Anda di halaman 1dari 108

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini teknik perbaikan tanah berkembang dengan sangat pesat, baik
itu di Indonesia khususnya maupun di dunia secara umum. Ada empat teknik
perbaikan tanah yaitu secara mekanis, secara kimiawi, secara hidrolis dan dengan
bahan perkuatan. Teknik perbaikan tanah dengan bahan perkuatan sangat cocok
dipergunakan pada struktur dinding penahan tanah, struktur jalan raya, pangkal
jembatan, dan perbaikan lereng. Salah satunya teknik perbaikan tanah dengan
menggunakan tulangan, terbukti selain strukturnya yang fleksibel dan mudah
dalam pelaksanaan, dapat juga mengurangi deformasi baik arah vertikal maupun
lateral. Teknik perbaikan tanah ini pertama kali diperkenalkan oleh Vidal (1966),
dengan menggunakan metal strip sebagai perkuatan tanah pada struktur tanah
bertulang (reinforced earth).
Dalam suatu analisis stabilitas struktur tanah bertulang terdapat dua
stabilitas yaitu stabilitas dalam (internal stability) dan stabilitas luar (external
stability). Namun pada perhitungan pendesainannya stabilitas dalam sering kali
diabaikan dan dianggap tidak penting, padahal stabilitas dalam merupakan faktor
penting pada kekakuan struktur tanah bertulang, yang meliputi kapasitas tahanan
cabut (pull out resistance) dari tulangan dan kegagalan akibat gaya tarikan pada
tulangan karena terlampaui kekuatan batasnya.
Beberapa penelitian mengenai uji cabut bahan perkuatan tanah telah
banyak dilakukan oleh beberapa peneliti baik dalam maupun luar negeri. Berbagai
macam jenis tanah telah digunakan untuk mengetahui karakteristiknya terhadap
bahan perkuatan. Palmeira (1987) melakukan uji cabut pada tanah pasir dengan
bahan perkuatan geogrid, woven, geotextile, dan metal strip. Christiady (1990)
melakukan uji cabut tulangan pada tanah lempung dengan bahan perkuatan
tulangan. A. Bernal, at al (1997) melakukan uji cabut pada tire shreds rubber-sand
dengan bahan perkuatan geogrid. Mohiuddin (2003) melakukan uji cabut
dilakukan pada tanah timbun clayey silt dengan perkuatan geogrid dan geotextile.

1
2

Dandung (2010) melakukan pengujian cabut pada dua jenis material timbunan dan
dua jenis material perkuatan, yaitu Silty Sand dan Clayey Silt sebagai material
timbunannya serta polyester strip dan metal strip sebagai material perkuatannya.
Susilowati (2011) melakukan uji cabut pada tanah timbunan berupa tanah silt dan
sand dengan perkuatan polyester strip. Victor (2013) melakukan uji cabut pada
tanah pasir dengan perkuatan rotan.
Dengan dasar penelitian sebelumnya mengenai uji cabut pada perkuatan
tanah, masih ada beberapa jenis bahan perkuatan dan jenis tanah yang
pemilihannya belum ada. Salah satunya adalah bahan perkuatan tulangan baja
dengan jenis tanah pasir bergradasi baik (well graded sand).
Tanah pasir dipilih mengingat ketersediaannya yang mudah didapat di
berbagai daerah di Indonesia. Selain itu pemilihan tanah pasir didasarkan karena
sifat-sifat yang dimilikinya, diantaranya mudah dikerjakan dalam pekerjaan
timbunan, termasuk bahan lepas, dan tidak kohesif sehingga kekuatannya tidak
dipengaruhi kadar kelembapannya. Sehingga atas dasar penjelasan diatas tersebut
maka tanah yang digunakan adalah tanah pasir bergradasi baik.
Bahan tulangan baja dipilih mengingat saat ini telah banyak pabrik
tulangan baja yang berdiri dan beroperasi memproduksi tulangan baja dalam
jumlah besar untuk berbagai keperluan. Tulangan baja juga telah menjadi salah
satu komoditi yang telah luas dipasarkan. Selain itu dengan didasarkan pada SNI
07-2052-2002 tulangan baja memiliki sifat-sifat yaitu kuat (kuat terhadap tarik,
tekan, lenturan, dan geseran), elastis (perubahan bentuk akibat pembebanan dan
kembali seperti semula setelah pembebanan dihentikan), kekerasan (tidak mudah
cacat), dapat diubah bentuknya, dan tahan lama. Dengan dasar pertimbangan
tersebut maka pemilihan tulangan baja yang digunakan sebagai perkuatan pada
tanah pasir bergradasi baik.

1.2 Perumusan Masalah


Penelitian menggunakan pasir bergradasi baik (well graded sand) dengan
kondisi kadar air optimum. Tulangan yang digunakan sebagai perkuatan adalah
tulangan baja polos dengan diameter 10 mm. Pengujian dilakukan dengan
3

menggunakan perkuatan arah longitudinal, arah transversal, profil berbentuk


persegi, profil berbentuk segitiga dan profil berbentuk gabungan persegi.

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji seberapa besar tahanan
cabut tulangan baja sebagai perkuatan dalam struktur tanah bertulang pada pasir
bergradasi baik (well graded sand).
Manfaat penelitian ini adalah mengetahui perilaku tahanan cabut tulangan
baja sebagai perkuatan dalam struktur tanah bertulang pada pasir bergradasi baik
(well graded sand) sehingga dapat dipertimbangkan sebagai bahan perkuatan pada
timbunan jalan raya, lereng buatan, abutment jembatan, opret jembatan, maupun
pada aplikasi perencanaan rekayasa geoteknik lainnya.

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan yang dikupas dalam penelitian ini adalah terbatas pada pull out
resistance saja.
2. Pengujian dilakukan dalam skala laboratorium pada kotak uji berukuran
panjang x lebar x tinggi= 100 cm x 40 cm x 30 cm.
3. Tanah yang digunakan adalah pasir bergradasi baik (well graded sand)
berdasarkan Unified Soil Classification System (USCS).
4. Baja yang dipakai adalah Baja Tulangan Polos (BjTP) berdiameter 10 mm
dengan perkuatan arah longitudinal, arah transversal, profil berbentuk persegi,
profil berbentuk segitiga dan profil berbentuk gabungan persegi. Untuk
perkuatan arah longitudinal memiliki ukuran panjang 80 cm, perkuatan arah
transversal memiliki ukuran panjang 20 cm, perkuatan berbentuk profil
persegi dan profil berbentuk segitiga memiliki ukuran masing-masing sisinya
20 cm, sedangkan profil berbentuk gabungan persegi memiliki ukuran
masing-masing sisinya 10 cm.
4

1.5 Sistematika Penulisan


Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Berisikan tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan,
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang rumusan tahanan cabut pada arah longitudinal
maupun transversal dan teori pengujian yang berkaitan dengan
tahanan cabut. Kemudian sejarah penggunaan dan karakteristik
fisik rotan pada umumnya,
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan tentang urutan pengujian sebelum uji cabut dan urutan
saat uji cabut dilakukan,
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisikan tentang hasil uji cabut yang dianalisa kembali sesuai
dengan jenis perkuatan, pengaruh penambahan tegangan normal,
pengaruh perubahan kadar air pada tanah pasir yang dipakai, dan
pengaruh dimensi tulangan yang dipakai
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berisikan tentang kesimpulan dari semua hasil dan pembahasan
pada penelitian ini. Kemudian saran untuk penelitian yang lebih
lanjut dan akurat.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kapasitas Tahanan Cabut (Pull-out Resistance)


Dalam perhitungan analisa stabilitas struktur tanah bertulang dengan
sistim perkuatan tulangan baja pada beban statis melibatkan beberapa
perhitungan terpisah pada masing-masing kegagalan eksternal dan internal yang
mungkin terjadi pada struktur tanah bertulang. Perhitungan tersebut digunakan
untuk memastikan bahwa struktur tanah bertulang dengan perkuatan tulangan baja
aman dan nyaman untuk digunakan.
Berikut ini adalah kegagalan eksternal dan internal yang mungkin terjadi
pada struktur tanah bertulang.

2.1.1 Stabilitas Eksternal


Perhitungan stabilitas eksternal dilakukan dengan mengasumsikan bahwa
seluruh area perkuatan berprilaku sebagai suatu kesatuan struktur yang kaku.
Karena pada saat suatu dinding perkuatan didesain secara baik, maka dinding
penutup dan tanah perkuatan akan berprilaku sebagai suatu kesatuan struktur
dengan gaya lateral yang bekerja dibelakang kesatuan struktur tersebut. Adapun
yang termasuk dalam stabilitas eksternal tersebut adalah:
a. Stabilitas Terhadap Base Sliding
Base sliding adalah pergerakan yang terjadi secara bersamaan pada bagian
dasar suatu block struktur dinding penahan tanah.

Gambar 2.1 Base Sliding


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

5
6

b. Stabilitas Terhadap Overturning


Overturning atau yang biasa dikenal sebagai moment guling merupakan
gerakan yang terjadi pada dinding penahan tanah, yang diakibatkan oleh tidak
adanya keseimbangan antara gaya penggerak dan gaya penahan yang terjadi pada
titik tumpu dinding yang mengakibatkan struktur dinding terguling secara
bersamaan.

Gambar 2.2 Overturning


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

c. Bearing Resistance
Bearing resistance adalah kemampuan atau daya dukung tanah dasar pada
suatu dinding penahan tanah untuk menahan beban timbunan tanah diatasnya agar
tidak runtuh, ataupun mengalami penurunan yang terlalu besar.

Gambar 2.3 Bearing Resistance


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

2.1.2 Stabilitas Internal


Stabilitas internal merupakan ketahanan masing-masing bagian/komponen
perkuatan dalam sistim suatu dinding penahan tanah dalam melawan gaya-gaya
yang bekerja terhadap dinding. Kuat tarik dari material perkuatan dan serta tahan
7

material perkuatan merupakan modal utama dalam menyajikan stabilitas internal.


Berikut adalah yang termasuk dalam stabilitas internal yaitu:
a. Tensile Resistance of Reinforced
Tensile Resistance of Reinforced yaitu kekuatan tarik dari material
perkuatannya. Apabila suatu material perkuatan memiliki kuat tarik yang lebih
kecil dari gaya friksi yang dihasilkan antara material perkuatan dengan tanah
timbunan, maka material perkuatan tersebut dapat putus.

Gambar 2.4 Tensile Resistance of Reinforced


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

b. Internal Sliding
Internal sliding atau pergerakan sebagian dari struktur dinding penahan
tanah, sedangkan bagian yang lainnya tetap.

Gambar 2.5 Internal Sliding


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

c. Shear Failure
Shear failure atau kegagalan yang terjadi pada sambungan antara panel
beton dengan panel beton lainnya.
8

Gambar 2.6 Shear Failure


Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

d. Connection Failure
Connection failure adalah kegagalan pada pertemuan antara concrete
facing dengan material perkuatan.

Gambar 2.7 Conection Failure


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

e. Local Overturning
Local overturning adalah guling yang terjadi pada sebagian segment dari
dinding penahan tanah.

Gambar 2.8 Local Overturning


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)
9

f. Pull Out Resistance


Dalam penulisan thesis ini penulis memfokuskan permasalahan pada pull
out resistance. Pull out resistance yaitu besarnya gaya cabut pada material
perkuatan, yang dalam hal ini adalah tulangan baja polos.

Gambar 2.9 Pull Out Resistance


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

Gaya pull out terjadi akibat adanya transfer tegangan pada tanah timbunan
yang mengakibatkan gaya friksi antara material perkuatan dengan tanah timbunan.
Proses transfer beban tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.10 Skema Transfer Tegangan


(Sumber: Prih Budi Susilowati, 2011)

Menurut Peterson dan Anderson (1980), tahanan cabut tulangan yang


disusun dalam arah transversal dan longitudinal adalah terdiri dari komponen
gesekan pada tulangan longitudinal dan tahanan dukung dari tulangan arah
transversal. Pengamatan yang dilakukan oleh Bishop (1979), Peterson (1980), dan
Nelson (1983) menunjukan bahwa jika jumlah tulangan transversal bertambah,
maka tahanan cabut bertambah. Demikian pula, jika diameter tulangan bertambah,
maka tahanan cabut bertambah. Tahanan cabut jaringan tulangan baja ditimbulkan
oleh:
10

a. Gesekan antara permukaan tulangan longitudinal dengan tanah.


b. Tahanan tanah pasif yang bekerja pada tulangan transversal.
Tahanan cabut total jaringan tulangan yang disusun saling tegak lurus,
dapat dinyatakan oleh Persamaan:
Ft = Ff + Fp (2.1)
Dengan Fp adalah tahanan dukung pasif dan Ff tahanan akibat gesekan.

2.1.2.1 Tahanan Gesek Tulangan Longitudinal


Tahanan gesek total yang bekerja pada tulangan longitudinal (F f), menurut
Kwon, dkk (2010) dapat diberikan oleh Persamaan:
F f =As (σ v tan δ+c a ) (2.2)
keterangan:
As = luas permukaan gesekan
σv = tegangan normal
tan δ = koefisien gesekan antara dua permukaan material yang berbeda
ca = adhesi

2.1.2.2 Kapasitas Dukung Tulangan Transversal


Bidang keruntuhan yang terjadi pada sebuah tulangan transversal dianggap
sebagai kondisi keruntuhan yang terjadi pada pondasi memanjang (Peterson et al.
1980), seperti yang terlihat pada Gambar 2.11. Dengan d adalah diameter
tulangan, F adalah gaya yang menekan tulangan pada bidang transversal, c adalah
kohesi tanah, dan Fp adalah tahanan dukung pasif yang menahan gaya F.

Gambar 2.11 Tahanan Dukung Tulangan Ttransversal


(Sumber: Peterson et al, dalam Christiady H., 1990)
11

Persamaan kapasitas dukung yang didasarkan pada persamaan Terzaghi-


Buisman (1967, dalam Christiady H. 1990), adalah:
Fp 1
=c Nc+ σ v N γ + σ v N q (2.3)
nwd 2
dengan:
c = kohesi
Fp
= tahanan dukung pasif persatuan lebar
nwd
W = lebar tulangan
Nc, Nγ, Nq = faktor daya dukung
d = diameter tulangan
n = jumlah tulangan transversal
σv = tegangan normal
Pada tanah-tanah yang mengalami regangan yang besar sebelum
tercapai keruntuhan geser, gerakan menekan kebawah dari baji tanah
pada pondasi kemungkinan hanya memampatkan tanah tanpa adanya
regangan yang cukup untuk menghasilkan keruntuhan geser umum.
Kondisi keruntuhan semacam ini disebut sebagai keruntuhan geser
lokal. Sehingga Terzaghi memberikan koreksi empiris pada faktor-faktor
kapasitas dukung pada kondisi keruntuhan geser umum, yang digunakan
untuk hitungan kapasitas dukung pada kondisi kondisi keruntuhan geser lokal.
Caranya adalah seluruh faktor kapasitas dukung dihitung kembali
dengan menggunakan φ’ dan c’ dengan persamaan:
2
tan   = tan  (2.4)
3
2
c = c (2.5)
3
Untuk nilai-nilai faktor kapasitas dukung Terzaghi dapat dilihat pada Tabel 2.1

dibawah ini.
12

Tabel 2.1 Nilai-nilai faktor kapasitas dukung Terzaghi (1943)


Φ Nc Nq Nγ Nc' Nq' Nγ'
0 5,7 1 0 5,7 1 0
5 7,3 1,6 0,5 6,7 1,4 0,2
10 9,6 2,7 1,2 8 1,9 0,5
15 12,9 4,4 2,5 9,7 2,7 0,9
20 17,7 7,4 5 11,8 3,9 1,7
25 25,1 12,7 9,7 14,8 5,6 3,2
30 37,2 22,5 19,7 19 8,3 5,7
34 52,6 36,5 35 23,7 11,7 9
35 57,8 41,4 42,4 25,2 12,6 10,1
40 95,7 81,3 100,4 34,9 20,5 18,8
45 172,3 173,3 297,5 51,2 35,1 37,7
48 258,3 287,9 780,1 66,8 50,5 60,4
50 347,6 415,1 1153,2 81,3 65,6 87,1
(Sumber: Terzaghi, 1943)

Selain persamaan Terzaghi-Buisman, nilai tahanan cabut tulangan


transversal (Fp) juga dapat dihitung dengan metode tekanan tanah pasif
(dalam Braja M.Das, jilid dua) dengan persamaan sebagai berikut:

Kp = tan2 (45 + 2 ) (2.6)

σh = Kp x σv + 2c x √ K p (2.7)

Fp = σh x d x L (2.8)

dengan:
Kp = koefisien tanah pasif
 = sudut gesek dalam butiran pasir ()
σh = tegangan normal arah horizontal (gr/cm2)
σv = tegangan normal arah vertikal (gr/cm2)
c = kohesi (gr/cm2)
d = diameter tulangan (cm)
n = jumlah tulangan transversal
L = lebar tulangan (cm)
13

2.2 Baja Tulangan


2.2.1 Baja Tulangan (SNI-07-2052-2002)
Baja Tulangan adalah baja berbentuk batang, penampang bundar,
digunakan untuk penulangan beton, diproduksi dari bahan baku billet dengan cara
canai panas (hot rolling).

2.2.1.1 Jenis Baja Tulangan


Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton dibedakan menjadi dua:
a. Baja Tulangan Polos (BjTP)
Adalah baja tulangan berpenampang bundar dengan permukaan rata bersirip,
disingkat BjTP.
b. Baja Tulangan Sirip (BjTS)
Adalah baja tulangan dengan bentuk khusus, permukaannya memiliki sirip
melintang dan rusuk memanjang dimaksudkan untuk meningkatkan daya
lekat dan guna menahan gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap
beton, disingkat BjTS.

2.2.1.2 Syarat Mutu


a. Sifat Tampak
Baja tulangan beton tidak boleh mengandung serpihan, lipatan, retakan,
gelombang, cerna yang dalam dan hanya diperkenankan berkarat ringan pada
permukaan.
b. Bentuk
1) Baja tulangan beton polos
Permukaan batang baja tulangan beton harus rata tidak bersirip.
2) Baja tulangan beton sirip
 Permukaan batang baja tulangan beton sirip harus bersirip teratur.
Setiap batang diperkenankan rnempunyai rusuk memanjang yang
searah dan sejajar dengan sumbu batang, serta sirip-sirip lain dengan
arah melintang sumbu batang.
14

 Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus


terletak pada jarak yang teratur. Serta mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama. Bila diperlukan tanda angkaangka atau huruf-huruf pada
permukaan baja tulangan beton, maka sirip melintang pada posisi di
mana angka atau huruf dapat ditiadakan.
 Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45°
terhadap sumbu batang, apabila membentuk sudut antara 45° sampai
70°, arah sirip melintang pada satu sisi, atau kedua sisi dibuat
berlawanan. Bila sudutnya diatas 70° arah yang berlawanan tidak
diperlukan.

2.2.1.3 Sifat Mekanis


Sifat mekanis baja tulangan beton ditetapkan seperti tercantum pada Tabel
dibawah ini.

Tabel 2.2 Sifat Mekanis

(Sumber: SNI-07-2052-2002)
15

2.3 Klasifikasi Tanah


Sistem klasifikasi tanah yang umum digunakan untuk mengelompokkan
tanah adalah Unified Soil Classification System (USCS). Sistem ini didasarkan
pada sifat-sifat indeks tanah yang sederhana seperti distribusi ukuran butiran,
batas cair dan indeks plastisitasnya.
Disamping itu, terdapat sistem lainnya yang juga dapat digunakan dalam
identifikasi tanah seperti yang dibuat oleh American Association of State Highway
and Transportation Officials Classification (AASHTO), British Soil Classification
System (BSCS) dan United State Department of Agriculture (USDA).

2.3.1 Sistem Klasifikasi Tanah menurut USCS


Sistem ini pada mulanya diperkenalkan oleh Casagrande (1942) untuk
dipergunakan pada pekerjaan pembuatan lapangan terbang yang dilaksanakan
oleh The Army Corps of Engineers.
Sistem klasifikasi berdasarkan hasil-hasil percobaan laboratorium yang
paling banyak dipakai secara meluas adalah sistem klasifikasi kesatuan tanah.
Percobaan laboratorium yang dipakai adalah analisis ukuran butir dan batas-batas
Atterberg. Semua tanah diberi dua huruf penunjuk berdasarkan hasil-hasil
percobaan ini. Sistem ini mengelompokkan tanah ke dalam dua kelompok besar,
yaitu :
a. Tanah berbutir kasar (coarse grained soil), yaitu : tanah kerikil dan pasir
dimana kurang dari 50 % berat total contoh tanah lolos ayakan No. 200.
Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf awal G, adalah untuk kerikil
(gravel) atau tanah berkerikil dan S, adalah untuk pasir (sand) atau tanah
berpasir.
b. Tanah berbutir halus (fine grained soil), yaitu : tanah dimana lebih dari 50 %
berat total contoh tanah lolos ayakan No. 200. Simbol dari kelompok ini
dimulai dengan huruf awal M untuk lanau (silt) anorganik, C untuk lempung
(clay) anorganik dan O untuk lanau-organik dan lempung-organik. Simbol PT
digunakan untuk tanah gambut (peat), muck dan tanah-tanah lain dengan
kadar organik yang tinggi.
16

Simbol-simbol lain yang digunakan untuk klasifikasi USCS, adalah :


W = tanah dengan gradasi baik (well graded)
P = tanah dengan gradasi buruk (poorly graded)
L = tanah dengan plastisitas rendah (low plasticity), LL < 50
H = tanah dengan plastisitas tinggi (high plasticity), LL > 50
Tanah berbutir kasar ditandai dengan simbol kelompok seperti : GW, GP,
GM, GC, SW, SP, SM dan SC. Untuk klasifikasi yang benar, perlu diperhatikan
faktor-faktor sebagai berikut ini :
a. persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 (ini adalah fraksi halus)
b. persentase fraksi kasar yang lolos ayakan No. 40
c. koefisien keseragaman (Cu) dan koefisien gradasi (Cc) untuk tanah dimana 0 –
12 % lolos ayakan No. 200
d. batas cair (LL) dan indeks plastisitas (IP) bagian tanah yang lolos ayakan No.
40 (untuk tanah dimana 5 % atau lebih lolos ayakan No. 200).
Bilamana persentase butiran yang lolos ayakan No. 200 adalah antara 5
sampai 12 %, symbol ganda seperti : GW-GM, GP-GM, GW-GC, GP-GC, SW-
SM, SW-SC, SP-SM dan SP-SC diperlukan.
17

Tabel 2.3 Sistem Klasifikasi USCS

(Sumber: Unified Soil Classification System (USCS))

2.4 Penelitian Terdahulu


2.4.1 Hary Christady Hardiyatmo (1990)
Dalam penelitiannya ini Hary Christady Hardiyatmo (1990) bertujuan
mempelajari perilaku kapasitas tahanan cabut (pull out resiatance) pada struktur
tanah bertulang, yang dalam penelitiannya melakukan uji cabut tulangan pada
tanah lempung dengan bahan perkuatan berupa tulangan baja dengan bentuk profil
tulangan lingkaran dengan diameter ½ inchi dan ¼ inchi yang berupa perkuatan
pada arah longitudinal dan transversal.
18

Tabel 2.4 Tahanan cabut (Ft) untuk jaringan tulangan diameter ¼”


Gaya Normal Tahanan cabut pada kadar air yang diberikian (ton)
(t/m2) w=25% w=22,5% w=19%
1 2,0 3,0 3,1
3 2,7 3,5 3,8
5 3,2 4,1 4,3
7 3,3 4,2 4,9
9 3,6 4,3 5,3
(Sumber: Hary Christady Hardiyatmo (1990))

Tabel 2.5 Tahanan cabut (Ft) untuk jaringan tulangan diameter ½”


Gaya Normal Tahanan cabut pada kadar air yang diberikian (ton)
(t/m2) w=25% w=22,5% w=19%
1 - - 3,0
3 - 5,0 3,8
5 2,1 5,9 6,0
7 2,4 - 6,0
9 2,6 6,2 6,5
11 2,8 6,8 7,2
13 3,0 7,1 7,8
(Sumber: Hary Christady Hardiyatmo (1990))

Gambar 2.12 Hubungan antara tahanan cabut (Ft) dan pergesaran


(Sumber: Hary Christady Hardiyatmo (1990))
19

Gambar 2.13 Hubungan Fp/nwd dan Gaya Normal


(Sumber: Hary Christady Hardiyatmo (1990))

Dari hasil penelitiannya Hary Christady Hardiyatmo (1990) mendapatkan


beberapa kesimpulan yaitu kurva tahanan cabut total terhadap pergesaran,
umumnya mencapai titik luluh (yield poin) pada pergesaran yang berkisar diantara
6 mm; jika dilihat dari hasil hubungan Fp/nwd terhadap gaya normal, besarnya
tahanan pasif persatuan luas dari tulangan transveral (Fp/nwd) bertambah, bila
gaya normal bertamabah; dari gambar dapat dilihat bahwa tahanan dukung pasif
tulangan transversal dengan diameter tulangan ¼” lebih efektif dibandingkan
dengan tulangan berdiameter ½”, hal ini terjadi karena pada diameter yang lebih
besar, tahan cabut puncak terjadi pada regangan yang kecil sehingga tanah pasif
tidak sempat berkembang secara penuh pada kondisi keruntuhan.

