebangsaan
Layanan-layanan khusus yang
menunjang manajemen peserta didik

1. Layanan bimbingan dan konseling


2.Layanan perpustakaan
3. Layanan kantin
4.Layanan kesehatan
5. Layanan transportasi
6.Layanan asrama
A. Bimbingan dan konseling

Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap


siswa agar perkembangannya optimal sehingga peserta didik bisa
mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan
tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Fungsi bimbingan untuk membantu peserta didik dalam memilih
jenis sekolah lanjutannya, memilih program, lapangan pekerjaan
sesuai bakat, minat, dan kemampuan.
Selain itu bimbingan dan konseling juga membantu guru dalam
menyesuaikan program pengajaran yang disesuaikan dengan
bakat minat siswa,serta membantu siswa dalam menyesuaikan diri
dengan bakat dan minat siswa untuk mencapai perkembangan yang
optimal.
B. Layanan perpustakaan

Tujuan : untuk memberikan layanan dalam menunujang


proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang
dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui
koleksi bahan pustaka. Keberadaan perpustakaan sangatlah
penting karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci
dalam pembelajaran siswa di sekolah
C. Layanan kantin

Kantin diperlukan di sekolah agar kebutuhan anak


terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higienis bagi
anak sehingga kesehatan anak terjamin selama di sekolah.

D. Layanan kesehatan

Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam


sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau
membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya.
E. Layanan transportasi

Sarana transport bagi peserta didik sebagai penunjang


untuk kelancaran proses belajar mengajar, biasanya layanan
transport diperlukan bagi peserta didik di tingkat prasekolah
dan pendidikan dasar. Penyelenggaraan transportasi
sebaiknya dilaksanakan oleh sekolah yang bersangkutan atau
pihak swasta.

F. Layanan asrama

Bagi siswa layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang


jauh dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal
yang nyaman untuk mereka beristirahat. Biasanya yang
mengadakan layanan asrama di tingkat sekolah menengah
dan perguruan tinggi.
4. EVALUASI
KEGIATAN
PESERTA
DIDIK
• Dengan mengadakan evaluasi, guru mempunyai cara untuk mengadakan
seleksi atau penilaian terhadap peserta didiknya. Hal ini bertujuan untuk
memilih peserta didik yang dapat diterima di sekolah tertentu, memilih
Fungsi Selektif peserta didik yang dapat naik kelas atau tingkat berikutnya, memilih
siswa yang seharusnya mendapat beasiswa, memilih siswa yang sudah
berhak meninggalkan sekolah, dan sbg.

• Apabila alat yang digunakan dalam evaluasi cukup memenuhi


persyaratan, dengan melihat hasilnya guru akan dapat mengetahui
Fungsi Diagnostik
kelemahan peserta didik, sehingga lebih mudah untuk mencari cara
mengatasinya.

a. Fungsi penempatan •Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan peserta didik adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang peserta didik harus ditempatkan.

a. Fungsi pengukur keberhasilan program •Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana sustu program berhasil diterapkan.

Fungsi Penilaian
 Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan peserta didik sehingga berdasarkan
kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang
tepat. Kedudukan diagnosis adalah dalam menemukan letak
kesulitan belajar peserta didik dan menentukan kemungkinan cara
mengatasinya dengan memperhitungkan faktor-faktor yang
Ditinjau dari segi mempengaruhi kegiatan belajar.
kegunaan untuk
mengukur  Tes formatif
keberhasilan peserta Tes formatif atau evaluasi formatif dimaksudkan untuk
didik, ada tiga jenis tes mengetahui sejauhmana peserta didik telah terbentuk setelah
yaitu: mengikuti suatu program tertentu. Jenis penilaian ini juga
berfungsi untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
 Tes sumatif
Tes sumatif atau evaluasi sumatif dilaksanakan setelah
berakhir pemberian sekelompok program atau pokok bahasan.
Jenis penilaian ini berfungsi untuk menentukan angka kemajuan
hasil belajar peserta didik.
Ada dua kegiatan dalam menindaklanjuti hasil
penilaian peserta didik:

A. Program Remedial
B. Program Pengayaan
a
b
eiyb
e
n
aln
tn
u
iu
am
g
kt
d
sad
p
esai
eb
p
ll
ea
ant
yk
ae
arm
u
n
cek
n
ayan
anapc
Program n
,a
b
ip
Remadial iyn
ad
m
ayi
ebia
in
tp
n
rg
u
g
tea
asu
n
n
ejt
a
u
b
d
asb
ag
ie
n
n
a
b
ib
p
epee
elr
p
n
aa
rn
y
Tujuan
pengajaran
remedial
adalah:
Tujuan dari kegiatan pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah agar peserta didik yang
adalah kegiatan yang sudah menguasai bahan
diberikan kepada pelajaran lebih dahulu dari
peserta didik kelompok teman-temannya tidak berehnti
perkembangannya, dengan
cepat sehingga peserta mengisi waktu kelebihannya
didik tersebut menjadi dengan melakukan kegiatan
lebih kaya pengetahuan lain:
• Kegiatan pengayaan yang
dan keterampilannya berhubungan dengan topik
atau lebih mendalami modul pokok.
bahan pelajaran yang • Kegiatan pengayaan yang
tidak berhubungan dengan
sedang mereka pelajari. topik modul pokok.

Program Pengayaan
Secara garis besar mutasi peserta didik diartikan sebagai proses
perpindahan peserta didik dari sekolah satu ke sekolah yang lain
atau perpindahan peserta didik yang berada dalam sekolah. Oleh
5. MUTASI karena itu, ada dua jenis mutasi peserta didik, yaitu:

PESERTA
DIDIK Mutasi Ekstern Mutasi Intern
Adapun tujuan mutasi ekstern adalah: a.Memberikan
perlindungan
kepada sekolah
tertentu untuk
a. Mutasi didasarkan dapat tumbuh
pada kepentingan
peserta didik untuk dan
dapat mengikuti berkembang
Mutasi Ekstern pendidikan di sekolah
sesuai dengan
secara wajar
keadaan dan sesuai dengan
kemampuan peserta keadaan,
didik serta lingkungan
yang kemampuan
mempengaruhinya. sekolah serta
lingkungan
yang
mempengaruhi
nya.
1. Permintaan mutasi peserta didik diajukan oleh orang
tua/wali karena alasan yang dapat dibenarkan (keluarga,
kesehatan, kejiwaan, ekonomi, dan lain -lain).
2. Mutasi peserta didik berlaku dari:
a. Sekolah negeri ke sekolah negeri, maupun ke
Ketentuan sekolah swasta.
b. Sekolah swasta mandiri ke sekolah swasta
Ketentuan mandiri, maupun ke sekolah swasta yang EBTA-
nya menggabung.
Mutasi Ekstern c. Sekolah swasta menggabung ke sekolah swasta
yang juga menggabung EBTA-nya.
d. Penyimpangan tersebut diatas dapat terjadi
apabila di suatu kabupaten/kota yang dituju tidak
ada sekolah yang berstatus sama, dengan syarat:
• Mutasi tersebut terpaksa dilakukan karena
alasan mendesak, maka perlu surat
keterangan dari pengawas.
• Dilakukan tes penjajakan.
Hendaknya Mutasi
antarkanwil/provinsi
dihadirkan pada dasarnya sama
mutasi peserta dengan mutasi di dalam
bidang dikmenum dari
didik di dalam prvinsi baik yang
satu ditinggalkan maupun
yang akan didatangi.
kabupaten/kot Prosedur mutasinya
a, kecuali adalah:
• Kepala sekolah
dengan alasan membuat surat
yang sangat keterangan pindah
• Surat keterangan
mendesak, pindah tersebut harus
diketahui dan
maka perlu disahkan oleh kantor
surat wilayah pendidikan
nasional yang akan
keterangan ditinggalkan maupun
dari pengawas. yang akan didatangi.
g. Alasan – alasan mutasi ekstern, antara lain:
 Keluarga
 Ekonomi
 Sosial
 Agama
 Kejiwaan
 Sebab – sebab lainnya

h. Syarat – syarat mutasi ekstern, antara lain:


