Anda di halaman 1dari 14

RANCANGAN PENGAWASAN JAMINAN MUTU

PENYELIDIKAN GEOTEKNIK PADA EVALUASI TAPAK PLTN

Made Pramayuni, Haendra Subekti


Direktorat Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir
Badan Pengawas Tenaga Nuklir

ABSTRAK
RANCANGAN PENGAWASAN JAMINAN MUTU PENYELIDIKAN GEOTEKNIK
PADA EVALUASI TAPAK PLTN. Sistem bangunan PLTN dibangun diatas permukaan tanah
dan batuan. Oleh karena itu evaluasi terhadap tapak PLTN khususnya aspek geoteknik harus
dilaksanakan dengan baik dan akurat. Keberhasilan desain dan konstruksi sistem bangunan
tersebut tidak terlepas dari kondisi geoteknik di sekitar lokasi PLTN yang akan dibangun. Untuk
dapat melakukan analisis geoteknik yang baik dan benar, maka diperlukan data
permukaan/bawah tanah yang lengkap. Data-data tersebut dapat diperoleh langsung dari
penyelidikan geoteknik lapangan, dan dapat diperoleh juga dari hasil uji laboratorium. Untuk
memastikan bahwa penyelidikan geoteknik dilaksanakan secara efektif dan efisien,
menghasilkan data yang akurat, serta memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, keamanan,
lingkungan, mutu dan ekonomi maka Program Jaminan Mutu harus ditetapkan dan diterapkan.
Pengawasan penerapan PJM diperlukan untuk memastikan pekerjaan dilakukan sesuai PJM
yang telah ditetapkan dan persyararatan yang berlaku.

Kata Kunci : Geoteknik, Jaminan Mutu, Tapak PLTN

ABSTRACT
DESIGN OF QUALITY ASSURANCE SURVEILLANCE OF GEOTECHNICAL
INVESTIGATION IN EVALUATION OF NUCLEAR POWER PLANTS SITING.. System of
building Nuclear Power Plants (NPP) is built above ground surface and rocks. Therefore, the
geotechnical aspects evaluation of NPP siting in particular must be implemented properly and
accurately. The successful of the design and construction of the building system is influenced by
geotechnical conditions in the vicinity of NPP will be built. To be able to perform geotechnical
analysis is good and true; it's required data of surface/underground completely. These data can
be obtained directly not only from the geotechnical field investigations, but also can be obtained
from the laboratory tests results. To ensure that geotechnical investigations are conducted
effectively and efficiently, produce accurate data, as well as meeting the requirements of safety,
health, safety, environmental, quality and economic, then the Quality Assurance Program
(QAP) should be established and implemented. Supervision of the QAP implementation is
required to ensure the work is done according to QAP that have been established and
applicable requirement.

Keywords: Geotechnical, Quality Assurance, NPP siting.

1. Pendahuluan pembangunan dan pengoperasian


Undang-Undang Nomor 10 Tahun reaktor nuklir dan instalasi nuklir
1997 tentang Ketenaganukliran Pasal 17 lainnya wajib memiliki izin. Izin tahap
Ayat 2 menyatakan bahwa pertama dalam pembangunan reaktor
nuklir adalah izin tapak. Peraturan permukaan bawah tanah. Data-data
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2006 yang diperlukan, diambil beberapa
tentang Perizinan Reaktor Nuklir Pasal meter bahkan puluhan meter di bawah
8 Ayat 1 menyatakan bahwa sebelum permukaan tanah. Dengan demikian
mengajukan permohonan izin tapak, penyelidikan lapangan harus mampu
Pemohon harus melaksanakan kegiatan mendeteksi/melakukan pengetesan
Evaluasi Tapak. Untuk melaksanakan di/dari kedalaman permukaan tanah
kegiatan evaluasi tapak ini, Pemohon tersebut bahkan harus dapat mengambil
disyaratkan untuk memiliki dan sampel-sampel tanah dan batuan. Selain
menerapkan Program Evaluasi Tapak penyelidikan lapangan, penyelidikan
dan Program Jaminan Mutu Evaluasi laboratorium juga memerlukan
Tapak. Program jaminan mutu (PJM) ketelitian dan pengawasan untuk
berlaku untuk seluruh kegiatan evaluasi mendapatkan data hasil yang
tapak yang berpengaruh terhadap memuaskan. Oleh karena itu
keselamatan, atau dapat berkontribusi penerapan program jaminan mutu
terhadap penurunan parameter yang mutlak dilakukan pada penyelidikan
pada akhirnya akan memberikan geoteknik.
kontribusi pada desain dan konstruksi Penerapan PJM bertujuan untuk
PLTN. Sistem bangunan PLTN melaksanakan evaluasi tapak khususnya
dibangun diatas permukaan tanah dan penyelidikan geoteknik secara efektif
batuan. Keberhasilan desain dan dan efisien, menghasilkan data yang
konstruksi sistem bangunan tersebut akurat, serta memenuhi persyaratan
tidak terlepas dari kondisi geoteknik di keselamatan, kesehatan, keamanan,
sekitar lokasi PLTN yang akan lingkungan, mutu dan ekonomi secara
dibangun. Untuk dapat melakukan memuaskan. Untuk memastikan
analisis geoteknik yang baik dan benar, penerapan PJM terhadap kegiatan
maka diperlukan data permukaan bawah evaluasi tapak PLTN khususnya
tanah yang lengkap. Data-data tersebut penyelidikan geoteknik, maka
dapat diperoleh langsung dari diperlukan pengawasan oleh
survey/penyelidikan geoteknik lembaga/institusi terkait.
lapangan, dan dapat diperoleh juga dari Makalah ini akan membahas
hasil uji laboratoriun terhadap sampel mengenai rancangan pengawasan
tanah dan batuan yang diambil dari terhadap penerapan jaminan mutu pada
penyelidikan geoteknik, yang mencakup melalui data-data yang berasal dari
proses penyelidikan geoteknik, kriteria dokumen terkini maupun historis, serta
pemilihan laboratorium serta pengamatan/investigasi lapangan.
pengawasan penerapan jaminan mutu. Data-data yang berasal dari
2. Metodologi dokumen terkini dan historis meliputi:
Pengawasan penerapan jaminan data geologi, peta topografi, peta zona
mutu penyelidikan geoteknik dirancang daerah rawan banjir, permasalahan
melalui studi literature dengan referensi konstruksi masa lampau, foto udara,
code dan standar yang diterbitkan pemetaan jarak jauh (remote sensing),
IAEA; badan pengawas tenaga nuklir serta sumber informasi lain yang berasal
dunia lain seperti USNRC, CNSC, dari institusi terkait. Pengumpulan dan
AERB; serta Peraturan Kepala pengkajian data yang tersedia
BAPETEN yang telah di terbitkan diperlukan untuk membantu
terkait evaluasi tapak aspek geoteknik. penyelidikan lapangan, penentuan
lokasi dan kedalaman pengeboran.
3. Hasil dan Pembahasan Pengamatan lapangan diperlukan untuk
3.1. Proses Penyelidikan Geoteknik memperluas informasi topografi,
Geoteknik adalah suatu bagian dari geologi, dan geoteknik. Data dan
cabang ilmu teknik sipil yang informasi tersebut akan sangat
mempelajari struktur bawah tanah, membantu dalam menyusun
mekanika tanah dan batuan, serta teknik program/rencana penyelidikan
pondasi. geoteknik.
Pada umumnya penyelidikan geoteknik 2. Penyelidikan geoteknik terperinci
terbagi atas 2 jenis, yaitu: Penyelidikan terperinci mutlak
1. Penyelidikan geoteknik dilakukan untuk mengetahui
pendahuluan karakteristik lokasi terpilih secara
Penyelidikan geoteknik terperinci, yang diperlukan untuk
pendahuluan atau tahap pemilihan pekerjaan desain dan konstruksi.
mencakup hal-hal berikut: Identifikasi Penyelidikan pada tahap ini mencakup
lokasi terbaik dari beberapa lokasi; pengeboran dan pengujian untuk
Evaluasi beberapa alternative lokasi; mengetahui stratigrafi umum,
Tinjauan terhadap aspek geologi dan karakteristik tanah maupun batuan,
identifikasi kondisi bawah permukaan kondisi muka air tanah dan kondisi lain
yang penting untuk keperluan desain 3.3. Investigasi lapangan (in-situ)
dan konstruksi. Investigasi lapangan (in-situ) terdiri
atas:
3.2. Penyelidikan Geoteknik
a. Pengujian Geofisik
Lapangan (Site Investigation)
Pengujian geofisik merupakan uji
Penyelidikan geoteknik lapangan
langsung di lokasi dan mencakup
terdiri atas: penyelidikan atas
area yang luas (baik kedalaman
permukaan dan penyelidikan bawah
maupun permukaan). Pengujian ini
permukaan.
dapat digunakan untuk menentukan
Penyelidikan Atas Permukaan
stratigrafi tanah; mendeteksi
mencakup:
perubahan tanah dasar dan lokasi
a. Morfologi, merupakan penyelidikan
lubang kavitasi bawah tanah secara
permukaan yang mempelajari
cepat; serta mengidentifikasi
bentuk permukaan bumi, seperti
prasarana/gangguan bawah tanah.
topografi dan batimetri.
Metode yang biasa digunakan pada
b. Hidrologi, merupakan penyelidikan
pengujian geofisik adalah refraksi
permukaan yang mempelajari aliran
seismic (Seismic Refraction/SR),
air bumi/siklus air.
Crosshole Seismic Tests, Downhole
c. Pemetaan geologi, merupakan hasil
Seismic Tests, surface waves,
dari penyelidikan permukaan yang
electromagnetic waves, mechanical
dituangkan dalam gambar 2
waves.
dimensi. Peta geologi mencakup
stratigrafi, struktur geologi, sejarah b. Pengujian Geoteknik
geologi, zona tidak stabil, Pengujian geoteknik dilakukan pada
penyebaran detail tanah dan batuan, lokasi yang dipilih dan merupakan
gejala geologi lain. pengujian pada kisaran daerah yang
Penyelidikan bawah permukaan sempit. Metode yang biasa
merupakan penyelidikan yang digunakan pada pengujian geoteknik
mencakup: Investigasi lapangan (in- adalah Cone Penetration Test/CPT,
situ), pengeboran dan pengambilan Standard Penetration Test/SPT,
sampel. Pressure Meter Testing/PMT,
Dilatometer Testing/DMT, vane
shear Test/VST.
3.4. Pengeboran dan Pengambilan peralatannya harus diperiksa untuk
Sampel mengetahui sebab-sebab tidak
Prosedur pengeboran dan diperolehnya sampel. Setiap sampel
pengambilan sampel tanah dan batuan yang terambil harus diberi tanda secara
harus dibuat dan diterapkan sesuai jelas (jumlah bor, kedalaman). Setiap
dengan ketentuan yang berlaku. tahapan kegiatan pengambilan,
Pengawasan terhadap pekerjaan pengeluaran, penyimpanan dan
pengeboran dan pengambilan sampel pengujian sampel tanah akan
harus dilakukan secara ketat. menimbulkan berbagai tingkat
Pengawasan progress pekerjaan juga gangguan. Gangguan pada sampel tanah
harus dilakukan untuk mengetahui akan mempengaruhi hubungan
kuantitas dan kualitas mutu pekerjaan. tegangan-regangan, kuat geser,
konsolidasi dan parameter lain yang
a. Pengeboran dan pengambilan diukur dengan pengujian laboratorium.
sampel tanah Oleh karena itu penanganan dan
Pengeboran dan pengambilan pemeliharaan sampel harus sesuai
sampel tanah dapat dilakukan dengan standar yang berlaku. Standar yang
berbagai peralatan yang berbeda. Untuk biasa digunakan untuk penanganan dan
memastikan kualitas sampel tanah yang pemeliharaan sampel tanah adalah
diperoleh telah memadai, maka metode ASTM D 4220 Practices for preserving
yang digunakan harus sesuai dengan and transportating soil samples.
kondisi tanah dan air tanah. Pengeboran
dapat dilakukan dengan menggunakan b. Pengeboran dan pengambilan
alat bor auger tangga putar batang sampel batuan/Penyelidikan Batuan
menerus (solid stem continous flight), Metode penyelidikan batuan
bor auger batang berlubang (hollow mencakup pengeboran, sumuran uji,
stem), bor putar (rotary wash borings) pemetaan geologi, dan metode geofisik.
atau hand bor. Apabila sampel tanah Metode utama yang digunakan untuk
yang diperoleh hanya sedikit atau tidak pengambilan sampel batuan untuk
sama sekali, maka harus dilakukan keperluan pengujian dan penilaian
percobaan lain dengan menggunakan kualitas serta struktur batuan adalah
metode dan/atau peralatan lain. Metode pengeboran inti. Metode sumur uji, bor
pengambilan sampel harus dikaji dan
tanpa inti, dan geofisik digunakan untuk eksplorasi langsung. Tujuan uji
mengidentifikasi bagian atas batuan. laboratorium adalah untuk melengkapi
Pengeboran dan pengambilan data parameter tanah dan batuan. Data
sampel batuan hendaknya mengacu dari hasil uji laboratorium dikonfirmasi
pada Commision on standardization of dengan data uji lapangan untuk
laboratory and field test atau karakterisasi tentang tanah dan batuan
international society for rock pada tapak secara menyeluruh. Setiap
mechanics/ISRM. Jika lapisan terlalu ketidaksesuaian antara uji lapangan dan
keras dapat menggunakan standar uji laboratorium harus diselaraskan. Jika
ASTM D 2113 practice for diamond terdapat perbedaan yang mencolok
core drilling for site investigation. antara sifat-sifat yang diukur, maka
Pemeliharaan terhadap sampel batuan seorang ahli geoteknik harus melakukan
yang telah didapat harus dilakukan analisis. Jika perbedaan tidak dapat
untuk melindungi sampel dari diterima, data tersebut harus ditolak.
goncangan/kejutan dan getaran atau Data yang ditolak harus dimasukkan ke
perubahan temperatur. Perawatan dan dalam laporan faktual disertai alasan
pemeliharaan sampel batuan dapat penolakannya.
mengikuti ASTM D 5079 practices for
preserving ang transporting rock core 3.7. Uji Laboratorium Tanah
sampel. Uji laboratorium yang dilakukan
pada tanah mencakup uji klasifikasi
3.5. Penutupan Lubang Hasil tanah, uji indeks, uji geser, uji
Pengeboran konsolidasi, dan uji permeabilitas.
Semua lubang bor harus ditutup
dengan baik pada saat penyelesaian 3.8. Uji Laboratorium Batuan
penyelidikan lapangan dengan Uji laboratorium batuan
mempertimbangkan keselamatan dan dilakukan untuk menentukan kekuatan
pencegahan pencemaran lapisan tanah dan sifat elastis benda batuan utuh dan
dan air tanah. potensi degradasi dan desintegrasi
batuan.
3.6. Pengujian Laboratorium Parameter batuan yang dihasilkan
Uji laboratorium dilakukan pada digunakan untuk desain urugan batuan,
sampel yang diperoleh melalui metode
lereng galian, fondasi dangkal maupun evaluasi massa batuan dengan skala
dalam, perkiraan material pelingdung. lebih besar yang dikontrol dengan ciri-
Parameter deformasi dan kekuatan dari ciri adanya rekahan dan diskontinuitas,
benda uji utuh akan membantu dalam tekanan air dan keadaan geostatik

Tabel 1. Metode pengujian standar untuk penyelidikan tanah


yang diterbitkan SNI dan ASTM
Metode Pengujian Standar
Uji pada tanah Jenis Uji
SNI ASTM
Klasifikasi Klasifikasi tanah D 2487-93
tanah Klasifikasi gambut D 4427-92
Kadar air asli tanah SNI 03-1965-1990 D 2216
D 4959
Kadar air asli tanah organik D 2974
Diskripsi tanah D 2488
Batas konsistensi (Atterberg D 423
limit) D 424
Batas susut (metode mercuri) D 427
D 4943
Analisis gradasi D 421
D 2217
sifat fisik dan Distribusi ukuran partikel SNI 03-3423-1994 D 422
kimia Berat jenis SNI 03-1964-1990 D 854
Prosentase butiran tanah D1140
Kepadatan relatif D 2049
Kompaksi/kemadatan SNI 03-1742-1989 D 698
SNI 03-1743-1989 D 1557
Kadar garam D 4542
Konduktivitas (laboratory
methode for testing peat-Ontorio
peatland inventory project)
pH tanah D 4972
Kandungan organik D 2974
Pinhole test SNI 03-3405 D 4647
Tekan bebas D 2166
Geser langsung SNI 03-3420-1994 D 3080
Uji konsolodasi satu-dimensi SNI 03-2812-1992 D 2435
Permeabilitas SNI 03-2435-1991 D 2434
kuat geser, D 5084
konsolidasi, Uji kompresi triaksial UU SNI 03-4813-1998 D 2850
permeabilitas, (Unconsolidated Undrained)
dan Uji kompresi triaksial CU SNI 03-2455-1991 D 4767
kompresibilitas (Consolidated Undrained)
Uji kompresi triaksial CD D 2850
(Consolidated Drained)
Cyclic Triaxial strain-controlled D 3999
Cyclic Triaxial stress-controlled D 5311
Cyclic simple shear2
Resonant column D 4015

Tabel 2. Metode pengujian standar untuk penyelidikan batuan


yang diterbitkan SNI dan ASTM.

Metode Pengujian Standar


Uji pada batuan Jenis Uji
SNI ASTM
Indeks bebab titik SNI 03-2814 D 5731
Uji Tekan uniaksial (uniaxial SNI 03-2825 D 2938
compression strength=UCS)
Uji Kekuatan
Uji tarik belah batuan utuh tdk SNI 06-2486 D 3967
batuan
langsung (splitting Tensile test)
Uji kuat geser langsung batuan SNI 06-2486 D 3967
(direct shear strength)
Uji tahan lekang batuan (slake SNI 03-3406 D 4644
Uji Ketahanan
Durability Tests)
Keawetan riprap (Soundness) D 5240
Karakteristik Uji modulus elastisitas D 3148
deformasi Uji Ultrasonik D 2845
batuan

3.9.Kriteria Pemilihan Laboratorium


Pemilihan laboratorium uji
merupakan bagian yang tak terpisahkan pengujian secara objektif dalam
dengan proses perencanaan penyelidikan memberikan pelayanan yang dibutuhkan
geoteknik. Sebelum rencana rinci oleh pengguna jasa, maka persyaratan
diselesaikan, pemohon harus berikut harus dipenuhi:
menominasikan laboratorium yang akan a. Organisasi Laboratorium
melaksanakan pengujian. Informasi-informasi berikut harus
Lembaga/instansi terkait yang tersedia:
mengawasi penyelidikan geoteknik juga  nama dan alamat resmi dari
harus memiliki persyaratan terhadap kantor utama,
laboratorium yang akan melakukan  nama dan jabatan petugasnya,
pengujian.  kepemilikan dari laboratorium,
Hal ini dimaksudkan agar data yang  wilayah bidang pelayanan secara
dihasilkan memiliki ketepatan dan geografis,
keakuratan.  pelayanan teknis terkait yang
Menurut ASTM D3740-92 untuk ada,
menilai kemampuan suatu laboratorium  tipe para pengguna jasa,
 organisasi atau laboratorium lain selama 5 tahun dalam melakukan
yang bekerja sama yang pengujian tanah dan dapat
memberikan dukungan dalam mendemonstrasikan
pelayanan, kemampuannya, baik secara
 akreditas atau sertifikat tertulis maupun penjelasan lisan,
pengakuan lainnya yang atau keduanya; memiliki
menunjukkan tingkat kemampuan untuk melakukan
kemampuan laboratorium yang pengujian dengan prosedur yang
bersangkutan. telah ditentukan; ia juga harus
b. SDM laboratorium mampu untuk mengevaluasi hasil
Informasi-informasi berikut harus pengujian untuk memenuhi
tersedia: persyaratan yang diminta,
 Bagan laboratorium yang  teknisi pelaksana pengujian
mendeskripsikan jabatan personil merupakan personil yang telah
dan garis wewenang serta mendapatkan pelatihan yang
tanggung jawab masing-masing memadai untuk melaksanakan
jabatan, pengujian yang ditugaskan
 Uraian tugas masing-masing kepadanya secara tepat, dan
jabatan personil, termasuk dapat mendemonstrasikan
pendidikan, pelatihan, dan kemampuannya; ia harus bekerja
pengalaman, dibawah pengawasan dari teknisi
c. Kualifikasi personil pengawas dan tidak boleh

 seorang ahli profesional yang diijinkan untuk mengevaluasi

bertanggungjawab memberikan hasil pengujiannya sendiri .

perintah teknis dan manajemen d. Verifikasi terhadap kemampuan

terhadap jasa yang diberikan. Fasilitas laboratorium harus diaudit

Personil pada posisi ini harus oleh pihak berwenang paling sedikit

merupakan karyawan tetap dari satu kali dalam 2 tahun.

laboratorium dengan pengalaman e. Persyaratan pengujian

minimal 5 tahun dalam bidang  laboratorium harus memenuhi


pengujian tanah, persyaratan mengenai peralatan

 teknisi pengawas yang paling dan prosedur pengujian

tidak memiliki pengalaman sebagaimana diisyaratkan dalam


metode-metode uji standar yang 2. prosedur penjaminan kualitas
digunakan, unit pelayanan teknis
 laboratorium harus memiliki eksternal,
peralatan uji yang memadai dan 3. prosedur pencatatan,
memiliki fasilitas penyimpanan, pemeriksaan dan pemrosesan
persiapan serta pengujian dan data, pelaporan hasil pengujian,
analisis contoh tanah. 4. prosedur untuk identifikasi,
f. Persyaratan tambahan untuk penyimpanan sementara,
peralatan pengujian penyimpanan tetap dan
Kalibrasi harus dilakukan untuk pembuangan contoh tanah.
berbagai variasi peralatan. h. Persyaratan pencatatan dan
g. Persyaratan sistem mutu pelaporan
laboratorium:  Laboratorium harus menyimpan
 memiliki manual mutu yang rekaman verifikasi dari setiap
tertulis, laporan yang dikeluarkan,
 menunjuk seorang dalam  Rekaman untuk setiap laporan,
organisasi laboratorium, yang dan catatan lainnya yang terkait,
bertanggung jawab memelihara harus disimpan dan memuat
sistem mutu laboratorium nama-nama personil yang
tersebut, melakukan pekerjaan pengujian,

 menyimpan daftar inventaris  Catatan yang harus disimpan

yang sesuai dengan keberadaan meliputi

peralatan secara fisik, o hasil dari audit internal

 menyimpan dokumen yang maupun eksternal,

berhubungan dengan sertifikat o hasil program pelatihan yang

kalibrasi, verifikasi dan toleransi diberikan pada personil

yang diijinkan, laboratorium,

 menyimpan dokumen-dokumen o verifikasi dari kemampuan

yang menjelaskan : laboratorium,

1. prosedur penanganan o hasil persyaratan untuk

keluhan teknis dari klien, kalibrasi dan verifikasi.


 Informasi lain yang akan sesuai dengan persyaratan/standar yang
dimasukkan dalam laporan harus berlaku.
rinci, seperti: Pengawasan jaminan mutu
o Informasi tentang kegiatan, penyelidikan geoteknik minimal harus
o sampel tanah/batuan atau mencakup hal-hal berikut:
jenis pengujian yang a. Program Jaminan Mutu
dilakukan, Pengawas harus memastikan bahwa
o Nama dan kedudukan PJM telah ditetapkan dan diterapkan
personil yang bertanggung (termasuk rencana, prosedur, dan
jawab secara teknik terhadap instruksi kerja terkait penyelidikan
laporan, geoteknik). Secara khusus, pengawas
o Metode standar yang harus memastikan bahwa:
digunakan.  Pemohon tetap bertanggung
jawab penuh untuk penetapan
3.10. Pengawasan Penerapan dan pelaksanaan semua
Jaminan Mutu persyaratan jaminan mutu,
Program jaminan mutu harus termasuk program yang
ditetapkan dan diterapkan untuk didelegasikan kepada kontraktor
memastikan bahwa kegiatan evaluasi atau konsultan.
tapak dilakukan secara benar dan  Kegiatan yang mempengaruhi
memuaskan. Pemohon juga harus mutu, seperti pengeboran,
mengidentifikasi dan membuat proses- pengambilan sampel, pengujian
proses dalam kegiatan evaluasi tapak, lapangan, pengujian
khususnya terkait aspek geoteknik. laboratorium, analisis data,
Secara garis besar proses-proses utama spesifikasi, kendali dokumen dan
yang dilakukan pada kegiatan evaluasi rekaman, sesuai dengan prosedur
tapak aspek geoteknik telah terangkum atau instruksi kerja yang telah
pada bagian 3 makalah ini. Pengawasan ditetapkan.
terhadap penerapan jaminan mutu pada  Personil yang melakukan
penyelidikan geoteknik diperlukan untuk pengeboran, pengujian
memverifikasi bahwa program jaminan laboratorium, ahli geoteknik,
mutu yang telah ditetapkan, diterapkan auditor memiliki rekaman
kualifikasi yang tersertifikasi.
 Manajemen dari organisasi  Pengukuran dan peralatan
pelaksana, secara teratur menilai pengujian yang digunakan harus
kecukupan program dimana mempunyai jenis, jangkauan,
mereka bertanggung jawab untuk akurasi dan presisi yang sesuai
memastikan pelaksanaan PJM dan dalam kondisi baik saat
secara efektif. digunakan.
b. Kinerja  Penanganan, penyimpanan dan
Pengawas harus memastikan bahwa pengiriman sampel harus sesuai
prosedur, instruksi kerja, dan gambar- dengan prosedur yang telah
gambar terkait penyelidikan tapak aspek ditetapkan yang mengacu pada
geoteknik dikembangkan dan standar nasional atau
diterapkan, termasuk kriteria penerimaan internasional.
secara kualitatif dan kuantitatif  Kendali rekaman terhadap
mencakup hal-hal berikut: kegiatan penyelidikan geoteknik
 Pengendalian pengujian harus dilakukan. Pengawas harus
lapangan dan laboratorium harus memastikan bahwa rekaman
dilaksanakan sesuai dengan lengkap, mudah dibaca,
prosedur yang telah ditetapkan. memadai, cukup terlindung dan
Pengawas harus memastikan mampu telusur.
prosedur pengujian:  Tindakan korektif harus
 memasukkan persyaratan dan dilakukan terhadap
batas penerimaan; ketidaksesuaian.
 mencakup ketentuan untuk c. Metode Penilaian
memastikan bahwa semua Pengawas harus memastikan bahwa
persyaratan telah terpenuhi; pemohon melaksanakan kegiatan audit
 instrumentasi uji tersedia dan baik terencana maupun periodik untuk
digunakan secara memadai; mengkonfirmasi kegiatan yang
 menggunakan standar acuan mempengaruhi mutu sesuai dengan
yang benar; PJM. Pengawas juga harus memastikan
 pengujian dilakukan pada hasil audit dilaporkan dan ditinjau oleh
kondisi lingkungan yang manajemen yang bertanggung jawab.
sesuai.
4. Kesimpulan dengan PJM yang telah
 Proses utama penyelidikan ditetapkan.
geoteknik mencakup
pengumpulan data, penyelidikan 5. Daftar Pustaka
lapangan, pengeboran dan [1] Badan Pengawas Tenaga Nuklir,
pengambilan sampel tanah serta Perizinan Reaktor Nuklir, PP 43
batuan, penutupan lubang hasil tahun 2006, BAPETEN, Jakarta,
pengeboran, pengujian 2006
laboratorium, analisa data, [2] Badan Pengawas Tenaga Nuklir,
pembuatan laporan. Sistem Manajemen Fasilitas dan
 Prosedur yang digunakan untuk Kegiatan Pemanfaatan Tenaga
melaksanakan proses utama Nuklir, Perka BAPETEN No. 4/Ka-
harus memenuhi standar nasional BAPETEN/IX-10, BAPETEN,
atau internasional. Jakarta, 2010.
 Pengujian laboratorium harus [3] Badan Pengawas Tenaga Nuklir,
dilakukan oleh laboratorium Jaminan Kualitas Instalasi Nuklir,
yang memenuhi kriteria dan Perka BAPETEN No. 7/Ka-
telah terakreditasi. BAPETEN/V-99, BAPETEN,

