Anda di halaman 1dari 4

[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH

TERAPAN] KELOMPOK 3B

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pendahuluan
Tanah merupakan akumulasi partikel mineral yang tersementasi
(terikatsecarakimia) satusama lain yang terbentuk akibat pelapukan dari batuan.
Proses penghancuran dalam pembentukan tanah dari batuan terjadi secara fisis
dan kimiawi. Secara fisis dapat diakibatkan dengan erosi oleh air, angin atau
perpecahan akibat pembekuan dan pencairanes dalam batuan (Das, 1985).
Tanah juga bias didefinisikan sebagai tempat berdirinya suatu bangunan atau
gedung yang telah direncanakan oleh seorang engineer. Gedung atau suatu
bangunan yang akan dibangun harus memiliki struktur maupun komposisi tanah
yang memenuhi syarat standar. Tanah berfung sisebagai pemikul beban utama
yang aktif maka dari itu, perlu dilakukan berbagai pengujian untuk mendapatkan
kategori tanah yang berkualitas baik sebaga penopang bangunan (Darwis, 2017).
Mekanika tanah adalah bagian dari geoteknik yang merupakan salah satu
cabang dari ilmu teknik sipil. Mekanika tanah adalah cabang dari ilmu teknik
dimana mekanika tanah khusus mempelajari tentang perilaku tanah serta sifat
yang diakibatkan oleh tegangan dan regangan yang disebabkan oleh gaya - gaya
yang bekerja pada tanah itu sendiri. Ini berkaitan dengan struktur tanah serta
bahan yang terdapat pada tanah tersebut. Karena pada dasarnya tanah berasal dari
bebatuan yang lapuk (Badrudin, 2013).
Bentuk realisasi dari berbagai macam pengujian tersebut dilakukan sebelum
diadakan proses pembangunan sebuah struktur. Ilmu ini sangat berhubungan erat
dengan pekerjaan teknik, sepertihalnya pekerjaan perkerasan jalan raya,
perencanaan pembuatan pondasi, perencanaan pembangunan bawah tanah
(gorong - gorong, terowongan, dan lain-lain), sampai pada perencanaan
pembangunan penahan longsor. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian dalam
ilmu mekanika tanah adalah kadar air, angka pori, porositas, sertaderajat
kejenuhan. Karakteristik tanah juga merupakan poin terpenting dalam mekanika
tanah (Miniaha, 2013).

I-1
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B

1.2. Tujuan
Tujuan praktikum bidang geoteknik meliputi :
1. Peserta dapat mengetahui peranan geoteknik dalam pembangunan khususnya
bidang jalan.
2. Peserta dapat melakukan cara pengambilan data geoteknik berdasarkan
penyelidikan lapangan dan pemeriksaan laboratorium.
3. Peserta dapat memahami permasalahan kegagalan konstruksi yang diakibatkan
kurangnya perhatian ilmu geoteknik.

1.3. Peranan Geoteknik dalam Pembangunan


Pembuatan suatu bangunan khususnya bangunan teknik sipil, tidak terlepas
dari persoalan tanah. Menurut Modul Mekanika Terapan (2020), tanah dapat
dikategorikan sebagai pemikul pondasi maupun tanah sebagai material timbunan
atau bahan jalan. Pembangunan suatu struktur memerlukan kekuatan serta
stabilisasi tanah yang kuat untuk menopang struktur tersebut. Geoteknik adalah
ilmu yang mempelajari mengenai tanah yang memiliki berbagai Fungsi
pembangunan antara lain :
1. Tanah pendukung pondasi
Permasalahan yang berkaitan dengan pondasi bangunan ditentukan oleh
keadaan dan sifat tanah yang berada di tempat bangunan tersebutakan didirikan.
Pengetahuan mengenai keadaan dan sifat tanah akan menjadi penentu jenis
pondasi apa yang akan digunakan. Perhitungan besarnya daya dukung tanah serta
perkiraan penurunan yang akan terjadi juga dapat diperkirakan apabila
mengetahui keadaan dan sifat tanah tersebut.
2. Tanah sebagai material timbunan
Permasalahan tanah yang berkaitan dengan tanah timbunan jalan adalah
dalam pemilihan bahan timbunan. Pemilihan tanah sebagai bahan timbunan harus
memenuhi persyaratan bahan jalan seperti gradasi yang baik, tidak mengandung
organik, tidak tergantung tanah ekspansif dan lainnya. Tanah timbunan ini sangat
penting peranannya sebagai material tambahan untuk mendukung pembuatan
suatu bangunan di daerah daratan rendah.

