Anda di halaman 1dari 14

PERAN MAHASISWA

DALAM GERAKAN
ANTI KORUPSI
Kelompok : Riky Setiawan
Sri Aryani
Fitria Merlina
Nurjanah
Andini Pratiwi
APA ITU
KORUPSI ?
Kamus Umum Bahasa Indonesia (Amran YS Chaniago)
“Korupsi adalah perbuatan berupa menerima suap dan memanfaatkan
jabatan untuk menggeruk keuntungan secara tidak sah.”
CONTOH TINDAK PIDANA
KORUPSI :
 memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan),
 penggelapan dalam jabatan,
 pemerasan dalam jabatan,
 ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara
negara), dan
 Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara)
KONDISI YANG MENDUKUNG
TERJADINYA KORUPSI :

 Kurangnya transparansi dalam pemerintahan


 Kampanye politik yang mahal
 Adanya proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar
 Kurangnya supremasi hukum
 Gaji pegawai pemerintahan yang sangat kecil
 Rakyat yang cuek, tidak tertarik pada jalannya pemerintahan.
 Tidak adanya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan
DAMPAK KORUPSI
o Bidang Demokrasi

o Bidang Ekonomi

o Bidang Keselamatan dan Kesehatan Masyarakat

o Bidang Kesejahteraan Umum

o Pengikisan Budaya

o Terjadinya Krisis Kepercayaan


GERAKAN ANTI
KORUPSI
Gerakan anti-korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh komponen bangsa
untuk mencegah peluang terjadinya perilaku koruptif. Dengan kata lain gerakan anti-
korupsi adalah suatu gerakan yang memperbaiki perilaku individu (manusia) dan
sistem untuk mencegah terjadinya perilaku koruptif.
PERAN MAHASISWA
Mahasiswa memiliki karakteristik intelektual yang tinggi, jiwamuda yang penuh semangat,
dan idealisme yang murni.

Mahasiswa didukung oleh modal dasar yang mereka miliki, yaitu : intelegensi, kemampuan
berpikir kritis, dan keberanian untuk menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi  yang
mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu
menyuarakan kepentingan rakyat, mampu  mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif,
dan mampu  menjadi watch log lembaga-lembaga negara dan penegak hukum
KETERLIBATAN MAHASISWA

 Lingkukan Keluarga
Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat dimulai dari lingkungan
keluarga.
 Lingkungan Kampus
Kegiatan kampanye, sosialisasi, seminar, pelatihan, kaderisasi, dan lain-lain dapat dilakukan
untuk menumbuhkan budaya anti korupsi. Kegiatan kampanye ujian bersih atau anti
mencontek misalnya,
 Masyarakat Sekitar
Mengamati lingkungan masyarakat sekitar seperti kantor pemerintahan (Kelurahan /
Kecamatan) apakah sudah menjalankan fungsinya atau belum.
 Tingkat Lokal dan Nasional
Berawal dari kegiatan-kegiatan yang terorganisir dari dalam kampus, mahasiswa dapat
menyebarkan perilaku anti korupsi kepada masyarakat luas. Apalagi jika diikuti oleh semua
kampus di Indonesia
NILAI DAN PRINSIP ANTI-
KORUPSI
A. Kejujuran F. Kerja Keras

B. Kepedulian G. Keberanian

C. Kemandirian H. Keadilan

D. Kedisiplinan

E. Tanggung Jawab
HAL-HAL YANG BISA
DILAKUKAN UNTUK
MEMBERANTAS KORUPSI
 Strategi Preventif : Pencegahan

 Strategi Deduktif : Tindakan cepat

 Strategi Represif : Menindak / menghukum


BEBERAPA OPINI PEMBERANTASAN
KORUPSI :
(OPINI DARI MASYARAKAT, PEMERHATI, DAN PENGAMAT)

 Konsep “carrot and stick”

 Gerakan “Masyarakat Anti Korupsi”

 Gerakan “Pembersihan”

 Gerakan “Moral”

 Gerakan “Pengefektifan Birokrasi”


KESIMPULAN
 Korupsi adalah suatu tindak pidana yang memperkaya diri yang secara langsung merugikan negara atau
perekonomian negara

 Gerakan anti-korupsi adalah upaya bersama seluruh komponen bangsa untuk mencegah peluang
terjadinya perilaku koruptif.

 Mahasiswa berperan sangat penting sebagai agen perubahan (agent of change). Dengan kompetensi yang
mereka miliki tersebut mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyuarakan
kepentingan rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu menjadi watch
log lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.
SARA
N
Seyogyanya mahasiswa membuktikan diri mampu menjadi mitra aparat penegak hukum untuk mencegah dan
memberantas korupsi. Selain itu hal penting lainnya adalah mahasiswa (baik secara kelembagaan maupun
perorangan) terlebih dahulu harus terbukti bersih dari praktik korupsi, hal yang sangat lucu jika mahasiswa itu
sendiri melakukan korupsi sementara dalam berbagai kesempatan mahasiswa menuntut pemberantasan korupsi
dilakukan tanpa tebang pilih.
TERIMAKASIH
Sponsored by :

Anda mungkin juga menyukai