Anda di halaman 1dari 30

KEBIJAKAN PPI DI FASYANKES

Dines Kesehatan Provinsi Jawa Timur


Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Bidang Yankes
2
Transformasi Sistem Kesehatan

Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri
dan berkeadilan

Outcome Meningkatkankesehatan Memperkuat sistem


Mempercepatperbaikan Memperbaiki Gerakan kesehatan & pengendalian
RPJMN ibu, anak, keluarga
gizi masyarakat pengendalian Masyarakat Hidup obat dan makanan
bidang berencana dan kesehatan
penyakit Sehat (GERMAS)
kesehatan reproduksi

1 Transformasi layanan 2 Transformasi 3 Transformasi


layanan rujukan sistem ketahanan
primer kesehatan

a b c d a b
Edukasi Meningkatkan akses Meningkatkan Memperkuat
6 penduduk dan mutu layanan ketahanan sekt ketahanan
kategori Pencegahan Pencegahan Meningkatkan sekunder & tersier or farmasi & tanggap
utama 7 kampanye utama: primer sekunder kapasitas dan
Pembangunan RS di Kawasan
alat kesehatan darurat
imunisasi, gizi kapabilitas
Penambahan Skrining 14 penyakit Timur, jejaring pengampuan 6
seimbang, olah raga, layanan layanan unggulan, kemitraan
Produksi dalam negeri Jejaring nasional
anti rokok, sanitasi & imunisasi rutin penyebab kematian 14 vaksin rutin, top surveilans berbasis lab,
menjadi 14 antigen tertinggi di tiap sasaran primer dengan world’s top healthcare
kebersihan lingkungan, 10 obat, top 10 alkes tenaga cadangan
skrining penyakit, dan perluasan usia, skrining stunting, & Pembangunan Puskesmas centers.
by volume & by tanggap darurat, table
cakupan di seluruh peningkatan ANC untuk di 171 kec., penyediaan 40 value. top exercise
kepatuhan pengobatan
Indonesia. kesehatan ibu & bayi. obat esensial, pemenuhan
SDM kesehatan primer kesiapsiagaan krisis.

Transformasi Transformasi teknologi


4 Transformasi sistem 5 6 kesehatan
pembiayaan kesehatan SDM Kesehatan
Regulasi pembiayaan kesehatan dengan 3 tujuan: Pengembangan dan pemanfaatan teknologi, digitalisasi,
Penambahan kuota mahasiswa beasiswa
tersedia, cukup, dan berkelanjutan; alokasi yang adil; dan dan bioteknologi di sektor kesehatan.
dalam negeri dan
pemanfaatan yang efektif dan efisien.
kemudahan lulusan nakes luar negeri

3
5
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

Pemerataan Fasyankes dasar dan


rujukan yang bermutu melalui Terlaksananya akreditasi
intervensi peningkatan mutu Fasyankes yang merata

Meningkatkan
pemerataan
pelayanan Penyempurnaan sistem akreditasi (Standar
kesehatan dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi,
Penyelenggaraan Survei)
dasar dan Terlaksananya
rujukan yang pengukuran mutu
bermutu bagi pelayanan kesehatan di
masyarakat fasyankes
Penguatan Sistem Manajemen Mutu
(registrasi, lisensi, sertifikasi)
Kewajiban Pemerintah Pusat dan Daerah

KEMENKES AKREDITASI

Q
Mendukung
Memotivasi
DINKES
PROVINSI Mendorong
Memperlancar
uality
DINKES
KAB/KOTA
Mengapa Puskesmas Penting?

Puskesmas 80%
Sebagai Ujung Tombak
Peserta JKN dilayani
Pelayanan Kesehatan Dasar
di Puskesmas
01 Faskes yang output kegiatan
berkaitan langsung dengan Mengurangi atau 04
indikator program prioritas: mencegah peningkatan
SPM, PIS-PK, SDGs biaya kesehatan (Promootif
dan Preventif)
02 Faskes terdepan yang
melaksanakan kebijakan Sebagai Pembina wilayah 05
paradigma sehat dan Koordinator Semua
Unit Pelayanan Kesehatan
03 Istrumen pemerataan di Wilayah Kerjanya
Pelayanan Kesehatan
untuk seluruh penduduk
INDIKATOR KINERJA MUTU PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
pada Revisi Renstra Kemenkes 2022-2024

IMPACT/ TARGET CAPAIAN


OUTCOME OUTCOME (IKP) OUTPUT (IKK)
(SS & ISS) 2022 2023 2024
3. MENGUATNYA 1) PERSENTASE a) PERSENTASE PUSKESMAS TERAKREDITASI 90 95 100
TATAKELOLA FKTP (BASELINE 47%)
MANAJEMEN TERAKREDITA-
PELAYANAN SI b) PERSENTASE KLINIK PRATAMA TERAKREDITASI (BASELINE 65 90 100
DAN 3%)
KOLABORASI
PUBLIK- c) PERSENTASE TEMPAT PRAKTIK MANDIRI DOKTER/DOKTER 30 60 100
SWASTA GIGI (TMPD) YANG MELAKUKAN PENGUKURAN INM
a. PERSENTAS (INDIKATOR NASIONAL MUTU) PELAYANAN KESEHATAN
E FKTP (BASELINE 0%)
TERAKREDI-
TASI
PETA FKTP & JARINGAN
FKTP
Bojonegoro : Ko Mojokerto: Tuban : Lamongan: Gresik: Surabaya: Bangkalan : Sumenep:
Sampang: Pamekasan: Sumenep:
35 Puskesmas 6 Puskesmas 33 Puskesmas 32 Puskesmas 32 Puskesmas 63 Puskesmas 22 Puskesmas 30 Puskesmas
22 Puskesmas 21 Puskesmas 30 Puskesmas
(26 RI, 9 RJ ) 70 (2 RI, 4 RJ) , 11 (8 RI, 25 RJ ) 54 (31 RI, 1 RJ ) (16 RI, 16 RJ )74 (22 RI, 41 (22RI) (30 RI )
(19 RI, 3 RJ (21 RI ) , 36 (30 RI )
Pustu , Pustu, Pustu, 109 Pustu , 76 Klinik ( RJ ) 60 61 Pustu, 2 Klinik ( 2 66 Pustu, 2 Klinik
) Pustu, 66 Pustu, 2 Klinik
18 Klinik ( 15 P, 3 20 Klinik ( 1 ) 31 tuban ( 27 P, 4 U) Pustu, 42 Klinik 72 P, 4 U) Pustu, 293 U) (2 P)
U)
Mojokerto :
( 40 P, 2 U) Klinik (
189 P, 104
57 Pustu , -
Klinik
6 Klinik ( 5 P, 1
U)
Sidoarjo:
Sidoarjo:
Puskesmas : 969
- Rawat Inap (RI) : 627
27 Puskesmas U) 2727Puskesmas
Puskesmas
(17 RI, 10 RJ ) , 55 (14RI,
(14 RI,33RJ
RJ) ) ,
Pustu, 29 Klinik ( 28 56 139
56 Pustu,

- Rawat Jalan (RJ); 342


P , 1 U) Pustu,
klinik 139
klinik (128
Jombang : P, 11 U)
34 Puskesmas Kota Pasuruan:
(19 RI, 15 8 Puskesmas
RJ), 72
Pustu, 38 Klinik
(8 RJ ), 29 Pustu,
17 Klinik (14 P, 3 Klinik
( 35 U)
Nganjuk :
P, 3 U)
20 Puskesmas Pasuruan: - Klinik Pratama (P) : 1130
(14 RI, 6 RJ), 82 33 Puskesmas
Pustu,
36 Klinik ( 31, P, 5
(17 RI, 16 RJ ), 72
Pustu, 43 Klinik (39 P, - Klinik Utama (U) :
4 U)
185
U)
Ngawi : Kota Probolinggo:
24 Puskesmas 6 Puskesmas
(23 RI, 1 RJ), 62
Pustu,
14 Klinik ( 12 P, 2 U)
(2 RI, 4 RJ) , 21
Pustu, JARINGAN PUSKESMAS
23 Klinik ( 22P, 1 U)
Magetan :

Jumlah Pustu
22 Puskesmas Probolinggo:
(17 RI, 5 RJ), 59 33Puskesmas
Pustu, (21 RI, 12 RJ ), 86
17 Klinik ( 16 P, 1 U
)
Pustu,
15 Klinik (13 P, 2 U)
2.234
Madiun:
26 Puskesmas
Situbondo: Jumlah Ponkesdes 3.105
20 Puskesmas
(10 RI, 16 RJ) (18 RI, 2 RJ )
58 Pustu, - Klinik 59
Pustu, 13
Kota Madiun : Klinik (
6 Puskesmas 13P)
(1 RI, 5 RJ) 18 Bondowoso:
Pustu, 25 Puskesmas
13 Klinik ( 13 (25 RI ) 63
P) Pustu,
Ponorogo : 3 Klinik (2 P, I U)
31 Puskesmas Banyuwangi:
(19 RI, 12 RJ), 45 Puskesmas
56 (18 RI, 27 RJ ),
Pustu, 103
33 Klinik ( 31 P, Pustu, 52 Klinik ( 51p,
Pacitan
2 U) : 1 U)
Jember:
24 Puskesmas
50 Puskesmas
(15 RI, 9 RJ),
(43 RI, 7 RJ ) 131
54
Pustu, 64 Klinik ( 64
Pustu,
P)
3 Klinik ( 3 P)
Kediri:
Trenggalek: Tulungagung: Kota Kediri: Blitar: Kota Blitar : Kota Batu : Kota Malang : Malang:
37 Puskesmas Lumajang:
22 Puskesmas 37 Puskesmas 9 Puskesmas 24 Puskesmas 3 Puskesmas 5 Puskesmas 16 Puskesmas 39 Puskesmas
(8 RI,29 RJ)78 25 Puskesmas
(20 RI, 2 RJ,),60 (17 RI, 15 RJ), 65 (4 RI, 5 RJ), (18 RI, 6 RJ) , 69 (2 RI, 1 (3 RI, 2 RJ ) (16 RJ ) 33 Pustu, (39 RJ) 94 Pustu,
Pustu, (25 RI) 51
Pustu, Pustu , 36 klinik ( 34 27 Pustu, 22 Klinik( RJ)17 6 Pustu, 2 70 Klinik ( 57 P, 13 34 Klinik ( 33 P, 1
53 Klinik ( 50 P, 3 Pustu,
15 Klinik ( 14 P, 1 U) P, 2 U) Pustu , 30 20 P, 2 U) Pustu, Klinik ( U) U)
U) 21 Klinik ( 19 P,
Klinik ( 9 Klinik ( 8 P, 2 P)
2 U)
27 P, 3 U) 1U)
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (PUSKESMAS)
Status Akreditasi P u s ke s m a s
Jumlah Puskesmas di Jawa Timur
Paripurna Belum Dasar
9 6 9 P u s k e s m a s di J a w a 5% Akred 7%
Timur 0%
t e l a h t e r s e b a r di 38
k a b u p a t e n / Ko t a u n t u k
m e n j a n g k a u a k s e s p e l a ya n a n F K T P
Utama
33%

Madya
55%

S a ra n a P ra s a ra n a d a n Alat
K e s e h a t a n tel ah ters ed i a di Perlu ada p eni n gkata n m u t u F K T P dalam
Pu skesmas. Namun, m e n g h a d a p i era ke t e r b u k a a n Industri.
b e b e ra p a P u s k e s m a s
b e l u m m e m e n u h i s ta n d ar
s a ra n a p ra s a n a alkes.

TA N TA N G A N ?
D i d o r o n g PA R I P U R N A
EFFORT ?

12
CAKUPAN PESERTA JAWA TIMUR s.d 1 SEPTEMBER

Kab. Sampang

Cakupan Peserta JKN 33.845.129 jiwa (82,26%) 100%


Kota Surabaya
Peserta belum JKN 7.298.938 jiwa (17,43%) Kab.Bojonegoro
99,92%

99,10%

Kab Sidoarjo
98,71% Kota Probolinggo
Kota Pasuruan 99,05%
Kota Mojokerto 99,38%
Kota Madiun
98,51% 100%
Kota Kediri
97,90% Kab Probolinggo
Kota Malang 94,52%
100%
Kota Blitar Kota Batu
99,55% 98,94%

UHC 12 Kab/Kota UHC


Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No Dati2 Nm %Capaian No Dati2 Nm %Capaian
Peserta Penduduk Peserta Penduduk

19 MOJOKERTO 965.186 1.128.419 85.53%


1 SAMPANG 950.430 950.430 100%
20 PAMEKASAN 724.265 857.264 84.49%
2 KOTA MALANG 867.042 867.042 100%
21 JOMBANG 1.093.698 1.352.361 80.87%
3 KOTA MOJOKERTO 140.442 140.442 100% 22 SITUBONDO 536.569 667.036 80.44%
4 KOTA SURABAYA 2.970.365 2.972.801 99.92% 23 PASURUAN 1.284.222 1.606.807 79.92%
5 KOTA BLITAR 157.718 158.423 99.55% 24 LAMONGAN 1.069.199 1.380.854 77.43%
6 BOJONEGORO 1.331.084 1.343.164 99.10% 25 NGANJUK 866.307 1.134.617 76.35%
7 KOTA PROBOLINGGO 240.600 242.912 99.05% 26 MALANG 2.020.479 2.653.085 76.16%
8 KOTA BATU 213.837 216.136 98.94% 27 MAGETAN 524.445 689.898 76.02%
28 KEDIRI 1.271.309 1.674.140 75.94%
9 SIDOARJO 1.929.850 1.955.002 98.71%
29 TUBAN 923.493 1.224.357 75.43%
10 KOTA MADIUN 198.607 201.611 98.51%
30 MADIUN 563.278 755.423 74.56%
11 KOTA PASURUAN 207.049 211.220 98.03% 31 PACITAN 445.667 598.934 74.41%
12 KOTA KEDIRI 287.134 293.287 97.90% 32 TRENGGALEK 528.985 747.649 70.75%
13 PROBOLINGGO 1.095.015 1.158.477 94.52% 33 LUMAJANG 767.054 1.093.612 70.14%
14 BONDOWOSO 746.714 802.535 93.04% 34 PONOROGO 671.089 970.004 69.18%
15 BANGKALAN 955.291 1.083.910 88.13% 35 JEMBER 1.682.382 2.584.233 65.10%
16 GRESIK 1.118.850 1.284.863 87.08% 36 TULUNGAGUNG 733.466 1.127.628 65.05%
Ket: Data termasuk peserta non aktif
37 BANYUWANGI 1.139.656 1.752.340 65.04%
17 SUMENEP 977.675 1.135.441 86.11%
38 BLITAR 788.352 1.230.232 64.08%
18 NGAWI 772.380 897.478 86.06%
TOTAL 33.845.129 41.144.067 82,26%
19 MOJOKERTO 965.186 1.128.419 85.53%
12
UHC Without Quality
Will Not Get Us To Health

PEMBANGUNAN MANUSIA
Sasaran, Indikator dan Target
yaitu meningkatkan Utilization Health
perlindungan sosial seluruh
penduduk dengan target
cakupan kepesertaan JKN tahun
2024 98%

Utilization x Quality = Health


INTERVENSI 13 INDIKATOR DI RS
PENINGKATAN 6 INDIKATOR DI Puskesmas
MUTU 7 INDIKATOR DI LABKES

7 INDIKATOR DI UTD

4 INDIKATOR DI KLINIK

REGISTRASI & 4 INDIKATOR DI TPMD


LISENSI
PELAPORAN
INDIKATOR
IKP
MUTU
FASYANKES

Sarana
PENILAIAN
Prasarana AKREDITASI
TATA KELOLA DAN
Alat Kesehatan KEPEMIMPINAN
Sumber Daya
Kesehatan
PENINGKATAN MUTU LAYANAN KESEHATAN PRIMER
SAAT INI SUDAH TERAKREDITASI 9.153 PUSKESMAS DENGAN TINGKAT
KELULUSAN : PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI FKTP
PARIPURNA : 239 (3%) ; UTAMA : 1669 (18 %) ; MADYA : 5068 (55 %) ; DASAR : 2177 (24 %)

TREND PUSKESMAS TERAKREDITASI


12000

10000
9754 9767 9825 9993 10137 10203 10203
PENGUATAN DINKES KAB/KOTA DALAM
9153 9153 9153
MELAKUKAN PEMBINAAN MUTU DAN
8000

6000
7518
1 AKREDITASI MELALUI PEMBENTUKAN TPCB
4000 4223

2000
1484
0 100 MELAKUKAN TRANSFORMASI
2015 2016

JUMLAH PUSKESMAS
2017 2018 2019

JUMLAH PUSKESMAS TERAKREDITASI


2020 2021
2 PENYELENGGARAAN AKREDITASI FKTP
Sumber Data: Dit MAY , Des 2021)

TINGKAT CAPAIAN SKOR AKREDITASI PUSKESMAS PENINGKATAN KUALITAS TATA KELOLA MUTU
3
DI FKTP
P A R I P U R N A
≥ 80% PELAPORAN PENGUKURAN INDIKATOR MUTU
2,95% 4
DAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
3,23%
G 7,73%
7,14%

10,41%
10,92% 77,05%
33,85%
76,77%
34,65% 72,86% BAB 1
A 35,86%
72,27% BAB 2

5
BAB 5

69,08%
69,59%
BAB 4
TATA KELOLA
MANAJEMEN SEBAGAI INSTITUSI PENERAPAN PPI DI FKTP
BAB 7
46,15%
P BAB 8 TATA KELOLA
45,35% MANAJEMEN PROGRAM UKM
BAB 3
44,14%
BAB 6
TATA KELOLA
BAB 9
MANAJEMEN PROGRAM UKP

NILAI TERENDAH PADA MANAJEMEN MUTU & RISIKO


TATA KELOLA NILAI TERTINGGI PADA MANAJMEN SEBAGAI INSTITUSI
MANAJEMEN MUTU DAN 15 puskesmas responden survei berasal dari Sumut, Bengkulu,
RISIKO Jateng, DIY, Banten, Bali , Kalteng, Kaltim, Maluku Utara, DKI
PERLU PENGUATAN TATA KELOLA MUTU DI PUSKESMAS
HUBUNGAN TIMBAL BALIK PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DENGAN
MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

KESELAMATAN
PASIEN

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI
MUTU

18
REVISI
“#Action to Achieve Accreditation Paripurna “
1. PENGUATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS HARUS DILAKSANAKAN SECARA TERINTEGRASI
ANTARA PROGRAM KURATIF (UKP) DENGAN PREVENTIF, PROMOTIF (UKM).
2. PENERAPAN MANAJAMEN MUTU DAN KESELELAMATAN PASIEN/SASARAN HARUS DIIKUTI UPAYA:
 PENINGKATAN PEMAHAMAN PETUGAS PUSKESMAS TERHADAP MANAJEMEN RISIKO DAN KESELAMATAN
PASIEN SERTA BAGAIMANA MENG-IMPLEMENTASIKAN DI PUSKESMAS.
 PENINGKATAN PEMAHAMAN PETUGAS PUSKESMAS TERHADAP PRINSIP AUDIT INTERNAL
 KONSOLIDASI DENGAN LINTAS SEKTOR DI PUSKESMAS DALAM RANGKA PEMAHAMAN MASYARAKAT TERHADAP
RiSIKO KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
3. LAKUKAN PENGUKURAN MUTU BERDASARKAN 6 DIMENSI MUTU SECARA PERIODIK
4. DUKUNGAN DAN BIMBINGAN PARA PEMEGANG PROGRAM DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DALAM
PENGUATAN PROGRAM TERUTAMA DALAM PENINGKATAN KINERJA SECARA BERKESINAMBUNGAN “PENGGUNAAN
INSTRUMEN PDCA” SECARA BERKESIMBUNGAN. TERMASUK DALAM PEMENUHAN SARANA PRASARANA, ALAT
KESEHATAN, TENAGA KESEHATAN (JUMLAH, JENIS, KOMPETENSI) DAN DANA DALAM PENGUATAN MUTU
PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS
5. SUPERVISI DAN MONEV SECARA PERIODIK OLEH SEMUA PROGRAM DI DINKES DENGAN PEMBENTUKAN TPCB.
6. PENINGKATAN KEMAMPUAN DINKES MELAKUKAN ADVOKASI & SOSIALISASI PROGRAM DALAM RANGKA
MENINGKATKAN PERAN SERTA LS, OP, NGO DAN PEMERHATI MUTU DAN AKREDITASI SANGAT PERLU UNTUK
MENDUKUNG IMPLEMENTASI MUTU DAN AKREDITASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
TANTANGAN PENINGKATAN MUTU DI YANKES PRIMER

