Anda di halaman 1dari 11

WAQAF

Putri Rahmazani (21106111042)

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


TAHUN 2023/2024
Pengertian
Wakaf adalah kata dari bahasa Arab “Waqf” berarti menahan diri. Sedangkan menurut
fiqih Islam, wakaf merupakan hak pribadi dipindah menjadi kepemilikan secara umum
atau lembaga agar manfaatnya mampu dinikmati masyarakat.
Jadi pengertian wakaf adalah pemberian suatu harta dari milik pribadi menjadi
kepentingan bersama, sehingga kegunaannya mampu dirasakan oleh masyarakat luas
tanpa mengurangi nilai harta tersebut.
Tujuan dari wakaf adalah sama seperti bersedekah, yakni mencari pahala sebanyak-
banyaknya. Namun bedanya dengan sedekah, manfaat wakaf dirasakan oleh banyak orang
sehingga pahalanya senantiasa mengalir, meskipun pemberi wakaf (wakif) telah
meninggal. Contoh wakaf yang sering dijumpai seperti wakaf masjid, wakaf properti, dan
lain sebagainya.
Dasar hukum di Indonesia
1. Daftar hukum wakaf di Indonesia merujuk pada dasar
Al-Quran dalam QS. Al-Hajj: 77 dan QS. Ali Imran:
92. Kemudian dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 42 tahun 2006 terkait Pelaksanaan
UU No. 41 tahun 2004 secara hukum positif wakaf.
2. Dalam UU perwakafan membentuk Badan Wakaf
Indonesia (BWI) yang bertugas sebagai lembaga
negara independen dalam mengurus, mengelola, dan
memajukan wakaf di Indonesia.
Dalil wakaf
Surah Ali Imran Ayat 92
‫هّٰللا‬
َ ْ‫َلنْ َت َنالُوا ا ْل ِب َّر َح ٰ ّتى ُت ْنفِقُ ْوا ِم َّما ُت ِح ُّب ْونَ َۗو َما ُت ْنفِقُ ْوا مِن‬
٩٢ ‫ش ْي ٍء َفاِنَّ َ ِبهٖ َعلِ ْي ٌم‬

Artinya:
“Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan [yang
sempurna] sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu
cintai. Apapun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui tentangnya," (QS. Ali-Imran [3]:92).
Surah Al-Baqarah Ayat 267

‫ض ۗ َواَل َت َي َّم ُموا‬


ِ ‫س ْب ُت ْم َو ِم َّمٓا اَ ْخ َر ْج َنا َل ُك ْم ِّمنَ ااْل َ ْر‬
َ ‫ت َما َك‬ ِ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ا َّل ِذ ْينَ ٰا َم ُن ْٓوا اَ ْنفِقُ ْوا مِنْ َط ِّي ٰب‬
‫هّٰللا‬
٢٦٧ ‫اع َل ُم ْٓوا اَنَّ َ َغن ٌِّي َح ِم ْي ٌد‬ ْ ‫ض ْوا فِ ْي ِه ۗ َو‬ ُ ‫ث ِم ْن ُه ُت ْن ِفقُ ْونَ َو َل ْس ُت ْم ِب ٰا ِخ ِذ ْي ِه ِآاَّل اَنْ ُت ْغ ِم‬
َ ‫ا ْل َخ ِب ْي‬

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari


hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk
untuk kamu infakkan, padahal kamu tidak mau mengambilnya, kecuali
dengan memicingkan mata [enggan] terhadapnya. Ketahuilah bahwa
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji,” (QS. Al-Baqarah [2]:267).
Manfaat waqaf
1. Mendapat Manfaat Secara Religius
Memperoleh manfaat dari sisi spiritual merupakan manfaat wakaf yang
didapatkan pemberi atau wakif. Faktanya, manfaat dari aset atau harta wakaf
bersifat kekal, apalagi jika obyeknya terus digunakan oleh khalayak umum.
Sehingga pahala pemberi wakaf mengalir deras dan terus menerus, meskipun
sang wakif telah meninggal.

2. Meningkatkan Hubungan Persaudaraan


Dari sisi pemberi dan penerimanya, manfaat wakaf adalah mampu
meningkatkan hubungan persaudaraan. Pemberi wakaf bisa membantu banyak
orang melalui harta yang diwakafkan, sedangkan masyarakat merasa
diuntungkan dengan adanya bantuan tersebut.
3. Membantu Pihak-Pihak Kurang Beruntung
Manfaat wakaf berikutnya adalah membantu pihak-pihak kurang beruntung
daripada kita, baik bentuknya wakaf produktif atau konsumtif. Wakaf
konsumtif dapat membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan sehari-
harinya, sedangkan wakaf produktif dapat membantu meningkatkan taraf
kesejahteraan hidup.

4. Sarana Membangun Kepedulian Sosial


Terakhir, manfaat wakaf adalah sebagai sarana membangun kepedulian sosial.
Sebagai seorang makhluk sosial, manusia memerlukan kepedulian agar bisa
berfungsi secara maksimal dalam masyarakat. Konsistensi dalam memberikan
wakaf akan membantu Anda membentuk kepedulian lebih tinggi, baik secara
sosial maupun spiritual.
Syarat waqaf
Syarat wakaf adalah hal-hal yang dipenuhi sebelum melakukan wakaf. Berikut
merupakan syarat wakaf antara lain:

1. Adanya wakif
Wakif adalah pemberi wakaf. Seorang wakif harus berakal sehat, mempunyai
harta, tidak berada di bawah pengampuan hukum dan merdeka.

2. Harta Mauquf
Berikutnya, syarat wakaf adalah harta mauquf dimana aset yang diberikan
sebagai wakaf wajib mengandung nilai, benda halal, berwujud nyata dan
sebelumnya dimiliki oleh wakif (sebelum dipindahtangankan).
3. Mauquf ‘Alaih
Mauquf ‘Alaih adalah penerima harta wakaf baik perorangan atau badan tertentu.
Penerima wakaf harus secara tegas mengikrarkan wakaf, dipergunakan untuk
kepentingan umum dan ibadah, dan mampu menjelaskan rencana penggunaan
harta mauquf.

4. Shighat
Syarat wakaf terakhir yakni shighat, yaitu akad yang diikrarkan baik berupa
tulisan maupun lisan dari wakif secara saat itu juga, tidak terbatas waktu, tidak
diikuti syarat bathil, dan tidak dapat dibatalkan.
Rukun waqaf
Rukun wakaf adalah tata cara menjalankan wakaf secara berurutan, bila terdapat
salah satu yang tidak dilaksanakan, maka pelaksanaan wakaf tidak sah. Adapun
rukun wakaf adalah berikut ini.

• Pemberi wakaf menyerahkan benda yang diwakafkan setelah disyaratkan


memenuhi aturan.
• Wakaf diterima oleh penerima baik perorangan atau lembaga yang jelas.
• Harta yang diwakafkan berwujud nyata dan tersedia saat akad dilaksanakan.
• Wakif mengikrarkan akad secara jelas dan lengkap sesuai keinginan wakafnya.
• Harta wakaf mutlak menjadi milik masyarakat umum, dan tidak dapat diklaim
lagi sebagai milik pemberi wakaf.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai