Anda di halaman 1dari 31

Kuliah III

VEKTOR
Any Nurhasanah
Besaran Skalar dan Vektor

• Sifat Besaran: skalar dan vector


 Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar
dinyatakan oleh bilangan dan satuan).

Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi z


Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat
 Besaran Vektor
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
y
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya
Catatan : vektor tergantung sistem koordinat x
Berapa Jarak serta perpindahannya

Jarak = 8 + 6 = 14 m
8 Jarak
Perpindahan vektor
82 + 62 = 10 m skalar

n
i ndaha
Perp

JARAK DAN PERPINDAHAN


Pnggambaran dan Penulisan Vektor
Gambar : P Q

Titik P : Titik pangkal vektor


Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor

Notasi Vektor A Huruf tebal


Besar vektor A = A = |A|
A Pakai tanda panah di atas
(pakai tanda mutlak)
A Huruf miring

Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
2.3
a. Dua vektor sama jika arah dan besarnya sama
b. Dua vektor dikatakan tidak sama jika :
A B A=B

1. Besar sama, arah berbeda


A
B
A B
2. Besar tidak sama, arah sama
A B
A B
3. Besar dan arahnya berbeda
A B A B
Dasar Aplikasi Vektor
dalam Teknik Sipil

1 23
6
Perbedaan Vektor dan Skalar

VEKTOR

7
Perbedaan Vektor dan Skalar

SKALAR

8
Perbedaan Vektor dan Skalar

VEKT
OR
9
Perbedaan Vektor dan
Skalar

SKALAR

10
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor digunakan dalam rancang bangun dasar arsitektur untuk


perhitungan panjang, sudut, dan letak

11
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk menentukan komponen-komponen dasar di


dalam bangunan tersebut

12
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk mengetahui perhitungan pasti dari rangka


bangunan, contoh : penempatan pilar pondasi

13
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk menentukan garis siku-siku dilapangan, garis


siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan memanfaatkan dalil
phytagoras

14
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk menentukan kekuatan gaya yang bekerja pada


struktur bangunan di atas tanah, perhitungan arah vektor gaya
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya keruntuhan bangunan

15
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor sebagai dasar untuk menghitung momen balok dan dimensi


balok

16
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil

Vektor sebagai dasar penentuan perhitungan kemiringan atap

17
Aplikasi Vektor di Bidang
Teknik Sipil
Vektor digunakan untuk mengukur tinggi gedung dan memperkirakan
tinggi pembangunan gedung dengan memperhitungkan sudut elevasi
dan sudut pandang bangunan

18
Komponen Vektor

Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada garis dalam
ruang yang diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari kepala
vektor ke garis koordinat x dan y.
Komponen vektor Ax dan Ay

Tetapi jika komponen Ax dan Ay serta


sudut Ө sudah diketahui, maka besar
vektor A dapat diperoleh dengan Teori
Phytagoras

19
Operasi Vektor

JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR

1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
Metode :
3. Poligon
4. Uraian
Metode Jajaran Genjang
1. Jajaran Genjang

B
+B
=A

B
R
A
=
+
A

S
R = A+ B

=A
-B

-B
Besarnya vektor R = | R | = A 2  B 2  2 AB cos 

Besarnya vektor A+B = R = |R| = A 2+ B 2 + 2 AB cosθ

Besarnya vektor A-B = S = |S| = A 2 + B 2 - 2 AB cos θ 2.5


 Jika vektor A dan B searah  θ = 0o :R=A+B
 Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B
 Jika vektor A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0

Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik


Metode Jajaran Genjang
PENJUMLAHAN VEKTOR DENGAN
METODE JAJARGENJANG

F2

R= F1 + F2


F1
Metode Segitiga

B B
A+

B
A
=
+
A

2.6
Metode Segitiga
PENJUMLAHAN VEKTOR DENGAN
METODE SEGITIGA

F2 R= F1 + F2


F1
Penjumlahan Cara Poligon

A C

C
B

+ + + = A+B+C+D

D
B

A
PENJUMLAHAN VEKTOR DENGAN
METODE POLIGON

F3

R= F1 + F2 + F3

F2

F1
Metode Uraian
1. Lima buah vektor digambarkan sebagai berikut :
Besar dan arah vektor pada gambar di samping :
Y
Vektor Besar (m) Arah (o)
C B A 19 0
B 15 45
A
C 16 135
X
D D 11 207
E 22 270
E

Hitung : Besar dan arah vektor resultan.


Jawab : Vektor Besar (m) Arah(0) Komponen X(m) Komponen Y (m)
A 19 0 A cos0 =19 A sin 0= 0
B 15 45 B cos 45 =10.6 B sin 45 =10.6
C 16 135 C cos 135 = -11.3 C sin 135 = 11.3
D 11 207 D cos 207 = -9.8 D sin 207 = -5
E 22 270 0 -22
RX = 8.5 RY = -5.1

𝑅=√ 𝑅 𝑥+𝑅 𝑦= √8.5 +(−5,1) = √ 94,01=9,67 𝑚


2 2 2 2
Besar vektor

Arah vektor R terhadap sumbu x positif :


− 5.1
𝑡𝑔 𝜃 = =−0.6
8.5
 = 329.030 (terhadap x berlawanan arah jarum jam )
Contoh perhitungan
No Besar Arah X Y

1 26 0 26 0

2 20 30 20 cos 30 = 17,32 20 sin 30 =10

3 12 90 0 12
= 30 4 20 50 atau 130 20 cos 50 = 12,8 (-) 20 sin 50 = 15,32
 = 50 20 cos 130 = -12,8 20 sin 130 = 15,32
 30,52 37,32

= +
+ 2324,25
R = 48,21

Anda mungkin juga menyukai