Anda di halaman 1dari 5

Tujuan Penyelidikan Tanah

1. Untuk mendapatkan informasi pelapisan tanah dan batuan.

Dari stratifikasi tanah yang diperoleh, dapapt diketahui lapisan


tanah keras yang dapat dijadikan pendukung untuk pondasi,
ketebalan tanah yang kompresibel dan variasi kondisi tanah.

2. Untuk mendapatkan informasi muka air tanah.

Pada bangunan yang mempunyai lantai besmen diperlukan


informasi tinggi muka air tanah, agar dapat ditentukan besarnya
tekanan pada besmen baik tekanan pada dinding besmen
maupun besarnya gaya angkat (uplift). Selain itu juga perlu
dipertimbangkan metoda konstruksi dan sistem dewatering.

3. Untuk mendapatkan informasi sifat-sifat fisis dan sifat-sifat


mekanis tanah/batuan.

Sifat-sifat fisis tanah adalah karakteristik dari suatu material


yang diperoleh secara alami. Sifat-sifat mekanis tanah adalah
respon material terhadap pembebanan. Sifat-sifat fisis
digunakan untuk klasifikasi tanah sedangkan sifat-sifat mekanis
untuk memperkirakan kemampuan tanah mendukung beban
yang direncanakan dan deformasi pada tanah.

4. Menentukan parameter tanah untuk analisis.

Dari informasi di atas dapat diturunkan parameter tanah untuk


analisis pondasi atau untuk simulasi proses konstruksi.
Persyaratan Pondasi Tiang

Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu pondasi tiang


yaitu:
1. Beban yang diterima oleh pondasi tidak melebihi daya dukung
tanah untuk menjamin keamanan bangunan;
2. Pembatasan penurunan yang terjadi pada bangunan pada nilai
yang dapat diterima yang tidak merusak struktur;
3. Pengendalian atau pencegahan efek dari pelaksanaan
konstruksi pondasi atau galian atau pekerjaan pondasi yang
lain untuk membatasi pergerakan bangunan atau struktur lain di
sekitarnya.

Aspek Terkait Pada Pelaksanaan Pondasi Tiang

Untuk studi pondasi, baik perancangan, metoda konstruksi dan


pengendalian mutu, perlu dipertimbangkan beberapa aspek terkait
berikut:
1. Persyaratan Secara Hukum
o Proteksi bangunan sekitar proyek
o Pengawasan pekerjaan
o Keselamatan umum.
2. Prosedur Konstruksi dan Permasalahan
o Urutan konstruksi sesuai dokumen
o Stabilitas terhadap galian
o Pengaruh pemancangan tiang
o Pengaruh timbunan atau stock-piles terhadap bangunan
yang telah ada
o Pengaruh dewatering
o Penyembulan (heaving)
o Adanya utilitas di bawah bangunan.

Penyelidikan Tanah

Penyelidikan tanah diperlukan untuk menentukan pilihan jenis


pondasi. Daya dukungnya, dan untuk menentukan metode konstruksi
yang efisien.

Karakteristik tanah amat bervariasi dan dapat berubah drastis hanya


dalam jarak beberapa meter. Tujuan langsung dari penyelidikan
tanah adalah untuk menentukan stratigrafi atau pelapisan tanah,
menentukan sifat-sifat fisis dan teknis tanah, khususnya kuat geser
dan sifat kemempatannya. Secara umum tujuan yang ingin dicapai
adalah:

1. memberikan pandangan-pandangan tentang kelayakan suatu


lokasi untuk proyek dari aspek kondisi tanah.
2. menentukan karakteristik tanah dan kemungkinan perilakunya
akibat pembebanan, menafsirkan data tersebut dan digunakan
untuk merekomendasikan perancangan, metode konstruksi dan
cara pengamatan.
Pengetahuan Tentang Kondisi Lapangan

Pengetahuan tentang kondisi lapangan amat diperlukan untuk


memilih dan melaksanakan pondasi tiang. Pengamatan mengenai
kondisi lapangan meliputi pengamatan visual di lapangan dan di
daerah sekitarnya dan pengetahuan mengenai konstruksi pondasi
tiang di dekat lokasi proyek.

Pengamatan lapangan dapat memberikan informasi mengenai


adanya hambatan atau bangunan atau struktur lain di daerah
tersebut. Jalan akses masuk ke proyek juga menjadi bahan
pertimbangan. Aspek penting diantaranya lebar sempitnya jalan
masuk, lokasi militas umum, topografi, ketersediaan air dan
kemungkinan alat-alat masuk ke dalam lokasi.

Klasifikasi Pondasi Tiang

Berdasarkan metoda instalasinya, pondasi tiang pada umumnya


dapat diklasifikasikan atas:

1) Tiang Pancang
Sebuah tiang yang dipancang ke dalam tanah sampai kedalaman
yang cukup untuk menimbulkan tahanan gesek pada selimutnya atau
tahanan ujungnya disebut pondasi tiang pancang. Pemancangan
tiang dapat dilakukan dengan memukul kepala tiang dengan palu
atau getaran atau dengan penekanan secara hidrolis.
2) Tiang Bor
Sebuah tiang bor dikonstruksikan dengan cara penggalian sebuah
lubang bor yang kemudian diisi dengan material beton dengan
memberikan penulangan terlebih dahulu.
Tiang Pancang

Tiang Bor
Kedua jenis tiang di atas dibedakan karena mekanisme pemikulan
beban yang relative tidak sama dan konsekuensinya secara empiric
menghasilkan daya dukung yang berbeda, pengendalian mutu
secara berbeda dan cara evaluasi yang tersendiri untuk masing-
masing jenis tiang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai