XI
Sistem Eksresi
Name Group : Imelda Silvi
Zalfa Disyimbi
03 Paru-paru 04 Kulit
1. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu
urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di rongga
perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi untuk
menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar normal
dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.
Struktur
.”
Fungsi
Ginjal berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa
metabolisme seperti sampah nitrogen, obat-obatan,
racun, dan gula darah berlebih menjadi cairan urin.
Ini berfungsi untuk mengatur kesetimbangan air dalam
tubuh, kandungan elektrolit, asam-basa dalam darah,
tekanan darah, produksi sel darah merah, dan
pengaktifan vitamin D.
Proses pembentukan
Urine
Zat-zat sisa metabolisme seperti garam, glukosa,
dan urea di filtrasi (saring)
dalam Glomerolus menjadi urine primer. Kemudian
urine primer yang masih meloloskan zat penting akan di
reabsorpsi (penyerapan kembali) oleh Kapiler
Peritubular dalam Tubulus Kontortus
Proximal, Lengkung Henle, dan Tubulus Kontortus
Distal menghasilkan urine sekunder. Urine sekunder
kemudian mengalami Augmentasi (Penambahan) zat
seperti urobilin, H+, NH4+, dan urea. Penambahan zat-
zat ini memberikan warna dan bau sehingga
menghasilkan urine tersier (sesungguhnya).
Istilah
Proses Pembentukan Urin
• Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses
filtrasi berupa urin primer yang masih mengandung air, glukosa,
dan asam amino. Tapi sudah tidak mengandung protein dan
darah.
• Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih
dibutuhkan oleh tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin
sekunder.
• Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses
sebelumnya. Hasil dari proses augmentasi adalah urin
sesungguhnya.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses
pembentukan Urine
Internal Eksternal
Hormon ADH, Hormon Insulin, dan
Suhu lingkungan, Jumlah air yang
Sistem renin-angiotensin-
diminum, dan alkohol.
aldosteron
Komposisi Urine
Urine terdiri atas 95% air dan zat-zat yang
terlarut.
2. Hati
Hati berada di dalam rongga perut
sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama
kapsula hepatis.
Fungsi
03
beralkohol dan infeksi virus hepatitis merupakan penyebab paling umum
Paru-paru sirosis.
Ureotelik Guanotelik
kelompok hewan yang mengekskresi produk
limbah nitrogennya dalam bentuk urea. kelompok hewan yang produk
Contohnya: Mamalia, Amfibia (dewasa), ikan ekskresinya adalah guanin.
Elasmobranchii, dan beberapa jenis Contohnya: Arachnida.
kura-kura.
Vertebrata
Alat ekskresi pada Vertebrata adalah ginjal. Tipe ginjal pada
Vertebrata, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros .
1. Ikan
Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal mesonefros.
Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar berbeda
dengan yang hidup di air laut.
2. Amfibi
Alat ekskresi amfibi berupa ginjal mesonefros. Zat-
zat seperti urine, garam-garam, dan air yang
berlebihan akan diserap dan dikeluarkan oleh ginjal.
Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan
melalui ureter menuju ke kantong kemih. Kemudian
urine dikeluarkan melalui kantong kemih ke kloaka.
3. Reptil
Alat ekskresi pada reptil adalah sepasang ginjal
metanefros. Zat-zat sisa metabolisme
diekskresikan pada ginjal dan bermuara di kloaka.
Pada kulit reptil terdapat kelenjar penghasil asam
urine yang berfungsi untuk mengusir musuhnya.
Hasil ekskresi reptil adalah asam urat. Asam urat
yang dikeluarkan berbentuk pasta (bubur) berwarna
putih. Sisa air direabsorpsi oleh bagian tabung
ginjal.
4. Burung
Alat ekskresi burung berupa paru-paru, ginjal (metanefros), dan kulit. Saluran
ekskresi, dan saluran pencernaan bersatu dan bermuara pada kloaka. Burung
tidak mempunyai kantong urine sehingga urine yang dihasilkan oleh ginjal
langsung bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka. Zat sisa nitrogen
dibuang sebagai asam urat. Asam urat ini dikeluarkan melalui kloaka sebagai
kristal putih yang bercampur dengan feses. Pada burung laut, selain
mengekskresi asam urat juga mengekskresikan asam urat juga mengekskresikan
garam.
Avertebrata
Pada hewan Avertebrata atau Invertebrata belum terdapat
sistem ekskresi. Oleh karena itu, hewan Avertebrata
memiliki alat dan cara ekskresi khusus.
1. Protozoa
Protozoa memiliki vakuola kontraktil untuk melakukan proses ekskresi.
Vakuola kontraktil bekerja secara periodik untuk mengatur kadar air
dalam sel. Pada saat mengeluarkan air, sisa-sisa metabolisme ikut
dikeluarkan.
2. Platyhelminthes
Contoh Platyhelminthes adalah Planaria. Alat
ekskresi pada Planaria, yaitu sel api. Cairan
tubuh yang melewati sel api akan di saring,
sedangkan zat-zat sisa akan diserap oleh sel
api. Di dalam sel api terdapat silia. Gerakan
silia akan mendorong zat-zat sisa ke arah
saluran gabungan yang selanjutnya akan
dibuang keluar tubuh melalui lubang ekskresi.
3. Annelida
Contoh Annelida adalah cacing tanah. Alat ekskresinya,
yaitu nefridium. Pada saat cairan melalui nefridia, zat-zat
yang dibutuhkan oleh tubuh akan diserap oleh darah,
sedangkan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh
akan ditampung didalam kantong kemih dan akhirnya akan
dikeluarkan melalui nefridiofora, yaitu lubang nefridium yang
terdapat pada permukaan setiap ruas tubuh.
4. Insekta
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik