AKTIVITAS
LUAR KEGIATAN USAHA LUAR
NEGERI
NEGERI
PSAK 10
MATA UANG
Pada pengakuan awal, transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang
fungsional . Jumlah valuta asing dihitung ke dalam mata uang
fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan valuta
asing pada tanggal transaksi.
Tanggal transaksi adalah tanggal pada saat pertama kali transaksi
memenuhi kriteria pengakuan sesuai dengan SAK. Untuk alasan
praktis, kurs yang mendekati kurs aktual pada tanggal transaksi sering
digunakan, sebagai contoh kurs rata-rata untuk seminggu atau
sebulan dapat digunakan untuk seluruh transaksi dalam mata uang
PENGAKUAN asing yang terjadi selama periode tersebut. Akan tetapi, jika kurs
berfluktuasi secara signifikan, maka penggunaan kurs rata-rata untuk
suatu periode adalah tidak tepat.
AWAL
PELAPORAN PADA
AKHIR PERIODE
Pada akhir setiap periode pelaporan :
PELAPORAN (a) Pos moneter valuta asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.
(b) Pos non moneter yang diukur dalam biaya historis dalam valuta
BERIKUTNYA asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
(c) Pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar
diukur.
PELAPORAN PADA
AKHIR PERIODE Jumlah tercatat dari suatu pos ditentukan sejalan dengan pernyataan
lain yang relevan. Sebagai contoh, aset tetap dapat diukur dengan
PELAPORAN nilai wajar atau biaya historis sesuai dengan PSAK 16 Aset Tetap.
BERIKUTNYA
Jumlah tercatat beberapa pos ditentukan dengan membandingkan 2
jumlah atau lebih dari pos tersebut. Sebagai contoh, jumlah tercatat
persediaan adalah nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan
nilai realisasi neto sesuai dengan PSAK 14 (Persediaan).
PELAPORAN PADA
AKHIR PERIODE Jika aset adalah aset non moneter dan diukur dalam valuta asing,
maka jumlah tercatatnya ditentukan dengan membandingkan :
PELAPORAN a. Biaya perolehan atau jumlah tercatat (mana yg sesuai), dijabarkan
dengan kurs pada tanggal ketika jumlah itu ditentukan (yaitu nilai pada
BERIKUTNYA tanggal transaksi untuk pos yang diukur dalam biaya historis).
b. Nilai realisasi neto atau jumlah terpulihkan (mana yang sesuai),
dijabarkan dengan kurs pada tanggal ketika nilai itu ditentukan
(contohnya kurs penutup pada akhir periode pelaporan).
Jika pos moneter timbul dari transaksi valuta asing dan terdapat perubahan dalam kurs antara tanggal transaksi
dan tanggal penyelesaian, maka mengakibatkan timbulnya selisih kurs. Jika transaksi diselesaikan dalam periode
akuntansi yang sama dengan terjadinya transaksi, maka seluruh selisih kurs diakui pada periode tersebut. Akan
tetapi ketika transaksi diselesaikan pada periode akuntansi berikutnya, maka selisih kurs yang diakui dalam
setiap periode sampai pada tanggal penyelesaian ditentukan dengan perubahan kurs selama masing-masing
periode.
PENGAKUAN
SELISIH KURS
Jika keuntungan / kerugian pos non meneter diakui dalam penghasilan komprehensif lain, maka setiap
komponen kurs dari keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Sebaliknya,
jika keuntungan atau kerugian pos non meneter diakui dalam laba rugi, maka setiap komponen kurs dari
keuntungan atau kerugian tersebut diakui dalam laba rugi.
Selisih kurs yang timbul pada pos moneter yang membentuk bagian dari investasi neto entitas pelapor dalam
kegiatan usaha luar negeri diakui dalam laba rugi pada laporan keuangan tersendiri entitas pelapor sesuai dengan
PSAK 4. Dalam laporan keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor, selisih kurs
diakui awalnya dalam penghasilan komprehensif lain dan direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi pada saat
pelepasan investasi neto,
PENGAKUAN
SELISIH KURS
Jika entitas melaksanakan pembukuan dan pencatatannya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya,
maka pada waktu entitas menyiapkan laporan keuangan seluruh jumlah dijabarkan dalam mata uang fungsional .
PERUBAHAN DALAM MATA UANG
FUNGSIONAL
Ketika terdapat perubahan dalam mata uang fungsional, entitas menerapkan prosedur penjaabaran untuk mata
uang fungsional yang baru secara prospektif sejak tanggal perubahan itu.
Mata uang fungsional dari entitas mencerminkan transaksi, peristiwa, dan kondisi mendasari yang relevan
terhadap entitas. Sejalan dengan hal tersebut, sekali ditentukan, mata uang fungsional dapat berubah hanya jika
terdapat perubahan pada transaksi, peristiwa, dan kondisi mendasari tersebut.
Dampak perubahan mata uang fungsional diperlakukan secara prospektif. Dengan kata lain, entitas menjabarkan
seluruh pos ke dalam mata uang fungsional yang baru menggunakan kurs pada tanggal perubahan itu. Hasil dari
jumlah yang dijabarkan untuk pos non moneter dianggap sebagai biaya historisnya. Selisih kurs yang timbul dari
penjabaran kegiatan usaha luar negeri yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak
direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi sampai pelepasan kegiatan usaha tersebut.
