OLEH
KHUSNUL LAELY, S.PD, M.PD
SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI BERMAIN
Plato
- Anak akan mudah mempelajari aritmatika dengan cara membagikan apel kepada anak-anak
- Pemberian alat miniatur balok balok akan mengantar anak tersebut pada ahli bangunan
Aristoteles
- Anak-anak perlu didorong untuk bermain dengan apa yang akan mereka tekuni di masa dewasa nanti
Frobel
- Pentingnya bermain dalam belajar karna pengalamannya sebagai guru menyadari bahwa bermain
maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta
mengembangkan pengetahuan
Herbert Spencer
- Kegiatan bermain anak seperti berlari, melompat, berguling menjadi
ciri khas kegiatan anak kecil
- Bermain terjadi akibat energi berlebih dan hanya berlaku pada
manusia dan hewan dengan tingkat evolusi tinggi
Teori Rekreasi
- Tujuan bermain adalah untuk memulihkan energi yang sudah terkuras
saat bekeraj
- Bermain adalah lawan bekerja sehingga merupakan cara yang ideal
untuk memulihkan tenaga
TEORI REKAPITULASI DAN TEORI PRAKTIS
Stanley hall (teori Rekapitulasi)
- Anak merupakan mata rantai evolusi dari binatang sampai manusia,
artinya anak menjalankan semua tahapan evolusi mulai dari protozoa
(hewan ber sel satu) sampai menjadi janin.
- Teori rekapitulasi memberikan penjelasan tentang pentahapan bermain
Teori Kognitif
a. Jean Piaget
- Bermain bukan saja mencerminkan tahap perkembangan kognisi anak, tetapi jugamemberi sumbangan
terhadap kognisi itu sendiri
- Dalm proses belajarperlu ada adaptasi, dan adaptasi membutuhkan keseimbangan antara 2 proses yang
saling menunjang yaitu asimilasi dan akomodasi
- Asimilasi adalah penggabungan informasi baru yang ditemui dalam realitas dengan struktur kognisi
seseorang
- Akomodasi adalah merubah struktur kognisis seseorang untuk disesuaikan dan diselaraskan dengan
meniru apa yang diamati daam realitas
- Bermain adalah keadaan tidak seimbang dimana asimilasi lebih dominan daripada akomodasi
TEORI MODERN
B. Lev Vygotsky
- Bermain mempunyai peran langsung terhadap perkembangan kognisi seseorang anak
- Anak tidak mampu berfikir abstrak karna makna dan objek berbaur menjadi satu
- Bermain simbolik mempunyai peranan sangat penting dalam perkembangan berpikir
abstrak
- Bermain memiliki peran belajar dalam kaitannya dengan ZPD
- ZPD (Zone of Proximal Development) adalah jarak tahap aktual dan potensial
- Potensi dalam ZPD adalah kondisi dimana anak membutuhkan bantuan khusus
(scafolding) untuk meraih apa yang ia ingin capai.
- Scafolding beripa dukungan orang tua, guru, teman , dan saudara
- Dalam bermain anak dapat membuat scafolding mandiri obaik dalam kontrol diri,
penggunaan bahasa, daya ingat, dan kerjasama dengan teman lainnya, misalnya anak
yang sering rewel dan menangis kalau disuruh tidur dalam situasi pura-pura akan naik
ke tempat tidur tanpa menangis
TEORI MODERN
C. Bruner
- Bermain dapat mengembangkan fleksibilitast dengan banyak pilihan
perilaku anak.
- Bermain memungkinkan anak bereksplorasi terhadap beberapa
kemungkinan karena situasi bermain membuat anak lebih terlindung
dari akibat yang akan diderita kalau hal itu dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
- Bermain sangat berhubungan dengan naratif dalam hal bagaimana
seorang anak merepresentasikan pengetahuannya dalam
intensionalitas dan kesadarannya.
TEORI MODERN
D. Sutton Smith
- Percaya bhw transformasi simbolik yang muncul dalam kegiatan
bermain khayal memudahkan transformasi simbolok kognisi anak
sehingga dapat meningkatkan fleksibilitas mental mereka srhingga
anak dapat menggunakan ide-ide mereka dengan cara baru dan
menghasilkan ide kreatif
E. Singer
- Bermain imajinatif sebagai kekuatan positif untuk perkembangan
manusia
Ciri Kegiatan Bermain
1. Dilakukan berdasarkan motivasi instrinsik, muncul atas keinginan
pribadi dan untuk kepentingan sendiri
2. Perasaan dari orang yang terlibat bermain diwarnai oleh emosi-
emosi yang positif
3. Fleksibilitas yang ditandai mudahnya kegiatan beralih dari satu
aktivitas ke aktivitas lain.
4. Lebih menekankan pada proses daripada hasil akhir
5. Bebas memilih
6. Memiliki kualitas pura-pura