Anda di halaman 1dari 36

FONDASI DALAM

PENDAHULUAN
Oleh ADITIA FEBRIANSYA
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung
C
T

01 PENDAHULUAN N
B

02 KLASIFIKASI FONDASI DALAM T


F

S
03 PERSYARATAN PERANCANGAN
04 DAYA DUKUNG FONDASI
05 SETTLEMENT
PENDAHULUAN
digunakan untuk
mendukung bangunan yang
menahan gaya angkat ke
atas (momen atau tension)
terutama pada bangunan
tinggi yang dipengaruhi oleh
beban angin

Fondasi tiang (pile


foundation) digunakan untuk
mendukung bangunan bila
lapisan tanah kuat / keras PENDAHULUAN
terletak sangat dalam
Fondasi tiang juga
KLASIFIKASI FONDASI
The design of foundations of structures such
as buildings, bridges, and dams soil under consideration.
generally requires a knowledge of
such factors as
• Theload that will be transmitted
by the superstructure to the
foundation system,
• The requirements of the local
building code,
• Thebehavior and stress-related
deformability of soils that will
support the foundation system, PENDAHULUAN
and
• The geological conditions of the
Fondasi tiang digunakan untuk beberapa
• Meneruskan beban ke tanah yang relatif
tujuan, antara lain:
lunak sampai kedalaman tertentu sehingga
• Meneruskan beban bangunan yang terletak fondasi bangunan mampu memberikan
di atas air atau tanah lunak, ke tanah dukungan yang cukup untuk mendukung
pendukung yang kuat beban tersebut oleh gesekan sisi tiang
dengan tanah di sekitarnya
• Mengangker bangunan yang dipengaruhi
oleh gaya angkat ke atas akibat tekanan
hidrostatis atau momen penggulingan
• Menahan gaya-gaya horizontal
• Mendukung fondasi bangunan yang
permukaan tanahnya mudah tergerus air

PENDAHULUAN
Fondasi tiang dibagi menjadi 3 kategori
• Largedisplacement pile (tiang perpindahan besar), tiang
pejal atau hollow dengan ujung tertutup yang dipancang
ke dalam tanah sehingga terjadi perpindahan volume tanah
yang relatif besar
• Small
displacement pile (tiang perpindahan kecil), sama
seperti large displacement pile, hanya volume tanah yang
dipindahkan saat pemancangan relatif kecil
• Non displacement pile (tiang tanpa perpindahan), tiang
yang dipasang di dalamn tanah dengan cara mengggali

atau mengebor tanah


PENDAHULUAN
KLASIFIKASI FONDASI DALAM
Klasifikasi fondasi tiang berdasarkan
• Material
• Metode pelaksanaan

• Daya dukung KLASIFIKASI FONDASI DALAM


• Tiang kayu
• Tiang beton pracetak •
Tiang beton cetak di
tempat • Tiang baja profil
• Tiang komposit

KLASIFIKASI BERDASARKAN MATERIAL


TIANG KAYU
TIANG BETON PRACETAK
TIANG BETON CETAK DI TEMPAT
TIANG BAJA PROFIL
TIANG KOMPOSIT
• Tiang pancang (driven pile), tiang pracetak
dipasang dengan cara dipancang atau ditekan
ke dalam tanah • Drop hammer
• Diesel hammer

• Jack-in pile

• Tiang bor (drilled shaft / bored pile), tiang


dipasang dengan cara mengebor tanah lebih
dulu sampai kedalaman tertentu, kemudian
tulangan baha dimasukkan dalam lubang bor
dan kemudian diisi dengan beton

KLASIFIKASI BERDASARKAN METODE PELAKSANAAN



Tiang dukung ujung (end bearing pile)
• Tiang gesek (friction pile)