1. BELUM TERBANGUN BUDAYA MUTU.


2. TINGKAT KELULUSAN AKREDITASI PUSKESMAS : DASAR & MADYA > UTAMA &
PARIPURNA.
3. AKREDITASI BELUM MENJADI KEBUTUHAN.

PERAN DINKES SEBAGAI PEMBINA DAN PENDAMPING


DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA MUTU YANKES DI FKTP
21
BAB I PENDAHULUAN PROGRAM PPI
DI FKTP
BAB II:
KONSEP DASAR PENYAKIT INFEKSI, DAMPAK
INFEKSI, PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI (PPI)

BAB III : RUANG LINGKUP PROGRAM


PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN 1. KEWASPADAAN ISOLASI
INFEKSI DI FKTP 2. PENCEGAHAN PPI DENGAN
BUNDLES HAIs
3. PENDIDIKAN & PELATIHAN PPI
BAB IV: 4. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK
PENERAPAN PENCEGAHAN DAN 5. SURVEILANS HAIs
PENGENDALIAN INFEKSI DI FKTP

BAB V : PPI PADA PENYAKIT INFEKSI


EMERGING DAN PENANGGULANGAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) MONITORING DAN EVALUASI :
• MEMASTIKAN MASALAH
(AUDIT)
BAB VI : MANAJEMEN DAN • UPAYA PENYELESAIAN
SUMBER DAYA PPI DI FKTP MASALAH (ICRA)

BAB VII PENUTUPAN


PENGORGANISASIAN MUTU DI PUSKESMAS

KEPALA
FASKES

PJ/KETUA
MUTU
PUSKESMAS

TIM MUTU
KOORDINATOR KOORDINATOR
KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR
KESELAMATAN MUTU ADMEN,
MANJ. RISIKO PPI K3
PASIEN UKM, UKP

JIKA SUMBER DAYA MANUSIA MEMENUHI MAKA MASING-MASING KOORDINATOR DIKOORDINIR OLEH
ORANG YANG BERBEDA
23
FRAMEWORK PENERAPAN PPI DI FKTP
a
PENERAPAN PPI SESUAI
HAIs
STANDAR DI FKTP : DITUANGKAN UNTUK
• DALAM GEDUNG DALAM RENCANA MENCEGAH,
DAN
b INFEKSI YG BERSUMBER
• LUAR GEDUNG KERJA TAHUNAN MENGENDALIKAN DARI MASYARAKAT
PPI FKTP KEJADIAN
INFEKSI
PENERAPAN PPI DI FKTP
c
DITUANGKAN DALAM RESISTENSI ANTIMIKROBA
RENCANA KERJA PI
TAHUNAN FKTP (P1),
DILAKSANAKAN (P2), SURVEILANS
MONITORING DAN
PENILAIAN (P3). P2 AUDIT ICRA DETEKSI DINI DAN CEGAH KLB

