Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI SYARIAH SEMESTER IV

WAKAF
DOSEN PEMBIMBING
FAUZIAH HANUM,M,Ak

DISUSUN OLEH :
Intan Fadila 211896
Siti Farah Dila 211893
Rafi Muwafaq 211824

Mata Kuliah : AKUNTANSI ZISWA


PENGERTIAN WAKAF

Wakaf secara etimologi merupakan bentuk dari kata waqafa-yaqifu

01 yang memiliki makna al habs (menahan) atau al-muks (menetap).


Sedangkan menurut syara’ wakaf adalah menahan harta yang
mungkin diambil manfaatnya tanpa menghabiskan atau merusakkan
bendanya (Lainnya) dan digunakan untuk kebaikan (Al-Alabij,
2002).

02
Disebut menahan karena wakaf ditahan dari kerusakan dan
penjualan yang tidak sesuai tujuan wakaf. Selain itu dikatakan
menahan juga karena manfaat dan hasilnya ditahan dan dilarang bagi
siapapun selain dari orang-orang yang berhak atas wakaf tersebut
(Munzir Qahaf, 2005).
AKUNTANSI SYARIAH WAKAF

Dalam Undang-Undang wakaf yang terbaru yaitu UU


No. 41 Tahun 2004 dan PP No. 42 Tahun 2006
konsep wakaf mengandung dimensi yang sangat
luas. Terjadi pengembangan objek wakaf yaitu
mencakup harta tidak bergerak maupun yang

PROJECT &
bergerak, termasuk wakaf uang yang
penggunaannya sangat luas, tidak terbatas untuk
pendirian tempat ibadah dan sosial keagamaan
(Rahman, 2009).
KONSEP
STRATEGY
Kehadiran Undang-undang wakaf ini menjadi
momentum pemberdayaan wakaf secara produktif .
Wakaf produktif merupakan bentuk pengembangan WAKAF
paradigma wakaf.
Dimana donasi wakaf ini dapat berupa harta benda
bergerak seperti uang dan logam mulia, maupun
benda tidak bergerak seperti tanah dan bangunan
yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara
langsung tetapi dari keuntungan bersih dari hasil
pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang-
orang yang berhak sesuai tujuan wakaf (Albab Al
Umar, 2022)
Wakaf dinyatakan sah apabila telah terpenuhi rukun
dan syaratnya. Berikut ini akan dijelaskan mengenai
rukun dan syarat yang ada dalam wakaf (Rozalinda,
2015):
1) Rukun wakaf :

a. Waqif
b. Mauquf bih
c. Mauquf `ilaih
d. Sighat

2) Syarat wakaf :

a. Wakif
b. Mauquf bih
c. Mauquf `ilaih
d. Sighat
e. Tunai tidak khiyar
DASAR HUKUM WAKAF
Dasar hukum yang digunakan oleh para ulama dalam menjelaskan konsep wakaf bersumber dari ayat Al-Quran dan
As-Sunnah

QS Al-Baqarah [2]:261

‫مْوا َله ُْم فِ ْي َس ِبي ِْلهّٰللا ِ َك َم َث ِل َحبَّةٍ اَ ۢ ْن َب َت ْت َس ب َْع َس َن ِاب َلفِ ْي ُك ِّل ُس ۢ ْن ُبلَةٍ مِّ اَئ ُة‬
َ َ‫َم َث ُلا َّل ِذي َْن ُي ْنفِقُ ْو َنا‬
‫هّٰللا‬ ٰ ‫َحبَّةٍ ۗ َوهّٰللا ُ ُي‬
ٌ ‫ِف َم ْن َّي َش ۤا ُء َۗو ُ َواسِ ٌع َعلِيْم‬ ِ‫ضع ُ ل‬
Artinya: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan
(pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi
Maha Mengetahui”.
DASAR HUKUM WAKAF
Dasar hukum yang digunakan oleh para ulama dalam menjelaskan konsep wakaf bersumber dari ayat Al-Quran dan
As-Sunnah
Landasan hukum yanng bersumber dari hadist yang menjelaskan mengenai wakaf :

‫ح‬ َ ‫اريَ ٍة َو ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه َو َولَ ٍد‬


ٍ ِ‫صال‬ َ ‫ط َع َع َملُهُ ِإاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة ِم ْن‬
ِ ‫ص َدقَ ٍة َج‬ َ َ‫ان ا ْنق‬
ُ ‫ات اِإْل ْن َس‬َ ‫ِإ َذا َم‬
ُ‫يَ ْد ُعو لَه‬
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Apabila
seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah
jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”. (HR
Muslim, Hadis No. 1631)
Dasar hukum Wakaf dalam berbagai peraturan dalam perundang-undangan di Indonesia, antara
lain sebagai berikut (Abdullah, 2018):
1. 1.Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf.
2. 2.Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 tentang Tata Cara Perwakafan Tanah Milik.
3. 3.Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan UU No. 41 Tahun
2004 Tentang Wakaf.
4. 4.Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Penyusunan
Rekomendasi terhadap Permohonan Penukaran/Perubahan Status Harta Benda Wakaf.
5. 5.Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 3 Tahun 2008 tentang Tata cara Pendaftaran dan
Penggantian Nazhir Harta Benda Wakaf Tidak Bergerak Berupa Tanah.
6. 6.Peraturan Badan Wakaf Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 tentang Pedoman dan
Pengembangan Harta Benda Wakaf Berupa Uang.
MACAM-MACAM WAKAF
Berdasarkan
Berdasarkan tujuannya Berdasarkan waktunya penggunaannya

1.Wakaf Khairi 1.Wakaf Abadi 1.Wakaf


Langsung
2.Wakaf Ahli 2.Wakaf
Sementara 2. Wakaf
3. Wakaf Produktif
Gabungan
UNSUR-UNSUR WAKAF
Dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 Pasal 6 Tentang Wakaf, unsur-unsur wakaf terdiri dari enam antara lain
sebagai berikut (Choirunnisak, 2021)

1. Wakif 4. Sighat

2. Nazhir 5. Peruntukan wakaf

3.Mauquf Bih 6. Jangka waktu wakaf


WAKAF DI INDONESIA

5% Di Indonesia, wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat Islam 40%
sejak agama Islam masuk Indonesia. Berdasarkan data yang ada
dalam masyarakat, pada umumnya wakaf di Indonesia digunakan
untuk masjid, musholla, sekolah, rumah yatim piatu, makam dan
sedikit sekali tanah yang dikelola secara produktif dalam bentuk
suatu usaha yang hasilnya dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang
memerlukan termasuk fakir miskin

Untuk mengelola wakaf secara produktif, terdapat beberapa asas


20% USABILITY DESIRE
yang mendasarinya yaitu; 1) Asas keabadian manfaat; 2) Asas 35%
pertanggungjawaban; 3) Asas profesionalitas manajemen; dan 4)
Asas keadilan sosial.

Salah satu bentuk wakaf produktif adalah wakaf tunai atau yang
dikenal dengan istilah wakaf uang.
AKUNTANSI SYARIAH WAKAF

Kalau ingin hidup berkah


Elok sisihkan sedikit dana
Tidak hanya zakat dan sedekah
Wakaf produktif sekarang primadona
Terima kasih banyak telah mendengarkan
Presentasi kami...

Anda mungkin juga menyukai