Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA PONDASI - 1

DINDING PENAHAN TANAH

Disusun oleh:
Tim KBK Geoteknik
Prodi Teknik Sipil FT UNS
Lab. Mekanika Tanah FT UNS, Jl Ir Sutami 36 a Surakarta
REKAYASA PONDASI - 1
PONDASI
DANGKAL

• sub topik -1 … pengantar karakteristik tanah & penyelidikan tanah


• sub topik -2 … kapasitas dukung Terzaghi & Meyerhof
• sub topik -3 … kapasitas dukung pada tanah berlapis & variasi m.a.t
• sub topik -4 … kapasitas dukung beban miring
• sub topik -5 … kapasitas dukung berdasar uji lapangan (SPT & Sondir)
• sub topik -6 … pondasi rakit
• sub topik -7 … pondasi rakit metode fleksibel
• Ujian Tengah Semester (UTS)
2
REKAYASA PONDASI - 1
PONDASI DANGKAL
/
PONDASI TELAPAK

sub topik …1

pengantar karakteristik
tanah & penyelidikan tanah

3
Pengantar………..

struktur bangunan atas


• upper structure
• dinyatakan sec. visual
Struktur sumber beban
bangunan
struktur bangunan bawah
• sub structure
• tak dpt dinyatakan sec. visual
penerus beban

Tanah
4
Pengantar………..

Pondasi merupakan konstruksi yang berfungsi meneruskan


beban struktur atas ke tanah dengan daya dukung dan
penurunan yang memadai.

M H M H M
H
V V V
5
Fungsi tanah………..

Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik dan endapan yang


relatif lepas (loose) yang terletak di atas batuan dasar (bed rock) .
Bagi suatu bangunan, tanah dapat berfungsi sebagai :
• Media pendukung bangunan bagi semua bangunan.
• Bahan konstruksi bangunan, misal pada bangunan tanggul dan
bendungan.
• Sumber gaya luar bagi bangunan, misal pada bangunan dinding
penahan tanah dan turap.
Tanah pendukung sangat beragam kondisi strukturnya baik secara
vertikal (lapis perlapis) maupun horisontal (adanya patahan2), yang
semua itu tergantung lokasi dan sejarah bentukan.
Sehingga diperlukan “Penyelidikan Tanah” secara lengkap sebelum
perencanaan dimulai, yaitu agar aman secara teknis dan ekonomis
serta lancar saat pelaksanaannya. (SNI Geoteknik Ps.9.1) :

6
Penyelidikan tanah………..

“PENYELIDIKAN TANAH”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.1) :

1. Persyaratan dasar (Ps. 9.2.1)


• Memenuhi persyaratan kekuatan, baik untuk struktur
fondasinya maupun untuk lapisan tanah pendukung
fondasi tersebut (strength requirement);
• Memenuhi peryaratan penurunan yang ditentukan
(serviceability requirement).
2. Mengetahui karakteristik tanah (Ps. 9.2.2)
Karakteristik tanah merujuk ke Pasal 5 dari SNI.

7
Penyelidikan tanah………..

“PENYELIDIKAN TANAH”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.1) :

3. Daya dukung ijin (Ps. 9.1.3)


• Kapasitas ultimit tanah dengan faktor keamanan yang cukup terhadap
kemungkinan terjadinya keruntuhan, atau
• Suatu nilai yang memberikan deformasi fondasi akibat beban yang
bekerja masih dalam batas-batas yang diizinkan oleh bangunan
tersebut, atau bangunan di sekitarnya.
• Metode analitik yang sudah baku (misalnya: Terzaghi, Meyerhoff,
Hansen, Vesic, Reese) yang memperhitungkan kondisi lapisan tanah
yang ada serta geometri dari fondasi,
• Metode empiris yang sudah baku (terbukti).
• Faktor keamanan yang besarnya minimum 3 untuk fondasi dangkal
atau minimum 2,5 untuk fondasi dalam
• Penggunaan faktor keamanan tidak otomatis menjamin bahwa
penurunan fondasi akan menjadi kecil atau memenuhi syarat
deformasi yang ditentukan
• Daya dukung izin ditentukan berdasarkan kriteria penurunan yang
8
diizinkan
Penyelidikan tanah………..

