Anda di halaman 1dari 30

Dasar Aplikasi Vektor

dalam Teknik Sipil

1 23
Oleh:
Rizky Citra Islami, ST., MT., MSc.

1
Pengertian
Besaran Besaran
VektorBesaran
Skalar adalah yang
besaran yang mempunyai
cukup nilai dan
Vektor arah
Besaran yang memiliki
dinyatakan
Menyatakan olehvektor
suatu besarnya
dapat dilakukan pada bidang datar atau
besar (nilai/angka) dan
saja (besar dinyatakan oleh
bidangbilangan
koordinat Cartesius
dan satuan) XOY dengan menggambar
arah ruas garis
dengan anak panah di salah satu ujungnya
Panjang ruas garis mewakili besar Contoh:
(panjang) vektorPerpindahan,
dan anak
Contoh : waktu, suhu,
kecepatan, percepatan,
volume, laju,
panah mewakili energi,jarak
arah vektor gaya,dll
Vektor disimbolkan dengan huruf tebal atau dengan huruf yang
diberi garis
Skalar panah diatasnya
tidak tergantung Vektor bergantung sistem
sistem koordinat koordinat
2
Perbedaan Vektor dan Skalar

VEKTOR

3
Perbedaan Vektor dan Skalar

SKALAR

4
Perbedaan Vektor dan Skalar

VEKT
OR
5
Perbedaan Vektor dan Skalar

SKALAR

6
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor digunakan dalam rancang bangun dasar arsitektur untuk


perhitungan panjang, sudut, dan letak

7
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk menentukan komponen-komponen dasar di


dalam bangunan tersebut

8
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk mengetahui perhitungan pasti dari rangka


bangunan, contoh : penempatan pilar pondasi

9
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk menentukan garis siku-siku dilapangan, garis


siku-siku di lapangan banyak dilakukan dengan memanfaatkan dalil
phytagoras

10
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk menentukan kekuatan gaya yang bekerja pada


struktur bangunan di atas tanah, perhitungan arah vektor gaya
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya keruntuhan bangunan

11
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor sebagai dasar untuk menghitung momen balok dan dimensi


balok

12
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor sebagai dasar penentuan perhitungan kemiringan atap

13
Aplikasi Vektor di Bidang Teknik Sipil

Vektor digunakan untuk mengukur tinggi gedung dan memperkirakan


tinggi pembangunan gedung dengan memperhitungkan sudut elevasi
dan sudut pandang bangunan

14
Komponen Vektor
Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada garis dalam
ruang yang diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari kepala
vektor ke garis koordinat x dan y.
Komponen vektor Ax dan Ay

Tetapi jika komponen Ax dan Ay serta


sudut Ө sudah diketahui, maka besar
vektor A dapat diperoleh dengan Teori
Phytagoras

15
Contoh Soal
Sebuah mobil menempuh 20 km dengan arah 30˚ ke utara terhadap arah barat.
Dengan menganggap sumbu x menunjukkan arah timur dan sumbu y menunjukkan
arah utara, carilah komponen x dan y dari vektor perpindahan mobil itu!

Pembahasan:
Jika vektor A merupakan vektor perpindahan mobil sejauh 20 km dengan arah 30˚
ke utara terhadap arah barat. Kemudian vektor A diproyeksikan terhadap sumbu x
dan y, sehingga diperoleh komponen vektor Ax berada pada sumbu x negatif
dan bernilai negatif serta komponen vektor Ay berada pada sumbu y dan
bernilai positif.
16
 
B A
  
c= B+ A


A
 
C B    
D  AC  B

17
Penjumlahan Vektor
Metode Geometris
Penjumlahan vektor yang dilakukan dengan menyatakan vektor-vektor dalam
sebuah diagram yang disesuaikan dengan besar vektor (artinya harus menggunakan
skala dalam penggambarannya).