• Kombinasi end bearing dan friction

KLASIFIKASI BERDASARKAN DAYA DUKUNG


END BEARING PILE
FRICTION PILE
PERSYARATAN PERANCANGAN
Fondasi dari suatu gedung/struktur harus
direncanakan dan dibangun agar aman
dalam memikul beban-beban yang bekerja
padanya tanpa mengurangi kestabilan dan
menyebabkan deformasi yang besar pada
bangunan tersebut, atau bangunan lain di
sekitarnya, jalan, ataupun lereng yang ada.
Untuk mengatasi kedua hal tersebut, maka PERSYARATAN
perancangan fondasi harus: PERANCANGAN FONDASI
• Memenuhi persyaratan kekuatan, baik untuk• Kondisi Tanah, untuk kondisi tanah yang lunak
dan mudah runtuh sebaiknya dipakai jenis tiang
struktur fondasinya maupun untuk lapisan pancang karena bored pile akan mengalami
tanah pendukung fondasi tersebut (strength kesulitan dalam mempertahankan kondisi lubang
requirement); sampai pengecoran fondasi.
• Bahan Yang Tersedia, untuk daerah dimana sulit
• Memenuhi peryaratan penurunan yang mendapatkan kerikil tetapi banyak terdapat kayu
ditentukan (serviceability requirement). dengan kualitas baik, maka fondasi tiang dari kayu
akan menjadi alternatif yang lebih baik.
• Kondisi Lingkungan di Sekitar Pekerjaan, jika
didaerah perkotaan dimana banyak terdapat langkah teknis dari pemilihan fondasi.
bangunan di sekitar lokasi proyek, pemakaian tiang
pancang akan menggangu bangunan sekitarnya.
Pemancangan dapat mengakibatkan kerusakan
pada bangunan yang ada (pecahnya kaca jendela)
pada radius sekitar 300 m dari pusat pemacangan
disamping kebisingannya.
• Faktor Teknis Pelaksanaan, pertimbangan ini
berdasarkan kemudahan cara pelaksanaan
fondasi. Misalnya daerah di pinggir sungai dimana
air selalu merembes, fondasi tiang pancang lebih
mudah dilaksanaakan.
Semua pertimbangan di atas pada hakekatnya
mencari harga pelaksanaan yang paling efisien PEMILIHAN JENIS FONDASI
tanpa mengurangi kualitas dan daya dukung
fondasi sehingga optimalisasi biaya fondasi adalah

DAYA DUKUNG FONDASI


Daya dukung izin tanah, dimana fondasi
• Kapasitas ultimit tanah dengan faktor
tersebut akan dibangun, akibat beban
keamanan yang cukup terhadap
kerja harus diambil yang terkecil dari:
kemungkinan terjadinya keruntuhan,
atau Fondasi harus diletakan pada
kedalaman yang cukup untuk
• Suatu nilai yang memberikan
menanggulangi risiko erosi permukaan,
deformasi fondasi akibat beban yang
gerusan, kembang susut tanah, dan
bekerja masih dalam batas batas yang
gangguan tanah di sekitar fondasi.
diizinkan oleh bangunan tersebut, atau
bangunan di sekitarnya. Daya dukung izin fondasi diperoleh dari
daya dukung ultimit fondasi tersebut
dibagi dengan suatu faktor keamanan
yang besarnya:
• Minimum 3 untuk fondasi dangkal atau
• Minimum 2,5 untuk fondasi dalam

DAYA DUKUNG FONDASI


Untuk memenuhi stabilitas jangka
panjang, perhatian harus diberikan
pada pada peletakan dasar fondasi.
DAYA DUKUNG FONDASI
Metode untuk mendapatkan daya
dukung izin fondasi:
• Metode Rasional
• Metode Pengujian Pembebanan PENENTUAN DAYA
DUKUNG FONDASI
•Metode rasional yang digunakan untuk tanah yang diperoleh dari penyelidikan
menghitung kapasitas ultimit fondasi lapangan maupun laboratorium pada
harus dilakukan berdasarkan data-data lokasi pekerjaan
dalam menggunakan metode ini adalah
•Metode analitik yang sudah baku
sebagai berikut:
(misalnya Terzaghi, Meyerhoff, Hansen,
Vesic, Reese) yang memperhitungkan • Efek penskalaan dari uji pembebanan
kondisi lapisan tanah yang ada serta terhadap dimensi fondasi yang
geometri dari fondasi, sebenarnya;
•Variasi lapisan tanah tempat
dilakukannya uji pembebanan terhadap
lokasi fondasi yang sebenarnya;
•Durasi pembebanan pada uji
pembebanan dibandingkan dengan
umur fondasi.
METODE RASIONAL
Daya dukung izin fondasi dapat juga
diperoleh dari hasil uji pembebanan
fondasi pada lokasi pekerjaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
PENGUJIAN PEMBEBANAN