“PENYELIDIKAN TANAH”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.1) :
4. Penurunan (Ps. 9.1.4)
a. Penurunan total: penurunan langsung (immediate settlement) dan
penurunan (long-term settlement).
• Pemberian beban pada fondasi;
• Berubahnya elevasi muka air tanah;
• Getaran akibat beban mesin, kereta api, termasuk akibat gempa;
dan
• Perubahan tegangan yang bekerja pada lapisan tanah fondasi
sebagai akbat antara lain adanya galian atau pekerjaan konstruksi
di sekitarnya.
b. Berdasarkan data pengukuran penurunan (settlement record) dari
struktur dan fondasi sejenis yang ada di lokasi sekitarnya;
c. Berdasarkan metode analitis penurunan yang sudah baku yang
dilakukan berdasarkan data tanah yang diperoleh dari uji lapangan
dan uji laboratorium dan muka air tanah yang ada dan beban yang
bekerja pada fondasi;
9
Penyelidikan tanah………..

“PENYELIDIKAN TANAH”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.1) :
4. Penurunan (Ps. 9.1.4)
d. Berdasarkan metode empiris yang sudah baku dan sesuai dengan
kondisi tanah di Indonesia serta sesuai dengan kasus-kasus yang
telah dilakukan di Indonesia.
e. Penurunan total dan beda penurunan yang diizinkan ditentukan
berdasarkan toleransi struktur atas dan bangunan sekitar yang harus
ditinjau berdasarkan masing-masing kasus tersendiri dengan
mengacu pada integritas, stabilitas dan fungsi dari struktur di
atasnya.
f. Penurunan izin < 15 cm + b/600 (b dalam satuan cm) untuk
bangunan tinggi dan bisa dibuktikan struktur atas masih aman.
g. Beda penurunan (differential settlement) diperkirakan secara
saksama dan konservatif, serta pengaruhnya terhadap bangunan
gedung tinggi di atasnya. Beda penurunan memenuhi kriteria
kekuatan dan kemampulayanan sebesar 1/300.

10
Persyaratan struktur pondasi………..

“Persyaratan Struktur Pondasi”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.2) :

1. Beban pada pondasi (Ps. 9.2.1)


• SNI 1727:2013 yang mengatur mengenai beban minimum
untuk bangunan gedung dan struktur lain,
• SNI 03- 1725-1989 yang mengatur pembebanan untuk
jembatan jalan raya.
• Beban gempa: bangunan gedung SNI 1726:2012, jembatan
konvensional SNI 2833:2008.
• Gaya bouyancy & tekanan tanah harus diperoleh dari
metode geoteknik yang sudah baku.

11
Persyaratan struktur pondasi………..

“Persyaratan Struktur Pondasi”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.2) :

2. Kekuatan Struktur Dan Kemampulayanan (Ps. 9.2.2)


• Persyaratan kekuatan struktural: Fondasi harus kuat
menerima beban yang bekerja padanya. Fondasi yang
dibebani melebihi kapasitas strukturnya secara prinsip akan
mengalami keruntuhan katastropik.
• Persyaratan kemampulayanan: Di samping harus kuat
memikul beban di atasnya, fondasi juga harus dapat
berfungsi dengan baik akibat beban layan (service loads)
yang bekerja padanya. Persyaratan yang harus dipenuhi
mencakup antara lain: penurunan (total dan diferensial),
heave, tilt, pergerakan lateral, getaran, dan durabilitas.

12
Persyaratan struktur pondasi………..

“Persyaratan Struktur Pondasi”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.2) :

3. Ketahanan Terhadap Geser, Pengangkatan, Dan Guling (Ps.


9.2.3)
• Ketahanan terhadap geser (sliding resistance) >= 1,5 kali
lebih besar (statik) & 1,1 (seismik) akibat gaya geser yang
disebabkan oleh beban rencana. Tahanan geser: base shear
+ tahanan pasif.
• Ketahanan terhadap pengangkatan (uplift resistance) >=
1,5 kali lebih besar dari gaya angkat akibat beban.
Ketahanan: beban mati + sistem angkur.
• Ketahanan akibat guling (overturning resistance) >= 2 kali
lebih besar dari momen guling. Ketahanan: jumlah momen
stabilizing akibat beban mati minimum + sistem angkur.

