Anda di halaman 1dari 22

Matakuliah : Konstruksi Bangunan

Tahun : 2010

Pertemuan 1
Pendahuluan dan Bestek

1
D3 TEKNIK SIPIL
Learning Outcomes
POLIWANGI

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :
• Mahasiswa dapat menjelaskan komponen
- komponen konstruksi bangunan beserta
syarat -syaratnya
• Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai
bestek dan gambar bestek

2
D3 TEKNIK SIPIL
Outline Materi
POLIWANGI

• Materi 1 Syarat komponen bangunan


• Materi 2 Syarat bahan yang digunakan
• Materi 3 Pengertian bestek dan syarat -
syarat teknis bestek
• Materi 4 Gambar bestek

3
D3 TEKNIK SIPIL
Konstruksi Bangunan POLIWANGI

• Suatu bangunan terdiri dari beberapa


komponen struktur yang satu dan lainnya
saling terkait, sehingga bangunan tersebut
dapat berdiri dengan tegak, maka dari itu
setiap komponen dari struktur yang
dimaksudkan harus memenuhi syarat.

4
D3 TEKNIK SIPIL
Syarat Komponen Struktur POLIWANGI

• Dapat menahan seluruh beban dan gaya-


gaya yang harus dipikulnya termasuk
gempa bumi sekalipun.
• Memenuhi peraturan dan norma-norma
standar yang berlaku.
• Dapat berfungsi selama minimum 20
tahun

5
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Tahan terhadap kelapukan, korosi dan


perusak-perusak lainnya di antaranya oleh
binatang jenis serangga.

Selain komponen struktur harus memenuhi


persyaratan di atas, yang akan dipakaipun
harus memenuhi beberapa persyaratan demi
untuk menjaga keawetan dari bangunan, serta
demi efisiensi pemakaian bahannya,
persyaratan yang dimaksudkan adalah :

6
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Penggunaan bahan harus sesuai


fungsinya.
• Keawetan bagi non struktur minimum
tahan selama 5 tahun, sedang bagi
struktur minimum tahan selama 20
tahun.

7
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Harus dapat menahan semua beban dan


gaya-gaya yang terjadi dan termasuk
gempa sekalipun.

8
D3 TEKNIK SIPIL
PONDASI
POLIWANGI

• Pondasi merupakan suatu komponen


struktur yang sangat penting, karena
semua beban yang timbul di atasnya akan
dibebankan padanya, dan selanjutnya
akan disalurkan ke lapisan tanah di
bawahnya, sehingga kemantapan
berdirinya suatu bangunan ditentukan atau
tergantung pada kemantapan konstruksi
pondasinya.

9
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Macam dan tipe konstruksi pondasi


tergantung tipe bangunan di atasnya.
• Selain tergantung tipe bangunan,
tergantung pula dengan kondisi tanah
dimana bangunan itu didirikan, sehingga
makin besar beban semakin besar pula
daya dukung tanah yang diperlukan.

10
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Kondisi tanah secara garis besar dapat


dikelompokkan menjadi 2 tipe :
• Jenis tanah bersifat “STABIL”
• Jenis tanah bersifat “LABIL” atau tidak
stabil

11
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

Tanah dikatakan stabil apabila tanah


tersebut tidak mengalami perubahan
dalam musim kemarau maupun musim
penghujan, yang dimaksud di sini adalah
gerakan-gerakan ke atas, ke bawah dan
ke samping sekalipun.

12
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Tanah dikatakan labil atau tidak stabil, bila


sangat besar atau menyolok sekali
perubahannya antara musim panas dan musim
penghujan.
• Seyogyanya bila dijumpai tanah yang
dikategorikan labil itu, sebaiknya sebelum
dilaksanakan pondasinya terlebih dahulu
dilakukan perbaikan tanahnya. Umpamanya
untuk pondasi dangkal tanah diperbaiki dengan
memakai cerucuk bambu atau kayu dan
kemudian ditambah lapisan pasir agar lebih
stabil nantinya.
13
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Kemantapan suatu pondasi selain ditentukan di


atas, masih ada hal-hal lain yang perlu
dipikirkan antara lain adalah ketebalan lapisan
tanah kerasnya serta kondisi lapisannya
merupakan bidang datar atau miring. Untuk jenis
pondasi dangkal sangat menguntungkan
bilamana lapisan tanah kerasnya mencapai
ketebalan minimum 2 m tebalnya dan keadaan
datar, sebaliknya sangat berbahaya bila lapisan
tadi merupakan suatu bidang miring yang
kemungkinannya akan terjadi pergeseran.
14
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Mengingat pondasi berada dalam tanah


yang tidak tampak dari luar, maka bila
pondasi mengalami kerusakan, maka
bangunan di atasnya akan mengalami
perubahan, sebagai tanda-tanda yang
jelas adanya retakan, pergeseran dan
suatu saat terjadi penurunan setempat.

15
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

Dengan demikian dapat disimpulkan demi


untuk ketegakan bangunan yang
dilaksanakan itu, diperlukan pondasi yang
sesuai dengan kondisi tanahnya, sehingga
macam dan tipe terbagi menjadi dua
kelompok :
• Pondasi dangkal
• Pondasi dalam

16
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

• Pondasi dangkal dipakai bila lapisan tanah


kerasnya tidak terlalu dalam, dan
sebaliknya digunakan pondasi dalam bila
lapisan tanah kerasnya dalam.

17
D3 TEKNIK SIPIL
PONDASI DANGKAL
POLIWANGI

Yang termasuk tipe atau jenis pondasi dangkal


antara lain :
• Pondasi setempat / umpak
• Pondasi jalur / menerus
Sebagai bahan untuk pondasi dangkal tersebut
di atas, biasanya dipakai bahan dari :
• Pasangan dari batu kali.
• Beton bertulang atau tak bertulang.
• Kayu dolken atau kayu besi.

18
D3 TEKNIK SIPIL
PONDASI SETEMPAT / UMPAK
POLIWANGI

Syarat-syarat utama bila digunakan pondasi


jenis umpak adalah :
• Bangunan di atasnya harus kokoh dan kuat
terhadap angin.
• Umpak harus masuk ke dalam tanah minimum
1/3 tingginya.
• Di atas pondasi harus diberi sloof dari beton
atau kayu secara tertutup.
• Antara sloof dan pondasi harus saling terkait
sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat.
19
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

Pondasi setempat / Umpak


Sloof / pengikat

Tiang

20
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

Sloof / pengikat

Tiang

21
D3 TEKNIK SIPIL
POLIWANGI

Agar bangunan yang dibangun di atas


pondasi setempat / umpak ini dapat berdiri
dengan tegak dan kokoh, maka 1/3 tinggi
pondasi harus masuk dalam tanah

22

Anda mungkin juga menyukai