Anda di halaman 1dari 7

Job Satisfaction

Nama : Tiyas Wulandari


Nim : 21110005
Kelas : S1 Manajemen / B / R1
Mata kuliah : HR Foundation
PENGARUH BUDAYA KERJA DAN MOTIVASI
KERJA TERHADAP KEPUASAAN KERJA PADA
PEGAWAI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN
TRANSMIGRASI PROVINSI RIAU
(jurnal ilmiah indonesia p-ISSN : 2541-0849 e-ISSN : 2548 – 1398, Vol 7, No 3, Maret 2022)
Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Riau merupakan salah
satu unsur pelaksana otonomi daerah dibidang tenaga kerja dan
transmigrasi yang berkendudukan di bawah serta bertanggung jawab
kepada Gubernur Riau melalui sekretaris Daerah yang mempunyai tugas
pokok dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang tenaga
kerja dan transmigrasi berdasarkan asas otonomi daerah. Untuk
menjalankan tugas pokok tersebut, tentunya kinerja pegawai berperan
sangat penting, dalam menentukan tingkat keberhasilan pencapaian
tenaga kerja yang sudah di tetapkan.
Permasalahan
 Berdasarkan hasil tingkat capaian kinerja pegawai pada Dinas
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Riau Tahun 2016-2020, bahwa rata –
rata pencapaian kinerja pegawai pada setiap indikator penilaian dalam 5 (lima)
tahun terakhir mengalami fluktuasi (naik-turun).
Kondisi ini mengindifikasi bahwa kinerja pegawai Dinas Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi Provinsi Riau belum optimal.

 Melalui survey pendahuluan terhadap kepuasaan pegawai pada Dinas


Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Riau memperoleh hasil dengan rata –
rata 2,62. Nilai ini mengindikasikan bahwa interprestasi tingkat kepuasaan
kinerja pegawai yang dilihat dari indikator, supervisor, yang dominan dan rekan
kerja yang mendukung terindikasi belum optimal, karena sebagian besar
responden dari hasil survey memberikan tanggapan tidak setuju. Hal ini berarti,
dari 30 responden yang telah di survey memberikan persepsi bahwa mereka
masih merasa tidak puas dalam bekerja
Hasil
Berdasarkanhasil survey dan penelitian yang telah dilakukan,terdapat 2 permasalahan yaitu capaian kinerja
yang mengalami fluktuasi dan rendahnya kepuasan tingkat kinerja pegawai
Dari 2 permasalahan tersebut, pihak pimpinan melakukan upaya untuk mengoptimalkan kinerja pegawai
dengan memperhatikan faktor – faktor yang terindikasi mampu mempengaruhi kinerja pegawai itu sendiri
seperti kepuasaan kerja, budaya kerja dan motivasi kerja.

Budaya kerja sendiri memiliki pengaruh terhadap kepuasaan kerja karena semakin baik budaya kerja maka
semakin memberikan dampak yang baik pula terhadap kepuasaan kinerja pegawai pada suatu dinas tenaga
kerja, selain budaya kerja dan kepuasaan kerja, motivasi kerja juga berperan penting dalam suatu dinas
tenaga kerja karena semakin termotivasi pegawai dalam bekerja, maka akan memberikan dampak terhadap
capaian capaian kinerja pegawai, karena dalam hal ini motivasi berfungsi sebagai pendorong pegawai dalam
melaksankan serangkaian proses perilaku pada pencapaian tujuan yang membangkitkan, mengarahkan,
menunjukan intensitas, bersifat terus menerus dan adanya tujuan di tempat pegawai bekerja.
Tanggapan
Dari permasalan yang terdapat pada artikel tersebut ternyata budaya kerja,motivasi kerja dan kepuasaan
kerja memiliki keterkaitan terhadap capaian hasil kinerja pegawai.
Karena perkembangan budaya kerja sendiri akan memaksa setiap individu para pegawai untuk bisa
beradaptasi dengan kebiasaan, aturan, nilai, dan norma – norma yang berlaku, sehingga baik atau tidaknya
budaya yang berkembang akan mengarah pada rasa puas atau tidaknya pegawai dalam bekerja. Selain itu
motivasi kerja juga sangat berpengaruh dalam tingkat kepuasaan kinerja karena seberapa besar motivasi
yang dimiliki pegawai dalam melaksankan tugasnya maka akan menentukan seberapa besar pula rasa
kepuasaan kerja yang di rasakan oleh setiap pegawai.
Thank YOU

Anda mungkin juga menyukai