 Menyerahkan rapor
 Menyerahkan surat keterangan pindah dari sekolah
asal
 Terdapat formasi (daya tampungnya masih ada)
 Bagi sekolah swasta mungkin peserta didik
dikenakan syarat untuk membayar sejumlah uang.
i. Penomoran di buku induk
Peserta didik yang mutasi akan diberikan nomor induk yang baru di
sekolah tersebut sehingga nomor induk dari sekolah asal tidak dipakai
lagi. Kemungkinan yang terjadi dalam pemberian nomor induk bagi
peserta didik yang mutasi, adalah:
1. Diberi nomer induk terakhir dari jumlah peserta didik yang ada.
2. Menempati nomor induk peserta didik lama yang pindah atau
keluar.
3. Dengan cara menempatkan kembali pada nomer induk semula.
j. Penempatan peserta didik
Peserta didik yang mutase sebaiknya ditempatkan sesuai dengan jurusan yang pernah diambilnya
di sekolah asal. Peserta didik yang mutase karena tidak naik kelas, hendaknya juga tetap berada pada
kelas di mana mereka tidak naik kelas. Hal ini dilakukan untuk selalu menjaga kualitas pendidikan.
Mutasi intern adalah perpindahan peserta didik dalam suatu
sekolah. Dalam hal ini akan dibahas khusus mengenai kenaikan
kelas. Maksud kenaikan kelas adalah peserta didik yang telah
dapat menyelesaikan program pendidikan selama satu tahun,
apabila telah memenuhi persyaratan untuk dinaikan, maka
kedepannya berhak untuk naik kelas berikutnya. Seorang Mutasi
peserta didik dinyatakan naik kelas apabila telah memenuhi
persyaratan: Intern
1. Program pendidikan 1. Program pendidikan 1. Program pendidikan
Tidak terdapat nilai mati umum rata – rata nilai akademis rata – rata nilai keterampilan rata – rata nilai
sekurang -kurangnya 6,0. sekurang – kurangnya 6,0. sekurang – kurangnya 6,0.
Mengingat betapa pentingnya kenaikan kelas ini, maka
setiap akhir semester sekolah selalu megadakan rapat
kenaikan kelas yang dihadi oleh kepala sekolah, dewan
guru. Dalam hal ini peran wali kelas sangat menentukan
naik tidaknya peserta didik dalam kelas tertentu. Di
samping nilai akhir mata pelajaran, ada beberapa faktor
yang menentukan peserta didik berhasil atau tidak naik
kelas, yaitu:
 Kerajinan
 Kedisiplinan
 Tingkah laku
Dalam rapat kenaikan kelas ini dibicarakan juga tentang peserta didik yang nyaris tidak naik kelas, sehingga
perlu mendapat pertimbangan dari berbagai pihak, kepada peserta didik ini masih diberi kesempatan untuk
mengulang kelas atau pindah ke sekolah lain.

Dispensasi bagi peserta didik yang mengulang diberikan untuk kepentingan. Peserta didik dan sekolah:

1. Bagi peserta didik:


 Tidak membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan sekolah yang baru.
 Dapat belajar lebih insentif.
 Karena malu, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk naik kelas.

2. Bagi sekolah:
 Pada kelas satu tidak naik kelas dua kali.
 Pada kelas satu tidak naik kelas satu kali kemudian naik kelas, di kelas dua tidak naik kelas satu
kali.
 Pada kelas dua tidak naik kelas berturut – turut dua kali.
 Peserta didik yang tidak naik kelas di kelas II dan III masing – masing satu kali.
 Peserta didik yang berturut – turut tidak lulus atau tamat di kelas III sebanyak dua kali.
e. Peserta didik yang berturut – turut tidak lulus atau tamat di kelas III sebanyak
dua kali. Untuk penempatan peserta didik yang naik kelas dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu:
1. Secara vertikal, cara in dilakukan apabila peserta didik selalu mengikuti kelasnya
dari kelas I sampai kelas III.
2. Secara Horizontal.pengelompokan secara horizontal sebenarnya berdasarkan
prestasi peserta didik di kelas, sehingga di
dalam suatu kelas bervariasi prestasinya.
Proses kelulusan adalah kegiatan paling akhir dari manajemen
peserta didik. Kelulusan merupakan pernyataan dari Lembaga
pendidikan (sekolah) bahwa peserta didik telah menyelesaikan
program pendidikan yang harus diikuti. Setelah peserta didik selesai
mengikuti seluruh program pendidikan di suatu Lembaga
pendidikan dan berhasil lulus ujian akhir, peserta didik tersebut
6. KELULUSAN berhak mendapatkan surat keterangan lulus atau sertifikat.
Umumnya surat keterangan tersebut sering disebut ijazah atau
DAN Surat Tanda Tamat Belajar (STTB).
ALUMNI Setelah lulus, secara formal hubungan peserta didik dengan
Lembaga pendidikan sudah selesai. Namun demikian, hubungan
peserta didik dengan Lembaga pendidikan dapat dilanjutkan melalui
wadah ikatan alumni. Sekolah dapat memperoleh keuntungan
dengan adanya hubungan dengan alumni. Lembaga pendidikan atau
sekolah dapat menjaring berbagai informasi dari alumni. Misalnya
informasi tentang materi pelajaran mana yang sangat membantu
untuk studi selanjutnya, informasi tentang lapangan kerja yang bisa
di jangkau bagi alumni lainnya.

Anda mungkin juga menyukai