2.4.2 Dandung Sri Harninto (2010)


Dalam penelitiannya ini Dandung Sriharninto (2010) bertujuan untuk
membangun alat pull out resistance test, mempelajari perilaku pull out secara
comprehensivedan mendapatkan nilai koefisien interaksi antara tanah timbunan
dengan material perkuatan. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis material
timbunan dan duajenis material perkuatan, yaitu Silty Sand dan Clayey Silt
sebagai materialtimbunannya serta polyester strip dan metal strip sebagai material
perkuatannya.
20

Tabel 2.6 Material Timbunan


Item Silty Sand Clayey Sand Satuan
Spesific Grafity (Gs) 2,65 2,65
Optimum Moisture Content
14.38 37.9 %
(OMC)
Maksimum Dry Density (dry max) 18.59 12.77 kN/m3
Optimum Wet Density (wett opt) 21.26 17.31 kN/m3
Soil Classification
- LL 81.46 %
- PL 55.58 %
- PI 22.88 %
Kohesi (c) 0.16 38.38 kPa
Sudut Geser () 46.91 30.83 
Grain Size
- Sand 72.5 1 %
- Silty 24 73.5 %
- Sand 3.5 25.5 %
(Sumber: Dandung Sriharninto (2010))

Gambar 2.14 Tipikal Pola Sebaran Regangan Pada Tanah Silty Sand Akibat Pull
Out
(Sumber: Dandung Sriharninto (2010))
21

Gambar 2.15 Hasil Pull Out Test Pada Tanah Silty Sand Dengan Tegangan
Normal 142 kPa a) Polyester Strip b) Metal Strip
(Sumber: Dandung Sriharninto (2010))

Tabel 2.7. Ringkasan Hasil Pull Out Test

(Sumber: Dandung Sriharninto (2010))

Dari hasil penelitiannya Dandung Sriharninto (2010) mendapatkan


beberapa kesimpulan, yaitu transfer tegangan yang terjadi pada material
perkuatan polyester strip tidak merata, sedangkan pada metal strip merata;
displacement pada material polyester strip terjadi secara gradual hingga
puncak, kemudian pull out strength-nya turun secara drastis dan kemudian
landai hingga mencapai kondisi residualnya, sedangkan pada metal strip pull
out strength-nya meningkat secara menerus hingga mencapai suatu titik
konstan tanpa mengalami penurunan yang tiba-tiba; kapasitas pull out pada
material silty sand lebih tinggi daripada clayey silt; kombinasi silty sand dengan
metal strip merupakan kombinasi yang nilai pull out-nya paling tinggi; nilai
koefisien interaksi sebesar 53.29% untuk silty sand – metal strip, silty sand –
22

polyester strip 44.76%.

2.4.3 Victor Harison (2013)


Dalam peneliatiannya ini Victor Harison (2013) bertujuan untuk
mengetahui dan menguji seberapa besar tahanan cabut rotan sebagai perkuatan
pada tingkat perubahan kadar air, dan gaya normal. Dalam penelitiannya ini
material dan jenis perkuatan yang digunakan yaitu tanah pasir sebgai material dan
rotan sebgai perkuatan.

PERKUATAN LONGITUDINAL, L= 80 CM, d=0,8 CM


KADAR AIR, W= 13 %
Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 5,35 kPa Tegangan Normal Total= 7,85 kPa
Tegangan Gesek, kPa 7120 Tegangan Gesek, kPa 8029 Tegangan Gesek, kPa 8587
PERKUATAN LONGITUDINAL, L= 80 CM, d=0,8 CM
KADAR AIR, W= 15 %
Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 7,85 kPa
Tegangan Gesek, kPa 4942 Tegangan Gesek, kPa 5641 Tegangan Gesek, kPa 9315
PERKUATAN LONGITUDINAL, L= 80 CM, d=0,8 CM
KADAR AIR, W= 16,5 %
Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 7,85 kPa
Tegangan Gesek, kPa 2824 Tegangan Gesek, kPa 3223 Tegangan Gesek, kPa 3284
PERKUATAN TRANSVERSAL, W= 30 CM, d=0,8 CM
KADAR AIR, W= 13 %
Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 7,85 kPa
Tegangan Dukung, kPa 295,3 Tegangan Dukung, kPa 459 Tegangan Dukung, kPa 435,2
Keruntuhan Kegagalan Kegagalan
Keterangan geser umum Keterangan penampang melintang Keterangan penampang melintang
pada tanah tulangan tulangan
PERKUATAN TRANSVERSAL, W= 30 CM, d=0,8 CM
KADAR AIR, W= 15 %
Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 7,85 kPa
Tegangan Dukung, kPa 225,3 Tegangan Dukung, kPa 408,7 Tegangan Dukung, kPa 479,5
Keruntuhan Kegagalan Kegagalan
Keterangan geser lokal Keterangan penampang melintang Keterangan penampang melintang
pada tanah tulangan tulangan
PERKUATAN TRANSVERSAL, W= 30 CM, d=0,8 CM
KADAR AIR, W= 16,5 %
Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 2,85 kPa Tegangan Normal Total= 7,85 kPa
Tegangan Dukung, kPa 342,2 Tegangan Dukung, kPa 424,1 Tegangan Dukung, kPa 381,4
Keruntuhan Kegagalan Kegagalan
Keterangan geser umum Keterangan penampang melintang Keterangan penampang melintang
pada tanah tulangan tulangan

Gambar 2.16 Hasil Pengujian Tahanan Cabut dengan Bahan Perkuatan Rotan
Sega
(Sumber: Victor Harison (2013))

Dari hasil penelitiannya Victor Harison (2013) mendapatkan beberapa


23

kesimpulan, yaitu berdasarkan hasil pengujian standar Proctor didapat nilai kadar
air optimum (wopt) pada 15% dengan nilai berat volume kering maksimum (γ dmaks)
sebesar 1,695 gr/cm3; nilai tahanan gesek tulangan rotan dari perhitungan secara
teoritis adalah lebih kecil (underestimate) terhadap nilai tahanan gesek saat
dilakukan pengujian; nilai tahanan dukung tulangan rotan dari perhitungan secara
teoritis adalah lebih kecil (underestimate) terhadap nilai tahanan dukung saat
dilakukan pengujian; kadar air tanah pasir yang dianjurkan jika dilakukan
perencanaan perkuatan dengan tulangan rotan berada pada kadar air sisi kering
optimum hingga kadar air optimum; tahanan gesek tulangan rotan berdiameter 8
mm pada tanah pasir cenderung bernilai hampir sama dengan tahanan gesek
tulangan baja berdiameter 22 mm pada jenis tanah yang berbeda. Akan tetapi
tahanan gesek tulangan rotan didapat dengan aplikasi tegangan normal yang jauh
lebih kecil dari dari tulangan baja.

BAB III
24

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian yang diangkat adalah dengan membandingkan besar


nilai tahanan uji tahanan cabut (pull out resistance) yang dilakukan di
laboratorium dengan besar nilai tahanan cabut (pull out resistance) yang diperoleh
secara teoritis. Tujuan utamanya adalah untuk menguji besar tahanan cabut
tulangan baja serta mengetahui perilaku tahanan cabut tulangan baja.

3.1 Alur Penelitian


Alur penelitian secara lengkap dapat dilihat pada flowchart penelitian pada
Gambar 3.1. Dimulai dengan melakukan studi literatur dari berbagai jurnal dan
sumber yang mendukung, dilanjutkan dengan melakukan serangkaian pengujian
hingga diperoleh hasil yang kemudian dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan
dalam penelitian ini.

mulai

Studi Literatur

Persiapan tanah pasir dan tulangan


baja diameter 10 mm

Pengujian karakterisitik
fisik tanah:
Uji Analisa saringan
Uji Berat jenis
Uji Kadar air
Uji proktor

Gambar 3.1 Bagan Alir (Flow Chart) Penelitian

24
25

Parameter Kondisi Tanah: Parameter Kondisi Tulangan Baja 10 mm:


Pasir Bergradasi Baik 1. Arah perkuatan longitudinal
Kadar Air Optimum 2. Arah perkuatan tranversal
3. Bentuk profil segitiga
4. Bentuk profil persegi
5. Bentuk profil gabungan persegi
6.

Uji tahanan cabut

Pengujian Teknis:
1. Uji Geser Langsung
2. Kepadatan

Kesimpulan

Hasil

Gambar 3.1 Bagan Alir (Flow Chart) Penelitian (sambungan)

3.2 Bahan dan Alat Penelitian


3.2.1 Bahan
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Baja Tulangan Polos
(BjTP) berdiameter 10 mm, dengan arah dan bentuk profil perkuatan sebagai
berikut:
a. Perkuatan arah longitudinal panjang tulangan yang digunakan yaitu 80 cm,
b. Perkuatan arah transversal panjang tulangan yang digunakan yaitu 20 cm,
26

c. Perkuatan dengan bentuk profil persegi dimensi yang digunakan yaitu 20 cm


x 20 cm,
d. Perkuatan dengan bentuk profil segitiga dimensi yang digunakan yaitu 20 cm
x 20 cm x 20 cm dan
e. Perkuatan dengan bentuk profil gabungan persegi dimensi yang digunakan
(10 cm x 10 cm) x 4.
Dimana tulangan baja ini dibeli langsung dari toko bangunan yang berada di
kawasan Panam, Pekanbaru, Riau.
Sedangkan tanah pasir yang dipakai adalah tanah pasir yang diambil
langsung dari quary yang berada di desa Teratak Buluh, Pekanbaru, Riau. Pasir
ini akan diuji dengan analisa saringan terlebih dahulu, untuk mendapatkan
spesifikasi pasir bergradasi baik (well graded sand). Apabila terbukti dari hasil
analisa saringan tidak sesuai dengan spesifikasi pasir bergradasi baik (well graded
sand) maka untuk mendapatakan pasir bergradasi baik ini dengan cara dibentuk di
laboratorium. Air yang dipakai selama proses penelitian berasal dari Laboratorium
Mekanika Tanah Universitas Riau (UR), Pekanbaru, Riau.

3.2.2 Alat
Alat yang dipakai selama proses pengujian adalah kotak uji yang terbuat
dari kayu dengan dimensi panjang x lebar x tinggi = 100 cm x 40 cm x 30 cm.
Kemudian kotak uji juga dihubungkan dengan perangkat penarik tulangan baja
(extruder) beserta alat pembacanya (dial). Alat-alat lain yang diperlukan, antara
lain:
a. Satu set ayakan atau saringan beserta pan
b. Alat uji berat jenis
c. Satu set alat pemadat standar (Standard Proctor)
d. Satu set alat uji geser langsung (Direct Shear)
e. Timbangan
f. Oven
g. Stopwatch
h. Perlengkapan pendukung lainnya.
27

3.3 Prosedur Penelitian


3.3.1 Pengujian Analisa Saringan Metode Mekanik (ASTM C 136)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran pada
tanah pasir yang akan digunakan. Berat pasir yang diuji adalah 1500 gram,
saringan yang digunakan mulai dari saringan nomor 4 sampai dengan saringan
nomor 200.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengayak butiran tanah pasir melalui
ayakan terbesar sampai ayakan terkecil dan kemudian masing-masing pasir yang
tertahan pada setiap ayakan ditimbang yang selanjutnya dianalisa untuk
mengetahui persentase berat tertahan dan berat yang lolos. Dari hasil analisa
didapat berupa parameter yaitu, koefisien gradasi (Cc) dan koefisien
keseragaman (Cu). Dari besaran nilai Cu dan Cc akan dapat disimpulkan
karakteristik tanah pasir yang dipakai merupakan tanah pasir bergradasi baik
(well graded) atau bergradasi buruk (poor graded). Sedangkan bentuk fisik
tanah pasir juga dapat disimpulkan dengan menganalisa berat tertahan pada
saringan dengan diameter tertentu yang lebih dominan. Sehingga tanah
pasir yang dipakai dapat dikategorikan sebagai pasir kasar, menengah, atau
halus.

3.3.2 Pengujian Massa (Berat) Jenis Tanah, (ASTM D 854)


Pengujian ini dilakukan untuk menentukan massa (berat) jenis pasir yang
digunakan. Massa jenis tanah adalah perbandingan antara massa butir-butir tanah
dengan massa air destilasi diudara dengan volume yang sama pada termperatur
27,5 C. Nilai dari massa (berat) jenis dari pengujian ini yang akan digunakan
dalam menentukan kadar air optimum (Wopt ) pada pengujian kepadatan.
Pengujian ini dilakukan dengan cara memasukkan tanah yang telah lolos
saringan no.4 ke dalam piknometer yang berisi air dengan berat, ketinggian dan
suhu yang terukur. Kemudian mengeluarkan udara dalam pori-pori tanah pasir
dengan cara merebus piknometer berisi tanah dan air tersebut. Setelah diendapkan
semalam, kemudian ditimbang kembali dengan suhu yang sama seperti diawal.
28

3.3.3 Pengujian Kadar Air


Pengujian ini dilakukan sebelum dilakukannya pengujian pemadatan, hal
ini dilaksanakan untuk mendapatkan nilai kadar air awal dari contoh tanah,
sehingga tanah timbunan nantinya dapat dikondisikan kadar airnya sesuai yang
diperlukan. Pengujian kadar air dilakukan dengan cara menimbang tanah basah,
kemudian mengeringkan tanah tersebut dengan oven dan menimbang tanah
kembali.

3.3.4 Pengujian Pemadatan (Proctor), (ASTM D 698)


Pengujian ini dilakukan untuk menentukan berat volume kering
maksimum (dmax) dan kadar air optimum (W opt ) pada tanah pasir yang digunakan,
sehingga tanah pasir nantinya dapat dikondisikan nilai kadar airnya untuk
mendapatkan pemadatan masksimum. Dalam pengujian ini tipe yang digunakan
yaitu standar proktor. Pengujian ini dilakukan dengan cara memadatkan tanah
pasir yang telah dikondisikan kadar airnya, dengan menggunakan mold dan
hummer, dan kemudian dicari kadar airnya. Pada saat pengujian tahanan cabut
(pull out resistance) nantinya, pemadatan tanah diusahakan sama atau pada kadar
air optimum, hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai maksimum dari tahanan
cabut tulangan tersebut.
Untuk konversi energi pemadatan proctor standar ke kotak uji
menggunakan rumus energi pada pemadatan tanah ( dalam buku Mekanika Tanah,
jilid 1, Braja M. Das):

Jumlah
Jumlah Berat
tumbukan x x x Tinggi jatuh penumbuk
lapisan penumbuk
perlapis
E=
Volume cetakan

( 25 tumbukan /lapis ) ( 3lapis ) (5 , 5lb)(1 ft ) 3


E= =12375 ft−lb / ft
1 3
ft
30

Diketahui:

Berat penumbuk : 7,025 kg = 15,487 lb


29

Jumlah tumbukan direncanakan : 200

Jumlah lapisan direncanakan : 10 lapis

Volume kotak uji : p x l x t = (100 x 40 X 30) = 120000 cm3 = 4,238


ft3

Tinggi jatuh penumbuk : …?

volume
Ex
cetakan
Tinggi jatuh penumbuk=
jumlah
jumlah berat
tumbukan x x
lapisan penumbuk
perlapis

12375 x 4,238
Tinggi jatuh penumbuk= =1,693 ft=51 , 6 cm
200 x 10 x 15,487

3.3.5 Pengujian Geser Langsung (Direct Shear), (ASTM D 3080)


Pengujian ini dibedakan menjadi dua tahap pengujian yaitu pengujian
bahan berupa pasir secara keseluruhan dan pengujian bahan berupa pasir-
tulangan baja. Pengujian bahan pasir secara keseluruhan bertujuan untuk
mengetahui nilai parameter pasir yaitu nilai kohesi (c) dan sudut gesek intern
butiran pasir (Φ). Pengujian bahan berupa pasir-tulangan baja bertujuan untuk
mengetahui nilai parameter pasir-tulangan baja yaitu adhesi (Ca) dan sudut
gesek pasir-tulangan baja (δ). Pada pengujian geser langsung pasir-tulangan baja,
sampel uji geser terdiri dari tulangan baja pada bagian bawah dan pasir pada
bagian atas dengan kadar air yang telah ditentukan sebelumnya. Pengujian ini
dilakukan dengan cara memasukkan tanah pasir yang telah dipadatkan dengan
kadar air optimum ke dalam ring, kemudian mengeluarkan tanah pasir dari dari
ring dan memasukkannya kedalam kotak geser. Setelah itu dilakukan uji geser dan
selama pergeseran membaca dan mencatat arloji penurunan dan arloji
pergeserannya.

3.3.6 Pengujian Cabut Tulangan (Pull Out Resistance)


30

Setelah berbagai pengujian diatas dilakukan baik itu pengujian fisis


maupun mekanik maka selanjutnya dilakukan uji cabut tulangan (pull out
resistance). Pada pengujian cabut tulangan variasi yang digunakan hanya pada
arah ataupun bentuk profil perkuatan saja. Sedangkan kadar air pada tanah pasir
yang digunakan itu sama yaitu kadar air optimum (W opt ). Profil perkuatan yang
digunakan yaitu arah longitudinal, arah transversal, profil persegi, profil segitiga
dan profil gabungan persegi.
Pengujian cabut tulangan dimulai dengan menyiapkan pasir bergradasi
baik (sand graded well) yang berat volume didapat dari hasil uji proctor dan
persentase ukuran butiran didapat dari analisa saringan. Selanjutnya membagi
pasir menjadi 10 lapisan setiap lapisan dipadatkan dengan berat pemadat 7,025 kg
yang berdiameter 4 inchi, dengan tinggi jatuh 50 cm dan jumlah pukulan 200 kali.
Hal ini dilakukan agar perabandingan berat volume pada saat uji proctor dan pada
saat saat uji tahanan cabut itu sama. Setelah pasir yang dipadatkan mencapai
ketinggian 15 cm atau setengah dari tinggi pasir yang direncanakan, maka
selanjutnya meletakkan tulangan baja dengan arah perkuatan longitudinal
sepanjang 100 cm dengan jarak ke belakang kotak uji sebesar 20 cm, dan jarak
kiri dan kanan perkuatan dengan kotak uji disamakan. Setelah itu pasir kemudian
dimasukkan lagi ke dalam kotak uji hingga mencapai ketinggian yang
direncanakan yaitu 30 cm.
Kemudian ujung tulangan baja dihubungkan dengan alat uji cabut
(extruder), kemudian diberikan gaya tarikan secara perlahan hingga tulangan baja
mengalami nilai tahanan cabut maksimum dan berhenti ketika alat baca
menunjukkan nilai tahanan cabut berangsur turun sebanyak 3 kali.

Setelah uji tahanan cabut selesai dilakukan maka selajutnya dilakukan


pengujian-pengujian, diantaranya: uji kepadatan, uji geser langsung, dan uji kadar
air. Hal ini dilakukan sebagai kontrol terhadap pengujian-pengujian sebelumnya.
Pengujian tahanan cabut (pull out resistance) dilakukan senbanyak 3 kali untuk
setiap perkuatan agar diperoleh data dan hasil yang mewakili pada pengujian ini.
Skema alat uji tarik dapat dilihat pada gambar 3.2 dan gambar 3.3 Pengujian
31

dilakukan pada masing-masing arah dan bentuk profil seperti yang telah
disebutkan diatas yang lebih jelasnya akan ditunjukan pada gambar 3.5.
32

10 cm

10 cm

15 cm

15 cm Penyanggah As
Tarik 20 cm
10 cm Permukaan meja uji

10 cm 10 cm 10 cm 10 cm

10 cm

100 cm

Gambar 3.2 Skema Alat Penelitian Uji Tarik (Tampak Samping)


33

106 cm

40 cm

100 cm

Gambar 3.3. Skema Alat Penelitian Uji Tarik (Tampak Atas)


34

15 cm

15 cm
Permukaan meja uji

100 cm

40 cm

Gambar 3.4 Kondisi Kotak Uji Setelah Diisi Pasir


35

L = 80 cm

L = 20 cm

L = 20 cm

L = 20 cm

L = 20 cm

L = 20 cm

L = 20 cm

L = 20 cm

Gambar 3.5 Tampak Atas Perkuatan Pada Kotak Uji


36

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengujian Fisik


Berdasarkan pengujian fisik yang dilakukan maka didapatkan sifat
karakteristik tanah yang digunakan. Pengujian fisik yang dilakukan antara lain,
analisa saringan metode mekanik, massa (berat) jenis tanah dan pengujian
proctor.