METODE

Kentledge Reaction Pile Bi-Directional


UJI PEMBEBANAN AKSIAL TEKAN
PADA FONDASI TIANG
Biggest Kentledge Load Test (1800 Ton)
by Resource Piling Pte Ltd on 1989

KENTLEDGE LOAD TEST


3000 Ton
1995

4000 Ton
2006
3500 Ton
1997
2009

4695 Ton

KENTLEDGE LOAD TEST


5700 Ton
200
9
KENTLEDGE LOAD TEST
Kentledge Collapse in Singapore (2011)
KENTLEDGE LOAD TEST
UJI PEMBEBANAN
DINAMIK PILE DRIVING
ANALYZER
UJI PEMBEBANAN
DINAMIK PILE DRIVING
ANALYZER
SETTLEMENT
Penurunan total terdiri atas penurunan Stot = Penurunan total
langsung (seketika) dan penurunan Si = Penurunan segera
konsolidasi. Sc = Penurunan konsolidasi primer
• Penurunan terjadi antara lain akibat:
Ss = Penurunan konsolidasi sekunder
• Pemberian beban pada fondasi;
• Berubahnya elevasi muka air tanah;
• Getaran akibat beban mesin, kereta api,
termasuk akibat gempa; dan
• Perubahan tegangan yang bekerja pada
lapisan tanah fondasi sebagai akibat antara
lain adanya galian atau pekerjaan konstruksi
di sekitarnya.

Stot = Si + Sc + Ss

Dimana:
SETTLEMENT
• Penurunan segera atau penurunan elastis adalah
penurunan yang dihasilkan oleh distrosi massa tanah
yang tertekan, dan terjadi perubahan pada volume
konstan.
• Penurunanpada tanah-tanah berbutir kasar dan tanah
tanah berbutir halus yang tidak jenuh termasuk tipe
penurunan segera, karena penurunan yang terjadi
segera setelah terjadi penerapan beban

PENURUNAN
LANGSUNG
• dan merupakan fungsi waktu. Terjadi pada
Penurunantanah lempung inorganik dan kelanauan.

• Penurunan konsolidasi sekunder, adalah


penurunan yang tergantung dari waktu juga,
konsolidasi terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap namun berlangsung pada waktu setelah
penurunan konsolidasi primer dan tahap konsolidasi primer selesai, dimana tegangan
penurunan konsolidasi sekunder. efektif akibat bebannya telah konstan. Terjadi
• Penurunan konsolidasi primer adalah akibat selip dan reorientasi partikel tanah
penurunan yang terjadi sebagai hasil dari pada tanah organik (gambut)
pengurangan volume tanah akibat aliran air
meninggalkan zona tertekan (disipasi air
pori) yang diikuti oleh pengurangan
kelebihan tekanan air (excess pore pressure)
uji lapangan dan uji laboratorium dan muka
air tanah yang ada dan beban yang bekerja
pada fondasi;
• Berdasarkan metode empiris yang sudah
baku dan sesuai dengan kondisi tanah di
Indonesia serta sesuai dengan kasus-kasus
yang telah dilakukan di Indonesia.

PENURUNAN KONSOLIDASI
Besar dan kecepatan penurunan fondasi
dapat diperkirakan antara lain:
• Berdasarkan data pengukuran penurunan
(settlement record) dari struktur dan fondasi
sejenis yang ada di lokasi sekitarnya; PERKIRAAN PENURUNAN
• Berdasarkanmetode analitis penurunan (SETTLEMENT)
yang sudah baku yang dilakukan Besarnya penurunan total dan beda
berdasarkan data tanah yang diperoleh dari penurunan yang diizinkan ditentukan
berdasarkan toleransi struktur atas dan
bangunan sekitar yang harus ditinjau
berdasarkan masing masing kasus tersendiri
dengan mengacu pada integritas, stabilitas
dan fungsi dari struktur di atasnya.
• Penurunan izin < 15 cm + b/600 (b dalam
satuan cm) untuk bangunan tinggi dan bisa
dibuktikan struktur atas masih aman.
PENURUNAN IZIN
• Penurunan izin (Sall) yang biasa diambil
adalah 24,5 mm atau 1 inci

THANKS
Does anyone have
any questions?

aditia.febriansya@polban.
ac.id 082126102126

Anda mungkin juga menyukai