A Misalnya:
m
40 Skala 1cm = 5 m
B A = 8 cm
30
m B = 6 cm
R R = A + B = B + A (Hukum Komutatif)

18
Metode Jajaran Genjang

Penjumlahan dua buah vektor yang dilakukan dengan cara menggambarkan kedua
vektor saling berhimpitan pangkalnya sebagai dua sisi yang berdekatan dari sebuah
jajaran genjang. Nilai penjumlahannya:

Dimana:
A = besar vektor pertama
B = besar vektor kedua
C = besar vektor hasil penjumlahan
Ө = sudut terkecil antara vektor A dan B

19
Metode Analitik (Dua
Dimensi)
Penjumlahan vektor-vektor dengan cara menguraikan komponen-komponen vektor
berdasarkan arahnya. Rumusnya penjumlahan ini adalah:

Contoh soal:
Dimana: Seorang tukang pos meninggalkan
R = besar vektor resultan kantor pos dan berkendara sejauh 22
Rx = jumlah total vektor dalam arah sumbu x km ke arah utara. Ia kemudian
Ry = jumlah total vektor dalam arah sumbu y melanjutkan ke arah 60˚ ke selatan
dari arah timur sepanjang 47 km.
REMEMBER !!! Berapakah perpindahan dari kantor
pos?

20
21
22
Pengurangan Vektor
Pengurangan vektor dapat dimasukkan ke dalam aljabar dengan mendefinisikan
negatif suatu vektor sebagai sebuah vektor lain yang besarnya sama tetapi arahnya
berlawanan.
A – B = A + (-B)

-A

23
Penjumlahan dan Pengurangan
Vektor Tiga Dimensi
Jika terdapat dua buah vektor tiga dimensi, yaitu vektor A dan B. Maka kedua
vektor tersebut dapat dituliskan dalam komponen dan vektor satuan.
Contoh:
A = Axi + Ayj + Azk
B = Bxi + Byj + Bzk

Resultan vektor:
R=A+B
= (Ax+Bx) i + (Ay+By) j + (Az+Bz) k
= Rxi + Ryj + Rzk
Contoh soal:
Diketahui:
A = 7i -6j ; B = -3i + 12 j
Berapakah A + B dan A – B? 24
Perkalian Vektor
Aturan perkalian vektor tidaklah sama dengan perkalian skalar, karena vektor
memiliki besar dan arah.
Perkalian
• Hasil kali skalar “k” dengan vektor “A” dapat
vektor dengan dituliskan “kA”
skalar
• Searah akan menghasilkan nilai 1
Perkalian Titik • i . i = j . j = k. k = 1

(dot product) • Saling tegak lurus akan menghasilkan 0


• i.j=0
Perkalian
Silang (cross
product) 25
Contoh soal
1. Dua buah vektor A dan B, vektor A menuju ke kanan sebesar 3 satuan, vektor B
kekanan dengan besar 5 satuan, hitung besar resultan kedua vektor !

JAWABAN

2. Dua buah vektor A dan B, saling tegak lurus memiliki besar 3 satuan dan 4
satuan, jika vektor A menuju ke sumbu X positif dan B menuju ke Y positif
hitung besar dan arah resultan vektor tersebut !
JAWABAN

KEMBAL
I
Penyelesaian
Diketahui : A = 3 satuan kekanan
B = 5 satuan kekanan
Ditanya : Vektor Resultan
Jawab :
A B

R
R  A B
R  3 satuan  5 Satuan
KEMBALI
R  8 satuan
Penyelesaian
Diketahui : A = 3 satuan
B = 4 satuan
Ditanya : besar dan arah Vektor Resultan
A 2 2 
R R  A  B  2 AB cos 
R  32  4 2  2.3.4(cos 90 )
R  5 Satuan
b
a=? tg  
3
 0,75
4
B   arc.tg 0,75
  37 0
KEMBALI
Referensi
• http://
pakketutkeren.blogspot.co.id/2015/09/aplikasi-vektor-dalam-bidang-te
knik_48.html
• http://www.diamondkingshoppingcenter.com/leasing.html
• http://
goemilar-architect.blogspot.co.id/2012_09_01_archive.html?m=1
• http://duniatekniksipil.web.id/840/contoh-perhitungan-momen-inersia/

29

Anda mungkin juga menyukai