4.1.1 Hasil Pengujian Analisa Saringan Metoda Mekanik, (ASTM C 136)


Pengujian analisa saringan bertujuan untuk mengetahui distribusi
ukuran butiran pada tanah pasir yang dipakai. Dengan mengetahui distribusi
butiran tanah pasir maka dapat ditentukan klasifikasi dan deskripsi dari tanah
pasir. Dari hasil distribusi ukuran butiran akan didapatkan nilai koefisien
gradasi (Cc) dan koefisien keseragaman (Cu) dari tanah pasir yang dipakai.
Berdasarkan persyaratan Unified Soil Classification System (USCS) kerikil
adalah butiran yang tertahan saringan no.4 dan pasir adalah butiran yang lolos
saringan no.4 dan tertahan saringan no. 200. Pasir bergradasi baik adalah hasil
pencampuran dari kerikil dan pasir yang spesifikasinya disesuaikan dengan
persyaratan USCS, dimana Cc bernilai 1-3 dan Cu bernilai besar atau sama
dengan 6.
Pada pengujian ini pasir yang akan dipakai adalah pasir bergradasi baik
(sand graded well) yang pada awal rencananya diambil dari quary yang berada di
sekitar kota Pekanbaru tepatnya di desa Teratak Buluh. Setelah dilakukan
pengujian analisa saringan metode mekanik hasil yang didapat tidak sesuai
dengan persyaratan USCS untuk pasir bergradasi baik yaitu nilai Cc sebesar 0,321
(sesuai USCS dengan syarat nilai Cc = 1-3) dan nilai Cu sebesar 31,515 (sesuai
USCS dengan syarat nilai Cu ≥ 6). Karena tidak sesuai dengan persyaratan USCS
maka untuk mendapatkan pasir bergradasi baik dibentuk di laboratorium.
Setelah melakukan beberapa percobaan pada pengujian analisa saringan
metode mekanik maka dapatlah hasil yang sesuai dengan persyaratan USCS yaitu

35
37

dengan nilai Cc = 1,445 (sesuai USCS dengan syarat nilai Cc = 1-3) dan nilai Cu
= 8 (sesuai USCS dengan syarat nilai Cu ≥ 6). Dengan persentase tertahan yaitu
untuk saringan No.4 tertahan = 7%, untuk saringan 10 tertahan = 33%, untuk
saringan 20 tertahan = 30%, untuk saringan 40 tertahan = 14%, untuk saringan 60
tertahan = 6%, untuk saringan 100 tertahan = 5% dan untuk saringan 200 tertahan
= 5%. Hasil perhitungan analisa gradasi ditampilkan pada Gambar 4.1.

100
Persen tase Lolos (%)
90
80
70 D60
60
50
40 D30
30
20 D10
10
0
0.01 0.10 1.00 10.00
Ukuran Butiran (mm)
Gambar 4.1 Grafik Hasil Pengujian Analisa Saringan Metode Mekanik pada
Tanah Pasir Bergradasi Baik
(Sumber : Hasil analisa)

4.1.2 Hasil Pengujian Massa (Berat) Jenis Tanah, (ASTM D 854)


Pengujian massa (berat) jenis tanah bertujuan untuk menentukan massa
(berat) jenis pasir yang digunakan. Massa jenis tanah adalah perbandingan antara
massa butir-butir tanah dengan massa air destilasi diudara dengan volume yang
sama pada termperatur 27,5 C. Setelah melakukan beberapa kali pengujian maka
massa (berat) jenis rata-rata yang didapat adalah 2,63.

4.1.3 Hasil Pengujian Pemadatan (Proctor), (ASTM D 698)


Pengujian pemadatan (proctor) dilakukan untuk menentukan berat volume
kering maksimum (dmax) dan kadar air optimum (Wopt ) pada tanah pasir yang
digunakan, sehingga tanah pasir nantinya dapat dikondisikan nilai kadar airnya
38

untuk mendapatkan pemadatan masksimum pada saat uji tahanan cabut. Dari hasil
uji proctor didapatkan nilai berat volume kering (dmax) sebesar 1,93 gr/cm3 (19,3
kN/m3) dan kadar air optimum (Wopt ) sebesar 5,79 %. Grafik hasil uji proctor
pada tanah pasir tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2. Dari bentuk kurva
proctor dapat dilihat pada Gambar 4.3 tipe kurva mengarah pada bentuk kurva tipe
C dengan puncak ganda (Lee dan Suedkamp, (1972)). Berdasarkan hasil uji
proctor dengan nilai berat volume kering (dmax) sebesar 1,93 gr/cm3 (1930 kg/m3)
maka dapat diperoleh berat pasir yang digunakan pada kotak uji, dengan cara mengalikan
berat volume kering dengan volume kotak uji yaitu (1930 kg/m3) x 0,12 m3 maka
diperoleh hasil sebesar 231,6 kg. Jadi berat pasir yang digunakan pada kotak uji sebesar
231,6 kg.
2.00
1.95 1,93 W Opt
1.90
Berat Volume Kering (gr/cm
3
)

1.85
1.80
1.75
1.70
1.65
1.60
1.55
5,79 %
1.50
2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

5.50

6.00

6.50

7.00

7.50

8.00

8.50

Kadar Air %

Gambar 4.2 Grafik Hasil Pengujian Proctor pada Tanah Pasir Bergradasi Baik
(Sand Graded Well)
(Sumber : Hasil analisa)
39

Gambar 4.3 Beberapa tipe kurva proctor pada tanah


(Sumber: Lee dan Suedkamp, 1972, dalam Prihatin K, 2009.)

4.2 Hasil Pengujian Skala Laboratorium


Pada pengujian tahanan cabut, variasi yang digunakan hanya pada arah
dan bentuk profil perkuatan saja. Sedangkan kadar air, kepadatan dan tegangan
normal yang diberikan setiap pengujian juga sama. Kadar air yang digunakan
yaitu kadar air optimum (Wopt ), kepadatan yang digunakan sama dengan
kepadatan saat kadar air optimum pada uji proctor dan tegangan normal yang
diberikan adalah tegangan normal tanah arah vertikal. Arah dan bentuk profil
perkuatan yang digunakan yaitu arah longitudinal, arah transversal, profil persegi,
profil segitiga dan profil gabungan persegi. Pengujian tahanan cabut untuk setiap
arah dan bentuk profil perkuatan dilakukan sebanyak tiga kali, hal ini bertujuan
untuk mendapatkan nilai tahanan cabut yang bisa mewakili setiap pengujian.
Sedangkan pembacaan nilai deformasi dan tahanan cabut untuk setiap pengujian
dilakukan per 15 detik.

4.2.1 Hasil Pengujian dengan Perkuatan arah Longitudinal


Pada pengujian tahanan cabut dengan perkuatan arah longitudinal
diperoleh nilai deformasi maksimal setiap pengujian sebesar 2,8 cm; 1,5 cm dan
40

1,25 cm. Untuk nilai deformasi pada pengujian longitudinal 1 tidak bisa
digunakan sebagai nilai yang bisa mewakili pengujian karena pola yang dibentuk
tidak sama atau tidak mendekati dengan pengujian longitudinal 2 dan longitudinal
3. Hal ini disebabkan gaya tarik yang diberikan pada alat uji tarik atau extruder
terlalu besar. Maka nilai yang digunakan sebagai nilai yang mewakili pengujian
adalah nilai pada pengujian longitudinal 2 dan longitudinal 3. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
10

8
Displacement (cm)

5 Longitudinal 1
Longitudinal 2
4
Longitudinal 3
3

0
0 100 200 300 400 500
Waktu (s)

Gambar 4.4 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Deformasi pada Perkuatan
Arah Longitudinal
(Sumber : Hasil analisa)

Selanjutnya nilai tahanan cabut dengan perkuatan arah longitudinal


diperoleh nilai maksimal sebesar 32,82 kg; 29,56 kg dan 29,46 kg. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
41

130
120
110
100
90 Tahanan Cabut (kg)
80
70 Longitudinal 1
60
Longitudinal 2
50
Longitudinal 3
40
30
20
10
0
0 100 200 300 400 500
Waktu (s)

Gambar 4.5 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Arah Longitudinal
(Sumber : Hasil analisa)

Sedangkan nilai regangan maksimal yang terjadi sebesar 3,50 %; 1,88 %


dan 1,56 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

130
120
110
100
(kg)

90
Tahanan Cabut

80
70
Longitudinal 1
60
50 Longitudinal 2
40
Longitudinal 3
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Regangan (%)

Gambar 4.6 Grafik Hubungan antara Regangan terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Arah Longitudinal
(Sumber : Hasil analisa)

4.2.2 Hasil Pengujian dengan Perkuatan arah Transversal


Pada pengujian tahanan cabut dengan perkuatan arah transversal diperoleh
nilai deformasi maksimal sebesar 2,6 cm; 2,01 cm dan 2,1 cm. Untuk lebih
42

jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.


10

8 Displacement (cm)
7

5 Transversal 1

4 Transversal 2

3 Transversal 3
2

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.7 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Deformasi pada Perkuatan
Arah Transversal
(Sumber : Hasil analisa)

Selanjutnya nilai tahanan cabut dengan perkuatan arah longitudinal


diperoleh nilai maksimal sebesar 103,57 kg; 93,58 kg dan 104,49 kg. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
130
120
110
100
Tahanan Cabut (kg)

90
80
Transversal 1
70
60 Transversal 2
50
40 Transversal 3
30
20
10
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.8 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Arah Transversal
(Sumber : Hasil analisa)

Sedangkan nilai regangan maksimal yang terjadi sebesar 3,25 %; 2,51 %


dan 0,03 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
43

130
120
110
100

Tahanan Cabut(kg)
90
80
70
60 Transversal 1
50
Transversal 2
40
30 Transversal 3
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Regangan (%)

Gambar 4.9 Grafik Hubungan antara Regangan terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Arah Transversal
(Sumber : Hasil analisa)

4.2.3 Hasil Pengujian dengan Perkuatan berbentuk Profil Persegi


Pada pengujian tahanan cabut dengan perkuatan berbentuk profil persegi
diperoleh nilai deformasi maksimal sebesar 2,7 cm; 2,5 cm dan 1,58 cm. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
10

8
Displacement (cm)

5 Persegi 1
Persegi 2
4
Persegi 3
3

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.10 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Deformasi pada Perkuatan
Berbentuk Profil Persegi
(Sumber : Hasil analisa)

Selanjutnya nilai tahanan cabut dengan perkuatan arah longitudinal


diperoleh nilai maksimal sebesar 113,56 kg; 128,24 kg dan 127,22 kg. Untuk
44

lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.


130
120
110
100
90
80
Tahanan Cabut (kg)

70 Persegi 1
60
Persegi 2
50
Persegi 3
40
30
20
10
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.11 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Berbentuk Profil Persegi
(Sumber : Hasil analisa)

Sedangkan nilai regangan maksimal yang terjadi sebesar 3,38 %; 3,13 %


dan 1,98 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

130
120
110
100
(kg)

90
Tahanan Cabtu

80
70 Persegi 1
60 Persegi 2
50
Persegi 3
40
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Regangan (%)

Gambar 4.12 Grafik Hubungan antara Regangan terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Berbentuk Profil Persegi
(Sumber : Hasil analisa)

4.2.4 Hasil Pengujian dengan Perkuatan berbentuk Profil Segitiga


Pada pengujian tahanan cabut dengan perkuatan berbentuk profil segitga
45

diperoleh nilai deformasi maksimal sebesar 5,45 cm; 3,41 cm dan 2,15 cm. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
10

8
Displacement (cm)

5 Segitiga 1

4 Segitiga 2

3 Segitiga 3
2

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.13 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Deformasi pada Perkuatan
Berbentuk Profil Segitiga
(Sumber : Hasil analisa)

Selanjutnya nilai tahanan cabut dengan perkuatan arah longitudinal


diperoleh nilai maksimal sebesar 81,55 kg; 74,21 kg dan 80,22 kg. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

130
120
110
100
90
Tahanan Cabut (kg)

80
70
60 Segitiga 1
50 Segitiga 2
40
Segitiga 3
30
20
10
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.14 Grafik Hubungan antara Waktu Terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Berbentuk Profil Segitiga
(Sumber : Hasil analisa)
Sedangkan nilai regangan maksimal yang terjadi sebesar 6,81 %; 4,26 %
dan 2,69 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
46

130
120
110
100

Tahahanan Cabut(kg)
90
80
70
60 Segitiga 1
50 Segitiga 2
40
Segitiga 3
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Regangan (%)

Gambar 4.15 Grafik Hubungan antara Regangan terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Berbentuk Profil Segitiga
(Sumber : Hasil analisa)

4.2.5 Hasil Pengujian dengan Perkuatan berbentuk Profil Gabungan Persegi


Pada pengujian tahanan cabut dengan perkuatan berbentuk profil
gabungan persegi diperoleh nilai deformasi maksimal sebesar 2,05 cm; 3,14 cm
dan 1,5 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
10

8
Displacement (cm)

6
Gabungan
5 Persegi 1
4 Gabungan
Persegi 2
3 Gabungan
Persegi 3
2

0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.16 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Deformasi pada Perkuatan
Berbentuk Profil Gabungan Persegi
(Sumber : Hasil analisa)
Selanjutnya nilai tahanan cabut dengan perkuatan arah longitudinal
diperoleh nilai maksimal sebesar 80,53 kg; 106,42 kg dan 102,34 kg. Untuk lebih
47

jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

130
120
110
100
90
Tahanan Cabut (kg)

80
70 Gabungan
Persegi 1
60
Gabungan
50 Persegi 2
40 Gabungan
30 Persegi 3
20
10
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500
Waktu (s)

Gambar 4.17 Grafik Hubungan antara Waktu terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Berbentuk Profil Gabungan Persegi
(Sumber : Hasil analisa)

Sedangkan nilai regangan maksimal yang terjadi sebesar 2,56 %; 3,93 %


dan 1,88 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

130
120
110
100
(kg)

90
Tahahnan Cabut

80
70
Gabungan
60 Persegi 1
50 Gabungan
40 Persegi 2
30 Gabungan
Persegi 3
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Regangan (%)

Gambar 4.18 Grafik Hubungan antara Regangan terhadap Tahanan Cabut pada
Perkuatan Berbentuk Profil Gabungan Persegi
(Sumber : Hasil analisa)
4.3 Korelasi Sifat Fisik terhadap Sifat Teknis Tanah
48

Pengujian sifat teknis tanah dilakukan setelah melakukan pengujian


pullout, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sifat fisik terhadap sifat
teknis tanah uji.

4.3.1 Pengujian Geser Langsung (Direct shear) Tanah Pasir, (ASTM D 3080)
Pengujian bahan pasir secara keseluruhan bertujuan untuk
mengetahui nilai parameter pasir yaitu nilai kohesi (c) dan sudut gesek intern
butiran pasir (). Dari hasil pengujian ini didapat nilai parameter kohesi (c)
sebesar 0,062 kg/cm² (6,2 kPa) untuk perkuatan arah longitudinal, 0,064
kg/cm² (6,4 kPa) untuk perkuatan arah transversal, 0,066 kg/cm² (6,6 kPa)
untuk perkuatan berbentuk profil persegi, 0,057 kg/cm² (5,7 kPa) untuk
perkuatan berbentuk profil segitiga dan 0,030 kg/cm² (3,0 kPa) untuk
perkuatan berbentuk profil gabungan persegi. Sedangkan parameter sudut
gesek intern butiran pasir () diperoleh sebesar 41,97 untuk perkuatan arah
longitudinal, 34,00 untuk perkuatan arah transversal, 30,80 untuk perkuatan
berbentuk profil persegi, 33,02 untuk perkuatan berbentuk profil segitiga dan
37,37 untuk perkuatan berbentuk profil gabungan persegi.

4.3.2 Pengujian Geser Langsung (Direct shear) Tanah Pasir dengan


Permukaan Tulangan Baja, (ASTM D 3080)
Pengujian bahan berupa pasir-tulangan baja bertujuan untuk mengetahui
nilai parameter pasir-tulangan baja yaitu adhesi (ca) dan sudut gesek pasir-
tulangan baja (δ). Pada pengujian geser langsung pasir-tulangan baja, sampel uji
geser terdiri dari tulangan baja pada bagian bawah dan pasir pada bagian atas
dengan kadar air yang telah ditentukan sebelumnya. Nilai dari parameter inilah
yang nantinya digunakan untuk menghitung tahanan cabut secara teoritis. Dari
hasil pengujian didapat nilai parameter adhesi (ca) sebesar 0,042 kg/cm² (4,2
kPa); 0,022 kg/cm² (2,2 kPa); 0,054 kg/cm² (5,4 kPa); 0,055 kg/cm² (5,5 kPa)
dan 0,044 kg/cm² (4,4 kPa). Dengan nilai rata-rata adhesi (ca) sebesar 0,043
kg/cm² (4,3 kPa). Sedangkan parameter sudut gesek pasir-tulangan baja (δ)
49

diperoleh sebesar 38,06; 38,54; 36,77; 36,93 dan 34,62. Dengan nilai rata-
rata sudut gesek pasir-tulangan baja (δ) sebesar 36,98.

4.3.3 Pengecekan Kepadatan Tanah Pasir saat Pengujian


Pengecekan kepadatan pada tanah pasir saat pengujian bertujuan sebagai
kontrol terhadap nilai kepadatan yang direncanakan. Pada setiap pengujian
kepadatan yang direncanakan sama dengan kepadatan yang didapat saat pengujian
proktor pada kadar air optimum (W opt) yaitu sebesar 1,93 gr/cm3. Dari hasil
pengujian dapat di analisa bahwa nilai kepadatan setiap pengujian berada
dibawah nilai kepadatan yang direncanakan. Perbedaan nilai kepadatan yang
terjadi pada setiap pengujian kemungkinan disebabkan oleh sifat dari tanah pasir
itu sendiri yaitu tanah pasir memiliki nilai kohesi yang sangat kecil sehingga daya
ikat butiran pasir juga kecil, selain itu pasir memiliki rongga yang besar apalagi
pasir yang digunakan pada pengujian ini pasir bergradasi baik hasil percampuran
pasir murni dengan kerikil, hal ini yang menyebabkan air pada pasir cepat
menguap atau berkurang karena mengalir ke dasar kotak uji. Untuk lebih jelasnya
grafik hasil pengujian kepadatan disajikan pada Gambar 4.19.

1.90
1.88
1.85 1.86
1.85
1.83 1.83 1.83 1.83
1.82
1.81 1.80
1.80 1.79 1.79
Longitudinal
d (gr/cm3 )

1.76
1.75
1.75 Transversal
1.72
Persegi
1.70
Segitiga

1.65 Gabungan
Persegi

1.60
Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

Gambar 4.19 Grafik Hasil Pengujian Kepadatan (ɣd)


(Sumber : Hasil analisa)
50

4.4 Analisa Hasil Pengujian pada Arah dan Bentuk Profil yang digunakan
Analisa pengujian pada arah dan bentuk profil bertujuan untuk mengetahui
karateristik masing-masing arah dan bentuk profil yang digunakan. Pada
pengujian tahanan cabut ini, variasi yang digunakan hanya pada arah dan bentuk
profil perkuatan tulangan baja saja. Sedangkan kadar air pada tanah pasir yang
digunakan itu sama yaitu kadar air optimum (W opt ). Profil perkuatan yang
digunakan yaitu arah longitudinal, arah transversal, profil persegi, profil segitiga
dan profil gabungan persegi. Diameter tulangan baja yang digunakan yaitu 10
mm. Pengujian tahanan cabut untuk setiap arah dan bentuk profil perkuatan
dilakukan sebanyak tiga kali, hal ini bertujuan untuk mendapatkan nilai tahanan
cabut yang bisa mewakili setiap pengujian.
Dalam suatu pengujian, besarnya tahanan cabut tulangan baja disebabkan
oleh empat faktor. Pertama yaitu gesekan antara permukaan tulangan longitudinal
dengan tanah pasir. Kedua yaitu tahanan tanah pasif yang bekerja pada tulangan
transversal. Ketiga yaitu tegangan normal yang bekerja diatasnya. Keempat yaitu
jumlah dan diameter tulangan baja yang digunakan.

4.4.1 Hubungan Perubahan Arah dan Bentuk Profil Perkuatan terhadap


Tahanan Cabut
Pada perubahan arah dan bentuk profil yang digunakan sangat erat
kaitannya dengan nilai tahanan cabut yang dihasilkan. Dari hasil pengujian
menunjukkan nilai tahanan cabut terbesar diperoleh pada perkuatan berbentuk
profil persegi sebesar 128,24 kg. Berdasarkan teori pada sub bab 4.4 tentang
faktor yang mempengaruhi besarnya nilai tahanan cabut, dapat dianalisa bahwa
hasil dari pengujian tidak sesuai dengan teori yang ada. Semestinya dari hasil
penelitian nilai tahanan cabut terbesar diperoleh pada pengujian dengan perkuatan
berbentuk profil gabungan persegi karena tulangan transversal dan tulangan
longitudinal yang ada pada profil gabungan persegi lebih banyak dibandingkan
profil persegi. Dengan semakin banyaknya tulangan longitudinal dan transversal
pada suatu profil maka gesekan permukaan tulangan dan tahanan pasif pada tanah
51

pasir akan semakin besar pula. Untuk lebih jelasnya grafik hubungan antara arah
dan bentuk profil terhadap kuat tahanan cabut disajikan pada Gambar 4.20.