P3
SETIAP FKTP:
• Membuat regulasinya : SK tim, struktur
organisasi, dll MONITORING DAN EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM PPI
• Kebijakan PPI: menambahkan PPI
pada Pedoman Internal dan Renstra
FKTP.
• Membuat Pedoman/Panduan PPI

INDIKATOR KINERJA PPI
Membuat/melengkapi SOP setiap
pelayanan nya sesuai dengan Juknis Insiden rate (Kamus Indikator)
PPI
STANDAR PPI
DRAFT REVISI STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS
BAB V PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
6 KRITERIA, 13 ELEMEN PENILAIAN

5.5.2 Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi dalam


5.5.1 Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian
penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk
infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara
menyusun dan menerapkan strategi untuk mengurangi
komprehensif untuk mencegah dan meminimalkan risiko
risiko-risiko tersebut
terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan
5.5.3 Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan perlu melaksanakan dan
mengimplementasikan program PPI, untuk mengurangi risiko
infeksi baik bagi pasien, petugas, keluarga pasien, masyarakat,
dan lingkungan

5.5.4 Kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko


infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan

5.5.5 Dilakukan upaya pencegahan penularan infeksi dengan


penerapan kewaspadaan berdasar transmisi dalam proses
penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat ditularkan
melalui transmisi air borne

5.5.6 Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak


infeksi baik di Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas
RUANG LINGKUP DAN TANTANGAN
PENERAPAN PPI DI FKTP

● RUANG LINGKUP
● TANTANGAN PELAYANAN DILUAR
FASKES

Penerapan PPI di FKTP mencakup untuk


1 semua pelayanan baik yang bersifat UKP Sasaran pada umumnya orang sehat sehingga
dan UKM. 1 aspek keselamatan sering ter-abaikan.

Tempat pelayanan tidak didesign untuk


2 pelayanan kesehatan
Di dalam maupun diluar
2 fasilitas kesehatan

3 Keterbatasan alat, obat dan sumber daya


kesehatan lainnya termasuk tenaga
kesehatan.
PENERAPAN PPI DI FKTP (PUSKESMAS)

DI DALAM FASILITAS YANKES


1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medis.
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum atau Rawat Jalan.
DI LUAR FASILITAS YANKES
3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut.
4. Pelayanan Gawat Darurat. 1. Kegiatan pendataan pada program UKM.
5. Pelayanan Persalinan Normal dan Pelayanan Obstetri dan 2. Kegiatan penjaringan (Screening).
Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
3. Kegiatan kunjungan sasaran (Rumah).
6. Pelayanan Rawat Inap.
4. Kegiatan vaksinasi dan tindakan medis laiinnya.
7. Pelayanan Kesehatan Keluarga.
5. Kegiatan distribusi dan pemberian obat.
8. Pelayanan Gizi.
9. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 6. Kegiatan distribusi dan pemberian PMT.
10.Pelayanan Laboratorium. 7. Kegiatan pelatihan, penyuluhan dan konseling.
11.Pelayanan Kefarmasian. 8. Kegiatan pemantauan, pembinaan dan
12.Pelayanan konseling ( seperti Kesling, Gizi, PKPR) pemberdayaan masyarakat.
Indikator Kinerja PPI di FKTP

1 Infeksi Saluran Kemih (ISK)

2 Plebitis

3 Infeksi Daerah Operasi (IDO)

4 Abses Gigi

5 Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)


KESIMPULAN

1. Transformasi pelayanan kesehatan bertujuan untuk akselerasi capaian RPJMN


2020-2024
2. Transformasi akreditasi merupakan bagian dari transformasi pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan
akreditasi dan cakupan fasyankes yang terakreditasi
3. Keterlibatan seluruh pemangku kepentingan penting untuk mensukseskan
transformasi akreditasi
4. Pelaksanaan Program PPI menjadi bagian penting dalam upaya mewujufkan
mutu dan keselamatan pasien Untuk mendukung Budaya Mutu sebagai output
dari UHC

29
TERIMAKASIH

30

Anda mungkin juga menyukai