 Program Jaminan Mutu Jakarta, 1999.

merupakan alat yang digunakan [4] Badan Pengawas Tenaga Nuklir,

untuk memastikan bahwa Ketentuan Keselamatan Evaluasi

evaluasi tapak khususnya Tapak Reaktor Nuklir, Perka

penyelidikan geoteknik BAPETEN No. 5 Tahun 2007,

dilaksanakan secara efektif dan BAPETEN, Jakarta, 2007.

efisien, menghasilkan data yang [5] Badan Pengawas Tenaga Nuklir,

akurat, serta memenuhi Evaluasi Tapak Reaktor Daya

persyaratan keselamatan, Untuk aspek Geoteknik dan

kesehatan, keamanan, Pondasi Reaktor Daya, Perka

lingkungan, mutu dan ekonomi BAPETEN No. 4 Tahun 2008,

secara memuaskan. BAPETEN, Jakarta, 2008.

 Pengawasan penerapan PJM [6] Departemen Pekerjaan Umum,

diperlukan untuk memastikan Panduan GEoteknik 2, Pedoman

pekerjaan dilakukan sesuai


Kimpraswil Pt T-09-2002-B, Dept. [11] U.S. Nuclear Regulatory
PU, Jakarta, 2002. Commission, Review of
[7] Departemen Pekerjaan Umum, Geotechnical and Site
Panduan GEoteknik 3, Pedoman Characterization Activities, NRC
Kimpraswil Pt M-0-2002-B, Dept. Inspection Manual, Washington
PU, Jakarta, 2002. DC 2007.
[8] US Department Of Transportation, [12] Atomic Energy Regulatory
Subsurface Investigation – Board, Geotechnical Aspect And
Geotechnical Site Safety Of Foundation Building And
Characterization, FHWA, Structures Important To Safety Of
Washington DC, 2002. NPP, AERB Safety Guide,
[9] International Atomic Energy Mumbai 2008.
Agency, The Management System [13] Canadian Nuclear Safety
for Nuclear Installations, IAEA Commision, Site Evaluation for
Safety Standards Series No. GS-G- New NPP, Draft Regulatory
3.5, IAEA, Vienna 2009. Document, Ontario, 2007.
[10] International Atomic Energy
Agency, Quality Assurance for
safety in NPP and Other Nuclear
Installations, IAEA Safety Series
No. 50-C/SG-Q, IAEA, Vienna
1996.

Anda mungkin juga menyukai