140
128.24 127.22
120
113.56
103.57 106.42 104.49 102.34
100
Tahanan Cabut (kg)

93.58
81.55 Longitudinal
80.53 80.22
80 74.21
Transversal
60
Persegi

40
32.82
29.56 29.46 Segitiga

20 Gabungan Persegi

0
Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3

Gambar 4.20 Hubungan antara Perubahan Arah dan Bentuk Profil terhadap
Tahanan Cabut
(Sumber : Hasil analisa)

4.4.2 Hubungan Regangan terhadap Tegangan


Perbandingan antara regangan dan tegangan geser ini bertujuan untuk
mengidentifikasi kondisi keruntuhan yang terjadi saat pengujian. Regangan
(strain) adalah perbandingan antara pertambahan panjang (ΔL) terhadap panjang
mula-mula (L). Regangan dinotasikan dengan ε. Sedangkan tegangan adalah
perbandingan antara gaya tarik atau tekan yang bekerja terhadap luas penampang
benda. Tegangan dinotasikan dengan σ.
Modulus Elastisitas (E) adalah sebuah konstanta bahan yang memiliki
nilai tertentu untuk bahan tertentu. Semakin kecil modulus elastisitas sebuah
benda, maka akan semakin mudah bagi benda untuk mengalami perpanjangan
atau perpendekan. Begitu juga sebaliknya, semakin besar modulus elastisitas
sebuah benda, maka akan semakin sulit bagi benda untuk mengalami
perpanjangan atau perpendekan.
52

Berdasarkan hukum Hooke regangan (ε) yang terjadi pada suatu benda
berbanding lurus dengan tegangannya (σ) dan berbanding terbalik terhadap
keelastisitasannya.
Berdasarkan hasil pengujian hubungan regangan terhadap tegangan
menunjukakn non-linier, dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahan tidak
memiliki modulus elastisitas yang konstan, dan baja termasuk dalam kategori
benda yang tidak memiliki modulus elastisitas konstan. Perbedaan besarnya nilai
tegngan geser pada pengujian ini disebabkan oleh luasan bidang gesek dari
perkuatan yang digunakan. Untuk lebih jelasnya grafik hubungan regangan
terhadap tegangan disajikan pada Gambar 4.21.
1.6
1.5
1.4
1.3
1.2
Tegangan Geser (kg/cm

1.1
2
)

1.0 Longitudinal
0.9
0.8 Transversal
0.7
0.6 Persegi
0.5
0.4 Segitiga
0.3
0.2 Gabungan Persegi
0.1
0.0
0 1 2 3
Regangan (%)

Gambar 4.21 Hubungan antara Tegangan Geser terhadap Regangan


(Sumber : Hasil analisa)

Nilai secant modulus (Es saat σ 50 %) diperoleh dari grafik tegangan


geser terhadap regangan dengan membuat garis lurus yang ditarik dari titik awal
ke beberapa tingkat tegangan yang ditentukan yaitu sekitar 50 % dari tegangan
maskimum. Kemiringan garis yang dibentuk dari kedua titik inilah yang
merupakan penentu nilai secant modulus. Pada contoh perhitungan ini nilai 50 %
σmaks dihitung berdasarkan nilai tegangan geser maksimum pada pengujian
dengan arah perkuatan transversal.

σ 0 , 75 2
E= = =75 kg /cm
❑ 0 , 01
53

Untuk lebih jelasnya dapta dilihat pada Gambar 4.22 di bawah ini.

1.6
1.49
1.5
1.4
1.3
1.2
Tegangan Geser (kg/cm
2
)
1.1
1.0
0.9
0.8 Transversal
0.7 Secant Modulus 50 % σmaks
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
0 1 2 3 4 5
Regangan (%)

Gambar 4.22 Nilai Secant Modulus (Es saat σ 50 %)


(Sumber : Hasil analisa)

Tabel 4.1 Nilai Secant Modulus untuk Arah dan Bentuk Profil
Nilai Secant Modulus
No. Arah dan Bentuk Profil
(kg/cm2)
1 Longitudinal 0,12
2 Transversal 0,75
3 Persegi 0,32
4 Segitiga 0,24
5 Gabungan Persegi 0,16
(Sumber : Hasil analisa)

4.4.3 Hubungan Sudut Gesek (δ) terhadap Tahanan Cabut


Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan nilai sudut gesek antara tanah
pasir dan tulangan baja (δ) memiliki nilai yang hampir sama ataupun tidak beda
jauh untuk setiap pengujian. Hal ini disebabkan kadar air, kepadatan dan
tegangan normal yang diberikan sama pada setiap pengujian. Apabila salah
satu baik itu dari kepadatan, kadar air ataupun tegangan normal yang berbeda
diberikan pada setiap pengujian maka akan terjadi reaksi yang menyebabkan
perubahan besarnya nilai dari sudut gesek antara tanah pasir dan tulangan baja (δ)
(Gatot Pramuhadi dan Eduard Namaken Semniring (2001)). Namun pada
pengujian ini besarnya nilai tahanan cabut bukanlah dipengaruhi oleh besarnya
54

nilai δ melainkan arah dan bentuk profil tulangan baja yang digunakan. Untuk
lebih jelasnya grafik hubungan koefisien gesekan terhadap kuat tahanan cabut
disajikan pada Gambar 4.23.
140 128.236
130
120
110 106.422 104.485
100
90
Tahanan Cabut (kg)

81.549 Longitudinal
80
70 Transversal
60
50 Persegi
40 29.562
Segitiga
30
20 Gabungan Persegi
10
0
0 10 20 30 40 50
δ (deg)

Gambar 4.23 Grafik Hubungan Sudut Gesek terhadap Tahanan Cabut


(Sumber : Hasil analisa)

4.4.4 Hubungan Adhesi terhadap Tahanan Cabut


Berdasarkan hasil pengujian nilai adhesi yang diperoleh naik dan turun.
Terjadinya naik turun nilai adhesi disebabkan berubahanya tingkat kepadatan
dan kadar air saat melakukan pengujian. Beberapa faktor penyebab naik
turunnya nilai adhesi adalah dikarenakan sifat dari pasir itu sendiri. Pertama
kadar air pada tanah pasir cepat berkurang hal ini karenakan terjadinya
penguapan pada tanah pasir yang sangat cepat. Kedua berdasarkan ruang pori
yang dimiliki pasir lebih besar, apalagi pasir yang digunakan pada pengujian
ini adalah pasir bergradasi baik hasil percampuran pasir murni dengan kerikil.
Dengan menurunnya nilai adhesi menunjukkan semakin lemahnya gaya tarik
menarik antara tanah pasir dan tulangan baja pada bidang geser sehingga
gesekan yang timbul antara tanah pasir dan tulangan baja semakin berkurang
begitu juga sebaliknya. Untuk lebih jelasnya grafik hubungan adhesi terhadap
kuat tahanan cabut disajikan pada Gambar 4.24.
55

140 128.236
130
120
104.485 106.422
110

Tahanan Cabut (kg)


100
90 81.549
Longitudinal
80
Transversal
70
Linear
60 (Transversal)
50
29.562 Persegi
40
30 Segitiga
20 Gabungan
10 Persegi
0
0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
ca (kg/cm²)

Gambar 4.24 Grafik Hubungan Adhesi terhadap Tahanan Cabut


(Sumber : Hasil analisa)

4.4.5 Hubungan Kepadatan terhadap Tahanan Cabut


Pada pengujian tahanan cabut ini, kepadatan yang digunakan sama dengan
kepadatan saat kadar air optimum pada uji proctor. Berdasarkian hasil pengujian
kepadatan tanah pasir pada kotak uji menunjukkan nilai kepadatan yang berbeda
setiap pengujian. Meskipun pada awalnya kepadatan yang direncanakan pada
setiap pengujian sama. Perbedaan kepadatan pada setiap pengujian tejadi
disebabkan oleh faktor sifat dari tanah pasir itu sendiri seperti yang dijelaskan
pada sub bab 4.4.4. Untuk lebih jelasnya hubungan kepadatan terhadap kuat
tahanan cabut disajikan pada Gambar 4.25.
130
120
110
100
Longitudinal
90
(kg)

80 Transversal
Tahanan Cabut

70
Persegi
60
50 Segitiga
40
Gabungan
30 Persegi
20
10
0
1.70 1.75 1.80 1.85 1.90

d (gr/cm3 )

Gambar 4.25 Grafik Hubungan Kepadatan terhadap Tahanan Cabut


(Sumber : Hasil analisa)
56

4.5 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja pada Tanah Pasir secara
Teoritis
Dalam perhitungan tahanan cabut tanah pasir secara teoritis, parameter
yang digunakan adalah parameter yang diperoleh dari pengujian sebelumnya.
Perhitungan tahanan cabut secara teoritis bertujuan sebagai pembanding antara
besarnya nilai tahanan cabut secara teoritis dengan besarnya nilai tahanan cabut
dari pengujian di laboratorium. Pada perhitungan tahanan cabut tanah pasir secara
teoritis digunakan dua alternatif perhitungan.

4.5.1 Alternatif I
Pada perhitungan alternatif satu terdapat dua persamaan yang digunakan
untuk menghitung besarnya nilai tahanan cabut. Dua persamaan ini nantinya yang
digunakan untuk menghitung tahananan cabut tulangan arah longitudinal dan arah
transversal. Pertama nilai tahanan cabut pada tulangan longitudinal (Ff)
menurut Kwon, dkk (2010) dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
Ff = As (σv tan δ + ca)
dengan:
As = luas permukaan gesekan (cm2)
σv = tegangan normal (gr/cm2)
tanδ = koefisien gesekan antara dua permukaan yang berbeda (pasir-
baja) ( )

ca = adhesi (gr/cm2)
Kedua nilai tahanan cabut pada tulangan transversal (Fp) menurut
Terzaghi-Buisman (1962, dalam Christady H. 1990) dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
Fp 1
=c Nc+ σ v d N γ +σ v N q
nwd 2
dengan:
c = kohesi (gr/cm2)
57

Fp
= tahanan dukung pasif persatuan lebar (gr/cm2)
nwd
w = lebar tulangan (cm)
Nc, Nγ, Nq = faktor daya dukung
d = diameter tulangan (cm)
n = jumlah tulangan transversal
σv = tegangan normal (gr/cm2)

4.5.1.1 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Arah Longitudinal pada


Tanah Pasir secara Teoritis

L = 80 cm

Gambar 4.26 Perkuatan Arah Longitudinal


(Sumber : Hasil analisa)

Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan


pengujian satu pada perkuatan tulangan baja arah longitudinal, dihitung dengan
cara sebagai berikut:
Diketahui:
As = π d lp
= 3,14 x 1cm x 80cm = 251,20 cm2
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,95 gr/cm3 x 15 cm
= 29,25 gr/cm2

δ = 38,06

ca = 41,60 gr/cm2
Penyelesaian:
Ff = As (σv x tan δ + ca)
= 251,2 cm2 x (29,25 gr/cm2 x tan (38,06) + 41,60 gr/cm2)

= 16202, 9 gr
58

= 16,21 kg = 1621 kN
Jadi nilai tahanan cabut untuk perkuatan arah longitudinal pada pengujian
satu diperoleh nilai sebesar 16,21 kg (1621 kN). Untuk perhitungan tahanan
cabut selanjutnya dengan data-data yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.5.1.2 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Arah Transversal pada


Tanah Pasir secara Teoritis

L = 20 cm

Gambar 4.27 Perkuatan Arah Transversal


(Sumber : Hasil analisa)

Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan


pengujian satu pada perkuatan tulangan baja arah transversal, dihitung dengan
cara sebagai berikut:
Diketahui:
c = 64,40 gr/cm2
w = 20 cm
Nc, Nγ, Nq = 52,60; 35,00; 6,50

d = 1 cm
n =1
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,90 gr/cm3 x 15 cm
= 28,52 gr/cm2
Penyelesaian:

Fp ( 1
)
= c Nc+ σ v N γ + σ v N q nwd
2
= (64,40 gr/cm2 x 52,60+ 0,5 x 28,52 gr/cm2 x 35,00 + 28,52 gr/cm2
x36,50) x 1 x 20 cm x 1 cm
59

= 98550,4 gr = 98,55 kg = 9855 kN

Jadi nilai tahanan cabut untuk perkuatan arah transversal pada pengujian
satu diperoleh nilai sebesar 98,55 kg (9855 kN). Untuk perhitungan tahanan
dukung selanjutnya dengan data-data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.5.1.3 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Profil Persegi pada


Tanah Pasir secara Teoritis
Pada perhitungan tahanan cabut tulangan baja dengan perkuatan berbentuk
profil persegi dibagi menjadi dua perhitungan yaitu perhitungan secara
longitudinal dan transversal. Hal ini disebabkan perkuatan profil prersegi yang
terdiri dari perkuatan tulangan arah longitudinal dan perkuatan tulangan arah
transversal, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

s= 20 cm

s= 20 cm

Gambar 4.28 Perkuatan Berbentuk Profil Persegi


(Sumber : Hasil analisa)

Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan


pengujian satu pada perkuatan tulangan baja berbentuk profil persegi dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Longitudinal untuk Profil Persegi:
Diketahui:
As = 61,23 cm2
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,91 gr/cm3 x 15 cm
= 28, 63 gr/cm2

δ = 36,77
60

ca = 54 gr/cm2
Penyelesaian:
Ff = As (σv tan δ + ca)

= 61,23 cm2 x (28,63 gr/cm2 x tan (36,77) + 54 gr/cm2)

= 4616,47 gr = 4,62 kg = 462 kN


Dari perhitungan diatas diperoleh nilai tahanan cabut longitudinal untuk
profil persegi sebesar 4,62 kg karena profil persegi terdiri dari dua tulangan
longitudinal maka nilai dari diatas dikali dua yaitu 4,62 kg x 2 = 9,23 kg (923
kN).
Perhitungan Tulangan Transversal Untuk Profil Persegi:
Diketahui:
c = 65,50 gr/cm2
w = 20 cm
Nc, Nγ, Nq = 49,52; 31,94; 33,70

d = 1 cm
n =2
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,91 gr/cm3 x 15 cm
= 28,63 gr/cm2
Penyelesaian:

Fp ( 1
)
= c Nc+ σ v N γ + σ v N q nwd
2
= (65,50 gr/cm2 x 49,52+ 0,5 x 28,63 gr/cm2 x 31,94 + 28,63 gr/cm2
x 33,70) x 2 x 20 cm x 1 cm
= 186633,33 gr
= 186,63 kg = 18663 kN
Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat diketahui tahanan cabut
total untuk perkuatan profil persegi sebesar Ff + Fp = 9,23 kg + 186,63 kg = 195,87
kg (195,87 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung selanjutnya dengan data-
data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.
61

4.5.1.4 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Profil Segitiga pada


Tanah Pasir secara Teoritis
Pada perhitungan tahanan cabut tulangan baja dengan perkuatan berbentuk
profil segitiga diperlukannya konversi sisi miring profil, hal ini disebabkan
persamaan yang ada hanya untuk menyelesaikan arah longitudinal dan trasnversal
saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Lsin

arah tarik Lcos

Lcos
s x s x s = 20 cm x 20 cm x 20
cm
Lsin

Gambar 4.29 Perkuatan Berbentuk Profil Segitiga


(Sumber : Hasil analisa)

Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan


pengujian satu pada perkuatan tulangan baja berbentuk profil segitga, dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Longitudinal untuk Profil Segitiga:
Diketahui:
L = L x cos  = 20 x cos 45 = 14,14 cm
As = 2 x  x r x L = 2 x 3,14 x 0,5 cm x 14,14 cm = 44,40 cm2
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,89 gr/cm3 x 15 cm
= 28, 38gr/cm2

δ = 36,93

ca = 55,10 gr/cm2
Ff = As (σv tan δ + ca)

= 44,40 cm2 x (28, 38gr/cm2 x tan (36,93) + 55,10 gr/cm2)


62

= 3393,95 gr = 3,93 kg = 393 kN


Dari perhitungan diatas diperoleh nilai tahanan cabut longitudinal untuk
profil persegi sebesar 4,62 kg karena profil persegi terdiri dari dua tulangan
longitudinal maka nilai dari diatas dikali dua yaitu 3,93 kg x 2 = 6,79 kg (679
kN).
Perhitungan Tulangan Transversal Untuk Profil Segitiga:
Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan
pengujian satu pada tulangan baja perkuatan berbentuk profil segitiga, dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
c = 57,20 gr/cm2
w = 20 cm
Nc, Nγ, Nq = 74,10; 67,34; 58,56

d = 1 cm
n =1
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,89 gr/cm3 x 15 cm
= 28,38 gr/cm2

( 1
)
F p= c Nc+ σ v N γ + σ v N q nwd
2
= (57,20 gr/cm2 x 74,10 + 0,5 x 28,38 gr/cm2 x 67,34 + 28,38

gr/cm2 x 58,56) x 1 x 20 cm x 1 cm
= 137120,148 gr = 137,120 kg = 13712 kN
Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat diketahui tahanan cabut
total untuk perkuatan berbentuk profil segitiga sebesar Ff + Fp= 6,79 kg + 137,120
kg = 143,90 kg (143,90 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung selanjutnya
dengan data-data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.5.1.5 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Profil Gabungan Persegi


pada Tanah Pasir secara Teoritis
63

Pada perhitungan tahanan cabut tulangan baja dengan perkuatan berbentuk


profil gabungan persegi dibagi menjadi dua perhitungan yaitu perhitungan secara
longitudinal dan transversal. Hal ini disebabkan profil gabungan persegi yang
terdiri dari perkuatan tulangan arah longitudinal dan perkuatan tulangan arah
transversal, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

s = 20 cm

s = 20 cm

Gambar 4.30 Perkuatan Berbentuk Profil Gabungan Persegi


(Sumber : Hasil analisa)

Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan


pengujian satu pada tulangan baja perkuatan berbentuk profil gabungan persegi,
dihitung dengan cara sebagai berikut:
Perhitungan Tulangan Longitudinal Untuk Profil Persegi:
Diketahui:
2
As = 61,23 cm

σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,85 gr/cm3 x 15 cm
= 27,70 gr/cm2

δ = 34,62

ca = 43,70 gr/cm2
Ff = As (σv tan δ + ca)

= 61,23 gr/cm2 x (27,70 gr/cm2 x tan (34,62) + 43,70 gr/cm2)

= 3846,69 gr = 3,85 kg = 385 kN


Dari perhitungan diatas diperoleh nilai tahanan cabut longitudinal untuk
profil gabungan persegi sebesar 3,85 kg karena profil persegi terdiri dari tiga
64

tulangan longitudinal maka nilai dari diatas dikali tiga yaitu 4,62 kg x 3 = 11,54
kg (1154 kN).
Perhitungan Tulangan Transversal Untuk Profil Persegi:
Diketahui:
c = 30,10 gr/cm2
w = 20 cm
Nc, Nγ, Nq = 77,74; 72,91; 62,39

d = 1 cm
n =3
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,85 gr/cm3 x 15 cm
= 27,70 gr/cm2

Fp ( 1
)
= c Nc+ σ v N γ + σ v N q nwd
2
= (30,10 gr/cm2 x 77,74 + 0,5 x 27,70 gr/cm2 x 72,91 + 27,70

gr/cm2 x 62,39) x 3 x 20 cm x 1 cm
= 304659,70 gr = 304,659 kg = 30465,9 kN
Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat diketahui tahanan cabut
total untuk perkuatan profil persegi sebesar Ff + F p = 11,54 kg.+ 304,659 kg =
316,20 kg (30465,9 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung selanjutnya
dengan data-data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.5.2 Alternatif II
Pada perhitungan alternatif kedua tahanan terjadi perubahan persamaan
untuk mencari tahanan cabut arah transversal. Sedangkan persamaan untuk mencari
tahanan cabut arah longitudinal sama dengan pada alternatif satu.
Nilai tahanan cabut tulangan transversal (Fp) dapat dihitung dengan
metode tekanan tanah pasif (dalam Mekanika Tanah, Jilid 2, Braja
M.Das) sebagai berikut:
65


Kp = tan2 (45 + 2 )

σh = Kp x σv + 2c x √ K p
Fp = σh x d x L
dengan:
Kp = koefesien tanah pasif
 = sudut gesek dalam butiran pasir ()
σh = tegangan normal arah horizontal (gr/cm2)
σv = tegangan normal arah vertikal (gr/cm2)
c = kohesi (gr/cm2)
d = diameter tulangan (cm)
n = jumlah tulangan transversal
L = lebar tulangan (cm)

4.5.2.1 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Arah Longitudinal pada


Tanah Pasir secara Teoritis

L = 80 cm

Gambar 4.31 Perkuatan Arah Longitudinal


(Sumber : Hasil analisa)

Nilai tahanan cabut pada tulangan longitudinal (Ff) sebesar 16,21 kg


(1621 kN). Untuk perhitungan tahanan cabut selanjutnya dengan data-data
yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.5.2.2 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Arah Transversal pada


Tanah Pasir secara Teoritis
66

L = 20 cm

Gambar 4.32 Perkuatan Arah Transversal


(Sumber : Hasil analisa)

Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan


pengujian satu pada perkuatan tulangan baja arah transversal, dihitung dengan
cara sebagai berikut:
Diketahui:
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,90 gr/cm3 x 15 cm = 28,52 gr/cm2


c = 64,40 gr/cm2

 = 34

d = 15 cm (kedalaman tulangan)
L = 20 cm
Penyelesaian:
❑ 34
Kp = tan2 (45 + 2 ) = tan2 (45 + ) = 3,54
2
σp = Kp x σv + 2c x √ K p
= 3,54 x 28,52 gr/cm2 + 2 x 64,40 gr/cm2 x √ 3 , 54 = 343,30 gr/cm2

Fp = σp x d x L x n
= 343,30 gr/cm2 x 15 cm x 20 cm x 1
= 102990 gr = 102,99 kg = 10299 kN
Dari perhitungan diatas diperoleh nilai tahanan cabut untuk perkuatan
transversal sebesar 102,99 kg (10299 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung
selanjutnya dengan data-data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.

4.5.2.3 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Profil Persegi pada


Tanah Pasir secara Teoritis
67

Pada perhitungan tahanan cabut tulangan baja dengan perkuatan berbentuk


profil persegi dibagi menjadi dua perhitungan yaitu perhitungan dengan secara
longitudinal dan perhitungan secara transversal.
Hal ini disebabkan profil prersegi yang terdiri dari perkuatan tulangan arah
longitudinal dan perkuatan tulangan arah transversal, seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah ini.

s= 20 cm

s= 20 cm

Gambar 4.33 Perkuatan Berbentuk Profil Persegi


(Sumber : Hasil analisa)

Perhitungan Tulangan Longitudinal untuk Profil Persegi:


Nilai tahanan cabut pada tulangan longitudinal (Ff) diperoleh
sebessar 9,23 kg (923 kN).
Perhitungan Tulangan Transversal Untuk Profil Persegi:
Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan
pengujian satu pada perkuatan tulangan baja berbentuk profil segitiga dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,91 gr/cm3 x 15 cm
= 28,63 gr/cm2
c = 65,50 gr/cm2

 =30,80

d = 15 cm (kedalaman tulangan)
L = 20 cm
Penyelesaian:
68


Kp = tan2 (45 + 2 )

30 ,80
= tan2 (45 + )
2
= 3,10
σp = Kp x σv + 2c x √ K p
= 3,10 x 28,63 gr/cm2 + 2 x 65,50 gr/cm2 x √3 , 10
= 319,40 gr/cm2

Fp = σp x d x L x n
= 343,30 gr/cm2 x 15 cm x 20 cm x 2
= 191599,12 gr = 191,60 kg = 19160 kN
Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat diketahui tahanan cabut
total untuk perkuatan profil persegi sebesar Ff + F p = 9,23 kg + 191,60 kg = 200,83
kg (20083 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung selanjutnya dengan data-
data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.
4.5.2.4 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Profil Segitiga pada
Tanah Pasir secara Teoritis
Pada perhitungan tahanan cabut tulangan baja dengan perkuatan berbentuk
profil segitiga diperlukannya konversi sisi miring profil, hal ini disebabkan
persamaan yang ada hanya untuk menyelesaikan arah longitudinal dan trasnversal
saja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Lsin

arah tarik Lcos

Lcos
s x s x s = 20 cm x 20 cm x 20
cm
Lsin

Gambar 4.34 Perkuatan Berbentuk Profil Segitiga


(Sumber : Hasil analisa)

Perhitungan Tulangan Longitudinal untuk Profil Segitiga:


69

Nilai tahanan gesek pada tulangan longitudinal (Ff) diperoleh sebesar


6,79 kg (679 kN).
Perhitungan Tulangan Transversal Untuk Profil Segitiga:
Sebagai contoh perhitungan parameter yang digunakan berdasarkan
pengujian satu pada tulangan baja perkuatan berbentuk profil segitiga, dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,89 gr/cm3 x 15 cm
= 28,38 gr/cm2
c = 57,20 gr/cm2

 =33,02

d = 15 cm (kedalaman tulangan)
L = 20 cm

Penyelesaian:

Kp = tan2 (45 + 2 )

33 ,02
= tan2 (45 + ) = 3,39
2
σp = Kp x σv + 2c x √ K p
= 3,39 x 28,38 gr/cm2 + 2 x 57,20 gr/cm2 x √3 , 39
= 306,84 gr/cm2
Fp = σp x d x L x n
= 306,84 gr/cm2 x 15 cm x 20 cm x 1
= 92138,83 gr = 92,139 kg = 92,139 kN
Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat diketahui tahanan cabut
total untuk perkuatan profil persegi sebesar Ff + F p = 6,79 kg + 92,139 kg = 98,93
kg (9893 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung selanjutnya dengan data-
data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.
70

4.5.2.5 Perhitungan Tahanan Cabut Tulangan Baja Profil Gabungan Persegi


pada Tanah Pasir secara Teoritis
Pada perhitungan tahanan cabut tulangan baja dengan perkuatan berbentuk
profil gabungan persegi dibagi menjadi dua perhitungan yaitu perhitungan dengan
secara longitudinal dan perhitungan secara transversal. Hal ini disebabkan profil
gabungan persegi yang terdiri dari perkuatan tulangan arah longitudinal dan
perkuatan tulangan arah transversal, seperti yang ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.

s = 20 cm

s = 20 cm

Gambar 4.35 Perkuatan Berbentuk Profil Gabungan Persegi


(Sumber : Hasil analisa)

Perhitungan Tulangan Longitudinal Untuk Profil Gabungan Persegi:


Nilai tahanan gesek pada tulangan longitudinal (Ff) diperoleh sebesar
11,54 kg (1154 kN).

Perhitungan Tulangan Transversal Untuk Profil Gabungan Persegi:


Sebagai contoh perhitungan data-data yang digunakan berdasarkan
pengujian tahanan cabut pada tulangan baja perkuatan arah transversal 1 dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Diketahui:
σv = w x h (kedalaman tulangan = 15 cm)

= 1,85 gr/cm3 x 15 cm = 27,70 gr/cm2


c = 30,10 gr/cm2

 = 37,70

d = 15 cm (kedalaman tulangan)
71

L = 20 cm
Penyelesaian:

Kp = tan2 (45 + 2 )

37 ,70
= tan2 (45 + )
2
= 4,09
σp = Kp x σv + 2c x √ K p
= 4,09 x 27,70 gr/cm2 + 2 x 30,10 gr/cm2 x √ 4 , 09
= 235,04 gr/cm2
Fp = σp x d x L x n
= 235,04 gr/cm2 x 15 cm x 20 cm x 3
= 211477,80 gr = 211,477 kg = 21147,7 kN
Dari hasil kedua perhitungan diatas maka dapat diketahui tahanan cabut
total untuk perkuatan profil persegi sebesar Ff + Fp = 11,54 kg + 211,477 kg =
223,02 kg (22302 kN). Untuk perhitungan tahanan dukung selanjutnya
dengan data-data berbeda dapat dilihat pada Tabel 4.2.
72

Tabel 4.2 Perbandingan Perhitungan secara teoritis dengan pengujian skala laboratorium
As As Tulangan ɣd ɣw σv δ ca w d c Ff Fp ff teori ffLab Fp ff teori
No. Pengujian n Nc Ng Nq kp
cm² Longitudinal cm² gr/cm³ gr/cm³ gr/cm² (deg) gr/cm² cm cm gr/cm² gr gr kg kg (cara lain) gr kg
Longitudinal 1 1,851 1,95 29,27 - - - 16206,10 - 16,21 32,82 11,24 - 16,21
1 Longitudinal 2 251,20 251,20 1,819 1,91 28,67 38,06 41,60 - - - 62,00 - - - 16089,34 - 16,09 29,56 11,24 - 16,09
Longitudinal 3 1,718 1,81 27,11 - - - 15781,17 - 15,78 29,46 11,24 - 15,78
Transversal 1 1,826 1,90 28,52 1 20 1 - 98552,94 98,55 103,57 3,54 102937,47 102,94
2 Transversal 2 62,80 - 1,827 1,91 28,59 38,54 21,80 1 20 1 64,40 52,60 35,00 36,50 - 98628,61 98,63 93,58 3,54 103011,81 103,01
Transversal 3 1,858 1,94 29,05 1 20 1 - 99128,02 99,13 104,49 3,54 103502,51 103,50
Persegi 1 1,831 1,91 28,63 2 20 1 9232,94 186633,33 195,87 113,56 3,10 191599,12 200,83
3 Persegi 2 244,92 61,23 1,878 1,96 29,44 36,77 54,00 2 20 1 65,50 49,52 31,94 33,70 9306,61 188232,90 197,54 128,24 3,10 193095,99 202,40
Persegi 3 1,832 1,91 28,68 2 20 1 9236,67 186714,32 195,95 127,22 3,10 191674,91 200,91
Segitiga 1 1,809 1,89 28,38 2 20 1 6786,95 137112,06 143,90 81,55 3,39 92138,83 98,93
4 Segitiga 2 183,69 44,40 1,799 1,89 28,29 36,93 55,10 2 20 1 57,20 74,10 67,34 58,56 6781,08 136949,93 143,73 74,21 3,39 92049,31 98,83
Segitiga 3 1,788 1,88 28,24 2 20 1 6777,85 136860,64 143,64 80,22 3,39 92000,00 98,78
Gabungan Persegi 1 1,755 1,85 27,70 3 20 1 11540,06 304659,70 316,20 80,53 4,09 211477,80 223,02
5 Gabungan Persegi 2 367,38 61,23 1,795 1,89 28,31 34,62 43,70 3 20 1 30,10 77,74 72,91 62,39 11616,95 308255,76 319,87 106,42 4,09 213709,05 225,33
Gabungan Persegi 3 1,763 1,85 27,78 3 20 1 11550,23 305135,65 316,69 102,34 4,09 211773,11 223,32
73

4.6 Analisa Tahanan Cabut Tulangan Baja pada Tanah Pasir secara Teoritis
dengan Hasil Pengujian di Laboratorium
Beradasarkan hasil perhitungan sebelumnya maka perbandingan tahanan
cabut secara teoritis dan pengujian di laboratorium dapat dilihat pada grafik di
bawah ini. Dari grafik perbandingan tahanan cabut secara teoritis dan pengujian
di laboraotirum dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai tahanan cabut yang
diperoleh secara teoritis lebih besar dibandingkan dengan nilai tahanan cabut yang
diperoleh di laboratorium. Apabila dilihat pada Gambar 4.36 dan Gambar 4.37,
nilai tahanan cabut yang mendekati dari kedua alternatif diatas hanya terjadi pada
perkuatan arah longitudinal dan arah transversal saja.
350
Ff Pengujian (kg)

300

250

200 Longitudinal

Transversal
150
Persegi
100
Segitiga
50 Gabungan
Persegi
0
0 50 100 150 200 250 300 350

F f Teori (kg)

Gambar 4.36 Perbandingan Tahanan Cabut secara Teoritis dan Pengujian Di


Laboratorium pada Alternatif I
(Sumber : Hasil analisa)
350

300
Ff Pengujian (kg)

250 Longitudinal

200 Transversal

150 Persegi

Segitiga
100
Gabungan
50 Persegi

0
0 50 100 150 200 250 300 350

Ff Teori (kg)

Gambar 4.37 Perbandingan Tahanan Cabut secara Teoritis dan Pengujian Di


Laboratorium pada Alternatif II
(Sumber : Hasil analisa)
74

4.7 Perbandingan Hasil Uji Tahanan Cabut dan Beberapa Hasil Penelitian
Lain sebelumnya
4.7.1 Kwon, dkk (2010)
Kwon, dkk (2010) melakukan pengujian pada jenis tanah silty sand
dengan variasi tegangan normal 40 Kpa, 80 Kpa dan 120 Kpa, dengan panjang
perkuatan 80 cm. Untuk jenis perkuatan digunakan jenis rantai tipe terbuka, tipe
tertutup dan tulangan baja. Sedangkan pada pengujian ini variasi yang digunakan
hanya pada arah dan bentuk perkuatan saja. Kadar air digunakan kadar air
optimum dan beban normal yang digunakan tidak ada atau sama dengan nol. Dari
kedua pengujian perbandingan hanya berfokus pada jenis perkuatan yang sama
saja yaitu perkuatan arah longitudinal. Pada pengujian yang dilakukan Kwon, dkk
(2010) , tulangan baja (bar) berdiameter 22 mm dengan penambahan tegangan
normal 40 Kpa, 80 Kpa dan 120 Kpa menunjukan hasil uji tahanan cabut yang
semakin meningkat, yaitu sebesar 12,5 kg, 30 kg dan 47,5 kg. Sedangkan pada
pengujian ini tulangan baja dengan diameter 10 mm tanpa penambahan tegangan
normal diperoleh nilai sebesar 29 kg. Dengan demikian maka tulangan baja
dengan diameter 10 mm dapat dipertimbangkan sebagai perkuatan pada pasir
bergradasi baik. Untuk lebih jelasnya perbandingan tersebut disajikan pada
Gambar 4.38.
50

45

40
Tahanan Cabut (kg)

Tegangan Normal 0 kPa


35

30 Tegangan Normal 40 kPa


(Kwon,dkk,2010)
25

20 Tegangan Normal 80 kPa


(Kwon,dkk,2010)
15

10 Tegangan Normal 120 kPa


(Kwon,dkk,2010)
5

0
Longitudinal

Gambar 4.38 Perbandingan Hasil Uji Tahanan Cabut dengan Hasil Pengujian
Kwon, dkk (2010)
(Sumber : Hasil analisa)
75

4.7.2 Harison (2013)


Pengujian yang dilakukan Harison (2013) pada tanah berpasir dengan
perkuatan berupa rotan sega berdiameter 8 mm dengan variasi kadar air dan
penambahan beban normal berturut-turut 0 kg, 100 kg dan 200 kg. Perkuatan yang
digunakan dua arah yaitu perkuatan arah longitudinal dan perkuatan arah
transversal. Sedangkan pada pengujian ini variasi yang digunakan hanya pada
arah dan bentuk perkuatan saja. Kadar air digunakan kadar air optimum dan beban
normal yang digunakan tidak ada atau sama dengan nol. Dari kedua pengujian
perbandingan hanya berfokus pada jenis perkuatan yang sama saja yaitu perkuatan
arah longitudinal dan transversal saja. Pada pengujian yang dilakukan Harison
nilai berturut-turut tahanan cabut arah longitudinal dan transversal pada kadar air
optimum sebesar 24,83 kg dan 54,08 kg. Sedangkan pada pengujian ini nilai
berturut-turut tahanan cabut arah longitudinal dan transversal pada kadar air
optimum sebesar 29,56 kg dan 93,58 kg. Untuk lebih jelasnya perbandingan
tersebut disajikan pada Gambar 4.39.
100

90

80
Tahanan Cabut (kg)

70 Longitudinal

60
Longitudinal (Harison,
50 2013)

40 Transversal
30
Transversal (Harison,
20 2013)

10

0
Longitudinal Transversal

Gambar 4.39 Perbandingan Hasil Uji Tahanan Cabut dengan Hasil Pengujian
Harison (2013)
(Sumber : Hasil analisa)

Dari hasil pengujian diatas, nilai tahanan cabut untuk perkuatan arah
longitudinal didapat nilai yang tidak berbeda jauh, sedangkan pada nilai tahanan
cabut untuk perkuatan arah transversal nilai yang diperoleh sangat berbeda. Hal
76

ini terjadi karena jenis material dan diameter perkuatan yang digunakan berbeda.
Apabila dibandingkan material perkuatan rotan dengan diameter 0,8 cm dengan
tulangan baja diameter 1 cm apabila diberi gaya tarik arah transversal terbukti
tulangan baja diameter 1 cm memiliki nilai tahanan cabut yang lebih besar. Hal ini
sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya, bahwa
besarnya nilai tahanan cabut dipengaruhi besarnya diameter perkuatan yang
digunakan dan juga kekakuan dari material itu sendiri.
77

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini sesuai dengan tujuan dan
manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian standar Proctor pada tanah pasir bergradasi baik
(sand graded well) didapat nilai kadar air optimum (wopt) pada 5,79 % dengan
nilai berat volume kering maksimum (γdmaks) sebesar 1,93 gr/cm3.
2. Nilai regangan terbesar diperoleh dari perkuatan beberntuk profil segitiga
sebesar 6,81%.
3. Nilai secant modulus untuk perkuatan arah longitudinal diperoleh sebesar 12
kg/cm2, arah transversal 75 kg/cm2, profil berbentuk persegi 32 kg/cm2, profil
berbentuk segitiga 24 kg/cm2 dan profil berbentuk gabungan persegi 16
kg/cm2.
4. Nilai tahanan cabut tulangan baja yang dihitung secara teoritis lebih besar
dibandingkan nilai tahanan cabut tulangan baja saat pengujian.
5. Nilai tahanan cabut tulangan baja berdiameter 10 mm arah perkuatan
longitudinal pada pasir bergradasi baik (sand graded well) hampir sama bila
dibandingkan dengan nilai tahanan cabut tulangan baja berdiameter 22 mm
arah perkuatan longitudinal pada tanah silty sand yang dilakukan oleh Kwon,
dkk dan begitu juga pada rotan jenis sega berdiameter 8 mm arah perkuatan
longitudinal pada tanah berpasir yang diuji oleh Harison.

5.2 Saran
Saran yang diberikan untuk penelitian dan penulisan tugas akhir adalah:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kuat tahanan cabut
perkuatan pada struktur tanah bertulang dengan menggunakan jenis tanah dan
perkuatan yang berbeda.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variasi kadar air
dan penambahan tegangan normal.

75
78

DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. SNI-07-2052 2002. (Istilah Dan Definisi Baja


Tulangan)

Das, Braja M, Noor Endah, Indrasurya B. Mochtar. 1993. Mekaniksa Tanah II


(Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Surabaya: Erlangga.
Christiady, H. 1990. Uji cabut jaringan tulangan baja untuk perencanaan struktur

tanah bertulang. Media teknik sipil. Universitas Gajah Mada. Edisi 2.

Dandung Sriharninto. 2010, Studi Perilaku Pull Out Elemen Perkuatan Tanah
pada Sistem Dinding Penahan Tanah, A Thesis Submitted for the Degree
of Master the University of Indonesia.

Kwon, Y. et al. 2010. Pullout characteristics of chain type retaining system.

International Journal of the Physical Sciences. Volume 5, 9.

Pramuhardi, G. et al. 2001. Adhesi tanah-metal pada berbagai tingkat perubahan

kepadatan dan kadar air tanah. Buletin keteknikan pertanian. Institut


Pertanian Bogor. Volume 15, 2.

Prih Budi Susilowati. 2011, Studi Perilaku Pull Out Elemen Perkuatan Retaining
Wall Dan Pull Out Box, A Thesis Submitted for the Degree of Master the
University of Indonesia.

Victor Harison. 2013, Karakteristik Pull Out Resistance Tulangan Rotan Sebagai
Perkuatan Pada Tanah Pasir, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil S-1.
Universitas Riau. Pekanbaru.
.

76
79

LAMPIRAN 1
(Data Hasil: Pengujian Analisa Saringan Metode Mekanik,
Pengujian Massa (Berat Jenis Tanah), Pengujian Pemadatan
(Proctor))

77
80

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Proyek :Tugas Akhir Tanggal : 18/01/2014


Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek Oleh : S.A. Nugroho, MT/Suratman, ST
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Nomor Saringan Berat Tertahan Kumulatif


% Tertahan % Lolos
Diameter mm (gr) contoh Tertahan (gr)
No. 4 4,750 105,000 105,000 7,000 93,000 1
10 2,000 495,000 600,000 40,000 60,000
20 0,850 450,000 1050,000 70,000 30,000 100
#REF! 40 0,425 210,000 1260,000 84,000 16,000
600,000 60 0,250 90,000 1350,000 90,000 10,000
1050,000 100 0,150 75,000 1425,000 95,000 5,000
1260,000 200 0,075 74,985 1499,985 99,999 0,001
1350,000 Pan 0,015 1500,000 100,000 0,000
1425,000
1499,985 Lolos #4 = 93,000 % D10 = 0,250
1500,000 Lolos #10 = 60,000 % D30 = 0,850
Lolos #100 = 5,000 % D60 = 2,000
-1000,000 Lolos #200 = 0,001 % Cu = 8,000
-66,6667 Cc = 1,445

100
90
80 Pasir Bergradasi Baik
(Sand Graded Well)
70
D60
Persen tase Lolos (%)

60
50
40 D30
30
20 D10
10
0
0,01 0,10 1,00 10,00
Ukuran Butiran (mm)

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


81

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Proyek :Tugas Akhir Tanggal : 18/01/2014


Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek Oleh : S.A. Nugroho, MT/Suratman, ST
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Penentuan Berat Jenis Tanah


1 Nomor Piknometer 3 4 31
2 Massa Piknometer Kosong M1 (gram) 48,800 45,720 48,990
3 Massa Piknometer + Tanah Kering M2 (gram) 128,190 122,860 128,450
4 Massa Piknometer + Tanah + Air M3 (gram) 197,290 192,240 198,330
5 Massa Piknometer + Air M4 (gram) 148,150 144,470 149,130
6 Temperatur t° C 27,500 27,500 27,500
7 A = M2-M1 79,390 77,140 79,460
8 B = M3-M4 49,140 47,770 49,200
9 C = A-B 30,250 29,370 30,260
10 Massa Jenis, G1 = A/C 2,624 2,626 2,626
11 G untuk 27,5° C = G1 2,624 2,626 2,626

Massa Jenis Rata-rata = 2,626

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


82

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

COMPACTION (ASTM D 698)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 18/01/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek Oleh : S.A. Nugroho, MT/Suratman, ST
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Ukuran Mould Jenis Pemadatan


Diameter : 10,13 cm Tipe Pemadatan : Standar
Tinggi : 11,80 cm Massa Penumbuk : 2,5 kg
Volume : 950,54 cm3 Jumlah Lapisan : 3 lapis
Berat : 1872,00 gram Jumlah Tumbukan/lapis : 25 tumbukan
Gs : 2,63

Percobaan No. 1 2 3 4 5 6
Massa Silinder gr 1872 1872 1872 1872 1872 1872
Massa Silinder + Tanah Padat gr 3701 3687 3679 3810 3599 3751
Massa Tanah Padat gr 1829 1815 1807 1938 1727 1879
Berat Volume Tanah Basah gr/cm3 1,92 1,91 1,90 2,04 1,82 1,98

No. Cawan Timbangan 1 2 3 4 5 6


Massa Cawan Kosong gr 9,73 4,06 4,80 4,19 9,50 9,46 5,20 3,94 4,92 10,82 4,08 5,00
Massa Cawan + Tanah Basah gr 75,86 57,76 57,65 57,25 74,42 76,09 60,23 61,25 58,76 63,05 59,63 61,88
Massa Cawan + Tanah Kering gr 73,99 56,20 55,70 55,40 71,50 73,07 57,25 58,18 55,30 59,67 55,81 57,45
Massa Air gr 1,87 1,56 1,95 1,85 2,92 3,02 2,98 3,07 3,46 3,38 3,82 4,43
Massa Tanah Kering gr 64,26 52,14 50,90 51,21 62,00 63,61 52,05 54,24 50,38 48,85 51,73 52,45
Kadar Air % 2,91 2,99 3,83 3,61 4,71 4,75 5,73 5,66 6,87 6,92 7,38 8,45
Kadar Air Rata-rata % 2,95 3,72 4,73 5,69 6,89 7,92
Berat Volume Kering gr/cm3 1,87 1,84 1,82 1,93 1,70 1,83
Zero Air Void gr/cm3 2,44 2,39 2,34 2,28 2,22 2,17

2,00
2,50
1,95 1,93 WOpt 2,45
(gr/cm
3

2,40
1,90 2,35
)3

1,85 2,30
(gr/cm

2,25 ZAV
Berat Volume Kering

1,80 2,20
2,15
1,75 2,10
Berat Volume Kering

1,70 2,05
2,00
1,65 1,95 1.93 WOpt
1,90
1,60 1,85
)

1,55 1,80
5,79 % 1,75
1,50 1,70
1,65
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
5,50
6,00
6,50
7,00
7,50
8,00
8,50

1,60
Kadar Air % 1,55 5,79 %
1,50
Kadar Air Optimum = 5,79 %
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
3,50
4,00
4,50
5,00
5,50
6,00
6,50
7,00
7,50
8,00
8,50

γdry max = 1,93 gr/cm3 Kadar Air %

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


83

LAMPIRAN 2
(Data Hasil: Pengujian Tahanan Cabut (Pull-Out Resistance)
Tulangan Baja Skala Laboratorium Arah Longitudinal, Arah
Transversal, Profil Persegi, Profil Segitiga, Profil Gabungan
Persegi)

81
84

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

PULL-OUT RESISTANCE
Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 26/02/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek & Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Ukuran Kotak Jenis Pengujian Jenis Pemadatan


Panjang : 100,000 cm Arah Perkuatan : Longitudinal Massa Penumbuk : 7 kg
Lebar : 40,000 cm Diameter Besi : 10 mm Jumlah Lapisan : 10 lapis
Tinggi : 30,000 cm Panjang Besi : 80 cm Jumlah Tumbukan/lapis : 200 tumbukan
3
Volume : 120000,00 cm Kadar Air : 5,79 % (optimum) Massa Tanah : 231,6 kg
3
gdry maks : 1,93 gr/cm

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan area 251,2 cm2


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser 130,0 gesekan
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²) 120,0
110,0
14,20 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
100,0
14,50 0,30 150,00 0,30 30,58 0,12
90,0
15,10 0,90 160,00 0,32 32,62 0,13 80,0
15,40 1,20 162,00 0,32 33,03 0,13 Gaya Geser (kg)
70,0
15,50 1,30 162,00 0,32 33,03 0,13 60,0
16,10 1,90 162,00 0,32 33,03 0,13 50,0 Longitudinal 1
16,40 2,20 161,00 0,32 32,82 0,13 40,0
16,60 2,40 158,00 0,32 32,21 0,13 30,0
17,00 2,80 155,00 0,31 31,60 0,13 20,0
10,0
0,0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
Displacement (cm)
Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
12,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130,0
13,00 0,05 73,00 0,15 14,88 0,06 120,0
13,10 0,15 112,00 0,22 22,83 0,09 110,0
13,20 0,25 127,00 0,25 25,89 0,10 100,0
13,30 0,35 133,00 0,27 27,12 0,11 90,0
13,35 0,40 134,00 0,27 27,32 0,11 80,0
Gaya Geser (kg)

13,45 0,50 138,00 0,28 28,13 0,11 70,0


13,55 0,60 141,00 0,28 28,75 0,11 60,0
50,0 Longitudinal 2
13,65 0,70 141,50 0,28 28,85 0,11
13,70 0,75 142,00 0,28 28,95 0,12 40,0
13,80 0,85 143,00 0,29 29,15 0,12 30,0
13,85 0,90 144,00 0,29 29,36 0,12 20,0
10,0
14,00 1,05 145,00 0,29 29,56 0,12
0,0
14,25 1,30 142,00 0,28 28,95 0,12
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
14,35 1,40 138,00 0,28 28,13 0,11
Displacement (cm)
14,45 1,50 134,00 0,27 27,32 0,11

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²) 130,0
13,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 120,0
14,00 0,05 75,00 0,15 15,29 0,06 110,0
100,0
14,05 0,10 107,00 0,21 21,81 0,09
90,0
14,15 0,20 121,00 0,24 24,67 0,10
80,0
14,20 0,25 131,00 0,26 26,71 0,11
70,0
Gaya Geser (kg)

14,30 0,35 142,00 0,28 28,95 0,12


60,0
14,45 0,50 142,50 0,29 29,05 0,12 Longitudinal 3
50,0
14,55 0,60 142,50 0,29 29,05 0,12
40,0
14,65 0,70 143,00 0,29 29,15 0,12
30,0
14,70 0,75 144,00 0,29 29,36 0,12
20,0
14,80 0,85 144,50 0,29 29,46 0,12
10,0
14,85 0,90 144,50 0,29 29,46 0,12
0,0
14,95 1,00 141,00 0,28 28,75 0,11 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
15,05 1,10 140,00 0,28 28,54 0,11
Displacement (cm)
15,20 1,25 139,00 0,28 28,34 0,11

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


85

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

PULL-OUT RESISTANCE
Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 26/02/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek & Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Ukuran Kotak Jenis Pengujian Jenis Pemadatan


Panjang : 100,000 cm Arah Perkuatan : Transversal Massa Penumbuk : 7 kg
Lebar : 40,000 cm Diameter Besi : 10 mm Jumlah Lapisan : 10 lapis
Tinggi : 30,000 cm Panjang Besi : 20 cm Jumlah Tumbukan/lapis : 200 tumbukan
3
Volume : 120000,00 cm Kadar Air : 5,79 % (optimum) Massa Tanah : 231,6 kg
3
gdry maks : 1,93 gr/cm

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan area 62,8 cm2


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser gesekan
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
120,0
15,85 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
110,0
16,00 0,15 175,00 0,35 35,68 0,57
100,0
16,05 0,20 245,00 0,49 49,95 0,80
16,10 0,25 283,00 0,57 57,70 0,92 90,0
16,15 0,30 328,00 0,66 66,87 1,06 80,0

Gaya Geser (kg)


16,20 0,35 368,00 0,74 75,03 1,19 70,0
16,25 0,40 410,00 0,82 83,59 1,33 60,0
16,30 0,45 438,00 0,88 89,30 1,42 50,0 Transversal 1
16,40 0,55 460,00 0,92 93,78 1,49 40,0
16,50 0,65 480,00 0,96 97,86 1,56 30,0
16,60 0,75 496,00 0,99 101,12 1,61 20,0
16,65 0,80 500,00 1,00 101,94 1,62 10,0
16,80 0,95 505,00 1,01 102,96 1,64 0,0
17,05 1,20 507,00 1,01 103,36 1,65 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
17,20 1,35 508,00 1,02 103,57 1,65 Displacement (cm)
17,40 1,55 492,00 0,98 100,31 1,60
17,50 1,65 490,00 0,98 99,90 1,59
17,70 1,85 490,00 0,98 99,90 1,59
18,00 2,15 490,00 0,98 99,90 1,59
18,10 2,25 490,00 0,98 99,90 1,59
18,30 2,45 470,00 0,94 95,82 1,53
18,45 2,60 460,00 0,92 93,78 1,49

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
13,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
13,65 0,06 97,00 0,19 19,78 0,31
13,70 0,11 150,00 0,30 30,58 0,49 130,0
13,73 0,14 210,00 0,42 42,81 0,68 120,0

13,80 0,21 256,00 0,51 52,19 0,83 110,0


100,0
13,85 0,26 306,00 0,61 62,39 0,99
90,0
13,90 0,31 332,00 0,66 67,69 1,08
80,0
Gaya Geser (kg)

13,93 0,34 366,00 0,73 74,62 1,19


70,0
14,00 0,41 385,00 0,77 78,49 1,25
60,0
14,10 0,51 405,00 0,81 82,57 1,31 Transversal 2
50,0
14,20 0,61 426,00 0,85 86,85 1,38
40,0
14,25 0,66 438,00 0,88 89,30 1,42
30,0
14,32 0,73 445,00 0,89 90,72 1,44
20,0
14,45 0,86 454,00 0,91 92,56 1,47
10,0
14,53 0,94 454,00 0,91 92,56 1,47
0,0
14,62 1,03 456,00 0,91 92,97 1,48 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
14,72 1,13 456,00 0,91 92,97 1,48
Displacement (cm)
14,85 1,26 456,00 0,91 92,97 1,48
14,95 1,36 456,20 0,91 93,01 1,48
15,02 1,43 457,00 0,91 93,17 1,48
15,10 1,51 458,00 0,92 93,37 1,49
15,22 1,63 459,00 0,92 93,58 1,49
15,40 1,81 442,00 0,88 90,11 1,43
15,50 1,91 429,00 0,86 87,46 1,39
15,60 2,01 421,00 0,84 85,83 1,37

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
13,60 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
13,70 0,10 65,00 0,13 13,25 0,21 130,0
13,75 0,15 138,00 0,28 28,13 0,45 120,0
13,80 0,20 205,00 0,41 41,79 0,67 110,0
13,90 0,30 338,00 0,68 68,91 1,10 100,0
13,95 0,35 370,00 0,74 75,43 1,20 90,0
14,05 0,45 389,00 0,78 79,31 1,26 80,0
Gaya Geser (kg)

14,12 0,52 405,00 0,81 82,57 1,31 70,0


14,22 0,62 437,00 0,87 89,09 1,42 60,0
Transversal 3
14,30 0,70 459,00 0,92 93,58 1,49 50,0
14,43 0,83 483,00 0,97 98,47 1,57 40,0
14,52 0,92 499,00 1,00 101,73 1,62 30,0
14,60 1,00 503,00 1,01 102,55 1,63 20,0
14,70 1,10 508,00 1,02 103,57 1,65 10,0
14,81 1,21 510,00 1,02 103,98 1,66 0,0
15,00 1,40 510,00 1,02 103,98 1,66 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
15,10 1,50 511,00 1,02 104,18 1,66 Displacement (cm)
15,18 1,58 511,60 1,02 104,30 1,66
15,29 1,69 512,50 1,03 104,49 1,66
15,44 1,84 509,00 1,02 103,77 1,65
15,50 1,90 495,00 0,99 100,92 1,61
15,70 2,10 488,00 0,98 99,49 1,58

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Fe rry Fatnanta Dr. Muhardi


86

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

PULL-OUT RESISTANCE
Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 26/02/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek & Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Ukuran Kotak Jenis Pengujian Jenis Pemadatan


Panjang : 100,000 cm Bentuk Perkuatan : Profil Persegi Massa Penumbuk : 7 kg
Lebar : 40,000 cm Diameter Besi : 10 mm Jumlah Lapisan : 10 lapis
Tinggi : 30,000 cm Dimensi Profil : 20 cm x 20 cm Jumlah Tumbukan/lapis : 200 tumbukan
3
Volume : 120000,00 cm Kadar Air : 5,79 % (optimum) Massa Tanah : 231,6 kg
3
gdry maks : 1,93 gr/cm

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan area 244,92 cm2


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser gesekan
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
13,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
13,90 0,15 203,00 0,41 41,39 0,17
130,0
14,00 0,25 300,00 0,60 61,16 0,25
120,0
14,10 0,35 350,00 0,70 71,36 0,29 110,0
14,15 0,40 378,00 0,76 77,06 0,31 100,0
14,20 0,45 418,00 0,84 85,22 0,35 90,0
14,30 0,55 453,00 0,91 92,35 0,38 80,0

Gaya Geser (kg)


14,40 0,65 485,00 0,97 98,88 0,40 70,0
14,60 0,85 521,00 1,04 106,22 0,43 60,0
14,75 1,00 540,00 1,08 110,09 0,45 50,0 Persegi 1
14,90 1,15 546,00 1,09 111,31 0,45 40,0
15,10 1,35 554,00 1,11 112,95 0,46 30,0
15,30 1,55 555,00 1,11 113,15 0,46 20,0
15,55 1,80 556,00 1,11 113,35 0,46 10,0
15,75 2,00 557,00 1,11 113,56 0,46 0,0
15,95 2,20 556,00 1,11 113,35 0,46 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
16,10 2,35 546,00 1,09 111,31 0,45 Displacement (cm)
16,25 2,50 532,00 1,06 108,46 0,44
16,45 2,70 518,00 1,04 105,61 0,43

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²) 130,0
13,60 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 120,0
13,65 0,05 15,00 0,03 3,06 0,01 110,0
13,75 0,15 104,00 0,21 21,20 0,09 100,0
13,90 0,30 195,00 0,39 39,76 0,16 90,0
14,00 0,40 268,00 0,54 54,64 0,22 80,0
Gaya Geser (kg)

14,12 0,52 339,00 0,68 69,11 0,28 70,0


14,25 0,65 402,00 0,80 81,96 0,33 60,0
Persegi 2
14,35 0,75 452,00 0,90 92,15 0,38 50,0
14,48 0,88 491,00 0,98 100,10 0,41 40,0
14,55 0,95 509,00 1,02 103,77 0,42 30,0
14,70 1,10 536,00 1,07 109,28 0,45 20,0
14,80 1,20 569,00 1,14 116,00 0,47 10,0
14,90 1,30 593,00 1,19 120,90 0,49 0,0
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
15,00 1,40 623,00 1,25 127,01 0,52
15,15 1,55 627,00 1,25 127,83 0,52 Displacement (cm)
15,30 1,70 628,00 1,26 128,03 0,52
15,50 1,90 629,00 1,26 128,24 0,52
15,69 2,09 614,00 1,23 125,18 0,51
15,90 2,30 570,00 1,14 116,21 0,47
16,10 2,50 519,00 1,04 105,81 0,43

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
13,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130,0
13,85 0,10 149,00 0,30 30,38 0,12 120,0
13,90 0,15 200,00 0,40 40,77 0,17 110,0
13,95 0,20 279,00 0,56 56,88 0,23 100,0
14,05 0,30 350,00 0,70 71,36 0,29 90,0
14,10 0,35 387,00 0,77 78,90 0,32 80,0
Gaya Geser (kg)

14,20 0,45 418,00 0,84 85,22 0,35 70,0


14,27 0,52 477,00 0,95 97,25 0,40 60,0
14,37 0,62 510,00 1,02 103,98 0,42 Persegi 3
50,0
14,45 0,70 535,00 1,07 109,07 0,45 40,0
14,58 0,83 575,00 1,15 117,23 0,48 30,0
14,67 0,92 595,00 1,19 121,30 0,50 20,0
14,75 1,00 605,00 1,21 123,34 0,50 10,0
14,85 1,10 619,00 1,24 126,20 0,52 0,0
14,96 1,21 624,00 1,25 127,22 0,52 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
15,15 1,40 615,00 1,23 125,38 0,51 Displacement (cm)
15,25 1,50 600,00 1,20 122,32 0,50
15,33 1,58 578,00 1,16 117,84 0,48

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Fe rry Fatnanta Dr. Muhardi


87

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

PULL-OUT RESISTANCE
Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 26/02/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek & Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Ukuran Kotak Jenis Pengujian Jenis Pemadatan


Panjang : 100,000 cm Bentuk Perkuatan : Segitiga Massa Penumbuk : 7 kg
Lebar : 40,000 cm Diameter Besi : 10 mm Jumlah Lapisan : 10 lapis
Tinggi : 30,000 cm Dimensi Profil : 20 cm x 20 cm x 20 cm Jumlah Tumbukan/lapis : 200 tumbukan
3
Volume : 120000,00 cm Kadar Air : 5,79 % (optimum) Massa Tanah : 231,6 kg
3
gdry maks : 1,93 gr/cm

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan area 183,69 cm2


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser gesekan
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
130,0
13,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 120,0
13,62 0,12 21,00 0,04 4,28 0,02 110,0
13,80 0,30 64,00 0,13 13,05 0,07 100,0
14,00 0,50 90,00 0,18 18,35 0,10 90,0
14,20 0,70 118,00 0,24 24,06 0,13 80,0

Gaya Geser (kg)


14,30 0,80 147,00 0,29 29,97 0,16 70,0
14,35 0,85 174,00 0,35 35,47 0,19 60,0
50,0 Segitiga 1
14,45 0,95 221,00 0,44 45,06 0,25
40,0
14,61 1,11 252,00 0,50 51,38 0,28
30,0
14,75 1,25 280,00 0,56 57,08 0,31 20,0
14,85 1,35 292,00 0,58 59,53 0,32 10,0
15,00 1,50 306,00 0,61 62,39 0,34 0,0
15,18 1,68 316,00 0,63 64,42 0,35 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
15,30 1,80 319,00 0,64 65,04 0,35 Displacement (cm)
15,40 1,90 324,00 0,65 66,06 0,36
15,55 2,05 332,00 0,66 67,69 0,37
15,75 2,25 343,00 0,69 69,93 0,38
15,85 2,35 347,00 0,69 70,74 0,39
16,03 2,53 354,00 0,71 72,17 0,39
16,20 2,70 364,00 0,73 74,21 0,40
16,40 2,90 367,00 0,73 74,82 0,41
16,55 3,05 372,00 0,74 75,84 0,41
16,90 3,40 382,00 0,76 77,88 0,42
17,15 3,65 384,00 0,77 78,29 0,43
17,40 3,90 393,00 0,79 80,12 0,44
17,70 4,20 396,00 0,79 80,73 0,44
17,85 4,35 398,00 0,80 81,14 0,44
18,10 4,60 400,00 0,80 81,55 0,44
18,25 4,75 393,00 0,79 80,12 0,44
18,45 4,95 375,00 0,75 76,45 0,42
18,65 5,15 358,00 0,72 72,99 0,40
18,95 5,45 323,00 0,65 65,85 0,36

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


130,0
horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser 120,0
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²) 110,0
13,69 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,0
13,80 0,11 50,00 0,10 10,19 0,06 90,0
Gaya Geser (kg)

80,0
13,90 0,21 110,00 0,22 22,43 0,12
70,0
14,10 0,41 150,00 0,30 30,58 0,17
60,0
14,30 0,61 212,00 0,42 43,22 0,24 50,0 Segitga 2
14,38 0,69 253,00 0,51 51,58 0,28 40,0
14,49 0,80 290,00 0,58 59,12 0,32 30,0
14,62 0,93 300,00 0,60 61,16 0,33 20,0
10,0
14,80 1,11 318,00 0,64 64,83 0,35
0,0
14,90 1,21 328,00 0,66 66,87 0,36
0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
15,19 1,50 342,00 0,68 69,72 0,38
Displacement (cm)
15,40 1,71 350,00 0,70 71,36 0,39
15,60 1,91 362,00 0,72 73,80 0,40
15,90 2,21 363,00 0,73 74,01 0,40
16,10 2,41 364,00 0,73 74,21 0,40
16,30 2,61 355,00 0,71 72,38 0,39
16,50 2,81 344,00 0,69 70,13 0,38
16,75 3,06 338,00 0,68 68,91 0,38
17,10 3,41 315,00 0,63 64,22 0,35

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
13,35 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130,0
13,50 0,15 70,00 0,14 14,27 0,08 120,0
13,55 0,20 90,00 0,18 18,35 0,10 110,0
13,60 0,25 138,00 0,28 28,13 0,15 100,0
13,65 0,30 174,00 0,35 35,47 0,19 90,0
Gaya Geser (kg)

80,0
13,70 0,35 200,00 0,40 40,77 0,22
70,0
13,75 0,40 250,00 0,50 50,97 0,28 60,0
13,80 0,45 270,00 0,54 55,05 0,30 50,0 Segitiga 3
13,90 0,55 292,00 0,58 59,53 0,32 40,0
14,00 0,65 319,00 0,64 65,04 0,35 30,0
20,0
14,10 0,75 343,00 0,69 69,93 0,38
10,0
14,15 0,80 364,00 0,73 74,21 0,40 0,0
14,30 0,95 384,00 0,77 78,29 0,43 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
14,55 1,20 390,00 0,78 79,51 0,43 Displacement (cm)
14,70 1,35 393,00 0,79 80,12 0,44
14,90 1,55 393,50 0,79 80,22 0,44
15,00 1,65 391,50 0,78 79,82 0,43
15,20 1,85 380,00 0,76 77,47 0,42
15,50 2,15 372,00 0,74 75,84 0,41

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Fe rry Fatnanta Dr. Muhardi


88

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

PULL-OUT RESISTANCE
Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 26/02/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Dicek & Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Ukuran Kotak Jenis Pengujian Jenis Pemadatan


Panjang : 100,000 cm Bentuk Perkuatan : Gabungan Persegi Massa Penumbuk : 7 kg
Lebar : 40,000 cm Diameter Besi : 10 mm Jumlah Lapisan : 10 lapis
Tinggi : 30,000 cm Dimensi Profil : 20 cm x 20 cm x 20 cm Jumlah Tumbukan/lapis : 200 tumbukan
3
Volume : 120000,00 cm Kadar Air : 5,79 % (optimum) Massa Tanah : 231,6 kg
3
gdry maks : 1,93 gr/cm

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan area 367,38 cm2


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser gesekan
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²) 130,0
120,0
13,85 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
110,0
13,90 0,05 164,00 0,33 33,44 0,09
100,0
14,20 0,35 275,00 0,55 56,07 0,15 90,0
14,35 0,50 333,00 0,67 67,89 0,18 80,0

Gaya Geser (kg)


14,55 0,70 384,00 0,77 78,29 0,21 70,0
14,75 0,90 412,00 0,82 84,00 0,23 60,0
50,0 Gabungan Persegi 1
14,90 1,05 414,00 0,83 84,40 0,23
15,10 1,25 419,00 0,84 85,42 0,23 40,0
15,35 1,50 395,00 0,79 80,53 0,22 30,0
20,0
15,50 1,65 382,00 0,76 77,88 0,21
10,0
15,70 1,85 355,00 0,71 72,38 0,20
0,0
15,90 2,05 314,00 0,63 64,02 0,17 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
Displacement (cm)

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser 130,0
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²) 120,0
13,10 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 110,0
13,22 0,12 95,00 0,19 19,37 0,05 100,0
13,41 0,31 201,00 0,40 40,98 0,11 90,0
80,0
Gaya Geser (kg)

13,58 0,48 253,00 0,51 51,58 0,14


70,0
13,83 0,73 310,00 0,62 63,20 0,17 60,0
13,96 0,86 346,00 0,69 70,54 0,19 50,0 Gabungan Persegi 2
14,10 1,00 383,00 0,77 78,08 0,21 40,0
14,25 1,15 417,00 0,83 85,02 0,23 30,0
20,0
14,41 1,31 445,00 0,89 90,72 0,25
10,0
14,53 1,43 457,00 0,91 93,17 0,25
0,0
14,69 1,59 461,00 0,92 93,99 0,26 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
14,93 1,83 478,00 0,96 97,45 0,27 Displacement (cm)
15,07 1,97 503,00 1,01 102,55 0,28
15,21 2,11 514,00 1,03 104,79 0,29
15,34 2,24 518,00 1,04 105,61 0,29
15,5 2,40 522,00 1,04 106,42 0,29
15,68 2,58 495,00 0,99 100,92 0,27
15,84 2,74 463,00 0,93 94,39 0,26
15,92 2,82 439,00 0,88 89,50 0,24
16,24 3,14 382,00 0,76 77,88 0,21

Dial Displacement Dial Gaya Gaya Tegangan


horizontal horizontal ∆H proving geser geser geser
(cm) (cm) ring (kN) (kg) (kg/cm²)
13,75 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 130,0
13,80 0,05 85,00 0,17 17,33 0,05 120,0
13,90 0,15 150,00 0,30 30,58 0,08 110,0
14,00 0,25 212,00 0,42 43,22 0,12 100,0
14,05 0,30 263,00 0,53 53,62 0,15 90,0
Gaya Geser (kg)

80,0
14,10 0,35 317,00 0,63 64,63 0,18
70,0
14,15 0,40 385,00 0,77 78,49 0,21 60,0
14,25 0,50 435,00 0,87 88,69 0,24 50,0 Gabungan Persegi 3
14,35 0,60 485,00 0,97 98,88 0,27 40,0
14,45 0,70 490,00 0,98 99,90 0,27 30,0
20,0
14,58 0,83 495,00 0,99 100,92 0,27
10,0
14,70 0,95 501,00 1,00 102,14 0,28 0,0
14,75 1,00 502,00 1,00 102,34 0,28 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0
14,85 1,10 500,00 1,00 101,94 0,28 Displacement (cm)
15,00 1,25 488,00 0,98 99,49 0,27
15,15 1,40 476,00 0,95 97,04 0,26
15,25 1,50 453,00 0,91 92,35 0,25

Dicek & Disetujui Oleh:


Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


89

LAMPIRAN 3
( Data Hasil: Pengujian Geser Langsung (Direct Shear) Tanah
Pasir, Pengujian Geser Langsung (Direct Shear) Tanah Pasir
Dengan Permukaan Baja, Pengecekan Kepadatan Tanah Pasir
Setelah Pengujian)

87
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 22/2/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Longitudinal 1 (Pasir dengan Pasir)


Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
25 0,25 0,20 0,13 0,00 15 0,15 0,80 0,53 0,02 25 0,25 2,90 1,91 0,06
55 0,55 0,80 0,53 0,02 53 0,53 1,50 0,99 0,03 57 0,57 4,10 2,70 0,09
85 0,85 1,00 0,66 0,02 95 0,95 2,10 1,38 0,04 99 0,99 6,10 4,01 0,13
120 1,20 1,20 0,79 0,02 135 1,35 3,10 2,04 0,06 122 1,22 7,90 5,20 0,16
157 1,57 1,50 0,99 0,03 170 1,70 4,00 2,63 0,08 150 1,50 8,50 5,59 0,18
258 2,58 1,90 1,25 0,04 195 1,95 4,10 2,70 0,09 180 1,80 8,90 5,86 0,18
325 3,25 2,10 1,38 0,04 220 2,20 5,00 3,29 0,10 215 2,15 9,00 5,92 0,19
350 3,50 2,10 1,38 0,04 255 2,55 5,10 3,36 0,11 255 2,55 9,00 5,92 0,19
398 3,98 2,50 1,64 0,05 287 2,87 5,10 3,36 0,11 295 2,95 9,10 5,99 0,19
432 4,32 2,90 1,91 0,06 315 3,15 6,00 3,95 0,12 330 3,30 10,10 6,65 0,21
527 5,27 2,90 1,91 0,06 355 3,55 6,50 4,28 0,14 355 3,55 10,90 7,17 0,23
600 6,00 3,00 1,97 0,06 380 3,80 6,90 4,54 0,14 391 3,91 11,10 7,30 0,23
625 6,25 3,00 1,97 0,06 415 4,15 7,10 4,67 0,15 435 4,35 11,90 7,83 0,25
663 6,63 3,00 1,97 0,06 450 4,50 7,50 4,93 0,16 468 4,68 12,10 7,96 0,25
692 6,92 3,10 2,04 0,06 491 4,91 8,00 5,26 0,17 510 5,10 13,90 9,15 0,29
725 7,25 3,10 2,04 0,06 530 5,30 8,10 5,33 0,17 540 5,40 14,50 9,54 0,30
765 7,65 3,10 2,04 0,06 570 5,70 8,20 5,40 0,17 580 5,80 15,50 10,20 0,32
797 7,97 3,10 2,04 0,06 610 6,10 8,50 5,59 0,18 615 6,15 16,50 10,86 0,34
830 8,30 3,20 2,11 0,07 645 6,45 8,50 5,59 0,18 652 6,52 16,90 11,12 0,35
870 8,70 3,20 2,11 0,07 683 6,83 9,00 5,92 0,19 699 6,99 17,00 11,19 0,35
910 9,10 3,10 2,04 0,06 725 7,25 9,00 5,92 0,19 730 7,30 17,90 11,78 0,37
945 9,45 3,00 1,97 0,06 765 7,65 9,00 5,92 0,19
980 9,80 2,80 1,84 0,06 812 8,12 9,10 5,99 0,19
855 8,55 9,50 6,25 0,20
900 9,00 9,00 5,92 0,19
930 9,30 8,50 5,59 0,18
955 9,55 8,20 5,40 0,17

0,400
14,0
0,350
12,0
0,300
10,0
Beban I = 3,145 kg 0,250

8,0
Beban II = 6,29 kg 0,200
Tegangan Geser (kg/cm²)

y = 0,8996x - 0,0062
Gaya Geser (kg)

6,0 Series3 0,150

4,0 0,100

0,050
2,0

0,000
0,0 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,067
0,199 0,197
0,397 0,343
Shear Strength Result
Sudut geser dalam f = 41,97 °
Sudut geser dalam c = 0,062 kg/cm²

y 0,276 > 0,927


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


91

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal :12/3/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,8749

Arah Perkuatan Trasversal 1 (Pasir dengan Pasir)


Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
28 0,28 1,00 0,66 0,02 35 0,35 1,00 0,66 0,02 40 0,40 1,10 0,72 0,02
60 0,60 1,90 1,25 0,04 70 0,70 1,90 1,25 0,04 70 0,70 1,90 1,25 0,04
100 1,00 2,50 1,64 0,05 100 1,00 2,10 1,38 0,04 97 0,97 2,50 1,64 0,05
129 1,29 3,00 1,97 0,06 137 1,37 3,00 1,97 0,06 115 1,15 2,90 1,91 0,06
165 1,65 3,90 2,57 0,08 170 1,70 4,90 3,22 0,10 152 1,52 3,90 2,57 0,08
199 1,99 4,20 2,76 0,09 210 2,10 6,10 4,01 0,13 183 1,83 4,90 3,22 0,10
238 2,38 4,90 3,22 0,10 243 2,43 7,50 4,93 0,16 217 2,17 5,90 3,88 0,12
272 2,72 5,00 3,29 0,10 275 2,75 8,90 5,86 0,18 245 2,45 6,20 4,08 0,13
298 2,98 5,20 3,42 0,11 310 3,10 9,10 5,99 0,19 275 2,75 7,00 4,61 0,15
332 3,32 5,50 3,62 0,11 342 3,42 9,50 6,25 0,20 305 3,05 8,00 5,26 0,17
368 3,68 5,90 3,88 0,12 372 3,72 9,90 6,51 0,21 340 3,40 9,00 5,92 0,19
403 4,03 5,90 3,88 0,12 390 3,90 9,90 6,51 0,21 365 3,65 9,90 6,51 0,21
439 4,39 6,00 3,95 0,12 410 4,10 9,90 6,51 0,21 395 3,95 10,90 7,17 0,23
475 4,75 6,00 3,95 0,12 439 4,39 10,00 6,58 0,21 430 4,30 11,20 7,37 0,23
505 5,05 6,00 3,95 0,12 465 4,65 10,00 6,58 0,21 454 4,54 11,90 7,83 0,25
540 5,40 6,00 3,95 0,12 495 4,95 10,00 6,58 0,21 485 4,85 12,20 8,03 0,25
570 5,70 6,00 3,95 0,12 522 5,22 10,00 6,58 0,21 515 5,15 13,00 8,55 0,27
605 6,05 6,00 3,95 0,12 552 5,52 9,90 6,51 0,21 550 5,50 13,90 9,15 0,29
640 6,40 6,00 3,95 0,12 585 5,85 9,80 6,45 0,20 585 5,85 14,00 9,21 0,29
675 6,75 6,00 3,95 0,12 620 6,20 9,70 6,38 0,20 617 6,17 14,90 9,80 0,31
710 7,10 5,90 3,88 0,12 670 6,70 9,50 6,25 0,20 652 6,52 15,00 9,87 0,31
750 7,50 5,80 3,82 0,12 682 6,82 15,20 10,00 0,32
795 7,95 5,50 3,62 0,11 720 7,20 15,50 10,20 0,32
755 7,55 15,80 10,40 0,33
796 7,96 15,50 10,20 0,32
825 8,25 15,20 10,00 0,32
860 8,60 15,00 9,87 0,31

0,350
12,0
0,300
10,0
0,250
8,0 Beban I = 3,145 kg
0,200
Tegangan Geser (kg/cm²)

y = 0,6724x + 0,0644
Series2
Gaya Geser (kg)

6,0
0,150
Beban III = 12,58 kg
4,0 0,100

2,0 0,050

0,000
0,0
0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,125
0,199 0,208
0,397 0,328
Shear Strength Result
Sudut geser dalam f = 34 °
Sudut geser dalam c = 0,0644 kg/cm²

y 0,204 > 0,68340225


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


92

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 21/2/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Dengan Bentuk Profil Persegi 1 (Pasir dengan Pasir)


Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
10 0,10 0,50 0,33 0,01 18 0,18 1,50 0,99 0,03 29 0,29 1,00 0,66 0,02
29 0,29 1,00 0,66 0,02 38 0,38 2,10 1,38 0,04 58 0,58 1,90 1,25 0,04
50 0,50 1,00 0,66 0,02 65 0,65 2,90 1,91 0,06 75 0,75 2,00 1,32 0,04
80 0,80 1,50 0,99 0,03 93 0,93 3,10 2,04 0,06 110 1,10 2,90 1,91 0,06
110 1,10 1,70 1,12 0,04 155 1,55 3,20 2,11 0,07 138 1,38 3,50 2,30 0,07
138 1,38 1,90 1,25 0,04 185 1,85 3,50 2,30 0,07 170 1,70 4,50 2,96 0,09
167 1,67 2,00 1,32 0,04 205 2,05 4,20 2,76 0,09 200 2,00 4,90 3,22 0,10
195 1,95 2,50 1,64 0,05 235 2,35 5,00 3,29 0,10 230 2,30 5,00 3,29 0,10
215 2,15 2,90 1,91 0,06 262 2,62 5,50 3,62 0,11 275 2,75 5,20 3,42 0,11
248 2,48 3,00 1,97 0,06 293 2,93 6,00 3,95 0,12 305 3,05 5,50 3,62 0,11
265 2,65 3,90 2,57 0,08 335 3,35 6,50 4,28 0,14 349 3,49 7,00 4,61 0,15
290 2,90 4,20 2,76 0,09 370 3,70 7,00 4,61 0,15 385 3,85 8,00 5,26 0,17
319 3,19 4,90 3,22 0,10 404 4,04 7,50 4,93 0,16 425 4,25 9,00 5,92 0,19
340 3,40 5,00 3,29 0,10 435 4,35 7,90 5,20 0,16 460 4,60 9,50 6,25 0,20
360 3,60 5,50 3,62 0,11 470 4,70 8,00 5,26 0,17 487 4,87 10,00 6,58 0,21
420 4,20 5,90 3,88 0,12 505 5,05 8,50 5,59 0,18 525 5,25 10,50 6,91 0,22
480 4,80 5,20 3,42 0,11 545 5,45 8,50 5,59 0,18 554 5,54 11,00 7,24 0,23
510 5,10 5,10 3,36 0,11 582 5,82 8,70 5,72 0,18 584 5,84 11,50 7,57 0,24
529 5,29 5,00 3,29 0,10 625 6,25 8,90 5,86 0,18 614 6,14 11,90 7,83 0,25
550 5,50 4,90 3,22 0,10 660 6,60 9,00 5,92 0,19 652 6,52 12,90 8,49 0,27
575 5,75 4,80 3,16 0,10 705 7,05 9,00 5,92 0,19 688 6,88 13,90 9,15 0,29
750 7,50 9,00 5,92 0,19 730 7,30 13,90 9,15 0,29
785 7,85 9,00 5,92 0,19 775 7,75 14,50 9,54 0,30
830 8,30 9,00 5,92 0,19 819 8,19 14,50 9,54 0,30
867 8,67 8,90 5,86 0,18 863 8,63 14,50 9,54 0,30
905 9,05 8,70 5,72 0,18 900 9,00 14,30 9,41 0,30
940 9,40 8,50 5,59 0,18 920 9,20 14,20 9,34 0,30
965,00 9,65 8,20 5,40 0,17 950 9,50 14,00 9,21 0,29

0,350
12,0
0,300
10,0
0,250
8,0 Series1
0,200
Tegangan Geser (kg/cm²)

Series2 y = 0,5962x + 0,0655


Gaya Geser (kg)

6,0 0,150
Series3
4,0 0,100

2,0 0,050

0,000
0,0 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,123
0,199 0,187
0,397 0,301
Shear Strength Result
Sudut geser dalam f = 30,803 °
Sudut geser dalam c = 0,0655 kg/cm²

y 0,179 > 0,59972


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


93

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 19/3/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Dengan Bentuk Profil Segitiga 1 (Pasir dengan Pasir)


Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 5 0,05 0,00 0,00 0,00
56 0,56 1,20 0,79 0,02 44 0,44 1,20 0,79 0,02 50 0,50 1,90 1,25 0,04
109 1,09 2,20 1,45 0,05 90 0,90 2,50 1,64 0,05 99 0,99 2,90 1,91 0,06
155 1,55 3,00 1,97 0,06 149 1,49 4,00 2,63 0,08 140 1,40 4,00 2,63 0,08
205 2,05 3,90 2,57 0,08 195 1,95 5,10 3,36 0,11 187 1,87 5,90 3,88 0,12
240 2,40 4,90 3,22 0,10 249 2,49 6,50 4,28 0,14 233 2,33 8,00 5,26 0,17
280 2,80 5,50 3,62 0,11 305 3,05 7,10 4,67 0,15 277 2,77 10,20 6,71 0,21
315 3,15 5,90 3,88 0,12 343 3,43 7,90 5,20 0,16 319 3,19 11,90 7,83 0,25
348 3,48 5,90 3,88 0,12 380 3,80 8,30 5,46 0,17 365 3,65 13,20 8,68 0,27
486 4,86 5,20 3,42 0,11 422 4,22 8,50 5,59 0,18 405 4,05 14,20 9,34 0,30
530 5,30 5,00 3,29 0,10 465 4,65 8,90 5,86 0,18 446 4,46 15,00 9,87 0,31
579 5,79 4,20 2,76 0,09 509 5,09 8,90 5,86 0,18 552 5,52 15,20 10,00 0,32
555 5,55 8,90 5,86 0,18 545 5,45 15,00 9,87 0,31
605 6,05 8,80 5,79 0,18 595 5,95 14,90 9,80 0,31
660 6,60 8,70 5,72 0,18 650 6,50 16,00 10,53 0,33
707 7,07 8,50 5,59 0,18

0,350
12,0
0,300
10,0
0,250
8,0 Series1
0,200
y = 0,65x + 0,0572
Tegangan Geser (kg/cm²)

Series2
6,0
0,150
Gaya Geser (kg)

Series3
4,0 0,100

2,0 0,050

0,000
0,0 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,123
0,199 0,185
0,397 0,316
Shear Strength Result
Sudut geser dalam f = 33,02 °
Sudut geser dalam c = 0,0572 kg/cm²

y 0,193 > 0,648535


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


94

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 20/3/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Dengan Bentuk Profil Gabungan Persegi 1 (Pasir dengan Pasir)
Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
30 0,30 1,00 0,66 0,02 40 0,40 1,50 0,99 0,03 42 0,42 1,90 1,25 0,04
72 0,72 1,90 1,25 0,04 69 0,69 2,30 1,51 0,05 74 0,74 2,50 1,64 0,05
115 1,15 2,30 1,51 0,05 105 1,05 3,00 1,97 0,06 109 1,09 3,30 2,17 0,07
153 1,53 3,00 1,97 0,06 155 1,55 4,20 2,76 0,09 159 1,59 4,90 3,22 0,10
190 1,90 3,50 2,30 0,07 183 1,83 5,10 3,36 0,11 184 1,84 6,00 3,95 0,12
227 2,27 3,90 2,57 0,08 223 2,23 5,90 3,88 0,12 220 2,20 8,50 5,59 0,18
268 2,68 4,00 2,63 0,08 255 2,55 6,20 4,08 0,13 265 2,65 10,00 6,58 0,21
305 3,05 4,10 2,70 0,09 295 2,95 7,00 4,61 0,15 305 3,05 11,50 7,57 0,24
345 3,45 4,10 2,70 0,09 334 3,34 7,50 4,93 0,16 349 3,49 13,00 8,55 0,27
383 3,83 4,20 2,76 0,09 368 3,68 7,80 5,13 0,16 390 3,90 13,50 8,88 0,28
422 4,22 4,50 2,96 0,09 399 3,99 7,90 5,20 0,16 425 4,25 14,00 9,21 0,29
462 4,62 4,50 2,96 0,09 440 4,40 8,10 5,33 0,17 464 4,64 14,90 9,80 0,31
490 4,90 4,50 2,96 0,09 483 4,83 8,20 5,40 0,17 503 5,03 15,10 9,94 0,31
530 5,30 4,70 3,09 0,10 530 5,30 8,90 5,86 0,18 545 5,45 15,20 10,00 0,32
570 5,70 4,90 3,22 0,10 573 5,73 8,90 5,86 0,18 590 5,90 15,50 10,20 0,32
615 6,15 4,90 3,22 0,10 625 6,25 8,90 5,86 0,18 634 6,34 15,90 10,46 0,33
653 6,53 4,90 3,22 0,10 670 6,70 8,50 5,59 0,18 675 6,75 16,00 10,53 0,33
695 6,95 5,00 3,29 0,10 717 7,17 8,30 5,46 0,17 722 7,22 15,80 10,40 0,33
733 7,33 4,90 3,22 0,10 759 7,59 8,10 5,33 0,17 764 7,64 15,70 10,33 0,33
770 7,70 4,90 3,22 0,10 806 8,06 15,20 10,00 0,32
815 8,15 4,70 3,09 0,10

0,400
12,0
0,350
10,0
0,300

8,0 Series1 0,250


Tegangan Geser (kg/cm²)

Series2 0,200
6,0 y = 0,7636x + 0,0301
Gaya Geser (kg)

Series3 0,150
4,0
0,100

2,0 0,050

0,000
0,0 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,104
0,199 0,185
0,397 0,333
Shear Strength Result
Sudut geser dalam f = 37,365 °
Sudut geser dalam c = 0,0301 kg/cm²

y 0,229 > 0,767084


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


95

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 22/2/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Longitudinal 1 (Pasir dengan Tulangan Baja)


Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
30 0,30 1,50 0,99 0,03 30 0,30 1,10 0,72 0,02 40 0,40 1,10 0,72 0,02
60 0,60 2,80 1,84 0,06 70 0,70 2,00 1,32 0,04 100 1,00 2,10 1,38 0,04
82 0,82 3,00 1,97 0,06 115 1,15 2,90 1,91 0,06 150 1,50 4,00 2,63 0,08
110 1,10 3,50 2,30 0,07 145 1,45 3,90 2,57 0,08 195 1,95 5,90 3,88 0,12
145 1,45 3,90 2,57 0,08 185 1,85 5,00 3,29 0,10 225 2,25 7,00 4,61 0,15
162 1,62 3,90 2,57 0,08 220 2,20 5,50 3,62 0,11 268 2,68 8,00 5,26 0,17
185 1,85 3,90 2,57 0,08 260 2,60 6,10 4,01 0,13 315 3,15 8,90 5,86 0,18
212 2,12 4,00 2,63 0,08 300 3,00 6,20 4,08 0,13 358 3,58 8,90 5,86 0,18
282 2,82 4,50 2,96 0,09 340 3,40 7,00 4,61 0,15 397 3,97 8,90 5,86 0,18
360 3,60 4,50 2,96 0,09 380 3,80 7,00 4,61 0,15 440 4,40 10,10 6,65 0,21
389 3,89 4,60 3,03 0,10 421 4,21 7,00 4,61 0,15 485 4,85 10,20 6,71 0,21
419 4,19 4,70 3,09 0,10 463 4,63 7,00 4,61 0,15 513 5,13 10,50 6,91 0,22
461 4,61 4,60 3,03 0,10 505 5,05 7,10 4,67 0,15 542 5,42 10,90 7,17 0,23
492 4,92 4,40 2,89 0,09 530 5,30 7,10 4,67 0,15 582 5,82 11,00 7,24 0,23
525 5,25 4,20 2,76 0,09 563 5,63 7,90 5,20 0,16 611 6,11 11,50 7,57 0,24
555 5,55 4,00 2,63 0,08 590 5,90 8,00 5,26 0,17 645 6,45 11,90 7,83 0,25
590 5,90 3,90 2,57 0,08 629 6,29 8,10 5,33 0,17 672 6,72 12,10 7,96 0,25
670 6,70 8,00 5,26 0,17 710 7,10 11,90 7,83 0,25
700 7,00 8,00 5,26 0,17 740 7,40 11,70 7,70 0,24
740 7,40 7,90 5,20 0,16 775 7,75 11,60 7,63 0,24
780 7,80 7,80 5,13 0,16
810 8,10 7,60 5,00 0,16

0,300
9,0

8,0 0,250

7,0
0,200
6,0
Series1 Series2
5,0 0,150
y = 0,783x - 0,0416
Tegangan Geser (kg/cm²)

4,0 Series3
Gaya Geser (kg)

0,100
3,0

2,0 0,050

1,0
0,000
0,0 0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450
0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,000
0,199 0,168
0,397 0,252
Shear Strength Result
Sudut geser dalam (δ) = 38,06 °
Adhesi (Ca) = 0,0416 kg/cm²

y 0,252 > 0,844


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


96

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal :12/3/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,8749

Arah Perkuatan Trasversal 1 (Pasir dengan Tulangan Baja)


Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
30 0,30 0,80 0,53 0,02 30,00 0,30 1,10 0,72 0,02 35,00 0,35 2,00 1,32 0,04
65 0,65 1,00 0,66 0,02 42,00 0,42 1,90 1,25 0,04 55,00 0,55 3,50 2,30 0,07
109 1,09 1,10 0,72 0,02 62,00 0,62 2,00 1,32 0,04 72,00 0,72 4,90 3,22 0,10
140 1,40 1,50 0,99 0,03 90,00 0,90 2,00 1,32 0,04 99,00 0,99 5,10 3,36 0,11
175 1,75 2,00 1,32 0,04 120,00 1,20 2,00 1,32 0,04 130,00 1,30 5,90 3,88 0,12
215 2,15 2,90 1,91 0,06 152,00 1,52 2,10 1,38 0,04 160,00 1,60 6,00 3,95 0,12
259 2,59 3,00 1,97 0,06 175,00 1,75 3,00 1,97 0,06 193,00 1,93 6,00 3,95 0,12
300 3,00 3,10 2,04 0,06 210,00 2,10 3,90 2,57 0,08 225,00 2,25 6,00 3,95 0,12
340 3,40 3,10 2,04 0,06 249,00 2,49 4,20 2,76 0,09 260,00 2,60 7,00 4,61 0,15
372 3,72 3,20 2,11 0,07 280,00 2,80 4,90 3,22 0,10 283,00 2,83 7,90 5,20 0,16
410 4,10 3,20 2,11 0,07 315,00 3,15 5,20 3,42 0,11 310,00 3,10 8,20 5,40 0,17
445 4,45 3,50 2,30 0,07 355,00 3,55 6,50 4,28 0,14 350,00 3,50 9,00 5,92 0,19
480 4,80 3,50 2,30 0,07 390,00 3,90 7,80 5,13 0,16 385,00 3,85 10,00 6,58 0,21
512 5,12 3,50 2,30 0,07 428,00 4,28 8,20 5,40 0,17 420,00 4,20 10,90 7,17 0,23
555 5,55 3,50 2,30 0,07 469,00 4,69 8,80 5,79 0,18 460,00 4,60 11,50 7,57 0,24
590 5,90 3,20 2,11 0,07 500,00 5,00 8,70 5,72 0,18 497,00 4,97 12,11 7,97 0,25
622 6,22 3,90 2,57 0,08 542,00 5,42 8,50 5,59 0,18 530,00 5,30 12,80 8,42 0,27
659 6,59 3,90 2,57 0,08 585,00 5,85 9,50 6,25 0,20 573,00 5,73 13,00 8,55 0,27
690 6,90 4,00 2,63 0,08 617,00 6,17 9,50 6,25 0,20 595,00 5,95 14,10 9,28 0,29
723 7,23 4,00 2,63 0,08 659,00 6,59 9,80 6,45 0,20 629,00 6,29 15,90 10,46 0,33
752 7,52 4,00 2,63 0,08 700,00 7,00 9,90 6,51 0,21 662,00 6,62 15,70 10,33 0,33
790 7,90 4,00 2,63 0,08 736,00 7,36 9,90 6,51 0,21 690,00 6,90 15,60 10,26 0,32
821 8,21 4,00 2,63 0,08 779,00 7,79 10,00 6,58 0,21 725,00 7,25 15,40 10,13 0,32
860 8,60 4,1 2,70 0,09
890 8,90 3,9 2,57 0,08
925 9,25 3,8 2,50 0,08
957 9,57 3,6 2,37 0,07