I-2
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B

3. Tanah galian
Permasalahan pada tanah galian dan timbunan adalah bagaimana cara
mendapatkan geometri jalan. Permasalahan ini timbul dikarenakan suatu daerah
tersebut memiliki sebagian badan jalan berada pada daerah galian dan sebagian
lagi berada pada daerah penimbunan. Peranan geoteknik adalah menangani
masalah kemantapan lereng galian dari terjadiny longsoran.

1.4. Penyelidikan Geoteknik


Penyelidikan geoteknik adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi, macam, dan sifat tanah yang berada di permukaan. Kegiatan
ini sebagai penunjang dalam pembuatan suatu bangunan, baik bangunan gedung,
bendung atau jalan, dan jembatan. Data hasil penyelidikan geoteknik dapat
digunakan untuk perencanaan awal, perencanaan detil, dan pelaksanaan maupun
pemeliharaan sesuai dengan kebutuhan tahapan kegiatan (Agreista, 2012).

1.5. Tahapan Proyek


1. Tahap awal (Feasibility study)
Tahap awal merupakan kegiatan geoteknik dilakukan secara global.
Dikatakan secara global karena tahap ini berguna untuk mengetahui garis
besar keadaan, sifat, dan macam tanah. Sifat dan keadaan tanahlah yang
nantinya menjadi penentu daerah yang akan dilewati pembangunan jalan.
2. Tahap perencanaan
Penyelidikan geoteknik harus dilakukan secara mendetail dan terinci. Hal
ini diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan,
sifat, dans usunan lapisan tanah. Gambaran keadaan sertasifat tanah yang
jelasa berguna dalam aplikasi tanah sebagai penopang utama dalam
pembuatan suatu struktur.
3. Tahap pelaksanaan
Penyelidikan geoteknik diperlukan untuk tujuan mengenai pengendalian
mutu. Hal tersebut dikarenakan hasil dari penyelidikan tersbut dapat
menentukan mutu, sifat serta keadaan tanah yang diatasnya akan dibangun
suatu struktur bangunan. Contoh dari pengendalian mutu dari penyelidikan
geoteknik meliputi penggunaan bahan timbunan.

I-3
[LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA TANAH
TERAPAN] KELOMPOK 3B

1.6. Tahapan Penyelidikan


Lingkup penyelidikan tergantung dari data yang dibutuhkan. Setiap
penyelidikan pastinya memiliki tahapan-tahapan yang beragam jenisnya karena
data yang dibutuhkan juga berbeda. Pada prinsipnya penyelidikan geoteknik harus
mendapatkan data bawah permukaan yang lengkap meliputi:
1. Studi meja
Studi meja merupakan kumpulan data dasar yang didapatkan paling awal
dari suatu penyelidikan. Pengumpulan data dasar yang ada seperti: peta
geologi, peta topografi, foto udara, hasil penyelidikan yang telah dilakukan.
2. Rekonesan
Rekonesan atau yang lebih dikenal dengan penyelidikan pendahuluan ini
merupakan suatu studi literature dan penijauan lapangan (geologi). Kegitan
ini bertujuan untuk mengenai keadaan medan dan melakukan pemetaan
geologi. Hasil dari data yang didapatkan meliputi data hidrologi, data suhu
bawah permukaan maupun bawah permukaan tanah dan lain sebagainya.
3. Pelaksanaan penyelidikan
Hasil dari studi meja serta penyelidikan pendahuan agar berguna dalam
aplikasinya di lapangan. Kegiatan ini adalah bentuk dari penyelidikan
lapangan dan pemeriksaan laboratorium. Implementasi dari penyelidikan
yang telah terlebih dahulu dilaksanakan akan menghasilkan data yang
diperlukan baik untuk perencanaan maupun pelaksanaan konstruksi di
lapangan.
4. Pengolahan data
Data yang telah didapatkan dalam penyelidikan lapangan disusun secara
sistematis dan dilakukan pengolahan data. Kegiatan ini merupakan
interpretasi pelapisan tanah, stratigrafi, penentuan daya dukung tanah,
penurunan konstruksi, macam pondasi atau konstruksi (Modul Mekanika
Tanah Terapan, 2020).

I-4

Anda mungkin juga menyukai