13
Persyaratan struktur pondasi………..

“Persyaratan Struktur Pondasi”….. meliputi 4 aspek


(SNI Geoteknik Ps.9.2) :

4. Ketahanan Terhadap Buoyancy (Ps. 9.2.4)


• Faktor keamanan minimum 1,5 terhadap bahaya floatation
yang disebabkan oleh elevasi muka air tanah tertinggi.
Ketahanan: beban mati + tahanan izin pengangkuran;
• Faktor keamanan minimum 1,1 terhadap bahaya floatation
dimana buoyancy disebabkan oleh elevasi tertinggi dari
muka air tanah. Ketahanan: beban mati minimum saja.
• Elevasi muka air tertinggi: berdasarkan pada semua kasus
ekstrem (curah hujan yang besar, banjir dan lainnya). Tidak
ada data: MAT tertinggi @ permukaan tanah; area
reklamasi, MAT tertinggi dapat lebih tinggi dari permukaan
tanah.

14
Syarat keamanan pondasi………..

• Harus cukup kuat memikul seluruh beban yang bekerja padanya


dan mampu mentransfer beban-beban tersebut ke lapisan tanah
di bawahnya dengan tanpa menyebabkan penurunan yang
berlebihan.

• Tidak boleh menyebabkan pertambahan beban yang berlebihan


pada fondasi atau bangunan di sekitarnya ataupun pada lapisan
tanah pendukung bangunan tersebut ataupun menyebabkan
ketidakstabilan pada lereng yang ada.

15
Jenis struktur pondasi………..

Jenis2 struktur pondasi berdasarkan daya dukung & kedalaman tanah kerasnya,
dibedakan dalam 2 kategori :
a) Pondasi Dangkal:
i. Pondasi telapak/ setempat P
(bujur sangkar, persegi panjang, lingkaran)
ii. Pondasi menerus
iii. Pondasi gabungan
Df
Digunakan pada kondisi:
• Tanah dasar memp. kuat dukung tinggi
• Kedalaman tanah baik < 2.00 m. B
• Untuk bangunan sederhana (berlantai < 3)
• Df : B < 4
dimana: L
Df :kedalaman dasar pondasi 0.80 – 2.00 m
B :lebar tersempit/diameter dasar pondasi
L>B

16
Jenis struktur pondasi………..

Jenis2 struktur pondasi berdasarkan daya dukung & kedalaman tanah kerasnya,
dibedakan dalam 2 kategori :
b) Pondasi Dalam: P
i. Pondasi sumuran
ii. Pondasi tiang
kolom
Digunakan pada kondisi: poer
• Tanah dasar memp. kuat dukung rendah
• Kedalaman tanah baik > 5.00 m. Df
• Untuk bangunan berat (berlantai > 3)
B
• 4 < Df : B < 10 pondasi sumuran
diameter sumuran minimum 0.80 m
jumlah sumuran tgt. beban tanah baik
sumuran/tiang

17
Jenis struktur pondasi………..

Jenis2 struktur pondasi berdasarkan daya dukung & kedalaman tanah kerasnya,
dibedakan dalam 2 kategori :
b) Pondasi Dalam: P
i. Pondasi sumuran
ii. Pondasi tiang
kolom
Digunakan pada kondisi: poer
• Tanah dasar memp. kuat dukung rendah
• Kedalaman tanah baik > 5.00 m. Df
• Untuk bangunan berat (berlantai > 3)
B
• Df : B > 10 pondasi tiang
diameter tiang minimum 0.80 m
jumlah tiang tergantung beban tanah baik
struktur tiang hrs mampu menerima sumuran/tiang
gaya lentur dan tarik

18
DAFTAR PUSTAKA

SNI 8460:2017. 2017. Persyaratan perancangan


geoteknik. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

19

Anda mungkin juga menyukai