0,400
12,0
0,350
10,0
0,300

8,0 Series1 0,250


Tegangan Geser (kg/cm²)

Series2 0,200 y = 0,7965x + 0,0218


Gaya Geser (kg)

6,0
Series3 0,150
4,0
0,100

2,0 0,050

0,000
0,0
0,000 0,050 0,100 0,150 0,200 0,250 0,300 0,350 0,400 0,450
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,085
0,199 0,204
0,397 0,331
Shear Strength Result
Sudut geser dalam (δ) = 38,537 °
Adhesi (Ca) = 0,0218 kg/cm²

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


97

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 21/2/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Dengan Bentuk Profil Persegi 1 (Pasir dengan Tulangan Baja)
Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
42 0,42 1,20 0,79 0,02 35 0,35 1,10 0,72 0,02 35 0,35 1,10 0,72 0,02
93 0,93 2,00 1,32 0,04 83 0,83 2,00 1,32 0,04 86 0,86 2,10 1,38 0,04
145 1,45 3,00 1,97 0,06 130 1,30 3,00 1,97 0,06 132 1,32 3,00 1,97 0,06
195 1,95 4,00 2,63 0,08 180 1,80 4,50 2,96 0,09 182 1,82 4,90 3,22 0,10
235 2,35 5,20 3,42 0,11 227 2,27 5,90 3,88 0,12 225 2,25 6,20 4,08 0,13
290 2,90 6,00 3,95 0,12 274 2,74 7,00 4,61 0,15 275 2,75 8,10 5,33 0,17
335 3,35 6,00 3,95 0,12 315 3,15 8,90 5,86 0,18 315 3,15 9,90 6,51 0,21
386 3,86 5,90 3,88 0,12 360 3,60 9,00 5,92 0,19 355 3,55 11,80 7,76 0,25
424 4,24 5,50 3,62 0,11 407 4,07 9,20 6,05 0,19 395 3,95 13,50 8,88 0,28
485 4,85 5,10 3,36 0,11 455 4,55 10,00 6,58 0,21 439 4,39 14,90 9,80 0,31
510 5,10 10,00 6,58 0,21 484 4,84 15,50 10,20 0,32
560 5,60 9,90 6,51 0,21 534 5,34 16,20 10,66 0,34
614 6,14 9,70 6,38 0,20 589 5,89 16,90 11,12 0,35
684 6,84 9,50 6,25 0,20 635 6,35 16,80 11,05 0,35
684 6,84 16,50 10,86 0,34
727 7,27 16,30 10,72 0,34
770 7,70 16,20 10,66 0,34

0,400
12,0
0,350
10,0
0,300

8,0 Series1 0,250

0,200 y = 0,7472x + 0,054


Series2
Tegangan Geser (kg/cm²)

6,0
Gaya Geser (kg)

Series3 0,150
4,0
0,100

2,0 0,050

0,000
0,0 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,125
0,199 0,208
0,397 0,349
Shear Strength Result
Sudut geser dalam (δ) = 36,767 °
Adhesi (Ca) = 0,054 kg/cm²

y 0,224 > 0,753137


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


98

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 19/3/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Dengan Bentuk Profil Segitiga 1 (Pasir dengan Tulangan Baja)
Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
45 0,45 1,50 0,99 0,03 30 0,30 1,10 0,72 0,02 25,00 0,25 1,20 0,79 0,02
70 0,70 2,10 1,38 0,04 74 0,74 2,00 1,32 0,04 73,00 0,73 2,50 1,64 0,05
90 0,90 2,90 1,91 0,06 120 1,20 3,00 1,97 0,06 120,00 1,20 3,50 2,30 0,07
135 1,35 4,00 2,63 0,08 153 1,53 4,10 2,70 0,09 169,00 1,69 5,20 3,42 0,11
176 1,76 4,50 2,96 0,09 200 2,00 5,90 3,88 0,12 215,00 2,15 8,00 5,26 0,17
220 2,20 5,50 3,62 0,11 250 2,50 7,50 4,93 0,16 255,00 2,55 10,00 6,58 0,21
265 2,65 6,10 4,01 0,13 285 2,85 8,90 5,86 0,18 298,00 2,98 12,50 8,22 0,26
310 3,10 6,10 4,01 0,13 327 3,27 9,20 6,05 0,19 350,00 3,50 14,20 9,34 0,30
359 3,59 6,20 4,08 0,13 375 3,75 9,20 6,05 0,19 390,00 3,90 15,20 10,00 0,32
405 4,05 6,20 4,08 0,13 420 4,20 9,90 6,51 0,21 443,00 4,43 15,90 10,46 0,33
450 4,50 6,00 3,95 0,12 464 4,64 9,80 6,45 0,20 490,00 4,90 16,20 10,66 0,34
497 4,97 5,90 3,88 0,12 498 4,98 9,50 6,25 0,20 540,00 5,40 16,50 10,86 0,34
545 5,45 4,70 3,09 0,10 550 5,50 9,40 6,18 0,20 583,00 5,83 16,90 11,12 0,35
590 5,90 9,00 5,92 0,19 630,00 6,30 16,90 11,12 0,35
672,00 6,72 17,00 11,19 0,35
723,00 7,23 16,80 11,05 0,35
774,00 7,74 16,70 10,99 0,35
815,00 8,15 16,40 10,79 0,34

0,400
12,0
0,350
10,0
0,300

8,0 Series1 0,250


Tegangan Geser (kg/cm²)

Series2 0,200
6,0 y = 0,7516x + 0,0551
Gaya Geser (kg)

Series3 0,150
4,0
0,100

2,0 0,050

0,000
0,0 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,129
0,199 0,206
0,397 0,353
Shear Strength Result
Sudut geser dalam (δ) = 36,929 °
Adhesi (Ca) = 0,0551 kg/cm²

y 0,224 > 0,753137


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


99

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Direct Shear (ASTM D 3080)


Proyek : Tugas Akhir Tanggal : 20/3/2014
Lokasi : Lab. Mekanika Tanah Disusun Oleh : Hadiyan Putra
Diuji Oleh : Hadiyan Putra Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi
Deskripsi Tanah : Sand Graded Well

Diameter : 6,35 cm 6,35 Loading rate : 1.00 mm/div


Height : 1,86 cm 1,86 Horizontal ring : 0.01 mm/div
Area : 31,65 cm ² 31,65 Volume : 58,87 cm³ 58,87488

Arah Perkuatan Dengan Bentuk Profil Gabungan Persegi 1 (Pasir dengan Tulangan Baja)
Load : 3,145 kg Load : 6,29 kg Load : 12,58 kg
Normal stress : 0,099 kg/cm² Normal stress : 0,199 kg/cm² Normal stress : 0,397 kg/cm²
Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan Dial Displacement Dial Gaya Tegangan
horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser horizontal horizontal ∆H proving geser geser
mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm² mm ring kg (kg/cm²
0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00
50 0,50 1,20 0,79 0,02 30 0,30 1,20 0,79 0,02 43 0,43 1,50 0,99 0,03
85 0,85 2,00 1,32 0,04 68 0,68 2,10 1,38 0,04 95 0,95 2,90 1,91 0,06
130 1,30 3,50 2,30 0,07 105 1,05 2,90 1,91 0,06 140 1,40 4,00 2,63 0,08
175 1,75 4,50 2,96 0,09 145 1,45 3,00 1,97 0,06 186 1,86 5,00 3,29 0,10
216 2,16 5,00 3,29 0,10 188 1,88 5,00 3,29 0,10 233 2,33 5,80 3,82 0,12
253 2,53 5,00 3,29 0,10 229 2,29 5,50 3,62 0,11 278 2,78 7,90 5,20 0,16
300 3,00 5,00 3,29 0,10 273 2,73 7,50 4,93 0,16 320 3,20 9,20 6,05 0,19
345 3,45 5,00 3,29 0,10 317 3,17 8,50 5,59 0,18 375 3,75 10,20 6,71 0,21
390 3,90 5,10 3,36 0,11 353 3,53 9,00 5,92 0,19 403 4,03 11,20 7,37 0,23
442 4,42 5,20 3,42 0,11 398 3,98 9,00 5,92 0,19 433 4,33 12,00 7,90 0,25
490 4,90 4,90 3,22 0,10 446 4,46 9,00 5,92 0,19 483 4,83 13,50 8,88 0,28
550 5,50 4,80 3,16 0,10 500 5,00 8,90 5,86 0,18 526 5,26 14,50 9,54 0,30
605 6,05 4,50 2,96 0,09 550 5,50 8,80 5,79 0,18 580 5,80 14,80 9,74 0,31
610 6,10 8,50 5,59 0,18 631 6,31 15,00 9,87 0,31
680 6,80 15,20 10,00 0,32
727 7,27 14,50 9,54 0,30
765 7,65 14,20 9,34 0,30
802 8,02 14,00 9,21 0,29

0,350
12,0
0,300
10,0
0,250
8,0 Series1
0,200 y = 0,6904x + 0,0437
Tegangan Geser (kg/cm²)

Series2
6,0 0,150
Gaya Geser (kg)

Series3
4,0 0,100

0,050
2,0

0,000
0,0 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500
0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00
Tegangan normal (kg/cm²)
Displacemet (mm)

Tegangan Tegangan geser


normal kg/cm²
0,099 0,108
0,199 0,187
0,397 0,316
Shear Strength Result
Sudut geser dalam (δ) = 34,621 °
Adhesi (Ca) = 0,0437 kg/cm²

y 0,208 > 0,697349


x 0,298

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ferry Fatnanta Dr. Muhardi


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Pengujian : Pull Out Resistance Disusun Oleh : Hadiyan Putra


Arah Perkuatan : Longitudinal Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Diameter Ring : 6,35 Gs : 2,626


Tinggi Ring : 1,86
Volume Ring : 58,874882
Berat Ring : 71,38
Kontrol Kepadatan
Percobaan No. 1 2 3
Massa Ring gr 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38
Massa Ring + Tanah Padat gr 189,89 182,61 186,18 181,66 176,53 179,01
Massa Tanah Padat gr 118,51 111,23 114,8 110,28 105,15 107,63
Berat Volume Tanah Basah gr/cm3 2,012912731 1,889260679 1,949897743 1,873124765 1,785990833 1,82811406
Berat Volume Basah Rata-Rata gr/cm3 1,951086705 1,911511254 1,807052446
No. Cawan Timbangan 1 2 3
Massa Cawan Kosong gr 9,29 9,28 9,28 9,35 9,31 9,38 5,09 4,76 4,78 4,14 9,5 8,9
Massa Cawan + Tanah Basah gr 67,25 69,53 72,77 56,87 75,67 57,57 66,27 53,19 44,75 69,21 78,87 47,08
Massa Cawan + Tanah Kering gr 64,17 66,13 69,75 54,64 72,19 55,08 63,57 51,06 42,89 66,27 75,05 45,15
Massa Air gr 3,08 3,4 3,02 2,23 3,48 2,49 2,7 2,13 1,86 2,94 3,82 1,93
Massa Tanah Kering gr 54,88 56,85 60,47 45,29 62,88 45,7 58,48 46,3 38,11 62,13 65,55 36,25
Kadar Air % 5,612245 5,980651 4,994212 4,923824 5,534351 5,448578 4,616963 4,600432 4,880609 4,732014 5,827613 5,324138
Kadar Air Rata-rata % 5,796447867 4,959018125 5,491464413 4,608697515 4,806311142 5,57587522
Berat Volume Kering gr/cm3 1,902627897 1,79999843 1,848393852 1,790601365 1,704087105 1,7315642
Zero Air Void gr/cm3 2,27908909 2,323433609 2,295041567 2,342500313 2,33170661 2,290604065
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,851313163 1,819497608 1,717825653
101

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Pengujian : Pull Out Resistance Disusun Oleh : Hadiyan Putra


Arah Perkuatan : Tranversal Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Diameter Ring : 6,35 Gs : 2,626


Tinggi Ring : 1,86
Volume Ring : 58,874882
Berat Ring : 71,38
Kontrol Kepadatan
Percobaan No. 1 2 3
Massa Ring gr 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38
Massa Ring + Tanah Padat gr 183,31 183,35 187,02 180,19 185,74 185,1
Massa Tanah Padat gr 111,93 111,97 115,64 108,81 114,36 113,72
Berat Volume Tanah Basah gr/cm3 1,901150299 1,901829706 1,964165287 1,848156563 1,942424267 1,931553757
Berat Volume Basah Rata-Rata gr/cm3 1,901490003 1,906160925 1,936989012
No. Cawan Timbangan 1 2 3
Massa Cawan Kosong gr 9,36 9,08 5,16 9,77 9,44 9,75 4,06 4,91 4,08 3,94 4,94 4,04
Massa Cawan + Tanah Basah gr 63,33 66,27 53,51 72,84 67,34 67,08 62,34 55 60,87 60,94 63,38 58,76
Massa Cawan + Tanah Kering gr 61,3 64,09 51,5 70,16 64,75 64,64 60,08 53 58,7 58,66 60,9 56,38
Massa Air gr 2,03 2,18 2,01 2,68 2,59 2,44 2,26 2 2,17 2,28 2,48 2,38
Massa Tanah Kering gr 51,94 55,01 46,34 60,39 55,31 54,89 56,02 48,09 54,62 54,72 55,96 52,34
Kadar Air % 3,908356 3,962916 4,337505 4,437821 4,682698 4,445254 4,034273 4,158869 3,972904 4,166667 4,431737 4,547191
Kadar Air Rata-rata % 3,935635814 4,387663113 4,563975834 4,096571131 4,069785182 4,489464198
Berat Volume Kering gr/cm3 1,829161177 1,821891255 1,878434013 1,775425014 1,866463223 1,848563175
Zero Air Void gr/cm3 2,38002491 2,354692277 2,344956903 2,370943484 2,372450179 2,349061337
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,825526216 1,826929513 1,857513199
102

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Pengujian : Pull Out Resistance Disusun Oleh : Hadiyan Putra


Arah Perkuatan : Persegi Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Diameter Ring : 6,35 Gs : 2,626


Tinggi Ring : 1,86
Volume Ring : 58,874882
Berat Ring : 71,38
Kontrol Kepadatan
Percobaan No. 1 2 3
Massa Ring gr 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38
Massa Ring + Tanah Padat gr 183,82 183,72 185,33 188,53 180,87 186,99
Massa Tanah Padat gr 112,44 112,34 113,95 117,15 109,49 115,61
Berat Volume Tanah Basah gr/cm3 1,909812737 1,90811422 1,935460347 1,989812897 1,859706479 1,963655732
Berat Volume Basah Rata-Rata gr/cm3 1,908963478 1,962636622 1,911681106
No. Cawan Timbangan 1 2 3
Massa Cawan Kosong gr 9,3 9,23 8,84 9,5 9,24 9,36 9,43 9,26 4,09 4,02 4,08 4,02
Massa Cawan + Tanah Basah gr 67,41 62,1 61,38 68,75 62,67 69,21 68,08 66,94 53,22 64,33 69,72 53,95
Massa Cawan + Tanah Kering gr 65,15 60,2 59,07 66,14 60,44 66,6 65,57 64,36 51,38 61,67 66,86 51,87
Massa Air gr 2,26 1,9 2,31 2,61 2,23 2,61 2,51 2,58 1,84 2,66 2,86 2,08
Massa Tanah Kering gr 55,85 50,97 50,23 56,64 51,2 57,24 56,14 55,1 47,29 57,65 62,78 47,85
Kadar Air % 4,046553 3,727683 4,598845 4,608051 4,355469 4,559748 4,470965 4,682396 3,890886 4,61405 4,555591 4,346917
Kadar Air Rata-rata % 3,887118109 4,60344808 4,457608589 4,576680544 4,252468163 4,451254201
Berat Volume Kering gr/cm3 1,838353755 1,824140843 1,852866797 1,902730978 1,783848874 1,87997334
Zero Air Void gr/cm3 2,382776382 2,342788401 2,350820474 2,344258501 2,362212203 2,351171693
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,831247299 1,877798888 1,831911107
103

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Pengujian : Pull Out Resistance Disusun Oleh : Hadiyan Putra


Arah Perkuatan : Segitiga Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Diameter Ring : 6,35 Gs : 2,626


Tinggi Ring : 1,86
Volume Ring : 58,874882
Berat Ring : 71,38
Kontrol Kepadatan
Percobaan No. 1 2 3
Massa Ring gr 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38
Massa Ring + Tanah Padat gr 182,34 183,19 180,39 184,45 180,68 183,78
Massa Tanah Padat gr 110,96 111,81 109,01 113,07 109,3 112,4
Berat Volume Tanah Basah gr/cm3 1,884674682 1,899112078 1,851553597 1,920513395 1,856479297 1,90913333
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,89189338 1,886033496 1,882806313
No. Cawan Timbangan 1 2 3
Massa Cawan Kosong gr 4,01 4,05 4,02 4,02 3,92 4,11 4,07 4,06 4,89 4,03 4,85 5,01
Massa Cawan + Tanah Basah gr 56,68 61,86 51,24 68,43 54,6 62,11 44,07 76,96 74,47 43,79 64,25 57,53
Massa Cawan + Tanah Kering gr 54,54 59,45 49,05 65,48 52,04 59,16 42,44 73,85 71,28 42,02 60,88 54,7
Massa Air gr 2,14 2,41 2,19 2,95 2,56 2,95 1,63 3,11 3,19 1,77 3,37 2,83
Massa Tanah Kering gr 50,53 55,4 45,03 61,46 48,12 55,05 38,37 69,79 66,39 37,99 56,03 49,69
Kadar Air % 4,235108 4,350181 4,863424 4,79987 5,320033 5,358765 4,248111 4,456226 4,804941 4,659121 6,014635 5,695311
Kadar Air Rata-rata % 4,292644181 4,831647109 5,339399005 4,352168162 4,732030662 5,854972972
Berat Volume Kering gr/cm3 1,807102214 1,811582791 1,75770283 1,840415421 1,772599352 1,803536741
Zero Air Void gr/cm3 2,359972488 2,330329943 2,303079232 2,356661968 2,335752139 2,276053201
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,809342503 1,799059125 1,788068047
104

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS RIAU
Kampus Bina Widya Simpang Baru Jl. HR. Subrantas KM 12 Pekanbaru

Pengujian : Pull Out Resistance Disusun Oleh : Hadiyan Putra


Arah Perkuatan : Gabungan Persegi Disetujui Oleh : Dr. Ferry Fatnanta/Dr. Muhardi

Diameter Ring : 6,35 Gs : 2,626


Tinggi Ring : 1,86
Volume Ring : 58,8748823
Berat Ring : 71,38
Kontrol Kepadatan
Percobaan No. 1 2 3
Massa Ring gr 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38 71,38
Massa Ring + Tanah Padat gr 179,5 180,7 181,85 183,11 184,25 176,58
Massa Tanah Padat gr 108,12 109,32 110,47 111,73 112,87 105,2
Berat Volume Tanah Basah gr/cm3 1,836436794 1,856819 1,876351948 1,897753265 1,917116361 1,786840092
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,846627897 1,887052606 1,851978226
No. Cawan Timbangan 1 2 3
Massa Cawan Kosong gr 4,88 5,07 9,27 9,47 3,97 5,09 3,93 4,95 9,26 9,36 8,84 9,3
Massa Cawan + Tanah Basah gr 46,15 71,9 77 50,9 64,93 54,45 70,83 49,61 74,25 58,16 62,83 60,15
Massa Cawan + Tanah Kering gr 44,08 68,47 73,68 48,9 61,81 51,9 67,64 47,59 70,86 55,51 60,48 58,07
Massa Air gr 2,07 3,43 3,32 2 3,12 2,55 3,19 2,02 3,39 2,65 2,35 2,08
Massa Tanah Kering gr 39,2 63,4 64,41 39,43 57,84 46,81 63,71 42,64 61,6 46,15 51,64 48,77
Kadar Air % 5,280612 5,410095 5,154479 5,07228 5,394191 5,447554 5,007063 4,737336 5,503247 5,742145 4,550736 4,264917
Kadar Air Rata-rata % 5,345353441 5,113379554 5,420872406 4,872199545 5,622695966 4,40782641
Berat Volume Kering gr/cm3 1,743253721 1,766491581 1,779867597 1,809586595 1,815060999 1,711404358
Zero Air Void gr/cm3 2,302763441 2,315130428 2,298765834 2,328129848 2,288150074 2,353574839
Berat Volume Kering Rata-Rata gr/cm3 1,754872651 1,794727096 1,763232679
LAMPIRAN 4
(DOKUMENTASI)

103
1. Sebelum dilakukan pengujian
proctor, penguijan yang
dilakukan pertama kali yaitu
mengeringkan pasir dengan
oven kemudian dilakukan
analisa saringan metode
mekanik untuk mendapatkan
pasir bergradasi baik (sand
graded well). Setelah itu
dilakukan pengujian berat jenis.
107

2. Setelah diketahui atau diperoleh


berat jenis dan jenis tanah pasir
yang digunakan maka selanjutnya
pengujian pemadatan (proctor),
dari hasil pengujian proctor di
peroleh berat volume kering dan
kadar air optimum.

3. Setelah pengujian proctor, maka


dilakukan pengujian geser
langsung (direct shear) untuk
mendapatkan parameter sudut
geser dalam dan kohesi.
108

7. Setelah pengujian karakteristik fisik tanah


dilakukan makan selanjutnya dilakukan pengujian
tahanan cabut (pull out resistance) skala
laboratorium. Pengujian dilakukan pada lima arah
dan bentuk profil perkuatan yaitu arah longitudinal,
arah transversal, profil persegi, profil segitiga dan
profil gabungan persegi.

Longitudinal Transversal

Segitiga

8. Setelah pengujian tahanan cabut


maka selanjutnya dilakukan
pengujian geser langsung dan kontrol
kepadatan
Persegi
Gabungan Persegi

Anda mungkin juga menyukai