PENGGUNAAN MATA UANG
PENYAJIAN SELAIN MATA
UANG FUNGSIONAL
Pada umumnya mata uang penyajian di Indonesia adalah rupiah.
PENJABARAN Entitas dapat menyajikan laporan keuangan dalam mata uang (atau
beberapa mata uang) selain mata uang fungsionalnya. Jika mata uang
penyajian berbeda dengan mata uang fungsional entitas, maka entitas
DALAM MATA menjabarkan hasil dan posisi keuangannya ke dalam mata uang
penyajian.
UANG PENYAJIAN Sebagai contoh, jika suatu kelompok usaha berisi entitas individual
dengan mata uang fungsional yang berbeda, maka hasil dan posisi
keuangan setiap entitas dinyatakan dalam suatu mata uang bersama
sehingga laporan keuangan konsolidasian disajikan.
Hasil dan posisi keuangan entitas yang mata uang fungsionalnya
bukan mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi dijabarkan ke dalam
PENJABARAN mata uang penyajian yang berbeda dengan menggunakan prosedur
berikut :
1. Aset dan liabilitas untuk setiap laporan posisi keuangan yang
DALAM MATA disajikan (yaitu termasuk komparatif) dijabarkan menggunakan
kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan tersebut.
UANG PENYAJIAN 2. Penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain (yaitu termasuk komparatif)
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
3. Seluruh selisih kurs yang dihasilkan diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
LUAR NEGERI intrakelompok usaha tanpa menunjukkan hasil fluktuasi mata uang dalam
laporan keuangan konsolidasian. Hal ini karena pos komitmen menggambarkan
komitmen untuk mengkonversi suatu mata uang ke dalam mata uang lain dan
mengakibatkan entitas pelapor memiliki risiko atas keuntungan atau kerugian
melalui fluktuasi mata uang.
PELEPASAN / Dalam pelepasan kegiatan usaha luar negeri, jumlah kumulatif selisih kurs yang
terkait dengan kegiatan usaha luar negeri tersebut, yang diakui dalam
PELEPASAN penghasilan komprehensif lain dan diakumulasi dalam kelompok ekuitas yang
terpisah, direklasifikasi dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian
SEBAGIAN reklasifikasi) ketika keuntungan atau kerugian dari pelepasan kegiatan usaha
LUAR NEGERI
PELEPASAN / Sebagai tambahan pelepasan seluruh kepentingan entitas pada kegiatan usaha
luar negeri, pelepasan parsial berikut ini dicatat sebagai pelepasan :
PELEPASAN (a) Ketika pelepasan sebagian melibatkan hilangnya pengendalian pada entitas
anak yang mencakup kegiatan usaha luar negeri, terlepas dari apakah entitas
SEBAGIAN masih memiliki kepentingan non pengendali pada entitas anak setelah
KEGIATAN USAHA Sejalan dengan hal tersebut, tidak ada bagian dari keuntungan atau kerugian kurs
valuta asing yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain yang
LUAR NEGERI direklasifikasi ke laba rugi pada saat terjadinya pengurangan nilai.
PENGARUH PAJAK DARI
SELURUH SELISIH KURS
Entitas mengungkapkan :
(a) Jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk
selisih kurs yang timbul pada instrumen keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 71 :
Instrumen Keuangan.
(b) Selisih kurs neto yang diakui dalam penghasilan komprehensif lain
PENGUNGKAPAN dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta
rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode.
Jika mata uang penyajian berbeda dari mata uang fungsional, maka
fakta tersebut dinyatakan bersama dengan pengungkapan tentang
mata uang fungsional dan alasan untuk menggunakan mata uang
penyajian yang berbeda.
Jika terdapat perubahan dalam mata uang fungsional entitas pelapor
maupun kegiatan usaha luar negeri yang signifikan, maka fakta dan
alasan perubahan dalam mata uang fungsional tersebut diungkapkan.
Bantuan pemerintah adalah tindakan oleh pemerintah yang dirancang untuk memberikan mafaat
ekonomi spesifik kepada satu entitas atau beberapa entitas yang memenuhi syarat atas kriteria
tertentu. Bantuan pemerintah untuk tujuan pernyataan ini tidak mencakup manfaat yang diberikan
secara tidak langsung melalui tindakan yang mempengaruhi kondisi perdagangan umum, seperti
penyediaan atau pembangunan infrastruktur di daerah yang sedang berkembang atau
pemberlakuan batasan perdagangan terhadap pesaing.
Hibah pemerintah sebagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk pengubahan
sumber daya kepada entitas sebagai kompensasi di masa lalu atau masa depan yang berkaitan
dengan kegiatan operasi entitas pada kondisi tertentu.
Hibah pemerintah diakui pada bagian laba rugi dengan dasar yang sistematis selama periode
entitas mengakui sebagai
. beban atas biaya terkait yang dimaksudkan akan dikompensasikan
dengan hibah.
Hibah pemerintah aset non moneter dapat ditentukan pada nilai wajar.
Namun hibah pemerintah aset non moneter dapat ditentukan pada jumlah nominal sebagai
alternatif.
PENYAJIAN