Tes Prestasi

Oleh Kelompok 11 :
 Tes Prestasi
Berdasarkan tujuannya, tes prestasi belajar untuk mengungkap keberhasilan seseorang
dalam belajar.
• Menurut Suryabrata (1987, b) menyatakan bahwa, tes prestasi untuk mengetahui
proses belajar anak didik, pendidik harus melakukan pengukuran dan evaluasi. Hal ini
mutlak dilakukan karena pada saat tertentu pendidik harus membuat keputusan
pendidikan.
• Menurut Anastasi (1990) tes prestasi belajar adalah tes yang mengukur pengetahuan
yang dimiliki seseorang sebagai akibat adanya program pendidikan maupun program
pelatihan.
• Menurut Ebel (dalam Azwar, 1987) fungsi tes prestasi belajar adalah mengukur
prestasi belajar siswa, dan memberikan kontribusi atau sumbangan terhadap program
pengajaran, serta motivasi siswa dalam belajar.
Penentuan Tes Prestasi Dalam Sistem Pendidikan
• Penentuan tes prestasi dalam proses pendidikan yaitu
keputusan-keputusan yang menyangkut berbagai hal dalam
pendidikan sebagai suatu sistem merupakan bentuk dalam
keputusan pendidikan.

Misalnya, keputusan pendidikan tersebut dapat berupa keputusan

didaktik untuk memenuhi kebutuhan pengajaran menyangkut
kurikulum, keputusan administratif dan keputusan bimbingan
penyuluhan.
Cara Mengambil Keputusan Pendidikan
• Harus didasari oleh informasi-informasi yang tepat, akurat,
dan reliabel yang berkaitan dengan permasalahannya.

Contohnya, keputusan untuk memberikan nilai tertentu terhadap

hasil Ujian mahasiswa tidak dapat dilakukan semata-mata
berdasarkan pertimbangan subjektif dosen, dikarenakan
pertimbangan subjektif adalah tidak akurat dan tidak relevan
dalam penilaian prestasi belajar mahasiswa. Dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada mahasiswa mengenai
jurusan tidak dapat disandarkan hanya pada keinginan dan
minat mahasiswa tersebut tetapi, harus didasari oleh informasi
lain mengenai bakat dan kemampuannya.
 Fungsi Tes Prestasi
• Fungsi penempatan (placement) => penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk
klasifikasi individu kedalam bidang atau jurusan.
• Fungsi formatif => penggunaan tes prestasi belajar untuk melihat sejauh mana
kemampuan belajar yang telah dicapai oleh siswa.
• Fungsi diagnostik => penggunaan tes prestasi belajar untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan siswa dalam belajar agar diperbaiki segera.
• Fungsi sumatif => penggunaan hasil tes prestasi belajar untuk memperoleh
informasi mengenai penguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya
dalam suatu program pelajaran.

Fungsi lainnya :
• Tes sebagai mengukur prestasi.
• Tes sebagai Motivasi dalam belajar.
 Keterbatasan Tes Prestasi
Tes prestasi ini biasanya tidak dapat dinyatakan dalam satuan ukur yang mengandung arti kuantitatif
atau kualitatif yang bermakna pasti, Skor tes yang dimaksud belum tentu dapat digunakan sebagai
indikator penguasaan materi pelajaran tertentu karena:

1. Konsep yang harus dikuasai belum dirumuskan secara baik dan operasional.

2. Isi yang diujikan belum ada batas cakupan secara spesifik.

3. Aitem-aitem yang disajikan dalam tes belum cukup komprehensif dan belum mewakili
kawasan (domain) pengetahuan yang hendak diukur.

4. Aitem-aitem dalam tes ditulis hanya pada tingkat penguasaan (kompetensi) yang rendah
sehingga tidak mencerminkan tingkatan kompetensi yang lebih tinggi .
 Statistika sebagai pengukuran
Statistika digunakan untuk menyusun, menganalisis, menyajikan, dan
memberikan interpretasi data yang berwujud angka.

1. Statistika deskriptif => pengolahan data yang meliputi menyusun

dan menyajikan data, serta menghitung besaran-besaran yang dapat
menunjukkan karakteristik kumpulan data.

2. Statistika inferensial => pengolahan data lebih lanjut dengan

menggunakan analisis tertentu untuk melakukan estimasi terhadap
populasi (parameter) berdasarkan data sampel (statistik).
 Distribusi Frekuensi
Þ Kumpulan data yang kita peroleh dari sekelompok subjek
atau sampel dapat berupa data kuantitatif (angka) dan
kualitatif.
Þ Dalam tabel distribusi frekuensi, dicantumkan pula beberapa
data seperti :

1. Frekuensi (f)

2. Frekuensi kumulatif (fk)

3. Proporsi (p)

4. Proporsi kumulatif (pk)

 Persentil dan Jenjang persentil

• Persentil (P) => Persentil ke n adalah angka yang n% dari

seluruh distribusi berada di bawahnya.

• Jenjang Persentil (PR) => Jenjang persentil suatu angka

adalah besarnya persentase frekuensi yang lebih kecil daripada
angka tersebut.
 Ukuran-ukuran Tendensi Sentral
■ Modus => sebagai angka yang paling tinggi frekuensinya.

■ Median => sebagai angka yang membatasi 50% (0,50 proporsi)

frekuensi angka terendah dan 50% (0,50 proporsi) angka
tertinggi dalam suatu distribusi.

■ Mean => rata-rata atau didefinisikan sebagai jumlah semua

angka dibagi dengan banyaknya angka yang dijumlahkan.

Rumus M = ∑fX / N
 Ukuran-ukuran Variabilitas
• Jarak sebaran => selisih antara angka yang tertinggi dan angka
yang terendah.
Rumus JS = Xterbesar - Xterkecil

• Deviasi Rata-rata => rata-rata penyimpangan angka dari mean.

Rumus D = ∑f | X-M | / N

• Varians => diberi symbol s2 merupakan jumlah kuadrat deviasi

angka dibagi oleh N-1.
Rumus s2= ∑f (X-M)2/ (N-1)
 Distribusi Normal
=> Bentuk kurva distribusi ditentukan oleh suatu persamaan yang disebut
fungsi distribusi yang menentukan tinggi ordinat kurva pada setiap titik X
yang berada di sepanjang garis horizontal. Salah satu model distribusi
yang paling penting adalah distribusi normal yang digambarkan oleh
kurva yang berbentuk lonceng simetrik

Distribusi Normal standar

=> Satuan angka yang ada dalam distribusi normal perlu diubah ke
dalam satuan angka standar sehingga mempunyai mean sama dengan
nol dan deviasi standar sama dengan satu. Satuan angka standar yang
dihasilkan dari konversi ini disebut skor z.
 Korelasi linier
=> hubungan diantara beberapa variabel. Korelasi dinyatakan
dalam angka yang disebut koefisien korelasi dan diberi symbol
rxy. Koefisien korelasi mengandung dua makna, yaitu kuat
lemahnya hubungan dan arah hubungan antar variabel.
 Korelasi biserial
=> satu variabel yang hendak dikorelasikan bukan merupakan
skala yang bersifat interval, melainkan berupa variabel dikotomi.
Terima Kasih (^^*)